Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme Pengendalian Kualitas

Pada perancangan desain manufaktur pabrik pembuatan bohlam LED, tidak bisa mengabaikan
sistem pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas bohlam LED sendiri akan berdampak baik pada mutu
bohlam maupun kepercayaan pelanggan sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan permintaan
konsumen akan bohlam LED. Mekanisme pengendalian kualitas pada pabrik pembuatan bohlam LED
secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu off-line quality control dan on-line quality control. Off-line
quality control berfokus pada hal perancangan produk dan perancangan proses. Sedangkan on-line quality
control berfokus pada proses pembuatan produk di lantai produksi dan hubungan dengan konsumen.
a. Off-line Quality Control
Pada off-line quality control, pengendalian kualitas dibagi lagi menjadi dua tahap, yaitu tahap
perancangan produk dan perancangan proses.
1. Perancangan Produk
Pada perancangan produk berfokus pada improvement dari produk sebelumnya, dimana improvement
terjadi setelah evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada produk bohlam LED yang sudah
berhasil diproduksi dan sampai ke tangan konsumen. Tujuan dari improvement yang akan
menghasilkan perbaikan pada produk lama ataupun terciptanya produk baru ini adalah untuk
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang sebenarnya sehingga tercipta produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen yang bisa diproduksi terus-menerus dengan harga yang ekonomis. Perancangan
produk terdiri dari system design, parameter design, dan tolerance design. System design yaitu
merancang konfigurasi bohlam LED beserta bill of material-nya. Perancangan ukuran bohlam, model
bohlam, daya bohlam, dan lain-lain termasuk dalam system design. Parameter design berfokus dalam
menentukan

ukuran parameter yang tepat baik dalam produk bohlam maupun pada proses

produksinya. Dimensi bohlam, massa bohlam, dan lain-lain dirancang pada parameter design.
Tolerance design dilakukan setelah merancang parameter, yaitu menentukan toleransi yang tepat dari
parameter-parameter yang telah ditentukan saat parameter design. Toleransi adalah variasi yang
diperbolehkan dari parameter yang telah ditentukan yang biasanya terjadi karena ketidakakuratan
mesin. Apabila saat inspeksi ditemukan bahwa dimensi atau massa bohlam melewati batas toleransi,
maka item tersebut akan dikategorikan sebagai defect.
2. Perancangan Proses
Perancangan proses berfokus dalam menentukan jalannya proses produksi berdasarkan improvement
yang dilakukan pada produk bohlam LED. Apabila tercipta produk bohlam baru atau perbaikan pada
produk lama, maka pada perancangan proses akan ditentukan mesin-mesin yang digunakan, durasi

pembuatan bohlam, standar kerja, dan perkembangan-perkembangan lain pada proses produksi yang
dibutuhkan untuk membuat produk tersebut.
b. On-line Quality Control
Pada on-line quality control, pengendalian kualitas dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu
pengendalian kualitas produksi dan hubungan dengan konsumen.
1. Pengendalian Kualitas Produksi, dibagi menjadi tiga tahap:
a) Process diagnosis and adjustment, yaitu proses produksi terus ditinjau secara rutin untuk
mengetahui performa produksi, sehingga saat terjadi penurunan performa dapat dideteksi secara cepat
dan dapat dilakukan tindakan. Selain itu pengaturan-pengaturan dilakukan agar bohlam yang
dihasilkan tidak jauh melenceng dari parameter.
b) Process prediction and correction, yaitu pengukuran dari parameter proses dalam jangka waktu
tertentu sehingga apabila terjadi selisih yang besar antara nilai target dan hasilnya dapat dilakukan
tindakan korektif.
c) Process measurement and action, yaitu kegiatan inspeksi untuk mendeteksi item-item yang harus
dikerjakan ulang atau menjadi scrap.
2. Pengendalian Kualitas Hubungan dengan Konsumen, dibagi menjadi dua tahap:
a) Customer Service, berhubungan langsung dengan konsumen mengenai hal-hal seperti penggantian
produk yang cacat, komplain, dan melalui komplain-komplain tersebut dapat dilakukan improvement
mengenai produk.
b) Feedback to Product Design, dimana komplain-komplain yang disampaikan oleh konsumen ke
customer service dicatat dan dikomunikasikan ke bagian perancangan produk sehingga dapat
dilakukan perancangan ulang mengenai produk bohlam.
c. Inspeksi
Inspeksi diperlukan dalam perusahaan untuk mensortir item yang layak maupun tidak layak. Item
yang tidak layak selanjutnya akan dikerjakan ulang atau menjadi scrap. Inspeksi termasuk pada on-line
quality control bagian process measurement and action. Pada proses menufaktur bohlam LED, hal
terpenting yang menentukan bohlam tersebut layak atau cacat adalah menyalanya bohlam tersebut. Selain
itu terdapat hal lain yang perlu diinspeksi pada bohlam LED yaitu dimensi dan massa bohlam.
1. Inspeksi Nyala Bohlam LED
Inspeksi nyala bohlam LED dilakukan setelah workstation ke empat yaitu workstation pemasangan
metal lamp head. Inspeksi dilakukan sebelum pemasangan bulb cap karena bohlam akan menyala
setelah instalasi LED PCB, power supply board, dan metal lamp head. Ini dilakukan untuk
memastikan hanya bohlam yang menyala yang akan dipasang bulb cap. Inspeksi dilakukan secara
100% dan bukan sampling, karena sampling berpotensi terjadinya error yang berarti bohlam LED
yang tidak menyala bisa lolos inspeksi. Inspeksi nyala bohlam LED dilakukan secara manual yaitu
pekerja memasang bohlam tanpa bulb cap pada soket lampu, apabila tidak menyala akan langsung

dipisahkan untuk di-disassembly dan dikerjakan ulang, dan apabila menyala akan diletakkan kembali
pada konveyor untuk selanjutnya dilakukan pemasangan bulb cap.
2. Inspeksi pada Dimensi dan Massa Bohlam LED
Inspeksi dimensi dan massa bohlam LED dilakukan setelah pemasangan bulb cap dan sebelum proses
packaging. Ini dilakukan agar apabila massa bohlam melewati toleransi yang ditentukan dapat
diseleksi untuk selanjutnya di-disassembly di bagian bulb cap. Selain itu bentuk bohlam yang cacat
maupun massa sudah tepat juga akan diseleksi dan diganti bulb cap-nya. Bohlam yang cacat pada
inspeksi ini hanya akan diulang pada pemasangan bagian bulb cap-nya, karena bulb cap merupakan
part dari bohlam LED yang memiliki massa paling besar, sehingga berpotensi menyebabkan massa
bohlam melewati toleransi. Inspeksi pada dimensi dan massa bohlam LED dilakukan secara semiotomatis, dimana tahap presentation dan examination dilakukan oleh alat material handling otomatis
yaitu konveyor yang menggunakan teknologi PLC (Programmable Logic Control). Pada konveyor
tersebut terdapat sensor yang mendeteksi benda melalui massa benda, apabila massa benda tidak
sesuai dengan spesifikasi massa dan toleransi yang telah ditentukan, maka konveyor akan berhenti.
Pada inspeksi ini, tahap decision masih dilakukan manusia (operator) karena bohlam yang tidak sesuai
spesifikasi akan disisihkan secara manual oleh operator.

Anda mungkin juga menyukai