F. Tinjauan Pustaka
1. Viskositas
Viskositas berasal dari kata visceous. Viskositas disebut juga dengan
tingkat kekentalan suatu zat cair. Viskositas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan kekentalan suatu cairan uji [ CITATION Tis14 \l 1033 ]. Kekentalan
adalah sifat suatu zat cair (fluida) yang disebabkan adanya gesekan antara
molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi zat cair tersebut. Gesekan-
gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Semakin besar viskositas
fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan
semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut. Besarnya
kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang
menentukan kekentalan suatu zat cair. Viskositas yang dimiliki setiap fluida
berbeda dan dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien viskositas (η). Nilai
kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan
per satuan luas terhadap gradien kecepatan aliran fluida [ CITATION Nin14 \l
1033 ].
dv
γ=
dy
σ = μ. y
N /m 2 s kg
μ= −1 = N = s = Pa.s
ms m m
2. Jenis Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara
kontinu/ terus-menerus bila terkena tekanan atau gaya geser walaupun relatif
kecil, fluida mencakup zat cair dan gas. Berdasarkan viskositasnya, fluida
dibagi menjadi dua yaitu fluida Newtonian dan fluida non-Newtonian.
- Fluida Newtonian
Fluida yang memiliki kurva tegangan yang linier dan memiliki
viskositas yang bernilai konstan apabila terdapat gaya yang bekerja pada
fluida tersebut. Viskositas Newtonian tidak berubah dengan adanya
perubahan gaya gesekan antar permukaan cairan dengan dinding. Cairan
Newtonian biasanya merupakan cairan murni secara kimiawi dan
homogen secara fisikawi. Contohnya larutan gula, air, minyak, sirup,
gelatin, dan susu.
- Fluida non-Newtonian
Fluida yang memiliki kurva tegangan yang tidak linier dan
memiliki viskositas yang bernilai tidak konstan apabila terdapat gaya
yang bekerja pada fluida tersebut [ CITATION Sah16 \l 1033 ].
Fs = 6πηrv
Fa + Fs – W = 0
ρ f V b g+ kμv - mg = 0
4 3 2 2
π r ( ρb −ρf ) r g (ρb− ρf )
η= 3 = 9
6 πrv V
ketika Re kecil (<2000) maka zat cair mengalir secara laminar (setiap
bagian zat cair itu mengalir menuruti garis arusnya sendiri, dan garis arus
itu tidak pernah saling berpotongan). Bila nilai bilangan Re antara 2000-
4000 maka zat cair mengalir secara transisi, dimana aliran dapat bersifat
laminar atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan airan. Bila Re
besar (>4000) maka zat cair mengalir secara turbulen (terjadi arus pusar) [
CITATION Nin14 \l 1033 ].
H. Hipotesis
1. Massa jenis zat cair berpengaruh terhadap nilai viskositas yang
dihasilkan
2. Semakin besar nilai viskositas zat cair maka semakin kecil kecepatan
terminal suatu objek
I. Variabel Percobaan
1. Variabel manipualasi : Jenis zat cair
2. Variabel kontrol : suhu, volume zat cair, diameter kelereng
3. Variabel respon : waktu (s), nilai viskositas setiap jenis zat cair
J. Menyusun eksperimen
a. Alat dan Bahan
- Alat
1. Kelereng 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Timbangan digital 1 buah
