Anda di halaman 1dari 2

TEORI TAMBAHAN

Pada dasarnya suatu benda dalam wujud makroskopis dapat dibedakan atas benda
padat dan fluida. Wujud benda yang terakhir ini dibedakan dengan yang pertama,
karena fluida dapat mengalir atas dirinya sedang benda padat tak dapat. Karena
zat yang dapat mengalir itu hanyalah zat cair dan gas, maka keduanya termasuk
fluida (Renreng, 1984: 220).
Kerapatan suatu fluida, dilambangkan dengan huruf ρ (rho), didefinisikan sebagai
massa fluida persatuan volume. Kerapatan biasanya digunakan untuk
mengkateristikkan massa sebuah sistem fluida. Dalam sistem BG, ρ mempunyai
satuan slugs/ft3 dan dalam satuan SI adalah kg/m3. Nilai kerapatan dapat
bervariasi cukup besar di antara fluida yang berbeda, namun untuk zat-zat cair,
variasi tekanan dan temperatur umumnya hanya memberikan daftar nilai
kerapatan beberapa zat cair yang umum. Kerapatan air pada 60oF adalah 1,94
slugs/ft3 atau 999 kg/m3. Perbedaan yang besar dari kedua nilai tersebut
menunjukkan pentingnya kita memperhatikan satuan. Tidak seperti zat cair,
kerapatan sebuah gas sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperaturnya
(Bruce, 2003: 14).
Ada suatu perbedaan di dalam cara sebuah gaya permukaan bereaksi pada suatu
fluida dan pada suatu benda padat. Untuk suatu benda padat tidak ada batasan-
batasan pada gaya arah seperti itu, tetapi untuk suatu fluida yang diam maka gaya
permukaan harus selalu diarahkan tegak-lurus kepada permukaan. Karena suatu
fluida yang diam tidak dapat menahan sebuah gaya tangensial; lapisan-lapisan
fluida tersebut akan meluncur di atas lapisan lainnya bila fluida tersebut
dipengaruhi oleh gaya seperti itu. Sesungguhnya, ketidakmampuan fluida untuk
menolak gaya-gaya tangensial seperti itu (atau tegangan geser) yang memberikan
kemampuan karakteristik kepada fluida tersebut untuk mengubah bentuknya atau
untuk mengalir (Halliday, 1985: 554).
Rapat gas-gas bisa dihitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas atau
(Hukum Boyle dan Charles) ..........(1.1)
dimana P adalah tekanan mutlak dalam pascal, vs volume spesific per satuan
massa m3/kg, suhu T adalah suhu mutlak dalam derajat Kelvin (273 + oCelcius)
dan R merupakan tetapan gas dalam J/kg K. Karena ρ=1/vs persamaan di atas bisa
dituliskan
ρ = ……….(1.2)
Pada peristiwa-peristiwa khususnya yang berkenaan dengan cairan digunakan
hasil kali ini yang disebut berat spesifik. Dalam satuan SI akhirnya kata spesifik
harus digunakan semata-mata untuk menguraikan sifat-sifat per satuan massa dan
istilah berat spesifik tidak lagi digunakan (Gilles, 1996: 2).
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi yang
dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat
jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap
kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika
tidak dengan cara lain yang khusus. Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih
sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa
sejumlah volume air yang sama pada suhu 4oC atau temperatur lain yang tertentu.
Berat jenis dapat ditentukan dengan piknometer, neraca Mohr-Westphal dan
hidrometer (Martin, 1990: 8).
Hidrometer digunakan untuk menunjukkan berat jenis zat cair. Dapat juga
digunakan untuk mengukur massa jenis cairan secara langsung, misalnya massa
jenis aki. Hidrometer mempunyai bentuk tabung atau pipa tertutup dengan
diameter yang berbeda-beda. Perangkat hidrometer yang satu untuk cairan yang
lebih besar berat jenisnya daripada berat jenis air, dan yang kedua untuk zat cair
yang lebih ringan (Subroto, 2000: 63).
Konsep kerja hidrometer berdasarkan gaya ke atas di dalam zat cair. Semakin
dalam panjang hidrometer yang tengelam maka massa jenis zat cair yang diukur
lebih kecil dan semakin dangkal panjang hidrometer yang tenggelam maka massa
jenis zat cair yang diukur lebih besar. Hal ini karena adanya gaya apung yang
dikerjakan zat cair terhadap hidrometer. Pada zat cair dengan massa jenis lebih
kecil, gaya apung yang dikerjakannya kecil pula sehingga panjang hidrometer
yang tercelup lebih besar. Dan pada zat cair dengan massa jenis lebih besar, gaya
apung yang dikerjakannnya besar sehingga panjang hidrometer yang tercelup
lebih kecil (dangkal). Piknometer digunakan sebagai alat bantu dalam mengukur
berat jenis bitumen. Berat jenis bitumen adalah perbandingan antara berat bitumen
dengan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. Piknometer
berbentuk seperti gelas beker dengan penutup dan skala millimeter (Anonim3,
2009).
Prinsip Archimedes menyatakan benda yang seluruhnya atau sebagian tenggelam
dalam fluida mengalami gaya apung sebesar berat fluida yang dipindahkan. Gaya
apung ini dianggap bekerja dalam arah vertikal ke atas dan melalui titik pusat
gravitasi. Gaya mengapung (bouyant force) pada sebuah benda yang direndam
adalah
F(ke atas) = Vg (ρf – ρo) …(1.4)
dengan Vg adalah volume benda, ρf adalah massa jenis fluida, dan ρo adalah
massa jenis benda (Bueche, 1989; 115).

Anda mungkin juga menyukai