TEKNIK PEMBAKARAN
NRP
NRP
NRP
NRP
2313
2313
2313
2313
030
030
030
030
: 08 Oktober 2015
: Ir. Sri Murwanti, M.T
: Anita Cahyaningrum
016
033
035
051
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menurut (Isnaini, 2015), densitas merupakan indikator kualitas yang
penting untuk bahan bakar otomotif, penerbangan dan laut, dimana hal itu
mempengaruhi penyimpanan, penanganan dan pembakaran. Kualitas dari
minyak (minyak berat maupun minyak ringan) ditentukan salah satunya
oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat mempengaruhi
viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar
perlunya diadakan koreksi terhadap temperatur standar 60F. Specific
gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 1,0000. Besarnya SG
untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul
hidrokarbon dan kandungan sulfur serta nitrogen (Saefudin, 2014).
Densitas merupakan suatu perbandingan antar daerah massa suatu zat
yang berisi partikel-partikel dengan suatu daerah volume tertentu dari zat
tertentu. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya (Anonim, 2010).
Penentuan densitas, relative density (berat jenis), atau API gravity
merupakan faktor yang menentukan kualitas dan harga petroleum. Walau
begitu, sifat dari petroleum (minyak bumi) ini merupakan indikasi kualitas
yang belum tentu tepat kecuali dihubungkan dengan sifat-sifat lainnya. Hal
ini diperlukan untuk menghitung konversi dari volume ke volume atau
massa, atau keduanya, pada suhu reference standar. Dengan praktikum yang
dilakukan, harapannya dapat mengetahui cara pengukuran dan karakteristik
densitas dari sampel yang diuji menggunakan metode ASTM D-1298-99.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengukuran dan perhitungan densitas, specific gravity,
dan API gravity terhadap sampel campuran Premium 60% dan Solar
40% serta AHM Oil MPX dengan menggunakan metode ASTM D129899?
2. Bagaimana cara menghitung repeatability dan reproducibility dalam
mengukur densitas menurut ASTM D 1298-99?
I-1
I-2
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui cara pengukuran dan perhitungan densitas, specific
gravity, dan API gravity terhadap sampel campuran Premium 60% dan
Solar 40% serta AHM Oil MPX dengan menggunakan metode ASTM
D1298-99.
2. Untuk mengetahui cara menghitung repeatability dan reproducibility
dalam mengukur densitas menurut ASTM D 1298-99.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Pengertian Densitas
Densitas adalah jumlah massa benda persatuan volume. Besaran yang
sering disebut rapatan memiliki rumus:
..(pers.1)
= massa jenis/densitas (gr/cm3)
m = massa benda (gr)
V = Volume benda (cm3)
Densitas atau kerapatan merupakan perbandingan antara dua besaran
pokok, yaitu massa dan volume. Besarnya densitas atau massa jenis
tergantung pada jumlah benda (ekstensif). Misal, massa 1000 cm3 pada suhu
4oC dan tekanan atmosfer normal adalah hampir tepat 1 kg. Densitas (massa
jenis) adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan
total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air)
(Ghifari, 2013).
Densitas dari air dapat dihitung:
= massa/volume
= 1 kg/ 1000 cm3 = 1.000 g/ 1000 cm3 = 1 g/cm3
Karena volume berubah menurut suhu, maka besarnya densitas suatu
zat dengan massa yang tetap akan sangat tergantung pada suhu . Densitas
merupakan fungsi dari volume. Pada suhu 20oC raptan air tidak mencapai 1
g/cm3, hanya 0,998 g/cm3. Contoh rapatan cairan lainnya pada suhu 20oC, etil
alkohol 0,789 g/cm3; karbon tetraklorida 1,59 g/cm3 (Agus, 2013).
Salah satu sifat fisika dari suatu benda adalah densitas atau rapat
massa. Densitas bahan merupakan suatu parameter yang dapat memberikan
informasi keadaan fisika dan kimia suatu bahan. Di laboratorium analisis
industri terutama industri pangan atau kesehatan, sampel bahan yang sering
II-1
II-2
II-3
II-4
Controller
II-5
II-6
3
4
5
Karakteristik
Bilangan
Oktana
-Angka Oktana
Riset (RON)
-Angka Oktana
Motor (MON)
Stabilitas
Oksidasi
(Periode
Induksi)
Kandungan
Sulfur
Kandungan
Timbal (Pb)
Distilasi:
10% vol.
penguapan
50% vol.
Satuan
RON
Batasan
Tanpa Timbal
Bertimbal
Min.
Maks.
Min.
Maks.
