Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

MODUL IV REOLOGI PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON


DAN NON NEWTON

DOSEN PENGAMPU : Kusdi Hartono, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Deni Rosandi (D1A200117)


2. Putri Indah Lestari (D1A200215)
3. Rahma Meyastuti (D1A200118)
4. Rita (D1A200024)
5. Zulfa Nurani Alfiyyah (D1A210055)

UNIVERSITAS AL-GHIFARI
FALKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

1. Mempelajari cara penentuan viskositas larutan Newton dengan


viskosimeter Ostwald
2. Mempelajaru cara penentuan viskositas larutan Non Newton dengan
viskosimeter Stromer
3. Mempelajari pengaruh larutan terhadap viskositas larutan.

1.2 PRINSIP

Viskositas merupakan cara pengukuran resistensi suatu cairan ketika


mengalir. Secara mudah, viskositas ini mungkin dapat dianggap derajat
kekentalan cairan, meskipun tidak semuanya demikian karena kekentalan suatu
cairan juga ditentukan oleh sifat-sifat lain seperti elasticity maupun cohesivenees.
Sedangka rheologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai perubahan sifat-sifat
fisik suatu larutan (benda cair) yang berkaitan dengan penerapan suatu energi atau
gaya pada benda cair tersebut (Soekardi, 2004).
Viskometer merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur
viskositas suatu fluida, untuk cairan dengan viskositas yang berbeda kondisi
alirannya (www.scribd.com). Model viskometer pada umum digunakan berupa
viskometer bola jatuh, tabung (pipa kapiler) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi
silinder sesumbu (concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standard yaitu
pertama, System Searle dimana silinder bagian dalam berputar sedangkan silinder
bagian luar diam, yang kedua System Couette dimana bagian luar silinder yang
diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan diukur
ditempatkan pada celah diantara kedua silinder. Persamaan matematis untuk
menghitung viskositas diturunkan dari hukum Newton mengenai aliran viskos.

1
Instrument viskometer rotasi ada 2 tipe yaitu Mac Michael dan Stromer. Kedua
instrument ini terdiri dari dua silinder konsentris dengan diameter yang berbeda
sehingga terdapat celah sebagai tempat cairan yang akan diukur nilai
viskositasnya.
Viskometer Brookfield ini nilai viskositasnya didapatkan dengan mengukur
gaya puntir sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan kedalam fluida.
Viskometer Brookfield memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan
menggunakan teknik dalam viscometry. Untuk mengukur viskositas fluida dalam
Viskometer Brookfield, bahan harus diam dalam wadah sementara itu poros
bergerak sambil direndam dalam fluida (Atkins,1994).

2
BAB II

DASAR TEORI

Viskositas adalah suatu pernyataan tentang tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir. Semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya. Cairan sederhana
dapat dijelaskan dalam istilah absolut. Akan tetapi sifat-sifat rheologi dispersi
heterogen lebih kompleks dan tidak dapat dinyatakan dalam suatu satuaan tunggal
(Martin, 1993).
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas dispersi koloid
dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispersi dengan viskositas rendah,
sedangkan sistem dispersi yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya
lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat
solvasi dari partikel (Respati, 1981). Bila viskositas gas meningkat dengan
naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperatur
dinaikkan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas
akan meningkat dengan makin tingginya temperatur (Bird,1993).
Rheologi meliputi pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan ke
dalam wadah, pemindahan sebelum digunakan, apakah dicapai dengan penuangan
dari botol, pengeluaran dari tube atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari
suatu produk tertentu yang dapat berkisar dalam konsistensi dari bentuk cair ke
semisolid, sampai ke padatan, dapat mempengaruhi penerimaan bagi si pasien,
stabilitas fisika, dan bahkan availabilitas biologis jadi viskositas telah terbukti
mempengaruhi laju absorpsi obat dari saluran cerna (Martin, 1993).
Berdasarkan hukum Newton tentang sifat aliran cairan, maka tipe aliran
dibedakan menjadi 2, yaitu cairan newton dan cairan non newton (Wiroatmojo,
1988):
1. Cairan Newton yaitu cairannya mengalir mengikuti aturan-aturan viskositas.
2. Cairan non Newton yaitu aturannya tidak mengikuti aturan viskositas.