4. Gelas ukur 50 mL 1 buah
5. Gelas kimia 50 mL 1 buah
6. Pipet tetes 1 buah
- Bahan
1. Minyak kelapa 50 mL
2. Minyak goreng 50 mL
3. Sirup 50 mL
b. Rangkaian Alat Percobaan
Kelereng
2 cm
Jarak jatuh
kelereng Zat cair
12 cm
4 cm
c. Alur Percobaan
1. Pengukuran massa jenis kelereng
Kelereng
50 mL Sirup
50 mL Minyak Kelapa
Waktu
50 mL Minyak Goreng
Waktu
50 mL Sirup
Waktu
K. Hasil Pengamatan
a. Tabel Hasil Pengamatan
No Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. Pengukuran Massa Jenis Kelereng Kelereng Massa kelereng : Rumus mencari Massa jenis kelereng
merupakan 0,2 gram massa jenis : yang dihasilkan yaitu
bola pejal Diameter m sebesar 77,821 kg/m3
ρ=
v
kelereng : 0,017
keterangan :
m
ρ : massa jenis
Volume kelereng
m : massa
: 2,57 x 10-6 m3
v : volume
Massa jenis
kelereng : 77,821
kg/m3
Rata-rata waktu
tempuh kelereng
3. Pengukuran Viskositas Zat Cair Waktu yang Rumus mencari nilai pada minyak kelapa
ditempuh viskositas yaitu 0,51 s dan rata-
kelereng dengan berdasarkan hukum rata nilai viskositas
pengulangan Stokes yaitu : yang dihasilkan dari
sebanyak 5 kali: percobaan yaitu
2 2
t1 : 0,48 s r g( ρb−ρ f ) 0,0629 Pa.s
9
η=
t2 : 0,47 s v
t3 : 0,49 s keterangan :
t4 : 0,57 s r : jari-jari bola (m)
t5 : 0,55 s g : gravitasi (m/s2)
Nilai viskositas ρb : massa jenis
yang diperoleh: benda (kg/m3)
η1 : 0,0589 Pa.s ρ f : massa jenis
η2 : 0,0575 Pa.s fluida (kg/m3)
η3 : 0,0603 Pa.s v : kecepatan
η 4 : 0,0701 Pa.s terminal (m/s)
η5 : 0,0675 Pa.s [ CITATION Sur07 \l
1033 ].
Rata-rata waktu
tempuh kelereng
Waktu yang pada minyak goreng
ditempuh Semakin besar nilai yaitu 0,61 s dan rata-
kelereng dengan viskositas zat cair rata nilai viskositas
pengulangan maka semakin kecil yang dihasilkan dari
sebanyak 5 kali: kecepatan terminal percobaan yaitu
t1 : 0,6 s benda [ CITATION 0,0746 Pa.s
t2 : 0,57 s Set171 \l 1033 ]
t3 : 0,68 s
t4 : 0,53 s
t5 : 0,66 s
Nilai viskositas
yang diperoleh:
η1: 0,0736 Pa.s
η2: 0,0701 Pa.s
η3 : 0,0836 Pa.s
η 4: 0,0651 Pa.s
η5 : 0,0808 Pa.s
Rata-rata waktu
tempuh kelereng
Waktu yang pada sirup yaitu
ditempuh 3,20 s dan rata-
kelereng dengan rata nilai
pengulangan viskositas yang
sebanyak 5 kali: dihasilkan dari
t1 : 3,35 s percobaan yaitu
t2 : 3,15 s 0,3928 Pa.s
t3 : 3,17 s Urutan nilai
t4 : 3,23 s viskositas zat cair
t5 : 3,11 s yaitu minyak
Nilai viskositas kelapa < minyak
yang diperoleh: goreng < sirup
η1: 0,4109 Pa.s Berdasarkan
η2: 0,3872 Pa.s percobaan yang
η3 : 0,3892 Pa.s telah dilakukan
η 4: 0,3955 Pa.s dapat disimpulkan
Dihasilkan massa
Ditimbang massa
kelereng yaitu 0,2
kelereng
gram
3.
Ditimbang massa
gelas ukur yang Dihasilkan massa
digunakan sebagai gelas ukur yaitu 3,3
wadah untuk gram
menimbang zat cair
4.
Dihasilkan massa
minyak kelapa + gelas
Ditimbang massa ukur yaitu 4,9 gram
minyak kelapa sehingga didapatkan
massa minyak kelapa
yaitu 1,6 gram
5.
Dihasilkan massa
minyak goreng +
Ditimbang massa gelas ukur yaitu 4,9 gr
minyak goreng sehingga didapatkan
massa minyak goreng
yaitu 1,6 gram
6.
Dihasilkan massa
sirup + gelas ukur
Ditimbang massa yaitu 5,6 gram
sirup sehingga didapatkan
massa sirup yaitu 2,3
gram
7.
