Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM FARMASI FISIK

PERTEMUAN 2

ANNISA SHINTA CAHYANDA


22.0605.0018
S1 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2022/2023
VISKOSITAS DAN RHEOLOGI

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
a. Membedakan sifat cairan Newton dan Non Newton
b. Menggunakan berbagai jenis viskometer
c. Menentukan viskositas dan rheologi cairan

II. DASAR TEORI

Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos


(ilmu).Digunakan istilah ini untuk pertama kali oleh Bingham dan Croeford untuk
menggunakan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi erat kaitannya
dengan viskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan
untuk mengalir,semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir.
Viskositas,adalah gesekan yang di timbulkan oleh fluida yang bergerak,atau
benda padat yang bergerak di dalam fluida.Besarnya gesekan ini juga di sebut sebagai
derajat kekentalan zat cair.Jadi semakin besar viskositas zat cair,maka semakin susah
benda padat bergerak di dalam zat cair trsbt.Viskositas dalam zat cair yang berperan
adalah gaya kohesi antar partikel zat cair.Viskositas menentukan kemudahan suatu
molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material.Karenanya,viskositas
menunjukan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir.Semakin besar viskositas
maka aliran akan semakin lambat.Besarnya viskositas di pengaruhi oleh
beberapa faktor seperti temperatur,gaya antar molekul, dan ukuran serta jumlah
molekul teralut.Pada zat cair,viskositas di sebabkan karena adanya gaua kohesi (gaya
tarik menarik antara molekul sejenis).Sedangkan dalam zat gas,viskositas di sebabkan
oleh tumbukan antar molekul.Suatu jenis cairan yang mudah mengalir,dapat
dikatakan memiliki viskositas yang rendah.Dan sebaliknya,bahan-bahan yang sulit
mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi.
Viskositas biasanya diterima sebagai “kekentalan”atau penolakan terhadap
penuangan.Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dapat di
pikir sebagai cara untuk mengukur gesekan fluid.Prinsip dasar penerapan viskositas di
gunakan dalam sifat alir zat cair atau rheologi.Rheologi merupakan ilmu tentang sifat
alir suatu zat.Rheologi terlibat dalam pembuatan,pengemasan atau
pemakaian,konsistensi,stabilitas dan ketersediaan hayati sediaan.
Faktor-fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut:
1. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
2. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan
naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh
energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul
melemah. Dengan demikian viskositas cairan akar turun dengan kenaikan temperatur.
3. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan seperti
bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya
penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin maupun
minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.
4. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,
larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran lambat
sehingga viskositas juga tinggi
5. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
6. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus
OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama. (Bird. 1987)
Berdasarkan hukum Newton tentang sifat aliran cairan, maka tipealiran
dibedakan menjadi 2, yaitu cairan newton dan cairan non newton(Wiroatmojo, 1988):
1. Cairan Newton yaitu cairannya mengalir mengikuti aturan-
aturanviskositas.
2. Cairan non Newton yaitu aturannya tidak mengikuti aturan
viskositas.Cairan biasanya memiliki ukuran molekul yang paling
besar ataumempunyai struktur tambahan, misalnya koloid. Untuk
mengalirkancairan bukan cairan Newton sehingga diperlukan
tambahan gaya atau jika perlu memecah strukturnya.

