Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

Maria Mutiara Andhari

(130607400)

Yesaya Agung Vernando

(130607385)

Aditya Susanto

(130607427)

Nindya Kirana

(130607463)

Sepanya K. Sihombing

(130607522)

Dalam sistem terotomasi yang digunakan untuk proses pembuatan lampu bohlam LED
digunakan teknologi kontrol berupa PLC dan Robot.
1.

PLC ( Programmable Logic Control )

PLC digunakan pada sistem konveyor dimana dalam sistem konveyor tersebut terdapat
sensor yang akan mendeteksi benda melalui cahaya. Bila cahaya tidak diterima oleh receiver
karena terhalangi benda maka dapat dikatakan sensor mendeteksi benda sehingga konveyor
akan berhenti. Input dari sistem PLC ini adalah sensor dan saklar dan outputnya adalah
gerak konveyor.
PLC dipilih karena PLC merupakan sistem kendali yang paling cocok untuk konveyor, yaitu
untuk memprogram konveyor untuk mendeteksi benda dan menghasilkan output berupa
gerak.
Selain itu PLC juga memiliki beberapa keuntungan dari segi teknis seperti :
a. Fleksibel
PLC membuat jalannya program dengan lebih fleksibel, misalnya terdapat 10 mesin,
maka dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan
programnya masing-masing.
b. Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah
Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya hanya
dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu yang relatif
singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya, sehingga tidak perlu merubah
pengkabelan I/O lagi jika tidak ada tambahan input atau output.
c. Jumlah kontak yang banyak
Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih banyak
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di kantor atau
laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan dimodifikasi bila
memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu.

d. Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT.
Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi. Printout dari PLC dapat
langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint circuit-nya.
e. Kecepatan operasi
Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.
f. Metode Pemrograman Ladder atau Boolean
Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi teknisi, atau
aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital atau
Boolean.
g. Sifatnya tahan uji
PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih tahan uji.
h. Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol
Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya, sehingga
tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan
relay membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen lainnya sebagai
peralatan tambahan.
i.

Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang


Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampur
dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam
proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam satuan detik.

j.

Penambahan rangkaian lebih cepat


Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat,
tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali
konvensional.

Selain dari segi teknis, PLC juga memiliki keuntungan dari segi harga karena harga dalam
penggunaan PLC lebih murah. PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan. Dengan
demikian biaya kabel dapat ditekan dan dieliminasi. Dalam PLC juga sudah mencakup relay,
timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya, sehingga tidak diperlukan
membeli komponen lainnya tersebut. Selain itu, konsumsi daya PLC lebih rendah
dibandingkan sistem konvensional sehingga biaya listriknya juga akan berkurang.
Dari segi keamanan, PLC dinilai lebih aman karena pengubahan pada PLC tidak dapat
dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak
berkepentingan dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.
Diluar hal tersebut, dari segi karakteristiknya konveyor memang sebaiknya menggunakan
PLC karena dalam PLC sudah tersedia lengkap program program yang mendukung
pembuatan konveyor, seperti adanya input (saklar dan sensor) dan output (motor), adanya
sistem counter. Input output tersebut akan disusun dengan sistem normally open atau

normally close, sehingga jalannya program dapat ditentukan sesuai input dan output yang
diinginkan.

2. Robot
Robot digunakan pada proses pembuatan lampu bohlam LED, robot berperan sebagai
pemindah material dari konveyor ke meja kerja. Kemudian robot juga berperan dalam
proses pembuatan misalnya pemasangan heatsink, pemasangan light source board, dan
penyolderan. Robot 3D ini bekerja dengan bergerak sesuai koordinat sumbu x,y,z. Robot 3D
ini menggunakan sensor sehingga dapat diketahui apakah robot telah bergerak sesuai
perintah koordinat. Dengan demikian sistem kendali yang digunakan dalam robot 3D ini
adalah closed loop. Sensor yang digunakan dapat berupa push button.
Alasan menggunakan Robot adalah karena :
Dari segi keamanan, penggunaan robot akan lebih aman, terlebih lagi pembuatan lampu LED
ini berkaitan dengan bahan bersifat konduktor yang dapat menghantar arus listrik, misalnya
metal heat sink cover. Dengan penggunaan robot, maka tingkat kecelakaan kerja berkurang.
Dari segi produktivitas, dengan menggunakan robot, maka output yang dihasilkan akan jauh
lebih banyak karena robot dapat beroperasi lebih cepat dibandingkan tenaga manusia,
sehingga utilitas mesin dan peralatan lainnya meningkat. Selain itu juga dapat meningkatkan
effisiensi waktu pembuatan.
Kualitas yang dihasilkan robot relatif lebih baik dibandingkan dengan tenaga manusia karena
robot tingkat ketelitiannya tinggi, dihasilkan produk yang identik sehingga tingkat variasi
output berkurang.
Jam kerja robot dapat dilakukan dalam 24 jam, dibandingkan dengan tenaga manusia yang
memiliki keterbatasan karena ada faktor stamina, kejenuhan, emosi. Selain itu manusia bisa
saja melakukan pemogokan kerja bila ada hal yang dirasa kurang sesuai, sehingga membuat
produksi terganggu, sedangkan robot tidak akan melakukan demo atau pemogokan kerja,
sehingga produksi terus berjalan tanpa ada interupsi.
Namun sayangnya penggunaan robot ini membutuhkan modal awal yang cukup tinggi untuk
membeli sebuah robot, padahal dalam proses manufaktur tidak hanya dibutuhkan 1 atau 2
robot, tapi banyak robot untuk mendukung produktivias pabrik. Namun diperkirakan
dengan output yang dihasilkan robot lebih banyak dibandingkan manusia, maka dapat
dikatakan bahwa penggunaan robot telah sesuai. Selain itu produksi lampu LED ini tergolong
produksi massal dengan produk yang sama (desain, spesifikasi sama) sehingga produksi
massal ini lebih cocok dilakukan dengan menggunakan robot 3D.
Penggunaan robot juga dapat membentuk citra perusahaan. Perusahaan yang teknologinya
sudah canggih akan lebih menarik pelanggan, karena adanya nilai lebih.

Robot ini nantinya akan diprogram dengan input pada program berupa koordinat sumbu x,
y, z dan output berupa gerakan sesuai input. Robot digunakan untuk perakitan lampu dan
pemindahan material dari konveyor ke meja kerja. Sehingga operasi ini membutuhkan
perangkat yang dapat bekerja dengan gerakan fleksible. Dengan demikian sistem kendali
yang paling tepat digunakan adalah robot 3D. Karena robot 3D dapat bergerak 360 derajad
pada sumbu x,y, maupun z.

Anda mungkin juga menyukai