(sebelum UTS)
Definisi Fluida
Fluida didefinisikan sebagai suatu zat yang terus
menerus berubah bentuk apabila mengalami tegangan
geser; dimana fluida tidak mampu menahan tegangan
geser tanpa mengalami perubahan bentuk.
Jenis-jenis bahan :
Zat padat
Zat cair
gas
Perbedaan zat padat dan zat cair Persamaan, tabel dan grafik yang mengandung
Zat padat mempunyai bentuk tertentu, sedangkan zat parameter-parameter tak berdimensi, sistem satuan
cair atau gas mempunyai bentuk yang ditentukan oleh yang digunakan tidak berpengaruh, dimana
wadahnya. persamaan, tabel dan grafik yang ada berlaku
Perbedaan zat cair dan gas untuk semua sistem satuan.
Gas akan menyebar dan mengisi seluruh wadah yang Persamaan–persamaan yang menghubungkan
ditempatinya. besaran fisik harus konsisten tak perduli sistem
Perbedaan pokok zat padat dan fluida satuan mana yang digunakan untuk menetapkan
Perbedaan pokok antara zat padat dan fluida adalah harga-harga numerik parameter-parameter dalam
dari karakteristik deformasi bahan-bahan tersebut; persamaan tersebut.
dimana Zat padat dianggap sebagai bahan yang
menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika Contoh :
mengalami atau menerima tegangan geser (shear). Kecepatan fluida sering diukur secara tidak langsung
Pada umumnya makin besar laju deformasi fluida dengan mengukur kenaikan tekanan ketika fluida itu
makin besar pula tegangan geser yang dialami
dihentikan. Untuk ini dengan p
fluida.
kenaikan tekanan dan kerapatan fluida. Kenaikan
Viscositas atau kekentalan merupakan ukuran
tekanan yang terukur untuk air adalah 150 lbf/ft2.
untuk menyatakan hambatan atau ketahanan fluida
Berapakah kecepatan yang terukur ?
terhadar deformasi.
Jawab:
Tegangan geser bisa terjadi jika suatu fluida
Dalam sistem Inggris Teknik, = 1.94 slug/ft3
mengalami deformasi.
Air dalam wadah yang dirotasikan dengan
kecepatan/percepatan konstan tidak menunjukkan
adanya deformasi sehingga tidak mengalami
tegangan geser. Sifat-Sifat Fluida
Agar terjadi tegangan geser maka fluida harus Semua fluida sejati mempunyai sifat-sifat penting
viscous sebagaimana karakteristik yang dalam dunia rekayasa.
ditunjukkan oleh semua fluida sejati. Sifat-sifat yang dimaksut (dalam keadaan diam)
Fluida ideal didefinisikan sebagai fluida yang tidak adalah: kerapatan, kompresibilitas, kapileritas dan
viscous; jadi tegangan geser dalam fluida ideal tekanan uap.
tidak ada meskipun fluida itu mengalami Untuk fluida yang dinamik masih ada sifat penting
deformasi. yaitu viscositas.
Simbul dan Satuan Tekanan dan temperatur juga merupakan sifat-sifat
Untuk mempermudah studi tentang perilaku fluida yang menentukan sifat-sifat lain.
maka diperlukan simbul-simbul khusus seperti Beberapa sifat fluida merupakan perpaduan
massa, panjang, waktu dan temperatur (M, L, T beberapa sifat yang telah disebutkan.
dan ). Contoh :
Untuk besaran-besaran tak berdimensi diberi nama Difusifitas termal melibatkan perpaduan antara
sesuai dengan orang yang dianggap berjasa seperti konduktivitas termal, kerapatan dan kerapatan
Re untuk menyatakan reynolds Number. panas jenis pada tekanan konstan sedangkan
konduktivitas termal melibatkan viskositas dan
Untuk menyatakan besaran-besaran fisika
kerapatan dinamik.
diperlukan sistem satuan seperti panjang boleh
dinyatakan dalam satuan inci, kaki meter, mil dsb.
