Anda di halaman 1dari 6

1.

Bohlam lampu LED

2. A. Facilities: Mesin (terdiri dari robotic arm, flipping arm, double head arm),
konveyor
B. Support system:
1. Business function
Bohlam lampu yang kami produksi diharapkan memiliki keunggulan dibanding
bohlam lampu merk lain seperti tahan hingga 30 tahun, menggunakan daya listrik
rendah sehingga lebih hemat energi, dan nyala lampu lebih terang. Target pasar
kami mencakup nasional karena harga produk kami merakyat sehingga dapat
digunakan semua kalangan.
2. Design (design bohlam)
3. Manufacturing planning
Dalam satu minggu kami menargetkan memproduksi 1.000 unit bohlam lampu,
sehingga dalam satu hari kami memproduksi 200 bohlam lampu dan dalam satu
tahun kami memproduksi 52.000 unit bohlam lampu. Alasan kami memproduksi
1.000 bohlam lampu setiap minggu didasarkan pada permintaan konsumen
terhadap bohlam lampu yang cukup tinggi.
4. Manufacturing control
Untuk Quality Control kita memilih menggunakan sistem sensor,sistem sensor
tersebut diantaranya adalah sistem sensor berat dan sistem sensor laser yang
digunakan untuk menjamin jumlah bohlam dalam suatu kardus sudah benar atau
belum.Dan dengan menimbang berat kemasan bohlam ketika sudah terisi maupun
ketika belum terisi sudah tepat atau belum.
Sedangkan untuk penjaminan kualitas produk, kami menguji seluruh lampu yang
diproduksi per harinya.
3. Flow shop karena produk yang kami hasilkan jumlahnya banyak (masal) namun
variasinya sedikit , layout yang kami gunakan adalah process layout dengan
mengelompokan proses-proses yang sama dikarenakan produk yang kami buat dalam

jumlah yang sangat banyak sehingga pembuatan produk menjadi lebih cepat dan
efisien karena sesuai dengan alur pembuatan prosesnya.
4. Produksi lampu pada perusahaan yang kami rancang termasuk dalam High production
karena produksi kami melebihi 50000 unit dalam satu tahun. Dan karena produk kami
merupakan kebutuhan sekunder manusia, sehingga permintaan konsumen akan
bohlam lampu tinggi.
5. Pabrik membutuhkan otomasi ketika akan memproduksi bohlam dengan jumlah yang
sangat banyak dan bentuk yang sama secara terus menerus sehingga dibutuhkan
otomasi karena manusia memiliki keterbatasan untuk membuat produk yang sama
terus menerus. Karena pekerjaan yang ada yaitu pembuatan bohlam dapat beresiko
untuk terkena radiasi merkuri maka akan berbahaya untuk manusia sehingga
sebaiknya digunakan otomasi berupa robot pengganti pekerja. Selain itu juga
ketelitian dan kerapian produksi dituntut, sehingga dibutuhkan robot, terumata ketika
berhubungan dengan pemasangan kabel, maka tingkat ketelitiannya akan sangat
tinggi.
6. Otomasi yang diterapkan adalah flexible automation karena variasi produk yang ada
lebih dari 2 variasi produk maka termasuk pada flexible automation yang ada karena
variasi produknya cukup banyak dalam jumlah yang sedang. Flexible automation
yang dimaksud disini adalah setengah proses yang ada dijalankan dengan
menggunakan otomasi mesin, kemudian untuk setengah proses berikutnya dijalankan
dengan manual atau menggunakan tenaga orang (untuk bagian packaging).
7. USA Principle:
1. Understand the existing process
Proses yang ada sekarang yaitu sebagai berikut :

2. Simplify the process: proses yang ada diringkas


Dengan menggunakan robot, maka waktu pembuatan bohlam akan semakin
singkat, selain itu proses manual tersebut akan diringkas sedemikian rupa,
sehingga hanya terdapat 9 proses yaitu pemasangan lamp head plastic, lamp
head metal, power supply board, light source board, heat sink cover, bulb cap,
inspeksi, barcode, packaging)