88.0
dilaporkan
88.0
Metode Uji
ASTM
D 2699-86
dilaporkan
D 2700-86
menit
360
360
D 525-99
% m/m
0,051)
0,051)
D 2622-98
g/l
0,013
0,3
D 3237-97
D 86-99a
oC
74
74
oC
88
125
88
125
Lain
II-7
6
7
Washed gum
Tekanan Uap
oC
180
180
oC
215
205
% vol
% m/m
2,72)
2,72)
D 481594a
m/100
ml
D 381-99
kPa
62
62
kg/m3
715
780
715
780
10
Korosi bilah
tembaga
menit
11
Uji Doctor
12
13
14
15
16
Sulfur
Mercaptan
Penampilan
visual
Warna
Kandungan
pewarna
Bau
%
massa
kelas I
kelas I
Negatif
Negatif
0,002
0,002
Merah
Jernih dan
terang
Merah
0,13
0,13
Dapat dipasarkan
Dapat
dipasarkan
g/100 l
D 5191-99
atau D
323
D 4052-96
atau D
1298
D 130-94
IP
30
D 3227
b) Biosolar
Biosolar merupakan salah satu jenis bahan bakar cair yang digunakan
dalam proses pembakaran pada motor bakar. Biosolar yang dijual di
pasaran merupakan campuran sejumlah produk yang dihasilkan dari
berbagai proses. Melalui proses pencampuran (blending) tersebut maka
sifat dari bahan bakar dapat diatur untuk memberikan karakteristik
operasi seperti yang diinginkan. Salah satu sifat yang harus dipunyai dari
LABORATORIUM TEKNIK PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA
II-8
II-9
II-10
II-11
II-12
II-13
Aplikasi Industri
II-14
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variabel Percobaan
1. Reproduceability : 4 kali
2. Repeatability
: 3 kali
III.2 Bahan Yang Digunakan
1. Air
2. Biosolar 400 mL (SPBU Ngagel 7 Oktober 2015)
3. AHM Oil MPX (Bengkel Esa 7 Oktober 2015)
4. Premium 600 mL (SPBU Ngagel 7 Oktober 2015)
III.3 Alat Yang Digunakan
1. Gelas Ukur 1000 mL
2. Hidrometer skala 0,9
3. Piknometer 5 mL
4. Termometer skala -10o C
III.4 Prosedur Percobaan
III.4.1 Tahap Persiapan
a. Menyiapkan peralatan uji dan sampel yang akan diuji.
b. Menyuci semua perlatan uji dengan menggunakan aquadest dan
mengeringkannya dengan tisu.
III.4.2 Tahap Kalibrasi alat
a. Menyiapkan gelas ukur 1000 ml.
b. Menuangkan air sebanyak 1000 ml ke dalam gelas ukur 1000 ml.
c. Mengukur suhu ruangan dan suhu air dalam gelas ukur 1000 ml
dengan menggunakan termometer.
d. Mencelupkan hidrometer ke dalam gelas ukur yang berisi air.
e. Menunggu sampai hidrometer tidak bergerak/stabil.
f. Mengamati sampai hidrometer melayang.
g. Mengulangi percobaan di atas menggunakan hidrometer dengan
skala berbeda, apabila hidrometer mengapung atau tenggelam.
h. Mengamati skala pada hidrometer yang telah ditunjukkan sebatas
dengan permukaan air, lalu mencatatnya.
III-1
III-2
III-3
Selesai
III-4
Mengamati sampai
hidrometer melayang
Mengapung atau
tenggelam
Yes
Selesai
III-5
Mengamati sampai
hidrometer melayang
Mengapung atau
tenggelam
Yes
III-6
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan
Dari percobaan pengukuran densitas campuran premium dan
biosolar dan AHM Oil MPX maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan Densitas Sampel Campuran Premium dan
Biosolar (28C)
Repeat
Suhu
(kg/cm3)
Operator
keHidrometer Piknometer
1
765
780
28
82,4
Zandhika
2
765
780
28
82,4
3
765
780
28
82,4
1
764
780
28
82,4
Danissa
2
765
780
28
82,4
3
766
780
28
82,4
1
766
780
28
82,4
Shinta
2
766
780
28
82,4
3
766
760
28
82,4
1
766
760
28
82,4
Aprise
2
766
760
28
82,4
3
766
760
28
82,4
Tabel IV.1.2 Hasil Percobaan Densitas Sampel AHM Oil
Repeat
(kg/cm3)
Operator
keHidrometer Piknometer
1
860
880
Zandhika
2
860
880
3
860
880
1
861
800
Danissa
2
860
800
3
860
800
1
860
800
Shinta
2
859
800
3
861
800
Aprise
1
861
800
IV-1
MPX (27C)
Suhu
27
80,6
27
27
27
27
27
27
27
27
27
80,6
80,6
80,6
80,6
80,6
80,6
80,6
80,6
80,6
