Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

PENENTUAN ISOTHERMAL DAN KINETIKA ADSORPSI METHYLEN

BLUE MENGGUNAKAN ADSORBEN ZEOLIT TERAKTIVASI

OLEH

NAMA : ANDINI

STAMBUK : F1C119027

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : ANNISA RIZKY AMALIA

MUHAMMAD RAMADHAN,S.SI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri tekstil di Indonesia sangat berkembang. Berkembangnya industri

tekstil menyebabkan banyaknya limbah yang berasal dari proses pewarnaan.

Limbah tekstil merupakan limbah cair yang dihasilkan industri tekstil karena

terjadi proses pemberian warna yang memerlukan bahan kimia dan memerlukan

air sebagai pelarut dan mempunyai kekuatan pencemar yang kuat. Bahan pewarna

tersebut mampu mencemari lingkungan. Air limbah yang di buang begitu saja ke

lingkungan dapat menyebabkan pencemaran diantaranya mencemari sumber-

sumber air seperti suangai, danau, sumber mata air dan sumur. Limbah cair juga

dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dalam bentuk pencemaran fisika,

pencemaran kimia, pencemaran biologis dan pencemaran radioaktif.

Pewarna tekstil umumnya digunakan pada industri tekstil dibuat dari

senyawa yang mengandung gugus benzena seperti methylen blue. Zat warna

Methylen blue bersifat toksik terhadap beberapa biota dan merupakan salah satu

pencemar organik yang bersifat non bioderadable atau sampah yang tidak bisa

diuraikan melalui proses biologis karena terdapat gugus benzena yang sulit di

degradasi. Senyawa dengan gugus benzena bersifat karsiogenik dan mutagenik,

sehingga limbah cairnya harus diuraikan terlebih dahulu.

Proses penghilangan pewarna pada limbah cair dapat dilakukan dengan

metode adsoprsi yang telah dikenal efektif untuk mengurangi zat warna dari

limbah cair. Adsorpsi merupakan peristiwa terakumulasinya partikel pada suatu

permukaan. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar molekul
adsorbat dengan siklus aktif dipermukaan adsorben. Zat yang mengadsorpsi

disebut adsorbat, sedangkan material tempat terakumulasinya adsorbat disebut

adsorben. Adsorpsi dipengaruhi oleh sifat fisika dan kimia adsorben seperti

ukuran molekul adsorbat, karakteristik adsorbat, waktu pengadukan, konsentrasi

adsorbat, suhu pH dan luas permukaan adsorben. Semakin luas permukaan

adsorben maka semakin banyak adsorbat yang teradsorpsi. Adsorben untuk

adsorpsi untuk pewarna tekstil yang banyak digunakan saat ini yaitu adsorben dari

zeolit. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukanlah percobaan penentuan

isothermal dan kinetika adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan penentuan isothermal dan kinetika

adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan Methylen Blue?

2. Bagaimana mengetahui varian waktu kontak menggunakan zeolit teraktivasi?

C. Tujuan

Tujuan yang akan di capai pada percobaan penentuan isothermal dan

kinetika adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi adalah sebagai

berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan Methylen Blue.

2. Untuk mengetahui varian waktu kontak menggunakan zeolit teraktivasi.

D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan penentuan isothermal dan

kinetika adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi adalah sebagai

berikut.

1. Dapat mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan Methylen Blue.

2. Dapat mengetahui varian waktu kontak menggunakan zeolit teraktivasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Adsorpsi merupakan peritiwa dimana zat mempunyai kecnderungan untuk

menyerap atau menarik molekul gas atau cairan pada permukaannya. Adsorpsi

isoterm menggambarkan kinerja kesetimbangan adsorben ketika suhu konstan.

Tergantung dari adsorbat, adsorben dan berbagai sifat fisik dari larutan termasuk

pH, kekuatan ionik dan suhu. Umumnya, adsorpsi isoterm terjadi anatara

adsorbat dan adsorban untuk waktu yang cukup (Al-Ghouti dan Dana, 2020).

Adsorben dapat menjerap berbagai polutan baik senyawa organik (zat

warna) maupun anorganik (logam berat), dengan mekanisme adsorpsi, filtrasi,

penukar ion, dan endapan (Nurhasni dkk., 2018). Semakin lamanya waktu kontak,

jumlah adsorbat yang terserap permukaan adsorben semakin meningkat sehingga

tercapai titik setimbang. Pada saat titik kesetimbangan tercapai maka permukaan

adsorben sudah dipenuhi oleh adsorbat, jika larutan terlalu tinggi mengandung

adsorbat maka adsorben mengalami titik jenuh sehingga adsorban tidak mampu

mengadsorpsi lagi (Nurhayati dkk., 2018).

