Anda di halaman 1dari 9

GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN

Hukum-Hukum Gas Ideal


Boyle : pada T konstan, volume gas berbanding terbalik dengan
tekanan absolut

P 1V 1 = P 2V 2

Charles : pada P tetap, volume gas berbanding lurus dengan T

V1 V
 2
T1 T2
Hukum Gas Sempurna = Hukum Gas Ideal
 pV = nRT

 P1   V1   n1   T1 
         
 P2   V2   n2   T2 

Contoh Soal :
1. Suatu tabung oksigen mengandung 1.00 ft3 O2 pada 70 0F dan 200
psig. Berapa volume O2 pada 90 0F dan 4.00 in H2O di atas
tekanan atmosfir. Tekanan barometer 29.92 in Hg.

Jawab :
T1 = 70 + 460 = 530 0R
T2 = 90 + 460 = 550 0R
29.92 inHg
P1  ( 200 psig  14.7 psia)   437 in Hg
14.7 psia
4 inHg 29.92 inHg
P2  29.92 inHg    30.21 in Hg
12 in H 2 O 33.91 ft H 2 O
ft H 2 O
Karena n1 = n2, maka
P   T2 
V2  V1  1   
 P2   T1 
 437 inHg   550 0 R 
V2  1.00 ft 3     0

 30.21 inHg   530 R 
 15.0 ft 3 pada 90 0 F dan 4 inH 2 O gauge
2. Berapa massa 1.00 m3 uap air pada 2.00 kPa dan 23 0C, bila uap
air diasumsikan sebagai gas ideal pada kondisi ini.

Jawab :
Langkah penyelesaian
1.00 m3 ? m3
2.00 kPa 101.3 kPa ? kg mol ? kg
0
23 C
Dasar Teknik Proses-IKS
0 0C 20
GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
Kondisi standar

Basis : 1.00 m3 H2O pada 2.00 kPa, 23 0C

2.00 kPa ( 273  0) K 1 kgmol 18 kgH 2 O


1.00 m 3      1.46 10  2 kgH 2 O
101.3 kPa ( 273  23) K 22.4 m 3 1 kgmol
3. Diketahui 10 lb CO2 dalam 20 ft3 tangki pemadam api pada 30 0C.
Bila diasumsikan hokum gas ideal berlaku, maka berapa tekanan
gauge akan terbaca bila tangki tersebut penuh.

Jawab :
V  T 
P2  P1  1   2 
 V2   T1 
Gunakan P1, V1 dan T1 untuk kondisi standar dan P2, V2 dan T2
untuk kondisi dalam tangki.

1 lb mol CO 2 359 ft 3 1 303 K


P2  14.7 psia  10 lb CO2    
44 lb CO2 1 lb mol 20 ft 3 273
 66 psia
 Tekanan gauge pada tangki = 66 – 14.7 = 51.3 psig

Penggunaan Konstanta R

Dalam pemecahan soal-soal, R juga dapat digunakan dengan terlebih


dahulu menentukannya dari P – Vˆ - T data pada kondisi standar.

Contoh :
Hitunglah volume yang ditempati oleh 88 lb CO2 pada tekanan 32.2
ftH2O dan suhu 15 0C.

Jawab :
88 lbCO2  ? ft3 pada kondisi standar  ? ft3 pada 32.2 ftH2O 15 0C

a) Menggunakan Hukum Boyle & Charles.


Dasar Teknik Proses-IKS 21
GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
Pada kondisi standar :
P = 33.91 ftH2O
Vˆ = 359 ft3/lbmol
T = 273 K

P   T2 
V2  V1  1   
 P2   T1 
1lbmol CO2 359 ft 3 33.91 ftH 2 O 288 K
88 lbCO2    
44 lb CO2 lb mol 32.2 ftH 2 O 273 K
 798 ftCO2 pada 32.2 ftH 2 O,15 0 C

b) Menggunakan Konstanta R
PVˆ 33.91  359
R 
T 273
( ftH 2 O)( ft 3 )
 44.6
(lbmol )( K )

nRT 1 lbmol CO2 ( ftH 2 O)( ft 3 ) 288 K


V   88 lbCO2   44.6 
P 44 lb CO2 (lbmol )( K ) 32.2 ftH 2 O
 798 ft 3CO 2 pada 32.2 ftH 2 O, 15 0 C

DENSITAS GAS DAN SPESIFIK GRAVITY

Densitas gas : massa per satuan volume


Karena densitas gas bervariasi tergantung T dan P maka kita harus
menjelaskan kondisi T dan P. Bila tidak dijelaskan maka densitas
diasumsikan pada kondisi standar.