Semua fluida terdiri dari molekul-moekul yang Bo (Faktor Volume Formasi Oil)
masing-masing tidak terikat ditempat tertentu Bo = 0.972 + 0.000147.F1.175
tetapi saling bergerak terhadap yang lain. g
Jarak antar molekul dalam gas lebih besar dari F Rs . 1.25T
o
ukuran molekulnya, sedangkan dalam zat cair
keduanya kurang lebih sama. Rs = kelarutan gas dalam minyak, scf/stb
Dalam rekayasa kita beranggapan bahwa fluida o = specific gravity minyak, lb/cuft
berperilaku seolah memiliki struktur yang kontinu. g = specific gravity gas, lb/cuft
T = temperatur, oF.
Kerapatan, Volume jenis dan Gravitasi jenis
Densitas Gas
Gas Ideal Gas nyata
PM a
m PM
g g
V RT z RT
Keterangan :
m = berat gas, lb
V = volume gas, cuft Volume jenis (v)
M = berat molekul gas, lb/lb mole Volume jenis (v) adalah volume yang ditempati
P = tekanan, psia oleh sebuah satuan massa zat, karenanya
T = temperatur, oR merupakan kebalikan dari kerapatan
R = konstanta gas = 10.73 psia cuft/lbmole oR V = 1/
Ma = berat molekul gas Berat jenis ()
Berat jenis () adalah gaya gravitasi terhadap
massa yang terkandung dalam sebuah satuan
volume
=g
Untuk air dengan kerapatan 1.94 slug/ft3 dan Sudut kontak antara kaca bersih, air dan udara
percepatan gravitasi 32.17 ft/s2 berat jenisnya sama dengan nol.
adalah : Naiknya kolom air didalam pipa kecil adalah
= (1.94 slug/ft3)(32.17 ft/s2) = 62.4 lbf/ft3 akibat tegangan permukaan dan disebut dengan
gejala kapiler.
Berat jenis bukanlah sifat fluida yang Kenaikan permukaan zat cair dalam pipa kecil
sesungguhnya karena sifat ini tergantung pada (gejala kapiler) dapat ditentukan dengan
percepatan gravitasi lokal. persamaan :
Meskipun demikian gaya hidrostatik yang bekerja 2
terhadap fluida tergantung pada gravitasi sehingga h cos
gr
orang terbiasa menggunakan berat jenis dalam
perhitungan-perhitungan yang melibatkan gaya
tersebut. Apabila < /2 kenaikan kapiler akan terjadi dan
sebalinya.
Kompresibilitas (k)
Deformasi yang dialami fluida akibat geseran Tekanan Uap
viscous atau kompresi oleh tekanan dari luar yang Adalah suatu tekanan dimana zat cair dan uapnya
bekerja terhadap suatu volume fluida. berada bersama sama dalam keseimbangan.
K = -ΔP/(ΔV/V) Untuk setiap zat cair, tekanan uap merupakan
fungsi temperatur.
Tegangan Permukaan
Tegangan di permukaan cairan yang terjadi akibat Viscositas
perbedaan tarik menarik antar molekul zat cair Adalah ukuran ketahanan fluida terhadap
dekat permukaan dan molekul-molekul yang deformasi atau perubahan bentuk.
terletak agak jauh dari permukaan dari massa zat Viscositas gas bertambah naik sejalan dengan
cair yang sama. naiknya temperatur karena meningkatnya aktivitas
Jika suatu tabung pipa kecil dicelupkan tegak lurus molekul ketika temperatur naik.
kedalam air yang bebas, maka air akan naik Pada zat cair, jarak antar molekul jauh lebih kecil
kedalam pipa tersebut. dibandingkan dengan gas sehingga kohesi antar
Jika zat cair tersebut adalah air raksa maka molekul disitu besar. Peningkatan temperatur
permukaan cairan dalam pipa akan turun mengurangi kohesi molekul dan ini diwujudkan
Pipa plastik bersih yang ditempatkan dengan cara berupa penurunan viscositas fluida.