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari

zeolit alam diantaranya dengan melakukan aktivasi. Proses aktivasi ini diperlukan

untuk meningkatkan sifat khusus zeolit dan menghilangkan unsur pengotor.

Proses aktivasi juga dapat mengubah jenis kation dan karakteristik zeolit agar

sesuai dengan bahan yang akan dijerap. Zeolit alam teraktivasi dengan kondisi

terbaik dicapai pada penambahan zeolit alam dapat mengadsorpsi ion logam Cr

sebesar 99,27% dan zeolit alam teraktivasi dapat mengadsorpsi logam Fe dengan

kapasitas kesetimbangan 0,74 mg/g (Renni dkk., 2018).


Zeolit alam adalah mineral dengan struktur kristal, aluminosilikat

mikropori dengan struktur 3 dimensi yang terdefinisi secara baik, terdiri dari

tetrahedral SiO4 dan kelompok AlO4 dihubungkan satu sama lain oleh atom

oksigen bersama. Untuk ketidak seimbangan muatan yang disebabkan oleh

kandungan Al, kation yang dapat ditukar (biasanya kation alkali dan alkali tanah)

terletak pada struktur rongga pada bagian dalam dan luas permukaan yamg tinggi.

Zeolit banyak digunakan sebagai katalis, penyaringan molekuler dan adsorben

untuk remediasi polusi udara, pemisahan gas dan penghilangan senyawa organik

yang mudah menguap (Jiang dkk., 2020).

Methylene Blue (MB) adalah pewarna kationik yang di aplikasikan seperti

pewarna rambut, kertas, kapas dan untuk operasi medis. Methylene Blue bukan

hanya polutan yang memperburuk kualitas air tapi juga mempengaruhi

lingkungan dan kesehatan manusia secara signifikan. Apabila terkontanminasi

pada manusia dapat menyebabkan muntah, pusing, sianosis, peningkatan denyut

jantung, syok dan tetplegia. Zat warna ini juga sulit didegradasi secara biologis

sehingga perlu perhatian serius untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan

kesehatan manusia (Guarin dkk., 2018).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum kimia Fisika II percobaan penentuan isothermal dan kinetika

adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi dilaksanakan pada hari

Minggu, 2 Mei 2021 pukul 10.00-12.30 WITA dan bertempat di Laboratorium

Kimia Fisika, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan penentuan isothermal dan

kinetika adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi adalah neraca

analitik, gelas kimia, gelas ukur, batang pengaduk, spatula, pipet tetes, labu ukur,

botol vial, corong, magnet sirrer spektrofotometer UV-Vis dan shaker.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan penentuan isothermal dan

kinetika adsorpsi methylene blue menggunakan zeolit teraktivasi adalah zeolit

alam, HCl 3 M, akuades, kertas saring, kertas timbang dan methylene blue.
C. Prosedur Kerja

1. Preparasi dan aktivasi zeolite

Batuan zeolit

-dihaluskan
-diayak menggunakan ayakan 270
mesh
- ditimbang
- dimasukkan kedalam gelas kimia
250 ml
- diberi HCl 3M sebanyak 100 ml
- dipanaskan dan diaduk dengan
suhu 100 ⁰C dengan kecepatan
350 RPM
- dihomogenkan
- dicuci dengan akuades hingga pH
rendah
- dikeringkan dalam oven 100 ⁰C
selama 2 jam
Serbuk Zeolit Teraktivasi
2. Pembuatan kurva standar

0 ppm 5 ppm 10 ppm 15 ppm 20 ppm 30 ppm 50 ppm 100 ppm 250 ppm

- Ditentukan adsorbansi
menggunakan
spektrofotometer UV-
Vis
- Diplot perbandingan
konsentrasi larutan
dan adsorben
3. Pengaruh waktu kontak

0 menit 5 menit 10 menit 30 menit 60 menit 120 menit 360 menit

- ditambahkan larutan methylene blue 10


ppm dengan 0,20 gram adsorben zeolite
teraktivasi
- dikocok dengan alat shaker 250 RPM
- disaring
- dianalisis menggunakan menggunakan
spektrofeter UV-Vis
- ditentukan waktu kontak optimum
4. Pengaruh konsentrasi

0 ppm 5 ppm 10 ppm 15 ppm 20 ppm 30 ppm 50 ppm 100 ppm 250 ppm

- dikontakkan dengan 0,020


gram adsorben zeolit
teraktivasi
- dikocok dengan alat shaker
125 RM selama 2 jam
- disaring
- dianalisis menggunakan
spektrofeter UV-Vis
b. Pembahasan

adsorpsi, absorben zeolite, preparasi, aktivasi kimia (ditambahkan hcl) dan fisika
(dipanaskan), tujuan aktivasi, pengenceran untuk apa, spektofotometer untuk apa
dan prisnpnya kaitkan dngan prcobaan

Adsorpsi merupakan peristiwa dimana zat padat mempunyai kecenderungan

untuk menyerap atau menarik molekul gas atau cairan pada permukaannya.