Dimasukkan minyak
Minyak kelapa tidak
kelapa ke dalam gelas
berwarna (bening)
kimia
8.
Dimasukkan minyak
Minyak goreng
goreng ke dalam gelas
berwana kuning
kimia
9.
Dimasukkan sirup ke
Sirup berwarna merah
dalam gelas kimia
10.
Diukur minyak
kelapa, minyak
goreng, dan sirup
sebanyak 50 mL
menggunakan gelas
ukur
11. Dimasukkan kelereng
ke dalam tabung
berisi minyak kelapa
yang telah diberi tanda
untuk menghitung
waktu tempuh
kelereng
12. Dihitung waktu yang
diperlukan untuk
kelereng sampai pada Waktu yang
jarak yang telah dihasilkan yaitu 0,48
ditentukan yaitu 0,006 s; 0,47 s; 0,49 s; 0,57
m dan dilakukan s; 0,55 s
pengulangan sebanyak
5 kali
13. Dimasukkan kelereng
ke dalam tabung berisi
minyak goreng yang
telah diberi tanda
untuk menghitung
waktu tempuh
kelereng
14. Dihitung waktu yang
diperlukan untuk
kelereng sampai pada Waktu yang
jarak yang telah dihasilkan yaitu 0,6 s;
ditentukan yaitu 0,006 0,57 s; 0,68 s; 0,53 s;
m dan dilakukan 0,66 s
pengulangan sebanyak
5 kali
15.
Dimasukkan kelereng
ke dalam tabung
berisi sirup yang telah
diberi tanda untuk
menghitung waktu
tempuh kelereng
16. Dihitung waktu yang
diperlukan untuk
kelereng sampai pada Waktu yang
jarak yang telah dihasilkan yaitu 3,35
ditentukan yaitu 0,006 s; 3,15 s; 3,17 s; 3,23
m dan dilakukan s; 3,11 s
pengulangan sebanyak
5 kali
L. Analisis Data
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu menghitung
massa jenis zat cair. Zat cair yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
minyak kelapa, minyak goreng, dan sirup. Langkah selanjutnya yaitu
menentukan waktu tempuh kelereng ke dalam zat cair dengan jarak tempuh
kelereng yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 0,06 m. Pada percobaan ini
dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Data yang dihasilkan dari percobaan
dapat disajikan dalam tabel berikut.
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.45 0.47 0.49 0.51 0.53 0.55 0.57 0.59
Waktu (s)
Dari kurva di atas dihasilkan kurva yang linear, sehingga dapat disimpulkan
nilai viskositas zat cair berbanding lurus terhadap waktu yang dihasilkan. Jadi
semakin besar nilai viskositas suatu zat cair maka waktu yang dihasilkan
kelereng juga akan semakin besar.
Tabel 4. Kecepatan terminal dan nilai viskositas minyak goreng
Perc. ke- t (s) v (m/s) η (Pa.s)
1 0,6 s 0,1 m/s 0,0736 Pa.s
2 0,57 s 0,105 m/s 0,0701 Pa.s
3 0,68 s 0,088 m/s 0,0836 Pa.s
4 0,53 s 0,113 m/s 0,0651 Pa.s
5 0,66 s 0,091 m/s 0,0808 Pa.s
Rata-rata 0,61 s 0,099 m/s 0,0746 Pa.s
Berdasarkan data di atas, dapat disajikan dalam bentuk kurva antara nilai
viskositas minyak goreng terhadap kecepatan terminal kelereng yang
dihasilkan dari percobaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh antara nilai viskositas zat cair dengan kecepatan
terminalnya. Berikut kurva hubungan antara nilai viskositas minyak kelapa
terhadap kecepatan terminal kelereng.
0.09
0.08 f(x) = − 0.74 x + 0.15
0.07 R² = 1
0.06
0.05
0.04
0.09 0.09 0.1 0.1 0.11 0.11 0.12
v (m/s)
Dari kurva di atas dihasilkan kurva yang linear, sehingga dapat
disimpulkan nilai viskositas zat cair berbanding terbalik terhadap
kecepatan terminal kelereng. Jadi semakin besar nilai viskositas suatu zat
cair maka kecepatan terminal kelereng pada suatu zat cair akan semakin
kecil.