3
Cairan biasanya memiliki ukuran molekul yang paling besar atau mempunyai
struktur tambahan, misalnya koloid. Untuk mengalirkan cairan bukan cairan
Newton sehingga diperlukan tambahan gaya atau jika perlu memecah
strukturnya.
Berdasarkan grafik sifat aliaran (rheogram) cairan non newton terbagi atas
dua kelompok yaitu:
A. Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi oleh waktu, kelompok ini
terbagi atas
tiga aliran yaitu:
1) Aliran plastis Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tetapi memotong
sumbu shearing stress pada titik tertentu yang dikenal dengan harga yield.
Bingham bodies tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai
sebesar harga yield tersebut.

2) Aliran pseudoplastis Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang


dengan meningkatnya rate of shear.

3) Aliran dilatan Viskositas cairan dilatan akan bertambah dengan


meningkatnya rate of shear.

4
B. Cairan yang sifat alirannya dipengaruhi oleh waktu, kelompok ini terbagi atas
tiga aliran yaitu(Sinko, 2011):
1) Aliran Tiksotropi
Tiksotropi bisa didefinisikan sebagai suatu pemulihan yang isoterm
dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya
karena shearing. Gejala tiksotropi sering dikenal dengan shear thinning
sistem (aksi plastis dan pseudoplastis). Kurva menurun seringkali diganti
ke sebelah kiri dan kurva yang menaik menunjukkan bahan tersebut
mempunyai konsistensi lebih rendah pada setiap harga rate of shear pada
kurva menurun dibandingkan dengan pada kurva menaik. Ini
menunjukkan adanya pemecahan struktur dan juga shear thinning yang
tidak terbentuk kembali dengan segera jika stress tersebut dihilangkan
atau dikurangi.
2) Aliran Rheopeksi
Rheopeksi adalah suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu
gel lebih cepat jika diaduk perlahan-lahan atau kalau di shear daripada
jika dibiarkan membentuk gel tersebut tanpa pengadukan. Dalam suatu
sistem reopektis, gel tersebut adalah bentuk keseimbangan. Sedangkan
dalam antitiksotropi keadaan keseimbangan adalah sol.
3) Antitiksotropi
Antithiksotropi yang menyatakan kenaikan bukan pengurangan
konsistensi pada kurva menurun. Kenaikan dalam hal kekentalan atau
hambatan (resisten) mengalir dengan bertambahnya waktu shear ini telah
di selidiki oleh Chong et. Al.

5
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


Alat : Bahan:
 Beaker glass 500ml ● Air
 Batang pengaduk panjang ● Alkohol
 Stopwatch ● Larutan gula 10%, 20% dan 30%
 Viscometer Brookfield ● Larutan gula X

3.2 PROSEDUR

1. Siapkan bahan sediaan yang akan diukur viskositas kedalam wadah


yang sudah disiapkan
2. Siapkan viscometer Brookfield beserta alatnya
3. Pilihlah no. spindle yang sesuai dengan viskositas bahan sediaan yang
akan diperiksa dan hubungkan dengan rotornya secara hati-hati
4. Turunkan spindle kedalam sediaan sampai tanda batas tercelup
5. Siapkan rpm yang dikehendaki dan no. spindle yang digunakan,
mulailah dari rpm yang rendah
6. Nyalakan viscometer dan baca skala viscositas dan % torque. Lakukan
hal yang sama dengan menaikkan besarnya rpm. (Rentang % torque
yang boleh digunakan adalah 10-100%)

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
4.1.1 Hasil Pengamatan

No Nama Zat Cair Kerapatan Waktu (detik) Viskositas

1. Air 1,08 16 0
2. Alkohol 1,08 16 0
3. Larutan gula 10% 1,08 16 0
4. Larutan gula 20% 1,08 16 1 cps
5. Larutan gula 30% 1,08 16 4 cps
6. Larutan gula X 1,08 16 0

4.1.2 Perhitungan
Perhitungan larutan gula
Larutan gula 10 %
10/100 X 150 ml = 15 gr

Larutan gula 20 %
20/100 X 150 ml = 30 gr

Larutan gula 30 %
30/100 X 150 ml = 45 gr

Larutan gula X = 3 gr ( berdasarkan hasil penimbangan )