Adsorben yang digunakan untuk menyerap yaitu zeolit. Zeolit adalah mineral

dengan struktur kristal alumino silikat yang berbentuk rangka tiga dimensi,

mengandung ion Na, K, Mg, Cad an Fe serta molekul air. Zeolit terdapat secara

alami didaerah gunung berapi atau mengendap sebagai batuan sedimen.

Percobaan diawali dengan dengan preparasi sampel zeolit alam dimana

preparasi awal dengan mengayak zeolit alam hingga memperoleh ukuran 270

mesh. Proses ini bertujuan untuk menghomogenkan ukuran dan memperbesar luas

permukaan. Kemudian dilanjutkan dengan proses perendaman dengan aquadest

bertujuan untuk menghilangkan pengotor yang lolos ayakan. Lalu zeolit alam

dipanaskan, dimana pada proses ini disebut dehidrasi. Menurut. Proses dehidrasi

pada zeolit alam bertujuan untuk melepaskan molekul air yang terjerap didalam

kerangka zeolit sehingga meningkatkan keaktifan zeolit alam.

Aktivasi pada zeolit alam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu aktivasi

secara kimia dan fisika. Pada penelitian ini aktivasi zeolit alam secara kimia

dilakukan dengan menambahkan larutan HCl 3 M ke dalam zeolit alam yang telah

dipreparasi. Aktivasi dengan larutan asam menyebabkan terjadinya dealuminasi

pada kerangka zeolit. Dealuminasi ini dilakukan untuk meningkatkan rasio Si/Al.

meningkatnya rasio Si/Al berarti juga akan meningkatkan situs asam dari zeolit
itu sendiri. Situs asam ini merupakan situs yang berfungsi sebagai sisi aktif pada

zeolit. Dengan meningkatnya situs asam berarti juga meningkatkan keaktifan

zeolit. Larutan HCl 3 M berfungsi untuk menghilangkan pengotor sehingga

membuka pori-pori zeolit menjadi berukuran pori lebih besar dan oksida

alumunium dari kerangka dalam kristal akan keluar dari struktur zeolit dan terlarut

dalam larutan HCl 6 M. Larutan HCl dipilih sebagai medium karena larutan HCl

dapat mengekstraksi Al dalam zeolit, yaitu Al dalam kerangka zeolit menjadi Al

di luar kerangka zeolit disebut sebagai proses dealuminasi. ion H+ hasil

penguraian HCl dalam medium air akan diserang oleh atom oksigen yang terikat

pada kerangka Si dan Al. Energi disosiasi ikatan Al-O (116 kkal/mol) jauh lebih

kecil daripada ikatan Si-O (190 kkal/mol), sehingga ikatan Al-O lebih mudah

terurai. Sementara itu ion Cl- dari penguraian HCl memiliki elektronegativitas

yang tinggi sehingga mudah berikatan dengan kation bervalensi besar seperti Si4+

dan Al3+. Akan tetapi dalam hal ini ion Cl- akan cenderung berikatan dengan

Al3+ karena elektronegativitas atom Al lebih kecil daripada atom Si.

Aktivasi zeolit alam secara fisika dilakukan dengan pemanasan (kalsinasi)

pada suhu tinggi yaitu hingga 100 oC selama 2 jam. Penggunaan asam pada proses

dealuminasi mengakibatkan berubahnya sebagian struktur dari kerangka zeolit.

Sehingga dilakukan proses kalsinasi untuk menstabilkan pori yang lebih besar,

meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit dengan cara menghilangkan unsur- unsur

pengotor dan menguapkan air yang terperangkap dalam pori kristal zeolit. Setelah

proses kalsinasi zeolit alam berwarna putih kekuningan daripada zeolit alam

sebelum kalsinasi. Warna kehijauan pada zeolit sebelum dilakukan preparasi


dikarenakan adanya kandungan air (hidrat) yang terikat pada struktur zeolit.

Setelah dikalsinasi maka kandungan hidrat sudah dihilangkan sehingga warnanya

menjadi lebih putih.

Anda mungkin juga menyukai