Tabel 5. Kecepatan terminal dan nilai viskositas sirup
Perc. ke- t (s) v (m/s) η (Pa.s)
1 3,35 s 0,0179 m/s 0,4109 Pa.s
2 3,15 s 0,019 m/s 0,3872 Pa.s
3 3,17 s 0,0189 m/s 0,3892 Pa.s
4 3,23 s 0,0186 m/s 0,3955 Pa.s
5 3,11 s 0,0193 m/s 0,3812 Pa.s
Rata-rata 3,2 s 0,019 m/s 0,3928 Pa.s
ρ = 32 kg/m3
3. Menghitung V alir minyak kelapa
Diketahui : Tinggi jatuh kelereng (h) = 0,06 m
Ditanya : v alir minyak kelapa?
Jawab :
- Percobaan ke-1 (t = 0,48 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,48 s
= 0,125 m/s
- Percobaan ke-2 (t = 0,47 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,47 s
= 0,128 m/s
- Percobaan ke-3 (t=0,49 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,49 s
= 0,122 m/s
- Percobaan ke-4 (t=0,57 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,57 s
= 0,105 m/s
- Percobaan ke-5 (t=0,55 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,55 s
= 0,109 m/s
4. Menghitung nilai viskositas minyak kelapa
Diketahui : g = 10 m/s2
r = 0,0085 m
ρ b = 77,821 kg/m3
ρ f = 32 kg/m3
Ditanya : η?
Jawab :
Percobaan 1
2 2
r g (ρb− ρf )
η=¿ 9
V
2
x (0,0085 m)2 x 10 m/s2 (77,821 kg /m3 −32 kg/m3)
η=¿ 9
0,125 m/s
0,0001605555555m 3 / s2 x 45,821 kg /m3
η=¿
0,125 m/s
0,0073568161111 kg
η=¿
0,125 m
s
η=¿ 0,0589 Pa.s
Percobaan 2
2 2
r g (ρb− ρf )
η=¿ 9
V
2
x (0,0085 m)2 x 10 m/s2 (77,821 kg /m3 −32 kg/m3)
η=¿ 9
0,128 m/s
0,0001605555555m 3 / s2 x 45,821 kg /m3
η=¿
0,128 m/s
0,0073568161111 kg
η=¿
0,128 m
s
ρ = 32 kg/m3
3. Menghitung V alir minyak goreng
Diketahui : Tinggi jatuh kelereng (h) = 0,06 m
Ditanya : v alir minyak goreng?
Jawab :
- Percobaan ke-1 (t = 0,6 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,6 s
= 0,1 m/s
- Percobaan ke-2 (t = 0,57 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,57 s
= 0,105 m/s
- Percobaan ke-3 (t=0,68 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,68 s
= 0,088 m/s
- Percobaan ke-4 (t=0,53 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,53 s
= 0,113 m/s
- Percobaan ke-5 (t=0,66 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
0,66 s
= 0,091 m/s
4. Menghitung nilai viskositas minyak goreng
Diketahui : g = 10 m/s2
r = 0,0085 m
ρ b = 77,821 kg/m3
ρ f = 32 kg/m3
Ditanya : η?
Jawab :
- Percobaan 1
2 2
r g (ρb− ρf )
η=¿ 9
V
2
x (0,0085 m)2 x 10 m/s2 (77,821 kg /m3 −32 kg/m3)
η=¿ 9
0,1 m/ s
0,0001605555555m 3 / s2 x 45,821 kg /m3
η=¿
0,1 m/s
0,0073568161111 kg
η=¿
0,1 m
s
ρ = 46 kg/m3
3. Menghitung V alir sirup
Diketahui : Tinggi jatuh kelereng (h) = 0,06 m
Ditanya : v alir sirup?