3. Automatic the process: proses yang ada diubah menjadi otomasi


a. Pemasangan kepala lampu plastik, menggunakan robot yang terdiri dari
bagian bagian berikut:
i. Kepala plastik
1. Vibration tray: tugas bagian ini adalah menerima,
mengumpulkan, menyusun dan mengantarkan produk yang
akan diolah (plastic lamp)
2. Robotic arm : sebagai alat gerak dalam mengambil plastic
lamp untuk diletakan pada meja perakitan
3. Flipping arm : mentransfer produk ke proses selanjutnya
ii. Kepala bagian metal
1. Vibration tray : menerima, mengumpulkan, menyusun dan
mengantarkan metal lamp head
2. Double head arm : memasangkan metal lamp head pada
plastic lamp head tadi
3. Turn table : menghubungkan kabel pada metal lamp head
dan menyolder sekrup untuk menyambungkan antara metal
lamp head dengan plastic lamp head
b. Pemasangan light source board
i. Robotic arm : mengambil light source board dan memindahkan
light source board pada meja perakitan yang ada.
c. Pemasangan heat sink cover
i. Robotic arm : mengambil heat sink cover dari conveyor, kemudian
memindahkan heat sink cover tersebut pada meja yang telah
disiapkan
d. Penyolderan
i. Menggunakan mesin penyolderan sehingga hasil solder menjadi
lebih rapi, misalnya ketika menyolder kabel pada contact point.
e. Pemasangan kepala bohlam
i. Flipping arm : mengambil lampu bohlam yang sudah semi finish
untuk diletakan pada meja pemasangan bohlam
ii. Robotic arm : memasangkan bohlam pada bagian lampu yang
sudah hampir jadi tersebut (terdiri dari kepala plastik, kepala metal,
light source board, heat sink cover)
f. Mengetest lampu
Setelah dipasang kepala bohlamnya, maka lampu tersebut ditest beberapa
hal seperti flux cahayanya, temperatur warna lampu, gelombang cahaya,
tegangan, dan lain lain.

8. Kompleksitas :
Kompleksitas dapat dilihat dari kerumitan produk tersebut secara keseluruhan,
maupun kerumitan tiap partnya.
Dari segi kompleksitas produk, maka lampu bohlam ini dapat dinilai cukup rumit
karena memiliki banyak part yaitu metal lamp head, plastic lamp head, power supply
board, heat sink cover, sekrup, light source board, bulb cap. Sehingga proses yang
dilalui oleh produk ini cukup panjang, sehingga bila satu proses saja terjadi kecacatan,
maka akan mempengaruhi proses selanjutnya. Bila dilihat dari alur produksinya juga
lampu bohlam ini menggunakan alur line production, sehingga volume produksi harus
seimbang agar tidak terjadi bottle neck ataupun bagian yang menunggu.
Dari segi kompleksitas part, maka lampu bohlam ini dapat dinilai cukup rumit
karena setiap part nya memiliki ukuran yang relatif kecil, seperti kabel, sekrup, selain
itu ketelitian dalam pemasangan part nya juga harus tinggi, terutama bagian light
source board dan power supply board karena kedua komponen tersebut berhubungan
dengan arus listrik yang mana bila terjadi keasalahan dalam pemasangan maka dapat
mempengaruhi kualitas produk secara keseluruhan.

9. Mathematical model
a. Production rate
Pada produksi bohlam, tipe produksi yang digunakan adalah mass production
sehingga rumus production rate yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tc = To + Th + Tth
Tc : Cycle time
To : Operation time
Th : Handling time
Tth: Tool Handling Time
Pada produksi bohlam, maka waktu yang dibutuhkan untuk merakit bohlam
disebut sebagai operation time. Kegiatan kegiatan seperti memasang plastic
lamp head, plastic lamp metal, power supply board, light source board, heat
sink cover, bulb cap disebut sebagai Operation time (To). Sementara waktu
untuk memindahkan produk disebut handling time (Th). Contohnya seperti
waktu yang digunakan oleh robotic arm (memindahkan produk lampu semi
finished dari conveyor ke meja perakitan untuk memasang light source board).
Segala jenis waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan produk dari
conveyor ke meja perakitan disebut sebagai handling time juga termasuk
waktu yang digunakan oleh conveyor untuk mengantar produk ke proses
selanjutnya.
Sementara itu terdapat pula waktu yang dibutuhkan produk dalam pergantian
tool, disebut sebagai tool handling time (Tth). Tool handling time yang ada
pada proses pembuatan bohlam misalnya ketika dari vibration tray, robotic