sama mungkin akan membuat kolom air Dalam industri perminyakan, satuan viscositas
didalamnya naik, turun atau tetap; tergantung jenis biasa dinyatakan dalam centipoise (cp). 1 poise =
plastik yang digunakan. 0.1 kg/m s
Tegangan permukaan dinyatakan dalam simbul . Jenis Viscositas
Apabila antarmuka zat cair bersinggungan dengan Viscositas dinamik (µ ) : adalah tegangan geser
permukaan zat padat berarti disitu terdapat tiga terhadap gradien kecepatan
buah gaya antarmuka: antara gas dengan zat cair, µ = (lbf/ft2)/((ft/s)/ft)
gas dengan zat padat dan zat cair dengan zat padat. = lbf s/ft2= slug/fts
Keseimbangan yang terjadi menghasilkan = (N/m2)/((m/s)/m)
hubungan skalar sbb: = Ns/m2= kg/ms
gs = sl + gl cos Viscositas kinematis (v) : adalah perbandingan
viscositas dinamis dengan kerapatan
V = µ/ρ
2
= m /s (untuk sistem SI)
= ft2/s (untuk sistem british)
2r 2 2
z 0.6 (0.5) 2 Latihan
2g maka 20
1. Sebuah pipa berdiameter
1 m, panjang 4 ft diisi
= (48)1/2 = 6.93 rad/s
dengan minyak seperti
gambar disamping. (
Contoh
minyak = 0.822 x 62.4
Sebuah pipa berdiameter
lb/ft3). Dalam
1 m, panjang 4 ft diisi
kedudukan horizontal
dengan minyak seperti
pipa diputar dengan =
gambar disamping. (
27.5 rad/s pada sumbu
minyak = 0.822 x 62.4
yang yang berada pada salah satu ujungnya.
lb/ft3). Dalam kedudukan
Hitunglah: besar selisih tekanan diantata ujung
horizontal pipa diputar
pipa dalam lb/in2
dengan = 27.5 rad/s
2. Kotak persegi dengan panjang 2 ft,lebar 1 ft dan
pada sumbu yang berjarak
dalam 10 ft terisi air setengahnya bergerak
1 ft dari salah satu
kebawah dengan laju 32,2 ft/s2. Berapa tekanan di
ujungnya.
dasar kotak
Hitunglah: besar selisih tekanan diantata ujung pipa
dalam lb/in2
Penyelesaian:
X1 = 1 ft x2 = (1 + 4) = 5 ft
Bilamana AB horizontal diputar dengan poros sumbu z
maka bentuk garis tekanan antara A dan B berbentuk
paraboloid ( gambar diatasnya).
Tekanan di A :
12 x1
(27.5)2 (1)2
z1 11.74 ft
2g 2(32.2)
Tekanan di B :
2 2 x2 (27.5) 2 (5) 2
z2 293.57 ft
2g 2(32.2)
Barometer
Beberapa manometer dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat mengukur beda tekanan yang
relatif besar untuk defleksi manometer yang relatif
kecil, atau sebaliknya. Defleksi manometer
mengacu ke jarak antara dua antarmuka zat cair-zat
cair atau zat cair-gas.
Contoh. Penyelesaian:
Beda tekanan di seberang menyeberang lubang Dari persamaan hidrostatika didapatkan :
kecil dalam pipa saluran minyak diukur dengan PA+o(y +(1/450)(0.01) +w (0.02)- o((0.02+y-
sebuah manometer seperti tampak pada gambar (1/450)(0.01)) = PB
berikut. Berapa harga p1 – p2 nya? (m = 2.95 PB – PA = 0.02 (w - o) +(2 o/45000)
(62.4) lb/ft3, o = 0.8 (62.4) lb/ft3, hm = 14 inci, Z2- = 0.02(0.2 x 1000 x 9.81) +(2 x 0.8 x 1000 x
z1 = 12 in 9.81)/45000
PB – PA = 39.6 (m x kg/m3 x m/s2)= 39.6 N/m2
PB – PA = 39.6 Pa
= (39.6/6895) psi
PERSAMAAN GERAK
Integrasi persamaan Euler untuk aliran non rotasi
yang tidak dapat mampat menghasilkan persamaan
Bernoulli
Penyelesaian
V 1 p z V
Tinggi titik 1 kita sebut z1 sedangkan tinggi titik 2 kita V g
sebut z2. s t s t
Keseimbangan hidrostatika antara titik 1 dan titik 2
adalah sebahai berikut: Persamaan ini menghubungkan kecepatan, tekanan
P1 +0(z1 – z2 +y +hm) - m hm - 0 y = p2 dan perubahan ketinggian dalam fluida yang tidak
Sehingga : viscous.
