Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

Maria Mutiara Andhari

(130607400)

Yesaya Agung Vernando

(130607385)

Aditya Susanto

(130607427)

Nindya Kirana

(130607463)

Sepanya K. Sihombing

(130607522)

Dalam mengendalikan proses produksi, terdapat beberapa elemen device yang dibutuhkan dalam
suatu sistem kendali. Berikut device yang dibutuhkan pada sistem kendali dalam proses produksi
bohlam.
1.

Sensor
Sensor yang digunakan dalam sistem kendali adalah sensor inframerah. Sensor ini berada
pada conveyor, sehingga bila barang melewati sensor, maka sensor akan mendeteksi barang
tersebut. Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media
untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Cara Kerja dari sensor ini adalah
memancarkan sinar inframerah pada kedua sisi, sehingga ketika ada barang yang melewati
sensor tersebut, maka sinar inframerah tidak akan menyatu/menyambung, karena terhalangi
oleh benda. Fungsi sensor dalam sistem kendali ini adalah mendeteksi barang, sehingga ketika
konveyor mendapat masukkan dari sensor bahwa ada barang yang melintasinya, konveyor akan
berhenti. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan
rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah,
sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah
module yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.

2.

Aktuator
Aktuator dalam sistem kendali ini digunakan untuk menggerakkan robot dan konveyor.
Aktuator akan mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran gerak. Untuk konveyor,
aktuator akan mengubah besaran listrik menjadi kecepatan putar, sementara untuk robot,
aktuator akan mengubah besaran listrik menjadi gerak dalam sumbu x, y, dan z. Aktuator dapat
melakukan hal tertentu setelah mendapat perintah dari kontroler. Misalnya pada robotic arm,
jika terdapat produk yang terdeteksi sensor, maka sensor akan memberikan informasi kepada

kontroler yang kemudian akan memerintahkan kepada aktuator untuk bergerak mendekati
benda yang berada pada konveyor.

3.

Analog to Digital Converter (ADC)


Analog to digital converter adalah pengubah input analog menjadi kode kode digital.
ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistem
komputer, kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer).
Dalam sistem kendali ini besaran fisis dirubah menjadi besaran elektris menggunakan
sensor. Keluaran sensor berupa tegangan atau arus. Kemudian tegangan/arus tersebut diubah
menjadi besaran digital memakai komponen ADC (Analog to Digital Converter). Sehingga
informasi yang di dapat dari sensor bisa masuk dalam sistem komputerisasi. Sistem digital ini
berupa program yang telah dibuat untuk menjalankan konveyor maupun robotic arm. Sistem
komputer tidak bisa membaca sinyal elektrik, sehingga diperlukan konverter untuk mengubah
sinyal elektrik tersebut menjadi sinyal digital. Sistem komputer yang akan memberi perintah
tentang apa yang harus konveyor maupun robotic arm jalankan. Sistem komputer dalam hal ini
berisi program program dalam menjalankan robotic arm dan konveyor.
Selain itu juga ada saklar on off yang menerapkan ADC dalam sistem kendali ini. Contoh
cara kerjanya pada konveyor misalnya. Saklar berada pada posisi on ketika sinyal analog yang
diterima dari sensor berupa tegangan diartikan bahwa tidak ada barang yang melintasi
konveyor. Namun ketika sensor merasakan adanya barang yang melintasi konveyor, maka sinyal
analog berupa tegangan tersebut akan dibuah menjadi sinyal digital berupa kode biner,
sehingga memerintahkan program untuk mengubah saklar menjadi off. Akibatnya konveyor
akan berhenti ketika saklar menjadi off.

4.

Digital to Analog Converter (DAC)


DAC (Digital to Analog Convertion) adalah perangkat atau rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk mengubah suatu isyarat digital (kode-kode biner) menjadi isyarat analog
(tegangan analog) sesuai harga dari isyarat digital tersebut. DAC (digital to Analog Convertion)
dapat dibangun menggunakan penguat penjumlah inverting dari sebuah operasional amplifier
(Op-Amp) yang diberikan sinyal input berupa data logika digital (0 dan 1).
Dalam sistem kendali ini Digital to Analog Converter digunakan untuk mengkonversi
sinyal digital dari komputer ke bentuk sinyal elektrik. Misalnya dalam robotic arm, sinyal digital
berupa program dalam menentukan arah gerak robotic arm di sumbu x, y, z diubah ke sinyal
elektrik untuk menggerakkan robotic arm tersebut. Begitu pula dengan konveyor. Sensor telah

di program ketika mendeteksi barang, maka konveyor akan berhenti, sementara ketika tidak
mendeteksi barang, konveyor akan terus berjalan. Sinyal digital berupa program yang isinya
kode kode biner akan dikonversi menjadi sinyal analog dalam bentuk tegangan.

5.

Input Output Device


Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem dan emnentukan keluaran
sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan (maintanance input) dan masukan sinyal
(sinyal input). Agar data dapat diterima oleh komputer, maka diperlukan peralatan yang
berfungsi untuk hal tersebut. Peralatan tersebut adalah input device. Input device adalah
perangkat untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk
diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan.
Dalam hal ini, salah satu bentuk input device adalah kabel. Kabel akan berperan sebagai
penyalur antara sensor dengan komputer, sehingga bagi komputer kabel akan berperan sebagai
masukkan karena kabel akan memberi input berupa hasil deteksi yang ditangkap oleh sensor.
Selain itu kabel colokan juga dapat berperan sebagai input karena memberi masukkan berupa
tegangan yang didapat dari sumber listrik. Ada pula flasdis yang berfungsi sebagai input device
dalam memasukkan program yang telah dibuat ke tempat pengontrolan konveyor maupun
robotic arm.
Selain input ada pula output. Output merupakan hasil dari suatu proses atau aktifitas
menerima data dari hasil pengolahan pada bagian pemrosesan. Alat yang dibutuhkan untuk
melakukan hal ini disebut output device. Contoh output device dari sistem kendali ini adalah
monitor atau display dari sistem kontrol. Dalam tiap alat seperti robotic arm akan terdapat
output device berupa layar monitor yang menampilkan program program yang berjalan pada
perangkat tersebut, sehingga bagian pengendali dapat memonitor apakah program tersebut
sudah berjalan sesuai perintah atau tidak. Bila tidak berjalan sesuai yang diharapkan, maka
dapat dilakukan langkah pencegahan dan penanganan seperti maintanance.

Anda mungkin juga menyukai