arm akan mengambil komponen lampu, maka waktu tersebut disebut sebagai
Tth.
Kami perkirakan untuk To yang dibutuhkan pabrik adalah 2 menit/unit.
Sementara Th = 30 detik, dan Tth = 15 detik. Sehingga Cyle time yang
dibutuhkan (Tc) adalah 2 menit 45 detik.
b. Production Capacity
PC = nSHRp
PC : kapasitas produksi yang dimiliki
n : number of work center
S : banyaknya shif per hari
Rp: production rate
Waktu produksi bohlam dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00WIB.
sehingga waktu yang tersedia adalah 8 jam. Dengan waktu istirahat sebanyak
1 jam. Dengan demikian waktu operasi yang dimiliki oleh pabrik adalah 7
jam. Selama satu minggu pabrik bekerja sebanyak 5 hari. Sehingga dalam satu
minggu waktu yang tersedia adalah 7 jam x 5 hari x 60 menit/jam = 2100
menit.
Sehingga untuk mengukur production capacity dari pabrik waktu yang tersedia
(2100 menit) dikalikan dengan production rate nya. Maka akan di dapat
jumlah produk yang mampu dibuat pabrik selama satu minggu
Kami perkirakan production rate lampu bohlam adalah 2100 menit : 2 menit
45 detik = 763,63 bohlam atau setara dengan 763 bohlam per minggunya.
c. Utilization dan Availibility
U = Q/PC
U : Utilization
Q : Output
PC : Production capacity

Utilitas pabrik bohlam diukur dari seberapa sering fasilitas pabrik digunakan
untuk memproduksi bohlam. Sehingga melalui utilitas kita akan mengukur
kegunaan fasilitas pabrik tersebut. Output dan production capacity berbanding
terbalik, sehingga dalam pabrik bohlam dalam production capacity yang sama
bila outputnya tinggi maka utilitasnya juga tinggi, namun bila terjadi
penurunan output maka nilai utilitasnya juga akan menurun. Sehingga
diperlukan perbaikan dalam sistem tersebut

A = (MTBF MTTR)/MTBF

A : Availibility
MTBF : Mean time between failure
MTTR : mean time to repair
Availibility diukur dari jarak waktu perbaikan dan jarak waktu kerusakan. Bila
mesin yang digunakan dalam produksi bohlam jarang rusak, maka
availibilitynya relatif tinggi. Semakin tua mesin yang digunakan biasa
availibilitynya semakin rendah. Terutama pada pabrik bohlam, hampir
keseluruhan proses produksi dilakukan secara otomasi, sehingga availibily
sangat diperlukan agar ada proses pencegahan, sebelum mesin malah
mengalami break down total
d. Manufacturing Lead Time
MLTj =
MLTj
Tsuji
Qj
Teji
Tnoji

: Manufacturing lead time


: Setup time in operation
: Quantity of product
: Operation Cyle time
: Nonoperation time

Dari proses produksi yang digunakan maka proses tersebut dapat dibagu dua
yaitu proses produksi operasional dan yang non operasional. Proses produksi
yang operasional pada pabrik bohlam ini adalah ketika lampu bohlam sedang
dikerjakan oleh mesin, salah satu kegiatannya adalam merakit komponen
lampu bohlam seperti (lamp head plasic, lamp head metal, sink heat cover,
bulb cap, power supply board, light source board). Sementara itu terdapat juga
beberapa aktivitas non operasional seperti perpindahan barang, inspeksi lampu
berupa inspeksi fluks cahaya, gelombang cahaya, temperatur cahaya, dan
lainnya).

Disusun oleh :
Maria Mutiara Andhari
Yesaya Agung Vernando
Aditya Susanto
Nindya Kirana
Sepanya K. Sihombing

(130607400)
(130607385)
(130607427)
(130607463)
(130607522)

Anda mungkin juga menyukai