Contoh Soal :
Berapa densitas N2 pada 27 0C dan 100 kPa dalam
a). SI units
b). American Engineering Units

Jawab :
a). Basis ; 1 m3 N2 pada 27 0C, 100 kPa

273 K 100 kPa 1 kgmol 28 kg


1m 3    3
  1.123 kg
300 K 101.3 kPa 22.4 m 1 kgmol
 densitas  1.123 kg 3 pada 27 0 C dan 100 kPa
m

b). Basis : 1 ft3 N2 pada 27 0C, 100 kPa

Dasar Teknik Proses-IKS 22


GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
273 K 100 kPa 1 kgmol 28 lb
1 ft 3    3
  0.0701 lb
300 K 101.3 kPa 359 ft 1 lbmol
 densitas  0.0701 lb 3 pada 27 0 C (80 0 F ) dan 100 kPa (14.5 psia)
ft
Spesifik Gravity : rasio antara densitas gas pada T dan P yang
diinginkan dengan densitas udara (atau gas
referen lainnya) pada T dan P tertentu.

Contoh Soal :
Berapa spesifik gravity N2 pada 80 0F dan 745 mmHg dibandingkan
dengan :
a. Udara pada kondisi standar (32 0F, 760 mmHg)
b. Udara pada 80 0F, 745 mmHg.

Jawab :
a). Basis : 1 ft3 N2 pada 80 0F, 745 mmHg

492 0 R 745 mmHg 1 lbmol 28 lb


1 ft 3  0
  3

540 R 760 mmHg 359 ft 1 lbmol

 0.0697 lb N 2 3 pada 80 0 F , 745 mmHg


ft

Basis : 1 ft3 udara pada 32 0F, 760 mmHg

492 0 R 760 mmHg 1 lbmol 29 lb


1 ft 3  0
  3

492 R 760 mmHg 359 ft 1 lbmol
 0.0808 lb udara 3 pada 32 0 F , 760 mmHg
ft
Maka,
lb N 2
3 pada 80 0 F , 745 mmHg
0.0697 ft
Sp. gr   0.862
0.0808 lb udara pada 32 0 F , 760 mmHg
ft 3

Perhatikan : Sp. Gr bukan tidak berdimensi.

b). Basis : 1 ft3 udara pada 80 0F, 745 mmHg

492 0 R 745 mmHg 1 lbmol 29 lb


1 ft 3  0
  3

540 R 760 mmHg 359 ft 1 lbmol
 0.0721 lb 3 pada 80 0 F , 745 mmHg
ft

Dasar Teknik Proses-IKS 23


GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
lb N 2
pada 80 0 F , 745 mmHg
0.0697 ft 3
( Sp.Gr ) N 2   0.967
0.721 lb udara pada 80 0 F , 745 mmHg
ft 3
 0.967 lbN 2
lb udara

Karena kondisinya sama, maka perhitungan Sp. Gr dapat langsung.

densitas N 2 BM N 2
Sp.Gr  
densitas udara BM udara
28
  0.967 lb N 2
29 lb udara

CAMPURAN GAS IDEAL

Hukum Dalton  tekanan total suatu gas sama dengan jumlah


tekanan yang ditimbulkan oleh molekul masing-
masing komponen gas.

Pt = P1 + P2 + P3 +…+ Pn

P1 n
 1  y i  fraksi mol
Pt nt

Rasio tekanan parsial komponen gas dengan tekanan total = rasio


mol takanan dengan total mol

 P i = yi . P t

i mewakili komponen apa saja

Hukum Amagat  volume total suatu campuran gas sama dengan


jumlah komponen-komponennya.

Vt = V1 + V2 + V3 +…+ Vn

V1 n
 1  yi  fraksi mol
Vt nt
V1 n
 1
Vt nt

Contoh Soal :
1. Suatu ruangan mempunyai volume 1000 m3. Ruangan berisi
udara (21 % O2, 79 % N2) pada 20 0C dan tekanan total 1 atm.
Dasar Teknik Proses-IKS 24
GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
a. Berapa volume parsial O2 dalam ruangan tersebut
b. Berapa volume parsial N2 dalam ruangan tersebut
c. Berapa tekanan parsial O2 dalam ruangan tersebut
d. Berapa tekanan parsial N2 dalam ruangan tersebut
e. Jika seluruh O2 dikeluarkan dari ruangan, berapa sekarang
tekanan total dalam ruangan ?