Jawab :
- Percobaan ke-1 (t = 3,35 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
3,35 s
= 0,0179 m/s
- Percobaan ke-2 (t =3,15 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
3,15 s
= 0,019 m/s
- Percobaan ke-3 (t=3,17 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
3,17 s
= 0,0189 m/s
- Percobaan ke-4 (t=3,23 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
3,23 s
= 0,0186 m/s
- Percobaan ke-5 (t=3,11 s)
h
v=
t
0,06 m
v=
3,11 s
= 0,0193 m/s
4. Menghitung nilai viskositas sirup
Diketahui : g = 10 m/s2
r = 0,0085 m
ρ b = 77,821 kg/m3
ρ f = 32 kg/m3
Ditanya : η?
Jawab :
- Percobaan 1
2 2
r g (ρb− ρf )
η=¿ 9
V
2
x (0,0085 m)2 x 10 m/s2 (77,821 kg /m3 −32 kg/m3)
η=¿ 9
0,0179 m/s
0,0001605555555m 3 / s2 x 45,821 kg /m3
η=¿
0,0179 m/ s
0,0073568161111 kg
η=¿
0,0179 m
s
M. Pembahasan
Pada praktikum ini telah dilakukan percobaan viskositas zat cair
metode bola jatuh. Tujuan pada percobaan ini yaitu untuk menentukan
koefisien viskositas zat cair berdasarkan hukum Stokes dan menentukan
hubungan antara nilai viskositas zat cair dengan kecepatan terminal suatu
objek.
m
ρ=
v
h
v=
t
keterangan :
r : jari-jari bola (m)
g : gravitasi (m/s2)
ρb : massa jenis benda (kg/m3)
ρ f : massa jenis fluida (kg/m3)
N. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Diperoleh nilai viskositas zat cair berdasarkan hukum Stokes yaitu pada
minyak kelapa sebesar 0,0629 Pa.s, minyak kelapa yaitu 0,0746 Pa.s, dan
sirup yaitu 0,3928 Pa.s sehingga urutan nilai viskositas dari ketiga zat cair
tersebut yaitu minyak kelapa < minyak goreng < sirup.
2. Semakin besar nilai viskositas zat cair maka kecepatan terminal suatu
objek akan semakin kecil. Hal ini dibuktikan dari percobaan yaitu minyak
kelapa memiliki nilai viskositas terkecil yaitu 0,0629 namun kecepatan
terminal yang dihasilkan paling besar yaitu 0,118 m/s sedangkan sirup
memiliki nilai viskositas yang paling besar yaitu 0,3928 Pa.s namun
kecepatan terminal yang dihasilkan paling kecil yaitu 0,019 m/s.
O. Daftar Pustaka
Anam, C. (2010). Ekstraksi Oleoresin Jahe (Zingiber officinale) Kajian dari
Ukuran Bahan, Pelarut, Waktu dan Suhu. Jurnal Pertanian MAPETA,
12(2), 72-144.
Hidayanto, E., Rofiq, A., & Sugito, H. (2010). Aplikasi Portable Brix Meter
untuk Pengukuran Indeks Bias. Berkala Fisika, 13(4), 113-118.
Juhantoro, N., Ariana, I. M., & Sanuri, S. (2012). Penentuan Properties Bahan
Bakar Batubara Cair untuk Bahan Bakar Marine Diesel Engine.
Jurnal Teknik ITS, 1(1), 271-275.
Lumbantoruan, P., & Yulianti, E. (2016). Pengaruh Suhu Terhadap
Viskositas Minyak Pelumas (Oli). Sainmatika, 13(2), 26-34.
Putri, B. M., Putri, S. O., Muchtadi, F., & Faqihza, M. (2013). Pembuatan
Prototipe Viskometer Bola Jatuh menggunakan Sensor Magnet dan
Bola Magnet. Jurnal Oto.Ktrl.Inst, 5(2), 101-111.
Soleh, M. (2012). Uji Performasi Alat Pengering Tipe Rak dan Pengaruh
Perlakuan Awal terhadap Mutu Jahe Kering (Zingiber officinale
Rosc.). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB.