Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum ini, praktikan dituntut untuk dapat mempelajari, mengkaji dan memahami

karakterisasi silika gel, proses adsorpsi dengan menggunakan silika gel, penggunaan alat UV-Vis.
Dilakukan percobaan yang meliputi proses adsorpsi zat warna metilen blue dengan konsentrasi 10 ppm,
20 ppm, 30 ppm, 40 ppm dan 50 ppm oleh adsorben silika gel dan percobaan penentuan konsentrasi zat
warna secara spektrofotometri untuk menentukan konsentrasi akhir larutan akibat penyerapan oleh
adsorben silika gel.

Adsorpsi merupakan sebuah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Zat yang
diserap disebut adsorbat atau zat yang terserap.Sedangkan zat yang menyerap disebut adsorben. Oleh
karena itu, pada proses adsorpsi dalam larutan, jumlah zat yang teradsorpsi bergantung pada jenis
adsorben, jenis adsorbat, luas permukaan adsorben, konsentrasi zat terlarut dan temperatur.

Adsorban yang digunakan adalah metilen biru. Sebelum digunakan, metilen biru harus
diencerkan menggunakan akuades dahulu, hal ini bertujuan agar nantinya metilen biru yang sudah
diencerkandapat mempermudah absorbsi, karena semakin luas permukaan adsorben maka daya
penyerapannya pun semakin tinggi. Namun pada percobaan ini, tidak dilakukan pengukuran absorbansi,
disebabkan karena keterbasan alat yang dimiliki oleh laboratorium ini, sehingga kami hanya melakukan
pengamatan pada perubahan warna saja. Perubahan warna yang dihasilkan saat silika gel dimasukkan
ke dalam larutan metilen biru tidak terlalu nampak, disebabkan karena silika gel yang dimasukkan
sedikit, sehingga tidak terlalu berpengaruh.

Adsorpsi ini dimungkinkan terjadinya kompetisi antara solven yang digunakan (akuades, H2O)
dengan adsorbat itu sendiri.Untuk dapat meningkatkan adsorpsi zat warna tersebut, dapat dilakukan
dengan modifikasi. Modifikasi permukaan silika gel berhubungan dengan keseluruhan proses yang
bertujuan untuk mengubah komposisi kimia pada permukaan. Proses modifikasi dilakukan dengan
mengubah gugus –Si-OH menjadi –Si-OM dimana M adalah spesies sederhana maupun kompleks selain
H. Ini akan mempengaruhi secara signifikan terhadap proses reaksi. Adanya spesies hasil modifikasi ini
akan memberi nilai tambah dalam hal interaksi pada proses adsorpsi.

Pengamatan dan teori dapat diketahui apabila ditambahkan silika gel dengan jumlah berlebih
maka penyerapan atau adsorpsi metilen biru akan semakin tinggi dikarenakan semakin banyaknya gugus
silanol yang tersedia. Namun penambahan waktu pengocokkan tidak berpengaruh terhadap jumlah zat
warna yang terserap dikarenakan silika gel memiliki tingkat maksimum kejenuhan. Apabila tingkat
kejenuhan yang dimaksud sudah dicapai, silika gel tidak mungkin lagi dapat menyerap zat warna.
Semakin berkurangnya volume pelarut semakin jenuh zat warna tersebut.

Percobaan pertama ialah menentukan Panjang gelombang maksimum yang akan digunakan pad
alat spektrofotometer UV Vis. Secara teoritis rentang gelombang yang digunakan adalah 400-500 karena
rentang gelombang tersebut dapat mendeteksi warna hijau, biru dan violet. Metilen yang digunakan
berwarna biru maka digunakanlah rentang gelobang tersebut. Namun, pada saat praktikum Panjang
gelombang yang digunakan adalah 565 hal ini telah lewat dari batas deteksi warna Panjang gelombang.
Hal ini dikarenakan alat spektrofotometer uv vis yang sudah terlalu lama digunakan sehingga range
gelombang harus dinaikkan agar dapat mendeteksi senyawa metilen blue.