III. ALAT DAN BAHAN


• ALAT
1) viskometer
2) pipa kapiler
3) stopwatch
4) bola hisap
5) Brookfield
• BAHAN
1) Etanol
2) Sirupus simpleks
3) Aquadest
4) PGA
IV. METODE PRAKTIKUM
Penentuan viskositas Newton menggunakan viskometer pipa kapiler/ Ostwald
1. Masukkan etanol, sirupus simpleks 65% melalui pipa ukuran besar sampai batas
bawah pipa kapiler.
2. Hisap cairan dari pipa ukuran kecil sampai cairan mencapai batas atas pipa kapiler
menggunakan bola hisap
3. Lepaskan bola hisap, catat waktu yang diperlukan cairan mengalir dari batas atas
menuju batas bawah pipa kapiler menggunakan stopwatch. Lakukan secara triplo.
4. Lakukan hal yang sama poin 1-3 menggunakan blanko aquades
5. Hitung viskositas cairan
Penentuan viskositas Non Newton menggunakan viscometer brookfield
1. Tentukan sifat alir dispersi PGA 10% menggunakan viscometer Brookfield
2. Hitung viskositas zat
V. HASIL PRAKTIKUM
Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Diketahui:
Viskositas aquadest = 0,00899 cps
Densitas aquadest = 0,997044 gr/cm
1. Berat piknometer kosong = 20,08
2. Volume piknometer = 24,79
3. Piknometer + Etanol = 42,43
4. Piknometer + Sirplus Simplex = 51,30
5. Waktu Etanol = 0,86 s
6. Waktu Aquadest = 0,62 s
7. Waktu Siruplus Simpleks = 4,92 s
Maka,
1. Etanol
m etanol = 𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 − 𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 = 42,43 – 20,08 = 22,35
𝑚 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 22,35
d etanol = 𝑣 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
= 24,79 = 0,901
𝑑 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 0,901
ρ etanol = 𝑑 𝑎𝑖𝑟
= 0,997044 = 0,904
𝜂ₒ . 𝑡 . 𝜌 0,00899 . 0,86 . 0,904 0,0069
η= 𝑡ₒ . 𝜌ₒ
= 0,62 . 0,997044
= 0,61
= 𝟎, 𝟎𝟏𝟏 𝒄𝒑𝒔

2. Siruplus Simpleks
m siruplus simpleks = 𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠 − 𝑚 𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠
= 51,30 – 20,08 = 31,22
𝑚 𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠 31,22
d siruplus simpleks = 𝑣 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
= 24,79 = 1,259
𝑑 𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠 1,259
ρ siruplus simpleks = 𝑑 𝑎𝑖𝑟
= 0,997044 = 1,263 𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚
𝜂ₒ . 𝑡 . 𝜌 0,00899 . 4,92 . 1,263 0,055
η= 𝑡ₒ . 𝜌ₒ
= 0,62 . 0,997044
= 0,61
= 𝟎, 𝟎𝟗𝟎 𝒄𝒑𝒔
VI. PEMBAHASAN DI SERTAI JURNAL ILMIAH
Viskositas,adalah gesekan yang di timbulkan oleh fluida yang bergerak,atau
benda padat yang bergerak di dalam fluida.Besarnya gesekan ini juga di sebut sebagai
derajat kekentalan zat cair. Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran
cairan dan deformasi dari zat yang padat.
Rheologi sangat penting dalam bidang farmasi terutama penerapannya dalam
formulasi dan analisis prodak farmasi seperti:Emulsi,pasta,supposutoria dan
penyalutan tablet.
Cairan mengikuti hukum Newton,viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan
tertentu dan tidak tergantung kepada kecepatan geser.Oleh karena itu viskositas dapat
di tentukan pada satu kecepatan geser,dengan menggunakan viscometer kapiler.
Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah viscometer di gunakan untuk
mengukur viskositas dan Rheologi dan untuk mengetahui sifat-sifat aliran cairan yang
agak kental.Tujuan dari percobaan ini adalah menjelaskan tentang
rheologi,membedakan cairan Newton dan non Newton dan menentukan viskositas
Rheologi cairan Newton dan non Newton.
Dalam praktikum kali ini juga digunakan beberapa bahan yaitu diantaranya
Etano,sirup simpleks,aquadest dan pga.Rheologi dapat di ubah-ubah berdasarkan
tekanan geser ya sehingga kecepatan geser ya dapat di amati atau kecepatan geser nya
dapat di atur juga,sehingga tekanan geser ya dapat di tentukan.Yang hasilnya bisa di
lihat di akhir.

VII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat di simpulkan bahwa Cairan mempunyai gaya
gesek yang lebih besar untuk mengalir dari pada gas.Viskositas gas bertambah dengan
naiknya temperatur,sedangkan viskositas cairan turun dgn naiknya temperatur.Makin
tinggi viskositas maka akan semakin besar tahanannya. Besarnya viskositas dapat di
pengaruhi oleh konsentrasi.Jika suatu larutan memiliki konsentrasi tinggi,maka akan
memiliki kekentalan yang tinggi juga.Semakin banyak partikel yang terlarut,gaya
gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi juga.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Martin, A., Cammarata, dan Swarbrick. 1993. Farmasi Fisik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Universitas Indonesia
Nahar, L., dan Satyajit S. 2009. Kimia untuk Mahasiswa Farmasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
IX. LAMPIRAN
• Laporan sementara yang sudah di acc

• Pada saat penimbangan

Anda mungkin juga menyukai