IV-2
860
859
800
800
27
27
80,6
80,6
775,8
0,7753
51,00
1
775,8
0,7753
51,00
(Zandhika)
775,8
0,7753
51,00
2
(Danissa)
3
(Shinta)
4
775,8
0,7753
51,00
776,7
0,7763
50,77
776,7
0,7763
50,77
776,7
0,7763
50,77
776,7
0,7763
50,77
776,7
0,7763
50,77
780,3
0,7803
49,83
IV-3
780,3
0,7803
49,83
780,3
0,7803
49,83
Operator 1
Operator 2
779
Operator 3
777
Operator 4
775
1
Repeat ke-
IV-4
3
775,8
776,7
776,7
780,3
Rata-rata
775,8
776,4
776,7
780,3
Literatur
Premium
715-780
715-780
715-780
715-780
(kg/m3)
Solar
815-870
815-870
815-870
815-870
IV-5
IV-6
867,3
31,56
867,8
1
867,3
867,8
31,56
(Zandhika)
867,3
867,8
31,56
2
(Danissa)
3
(Shinta)
4
(Aprise)
868,3
868,8
31,37
867,3
867,8
31,56
867,3
867,8
31,56
867,3
867,8
31,56
866,3
866,8
31,75
868,3
868,8
31,37
868,3
868,8
31,37
867,3
867,8
31,56
867,3
867,8
31,56
IV-7
873
871
Operator 1
Operator 2
869
Operator 3
867
Operator 4
865
Repeat ke-
Dari grafik diperoleh bahwa pada sampel AHM Oil MPX untuk
repeat 1, 2, dan 3 pada operator 1, 2, 3, dan 4 diperoleh hasil yang
berbeda-beda. Pada repeat ke-1, operator 1 dan 3 diperoleh hasil 867,3
kg/m3, sedangkan operator 2 dan 4 diperoleh hasil 868,3 kg/m3. Pada
repeat ke-2, operator 1,2 dan 4 diperoleh hasil 867,3 kg/m3, sedangkan
operator 3 diperoleh hasil 866,3 kg/m3. Pada repeat ke-3, operator 1,2 dan
4 diperoleh hasil 867,3 kg/m3, sedangkan operator 3 diperoleh hasil 868,3
kg/m3.
Sedangkan apabila densitas yang diperoleh dari hasil percobaan
dibandingkan dengan literatur maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel IV.2.6 Hasil Perbandingan Densitas AHM Oil MPX dengan Literatur
Repeat keLiteratur
Operator
Rata-rata
Keterangan
(kg/m3)
1
2
3
Zandhika
867,3
893,88
Tidak Sesuai
867.3 867.3 867.3
Danissa
868.3 867.3 867.3
867,6
893,88
Tidak Sesuai
Shinta
867,3
893,88
Tidak Sesuai
867.3 866.3 868.3
Aprise
867,6
893,88
Tidak Sesuai
868.3 867.3 867.3
IV-8
IV-9
Temperatur ( o C)
1
2
3
4
28
28
28
28
Reproduce
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan pengukuran dan perhitungan densitas terhadap
sampel campuran Biosolar dan Premium dan AHM Oil MPX berdasarkan
ASTM 1298-99 diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Pengukuran dan perhitungan hasil percobaan dilakukan berdasarkan
ASTM D 1298-99. Nilai rata-rata densitas dari campuran bahan bakar
Solar 40% dan Premium 60% pada operator 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut
adalah 775,8 kg/m3; 776,4 kg/m3; 776,7 kg/m3 dan 780,3 kg/m3. Sedangkan
nilai densitas pada sampel AHM Oil MPX pada operator 1, 2, 3 dan 4
berturut-turut adalah 867,3 kg/m3; 867,6 kg/m3; 867,3 kg/m3 dan 867,6
kg/m3.
2. Hasil perhitungan repeatability densitas untuk sampel campuran Premium
dan Solar (28C) pada operator 1, 2, 3 dan 4 secara berturut-turut adalah
0; 0,9; 0 dan 0. Nilai reproducibility pada densitas pada sampel campuran
Premium dan Solar adalah 3. Hasil perhitungan repeatability densitas
untuk sampel AHM Oil MPX (28C) pada operator 1, 2, 3 dan 4 adalah 0;
1; 2 dan 1. Nilai reproducibility pada densitas pada sampel AHM Oil MPX
adalah 0.
Saran pada percobaan ini adalah :
1. Pengukuran densitas dalam percobaan haruslah dilakukan secara teliti
agar hasil yang didapatkan dapat akurat dan tepat.
2. Menggunakan cairan kalibrasi yang memiliki karakteristik yang hampir
sama dengan sampel yang akan diuji sehingga memberikan ukuran yang
akurat pada sampel.
3. Agar lebih lengkap data yang didapatkan, disarankan praktikum lebih
lanjut untuk menambahkan variabel temperatur.
V-1