Jawab :
Basis : 1000 m3 udara pada 20 0C, 1 atm
a). VO  0.21 1000  210 m O2 pada 20 C ,1 atm
3 0
2

b). V N  0.79 1000  790 m N 2 pada 20 C ,1 atm


3 0
2

c). PO  0.21 1 atm  0.21 atm bila V  1000 m , 20 C


3 0
2

d). PN  0.79 1 atm  0.79 atm bila V  1000 m , 20 C


3 0
2

e). Tekanan = 0.79 atm

2. Analisa gas dari suatu cerobong asap adalah sbb : 14 % CO2, 6.0
% O2, dan 80 % N2. Pada 400 0F, 765 mmHg. Hitunglah tekanan
parsial tiap komponen!
Jawab :
Basis : 1.00 kg (atau lb) mol gas
Komponen kg (atau lb) mol P (mmHg)
CO2 0.14 107.1
O2 0.06 45.90
N2 0.80 612.0
Total 1.00 765.0

TEKANAN GAS
Vapor : Gas di bawah temperatur temperatur kritis dan dapat
mengembun.
Penguapan dan pengembunan pada T dan P konstan, adalah proses
kesetimbangan, dan tekanan pada kesetimbangan disebut tekanan
uap.

Dasar Teknik Proses-IKS 25


GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
Titik didih air terjadi bila tekanan uap air = tekanan atmosfir di atas air
Karena tekanan atm di dataran tinggi lebih rendah maka air akan
mendidih pada T yang lebih rendah.
Istilah-Istilah :
Sublimasi  perubahan fase padat lengsung menjadi fase
gas/uap tanpa melewati fase cair
Gas Jenuh  gas yang siap untuk mulai mengembun
Cairan Jenuh  cairan yang siap untuk mulai menguap
Uap Basah  uap jenuh dan cairan jenuh yang berada dalam
kesetimbangan.
Kualitas  fraksi massa uap dalam uap basah

Contoh Soal :
Pada 400 K dan 245.6 kPa, volume spesifik campuran uap basah
0.505 m3/kg. Berapa kualitas uapnya?

Jawab :
Dari table uap, volume spesifik uap dan cairan jenuh adalah :
3 3
Vˆl  0.001067 m ; Vˆg  07308 m
kg kg
Basis = 1 kg campuran uap basah
Ambil x sebagai fraksi massa uap.

0.001067 m 3 0.7308 m 3
  (1  x ) kg cairan   x kg uap  0.505 m 3
1 kg cairan 1 kg uap
 0.001067  0.001067 x  0.7308 x  0.505
 x  0.69
KEJENUHAN
Bila suatu gas/campuran gas kontak dengan cairan, gas akan memperoleh uap
dari cairan. Bila kontak cukup lama maka akan dicapai kesetimbangan dimana
tekanan parsial uap = tekanan uap. Setelah kesetimbangan tercapai, tidak ada
lagi cairan yang menguap ke dalam bentuk fase gas. Keadaan gas demikian
disebut jenuh oleh uap pada suhu tersebut.

Pada saat jenuh :

Dasar Teknik Proses-IKS 26


GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
Pudara moludara
 pada T kons tan
Pair mol air
Vudara moludara
 pada T kons tan
Vair mol air
Pudara Pudara Vudara
 
Pair Ptotal  Pudara Vtotal  Vudara

Contoh Soal :
Berapa m3 udara kering pada 20 0C, 100 kPa (750 mmHg) dibutuhkan
untuk menguapkan 6 kg alcohol jika tekanan tetap konstan pada 100
kPa.
Diketahui Palkohol pada 20 0C (68 0F) = 5.93 kPa

Jawab :

Campuran jenuh
Udara
Udara – alkohol
100 kPa
100 kPa
Alkohol 6 kg

Basis : 6 kg alkohol

Palkohol n
 alkohol
Pudara nudara

Pudara = Ptotal - Palkohol


= (100 – 5.93)kPa = 94.0 kPa

1 kg mol alkohol 94.1 kg mol udara 22.4 m 3 293 K 101.3 kPa


6 kg alkohol     
46 kg alkohol 46 kg mol alkohol 1 kgmol 273 K 100 kPa
 50.4 m 3 udara pada 20 0 C ,100 kPa

Dasar Teknik Proses-IKS 27


GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN
KEJENUHAN PARSIAL DAN KELEMBABAN
Puap
Kejenuhan relatif  RS 
Pjenuh
Puap = tekanan parsial uap dalam campuran gas
Pjenuh = tekanan parsial uap dalam campuran gas jika gas jenuh
pada suatu suhu

Jika subskrip 1 simbol uap dan superskrip * simbol “jenuh”, maka

P1 V1
P1 Pt Vt n1 massa1
RS     
P1 * P1 * V jenuh n jenuh massa jenuh
Pt Vt

Kejenuhan untuk uap air disebut juga kelembaban.


Kejenuhan relatif 60 % artinya

PH 2O
 100 %  60 %
PH 2O *

Dasar Teknik Proses-IKS 28


GAS, UAP, CAIRAN DAN PADATAN

Anda mungkin juga menyukai