Anda di halaman 1dari 7

Made Nindya Kirana

130607463

UJI KEKENTALAN ZAT CAIR (VISKOSITAS)

A. TUJUAN

Mengetahui konsep pengujian kekentalan zat cair


Mengetahui macam-macam metode pengukuran viskositas
Mampu menentukan viskositas zat cair dengan hukum Stokes

B. PENDAHULUAN
Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut
viskositas. Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Viskositas ada pada zat cair maupun gas. Pada zat cair, viskositas
terutama disebabkan oleh gaya kohesi antara molekul. Pada gas viskositas muncul dari
tumbukan antar molekul.
Tiap fluida memiliki besar viskositas yang berbeda. Sirup lebih kental (lebih viskos) dari
air, minyak lemak lebih kental dari minyak mesin, dan pada umumnya zat cair lebih kental dari
gas. Viskositas fluida dapat dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien viskositas, . Satuan SI
untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan fluida adalah:
1. Temperatur
Viskositas turun dengan naiknya suhu, pemanasan zat cair menyebabkan molekulmolekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi
antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
temperatur.
2. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan. Sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi tekanan.
3. Kehadiran zat lain
Adanya bahan tambahan mempengaruhi viskositas zat cair. Pada minyak ataupun gliserin
adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas turun karena gliserin atau minyak
akan semakin encer, sehingga waktu alirnya semakin cepat.
4. Ukuran dan berat molekul

Viskositas zat cair naik dengan naiknya berat molekul. Viskositas semakin besar jika ikatan
rangkap semakin banyak.
5. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen.
C. PENGUJIAN VISKOSITAS
Cara menentukan nilai viskositas pada zat cair adalah dengan menggunakan alat yang
disebut viskometer. Terdapat beberapa jenis viskometer yang biasa digunakan, yaitu:
1. Viskometer Oswald
Merupakan viskometer dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat diantara dua tanda ketika mengalir karena
gravitasi melalui viskometer Oswald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan
waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui untuk lewat dua
tanda tersebut.
2. Viskometer Cup and Bob
Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar bob/rotor dan
dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut. Prinsip pengukuran
viskositas dengan alat ini adalah cairan uji dimasukkan kedalam mangkuk, rotor dipasang
kemudian alat dihidupkan. Viskositas zat cair dapat langsung dibaca pada skala.
3. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian
dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan
bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam
dan kemudian kerucut yang berputar.
4. Viskometer Hoppler
Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung
gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Viskometer Hoppler bekerja berdasarkan hukum
Stokes.
D. HUKUM STOKES
Gaya gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida akan
sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Hambatan gerak benda di
dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang melekat ke permukaan
benda dengan bagian fluida di sebelahnya. Gaya gesek itu sebanding dengan koefisien
viskositas () fluida.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang
koefisien viskositasnya , maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar:
Fs = k v
dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk

benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 r. Bila nilai k dimasukkan ke dalam
persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut:
Fs = 6 r v
Keterangan:
Fs : gaya gesekan stokes (N)
: koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)
Pada viskometer hoppler, bola dijatuhkan ke dalam tabung gelas yang berisi cairan yang
akan diuji viskositasnya. Pada bola tersebut gaya-gaya yang bekerja adalah gaya berat w, gaya
apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas atau gaya stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola
bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya bertambah, gaya stokes juga bertambah.
Akibatnya, pada suatu saat bola mencapai keadaan seimbang sehingga bergerak dengan
kecepatan konstan yang disebut kecepatan terminal. Pada kecepatan terminal, resultan yang
bekerja pada bola sama dengan nol. Sehingga kecepatan terminal bola tersebut adalah:

g
vT =

( 43 r )( ) = 9 r g ( )
3

6 r

2 n

Melalui persamaan berikut dapat dihitung nilai viskositas yaitu:

2 2
r g( b f )
9
=
vT

Keterangan:
vT : kecepatan terminal (m/s)
: koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
b : massa jenis bola (kg/m3)
f : massa jenis fluida (kg/m3)
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat:
a. Tabung
b. Piknometer
c. Kelereng
d. Jangka sorong
e. Mistar
f. Neraca
g. Stopwatch
h. Selotip
2. Bahan:
a.
b.

Minyak goreng
Oli

c.
d.

Sirup
Gliserin

E. CARA KERJA
1. Ukur massa jenis tiap zat cair
a. Ukur massa piknometer dalam keadaan kosong
b. Tuang bahan ke dalam piknometer kemudian ukur piknometer yang berisi bahan
c. Hitung massa bahan dengan mengurangi massa piknometer berisi bahan dengan
massa piknometer kosong
d. Hitung massa jenis bahan dengan persamaan

m
V

2. Ukur massa jenis kelereng


a. Ukur diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong lalu hitung jari-jarinya

4 3
V
=
r
b. Hitung volume kelereng dengan persamaan
3
c. Ukur massa kelereng dengan neraca
d. Hitung massa jenis kelereng dengan persamaan

m
V

3. Ukur jarak 15 cm dari dasar tabung kemudian tandai dengan selotip


4. Masukkan zat cair ke dalam tabung
5. Jatuhkan bola pelan-pelan di atas permukaan zat cair
6. Apabila bola sudah berada 15 cm dari dasar tabung, tekan tombol stopwatch
7. Ukur waktu yang ditempuh bola sampai di dasar tabung
8. Hitung kecepatan terminal bola
9. Hitung viskositas zat cair
9. Ulangi percobaan dengan bahan lain

LEMBAR PENGAMATAN

Massa kelereng

gram

Volume kelereng

cm3
g/cm3

Massa jenis kelereng

Hasil Pengujian
Minyak Goreng
Massa (gram)
Volume (cm3)
Massa jenis (g/cm3)
Jarak (cm)
Waktu (s)

Oli

Sirup

Gliserin

Kecepatan (cm/s)
Nilai viskositas (Pa.s)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Hukum Stokes dan Kecepatan Terminal. Disitasi dari
http://rumushitung.com/2013/11/09/hukum-stokes-kecepatan-terminal/. Diakses pada
29 Juni 2015.
Anonim. Viskometer. Disitasi dari http://analissolo.blogspot.com/2012/10/viskometer.html.
Diakses pada 29 Juni 2015.
Anonim. Rumus Viskositas Fluida. Disitasi dari http://fisikazone.com/viskositas/rumusviskositas-fluida/?_ga=1.188396712.1611131971.1438157173. Diakses pada 29 Juni
2015.
Cahyana, Hari. Pengertian Viskositas dan Hukum Stokes Secara Rinci. Disitasi dari
http://biologifisikaiswell.blogspot.com/2014/01/pengertian-visikositas-dan-hukumstokes.html. Diakses pada 29 Juni 2015.
Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika/Edisi Kelima, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wikipedia. Viskositas. Disitasi dari https://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas. Diakses pada 29


Juni 2015.

Anda mungkin juga menyukai