Percobaan selanjutnya ialah membuat kurva baku zat warna dengan seri konsentrasi 10 ppm, 20
ppm, 30 ppm, 40 ppm dan 50 ppm. Kemudian dilakukan pengukuran absorbansi (serapan) masing-
masing laurtan pada panjang gelombang 565. Dihasilkan absorbansi untuk larutan konsentrasi 10 ppm;
20 ppm; 30 ppm; 40 ppm; dan 50 ppm; berturut-turut ialah 0,004 A; 0,015 A; 0,027 A; 0,049 A dan 0,071
A. hasil ini telah sesuai dengan perbandingan literatur yang dilakukan oleh Hartati (2015) karena
semakin besar nilai konsentrasi semakin besar absorbansinya. Nilai absorbansi ini akan bergantung pada
kadar zat yang terkandung di dalamnya, semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam suatu sampel
maka semakin banyak molekul yang akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu sehingga
nilai absorbansi semakin besar atau dengan kata lain nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan
konsentrasi zat yang terkandung didalam suatu sampel.

Percobaan terakhir ialah menentukan adsorbsi silika gel terhadap metilen blue. Digunakan silika
gel dengan massa yang berbeda-beda diantaranya 1 g; 2 g; 3 g; 4g; dan 5 g. Silika gel terdiri dari partikel-
partikel dalam bentuk polimer (SiO2). Atom Sipada silika gel berikatan kovalen terhadap empat atom O
dalam susunan tetrahedral. Setiap atom O tersebut berikatan kovalen dengan atom Si yang lain
membentuk gugus fungsional siloksan (-Si-O-Si-) dan silanol (-Si-OH) dimana gugus tersebutmerupakan
gugus karateristik dari silika gel. Gugus hidroksil (-OH) pada silika gelmerupakan gugus yang aktif dan
memberikan sifat polar pada permukaannya.Silikagel dapat berperan sebagai basa relatif kuat. Gugus –
OH terikat memungkinkan adanya interaksi melalui ikatan hidrogen. larutan yang digunakan untuk ialah
metilen blue dengan konsentrasi 50 ppm. Konsentrasi 50 ppm digunakan karena merupakan konsentrasi
paling tinggi dari semua larutan yang dibuat.

Dihasilkan bahwa massa silika gel setelah disaring secara veruturu-turut ialah 6,7983 g; 7,1861 g;
9,7081 g; 12,1091 g dan 12,1494 g. adapun konsentrasi akhir yang menyertai ialah 2,869; 2,869; 2,80;
2,392; dan 1,678. Hal ini telah sesuai dengan perbandingan literatur. Menurut Sukanto (2016) semakin
banyak adsorbs yang dilakukan oleh silika gel terhadap larutan makan makin kecil konsentarisnya. Hal ini
dikarenakan apabila silika gel yang digunakan banyak maka akan banyak menyerap larutan sehingga
larutan yang tersisa semakin sedikit. Selain banyaknya jumlah silika gel yang mempengaruhi ada
beberapa faktor lain yaitu: (1) sifat serapan, banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh karbon aktif,
tetapi kemampuannya untuk mengadsorpsi berbeda untuk masing-masing senyawa, (2)
temperatur/suhu, dalam pemakaian karbon aktif dianjurkan untuk menyelidiki suhu pada saat
berlangsungnya proses karena tidak ada peraturan umum yang bisa diberikan mengenai suhu yang
digunakan dalam adsorpsi. (3)pH (derajat keasaman) dan (4) waktu singgung.

Manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi ialah dapat mengetahui daya serap silika gel
terhadap suatu senyawa. Sehingga dapat dijadikan tolak ukur apabila akan digunakan dalam industry
farmasi. Silika gel dalam industry farmasi agar mencegah kelembapan dalam wadah obat. Sifat ini
menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat penyerap, pengering dan penopang katalis. Garam –
garam kobalt dapat diabsorpsi oleh gel ini. Silika gel mencegah terbentuknya kelembapan yang berlebih.

Anda mungkin juga menyukai