Anda di halaman 1dari 17

TIN425

REKAYASA PROSES DAN PRODUK BAHAN PENYEGAR DAN HORTIKULTURA

Jam Tea
Kelompok 6
RAHMI NOVALIZA
F34180012
TRI LESTARI WIDYANINGSIH
F34180013
SARAH PUTRI NABILAH
F34180016

NABILA SAFANA DISNA


F34180052
FAIZ KHOERUL ANAM
F34180028
IDA BAGUS TRIAS PURNAYANA
F34180067
Pendahuluan
Latar Belakang
Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer dikonsumsi di
banyak negara. Teh menjadikan sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan
yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di
Indonesia, yakni sebagai salah satu penghasil devisa negara sesudah minyak
dan gas. Hal ini ditunjang dengan perkebunan teh di Indonesia yang cukup
luas dan jumlah produksi teh yang besar (Syaipulloh 2011).
Teh terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses
pengolahan tertentu. Selain sebagai minuman, teh juga merupakan functional
food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung dapat meningkatkan
kesehatan tubuh, salah satunya adalah jam tea. Jam tea merupakan salah satu
produk turunan dari teh yaitu teh yang dicampur dengan jam/selai. Jam/selai
berfungsi sebagai penghasil rasa manis dan kental yang akan menambah
variasi rasa dari teh. Produk ini sangat terkenal dikalangan anak muda.
BAHAN YANG DIBUTUHKAN:
- 5 GRAM DAUN TEH KERING
- 200 ML AIR PANAS
- 40 GRAM SELAI COKELAT
- 1 SACHET KRIMER KENTAL MANIS (± 35 ML)
- 100 GRAM ES BATU

ALAT YANG DIGUNAKAN :


- SHAKER
- SENDOK
- GELAS
- SARINGAN
- TIMBANGAN

Alat dan Bahan


Cara Pembuatan
Hasil dan
Pembahasan
Produk
Parameter Warna

*Keterangan: Semakin besar skala, semakin pekat warna produk jam tea dan
semakin disukai panelis
Berdasarkan uji organoleptik, dapat diketahui bahwa WARNA
yang ditawarkan produk jam tea SANGAT DISUKAI oleh para
panelis
Warna pada produk olahan teh merupakan salah satu hal yang
dipertimbangkan konsumen. Warna merupakan salah satu parameter
selain cita rasa, tekstur, dan nilai nutrisi yang menentukan persepsi
konsumen terhadap suatu produk. Preferensi konsumen sering kali
ditentukan berdasarkan penampakan luar suatu produk pangan. Warna
pada produk jam tea ini mengindikasikan indikator kesempurnaan
proses pengolahan pangan. Warna yang dihasilkan produk jam tea
yang dibuat adalah campuran bahan dan cara pengolahan yang
dilakukan.
Parameter Aroma

*Keterangan: Semakin besar skala, semakin kuat aroma teh pada produk jam tea
Berdasarkan uji organoleptik, dapat diketahui bahwa AROMA
yang ditawarkan produk jam tea TIDAK DISUKAI oleh para
panelis

Alasan tidak disukainya aroma jam tea oleh para panelis adalah karena
aroma teh dalam produk tersebut sudah hampir tidak tercium lagi. Hal
tersebut diakibatkan oleh campuran bahan dalam pembuatan jam tea
tersebut. Aroma teh menjadi lebih tipis karena terhalang oleh aroma
bahan-bahan lain yang lebih kuat.
Parameter Rasa Pahit

Keterangan: Semakin besar skala, semakin pahit rasa jam tea yang dirasakan
responden
KRIMER KENTAL MANIS SELAI COKLAT

Mengurangi
+ rasa pahit ?

Katekin merupakan senyawa tidak berwarna dan larut dalam air serta membawa sifat
pahit dan sepat pada seduhan teh (Anjarsari 2016). Rasa pahit tidak dirasakan
responden bisa disebabkan adanya tambahan bahan pada produk jam tea berupa
krimer kental manis dan selai coklat, sehingga rasa jam tea akan cenderung manis.
Parameter Penerimaan
Umum

Keterangan: Semakin besar skala, semakin layak dikonsumsi/ disukai produk jam
tea oleh responden
Penerimaan Umum
Jam Tea
Produk olahan "Jam Tea" sangat disukai
oleh responden sejumlah 12 orang. Rasa
dan warna menjadi daya tarik utama produk
jam tea yang disukai responden, namun
aroma teh tidak begitu tercium oleh
responden. Hal tersebut bisa disebabkan
adanya bahan penambah yaitu krim kental
manis dan selai coklat yang memengaruhi
rasa, warna, dan rasa.
SIMPULAN
Jam Tea merupakakan inovasi produk olahan teh yang
sangat berpotensi untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil
uji organoleptik dari 12 panelis. parameter warna dan
penerimaan umum mendapatkan kategori sangat disukai.
Sedangkan untuk parameter rasa dan aroma tidak disukai,
hal ini disebabkan oleh sedikitnya konsentrasi teh yang ada
pada produk. Oleh karena itu, butuh pengembangan lebih
lanjut untuk mendapatkan jam tea yang disukai oleh
konsumen.
Daftar Pustaka
Anjarsari. 2016. Katekin teh Indonesia: prospek dan manfaatnya. Jurnal Kultivasi.
15(2): 99-106.

Anda mungkin juga menyukai