Prosedur Percobaan Dugaan/reaksi Kesimpulan Perc. Sebelum Sesudah Larutan Pada saat C2H2O4 C2H2O4 (aq) + Volume NaOH Larutan NaOH 10 ml Larutan H2C2O4 1 NaOH tidak ditetesi 2 tetes 2NaOH (aq) yang pertama 8,5 - Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke berwarna indikator Na2C2O4 (aq) + ml; kedua 8,2 ml; buret yang telah di dalam erlenmeyer phenolptalein 2H2O(aq) ketiga 8,3 ml bersihkan dengan NaOH dengan mengunakn Larutan larutan tetap tidak sehingga sampai melebihi skala pipet gondok. C2H2O4 tidak berwarna Trayek indikator Pada saat C2H2O4 Phenolptalein = didapatkan rata- nol - Ditambahkan 2 tetes berwarna dititrasi dengan 8,3 – 10 rata konsentrasi - Diturunkan tepat di skala indikator Indikator NaOH, hasil titrasi NaOH sebesar nol phenolptalein Phenolptalein berwarna merah Warna hasil titrasi 0,119 M NaOH tidak muda merah muda Pengulangan ke-1, Larutan asam berwarna V1 = 8,5 ml, oksalat setelah Diteteskan NaOH berwarna merah ditetesi indikator muda phenolptalein Larutan menjadi berwarna merah muda Pengulangan ke-2, tetap tidak V2 = 8,2 ml, berwarna dan Dicatat volume NaOH yang dibutuhkan berwarna merah setelah dititrasi muda 2NaOH(aq) + H2C2O4 (aq) → Na2C2O4 (aq) + 2H2O (aq) Pengulangan ke-3, dengan NaOH, V3 = 8,3 ml, larutan H2C2O4 berwarna merah berubah warna Konsentrasi NaOH → Diulang sebanyak muda menjadi merah tiga kali muda No. Hasil Pengamatan Prosedur Percobaan Dugaan/reaksi Kesimpulan Perc. Sebelum Sesudah Larutan HCl Pada saat larutan HCl (aq) + NaOH (aq) Larutan HCl tidak Larutan NaOH 0,1 M 10 ml HCl 2 tidak HCl ditetesi 2 NaCl (aq) + berwarna dan - Dimasukkan ke berwarna tetes indikator H2O (aq) setelah ditetesi Dimasukkan ke dalam buret dalam erlenmeyer larutan HCl tetap indikator Larutan Warna hasil titrasi dengan menggunakan tidak berwarna phenolptalein tetap pipet gondok NaOH tidak merah muda NaOH Pada saat larutan tidak berwarna, - Ditambahkan 2 tetes berwarna HCl dititrasi Trayek indikator setelah dititrasi indikator Indikator dengan NaOH dengan NaOH 8,3-10 phenolptalein larutan HCl larutan HCl tidak berubah warna berubah warna Ditetesi NaOH berwarna menjadi merah menjadi merah Larutan menjadi berwarna merah muda muda muda. Dengan V Pengulangan ke- NaOH yang Dicatat volume NaOH yang dibutuhkan 1,V1 = 5,6 ml pertama 5,6 ml; Pengulangan ke-2, kedua = 5,4 ml; HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq) ketiga = 4,9 ml V2 = 5,4 ml Pengulangan ke-3, sehingga Konsentrasi HCl → Diulang sebanyak tiga kali V3 = 4,9 ml didapatkan rata-rata Pengulangan ke- konsentrasi HCl 1,2,3 berwarna sebesar 0,063 M merah muda No. Hasil Pengamatan Prosedur Percobaan Dugaan/reaksi Kesimpulan Perc. Sebelum Sesudah Larutan NaOH Pada saat larutan HCl (aq) + NaOH aq) Larutan HCl setelah Larutan NaOH 10 ml HCl 3 tidak berwarna HCl ditetesi 2 tetes NaCl (aq) + ditetesi 2 tetes Dimasukkan ke - Dimasukkan ke dalam ekstrak kulit H2O(aq) ekstrak kulit Larutan HCl dalam buret tabung erlenmeyer manggis larutan manggis larutan tidak berwarna Warna hasil titrasi - Ditambahkan 2 tetes HCl tidak HCl tetap tidak NaOH merah kecokelatan ekstrak kulit manggis kulit manggis berwarna berwarna dan berwarna ungu Pada saat larutan Warna ekstrak setelah larutan HCl HCl dititrasi kulit manggis ungu dititrasi dengan Larutan etanol Ditetesi NaOH dengan NaOH, NaOH , larutan HCl tidak berwarna Trayek ekstrak larutan HCl kulit manggis 5-8 berubah warna Larutan berwarna merah kecokelatan berwarna kuning menjadi kuning, Dicatat volume NaOH yang dibutuhkan Etanol + kulit dengan V NaOH manggis → yang pertama 7,3 HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq) Ekstrak kulit ml, yang ke dua manggis berwarna 10,3 ml, ke tiga Diulang sebanyak tiga kali kuning 14,9 ml sehinga kecokelatan didapatkan rata-rata Pengulangan ke-1, konsentrasi HCl V1 = 7 ml, larutan sebesar 0,486 M berwarna kuning Pengulangan ke-2, V2 = 10,5 ml, larutan berwarna kuning Pengulangan ke-3, V3 = 14,9 ml, No. Hasil Pengamatan Prosedur Percobaan Dugaan/reaksi Kesimpulan Perc. Sebelum Sesudah larutan berwarna kuning