Perhitungan viskositas menggunakan Viscometer Brookfield


Viskositas (η) = dial reading x faktor koreksi
η Air =0x2
=0

η Alkohol =0x2
=0

7
η larutan gula 10 % = 0 x 2
=0

η larutan gula 20 % = 0,5 x 2


= 1 cps

η larutan gula 30 % = 2 x 2
= 4 cps

η larutan gula X =0x2


=0

Perhitungan kadar larutan gula X


% kadar larutan gula X = 3/ 150 x 100
=2%

4.2 PEMBAHASAN
Viskositas merupakan cara pengukuran resistensi suatu cairan ketika
mengalir. Secara mudah, viskositas ini mungkin dapat dianggap derajat
kekentalan cairan, meskipun tidak semuanya demikian karena kekentalan
suatu cairan juga ditentukan oleh sifat-sifat lain seperti elasticity maupun
cohesivenees. Sedangka rheologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai
perubahan sifat-sifat fisik suatu larutan (benda cair) yang berkaitan dengan
penerapan suatu energi atau gaya pada benda cair tersebut (Soekardi, 2004).
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari cara menentukan
viskositas larutan menggunakan viscometer Brookfield, dan mempelajari
pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan.
Percobaan dilakukan dengan beberapa larutan yaitu air, alkohol, larutan
gula 10 %, 20%, 30 %, dan x %. Hal yang dilakukan pertama kali yaitu
membuat larutan gula dengan masing – masing konsentrasi kemudian tiap
larutan dimasukkan kedalam beaker glass untuk kemuadian dilalukan
penentuan viskositasnya menggunakan viscometer Brookfield. Sebelum
menggunakan viscometer Brookfield hal yang harus diperhatikan yaitu

8
memilih spindle yang akan digunakan sesuai jenis sampel yang akan di uji,
karena pada praktikum kali ini sampel yang digunakan berupa larutan, maka
spindle yang digunakan yaitu spindle no 61 setelah menentukan nomor
spindle yang digunakan, selanjutanya larutan yang telah berada di dalam
beaker glass kemudian diletakan pada viscometer Brookfield lalu spindle
diturunkan hingga tanda batas. Sebelum viscometer dinyalakan, pilih rpm
yang akan digunakan dimulai dari rpm terendah kemudian viscometer
dinyalakan, selama proses penentuan viskositas parktikan harus
memperhatikan kerapatan, dan waktu yang digunakan untuk mendapatkan
hasil. Setelah melakukan 7x putaran pada viscometer selajutnya didapatkan
nilai dial reading yang ditunjukan oleh letak jarum berhenti, nilai dial
reading ini digunakan untuk penentuan viskositas masing maisng larutan
yang akan dikalikan dengan faktor koreksi yang bisa dilihat pada tabel yang
ada di viscometer sesuai dengan rpm yang digunakan.
Berdasarkan hasil penentuan menggunakan viscometer Brookfield,
diperoleh data viskositas untuk air, alkohol larutan gula 10 %, 20%, 30 % ,
x% berturut – turut adalah sebagi berikut yaitu 0, 0, 0, 1, 4, 0. Dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa kadar suatu larutan akan mempengaruhi
viskositasnya, namun hasil dari praktikum ini belum bisa dikatakan 100 %
benar / sesuai karena selama proses pengerjaannya banyak kendala yang
timbul dari viscometer yang digunakan seperti jarum penunjuk nilai dial
reading yang tidak bergerak dan system kalibrasi viscometer yang harus
diketuk ketuk.

9
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil praktikum yang telah


dilakukan adalah viskositas untuk air, alkohol larutan gula 10 %, 20%, 30 % , x%
berturut – turut adalah sebagi berikut yaitu 0, 0, 0, 1, 4, 0. Dari hasil tersebut dapat
diartikan bahwa kadar suatu larutan akan mempengaruhi viskositasnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

- Soekardi, I. dan Hutauruk. 2004. Transisi Menuju Fakoemulsifikasi.


Jakarta: Granit
- Martin, A. 1993. Farmasi Fisika, edisi II, Jilid 3. Jakarta: UI Press.
- Wiroatmojo. 1998. Farmasi Fisika: Bagian Larutan dan Sistem Dispersi.
Jogjakarta: Gajah Mada University Press.
- Sinko dan Patrick. 2011. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin
Edisi 5. Jakarta: EGC.

11
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1
Penimbangan gula untuk
membuat larutan gula
dengan berbagai
konsentrasi

2
Gula yang telah ditimbang
kemudian ditambahkan
150 ml aquadest untuk
menjadi larutan gula

3
Bebagai sampel larutan
yang akan di tentukan
viskositasnya

12
4
Spindle dimasukan
kedalam beaker glass
kemuadian viscometer
dinyalakan dan dilakukan
7 x putaran

5
Nilai dial reading
ditunjukkan oleh letak
jarum berhenti

13

Anda mungkin juga menyukai