P1 – p2 = hm(m - 0) – 0 (z1-z2) Persamaan Bernoulli sering digunakan untuk aliran
berdimensi satu yang pengaruh viscositasnya dapat
P1 – p2 = ((14/12) ft ((2.95)(62.4)-(0.8)(62.4)) lbf/ft3) )
diabaikan.
-((0.8)(62.4)) lbf/ft3)(-12/12)ft
Dalam pembahasan ini akan dikembangkan
persamaan-persamaan untuk fluida tidak viscous,
P1 – p2 = ((14/12) ft ((2.95)(62.4)-(0.8)(62.4)) lbf/ft3) )
baik untuk koordinat natural (streamline) maupun
+((0.8)(62.4)) lbf/ft3)(12/12)ft
dalam koordinat Cartesius.
P1 – p2 = (14/12) ft (184.08-49.92) lbf/ft3+(49.92
lbf/ft3)(1)ft
Persamaan Bernoulli untuk aliran tidak dapat Karena sin = z/s, jika persamaan diatas
mampat sering disebut persamaan energi mechanic disederhanakan didapat:
karena kemiripannya dengan persamaan energi
V 1 p z V
aliran steady yang diperoleh dari hukum pertama
V g
termodinamika untuk fluida tidak viscous tanpa
perpindahan panas dan tanpa usaha dari luar.
s t s t
Gaya-gaya yang bekerja pada suatu elemen fluida
secara umum ada dua macam, yaitu body force dan
gaya-gaya permukaan (surface force).
Body force adalah gaya-gaya yang bekerja pada
volume atau massa elemen fluida; yang meliputi:
gaya gravitasi dan gaya pada fluida penghantar
dalam sebuah medan magnit.
Gaya-gaya permukaan meliputi baik gaya-gaya
normal maupun tangensial.
Gaya tangensial umumnya disebabkan oleh
gerakan viscous, namun mancakup pula tegangan
permukaan bila elemen fluida mempunyai sebuah
permukaan bebas.
Untuk fluida steady (V/t) = 0), jika persamaan
Untuk fluida tidak viscous, gaya-gaya viscous diatas diintegrasikan sepanjang garis arus untuk
tidak ada dan gaya-gaya tegangan permukaan tidak kerapatan konstan akan didapatkan:
diperhitungkan karena pembicaraan ini tidak
2
mencakup permukaan bebas. V p
gz tetapan (di sepanjang garis arus )
Gaya-gaya permukaan pada fluida tidak viscous 2
yang terdapat dalam suatu fluida adalah gaya-gaya
Suku-suku dalam persamaan diatas diekspresikan
normal yang disebabkan oleh tekanan.
dalam energi per satuan massa yang besarnya
Tekanan adalah besaran skalar sehingga tidak
konstan di sepanjang garis arus aliran tidak viscous
tergantung pada arah; Oleh sebab itu px = py = pz.
yang tidak dapat mampat dan steady.
Pembahasan tentang gerakan fluida tidak viscous
rasanya janggal karena semua fluida mempunyai
Persamaan tersebut jika dikalikan dengan
viscositas.
didapat:
Namun demikian perlu dipahami bahwa pada
V12 V2 2
kebanyakan aliran memang pengaruh viscositas p1 gz1 p2 gz2 tekanan total kons tan
2 2
dapat diabaikan
I II III I II III
Jika kecepatan (V) sebuah partikel fluida
I : tekanan dinamik
merupakan fungsi terhadap letak dan waktu, dapat
II : tekanan statik
dituliskan V = V(s,t) karena kecepatan mempunyai
III : tekanan potensial
komponen dalam arah (s) yang bersinggungan
Dalam persamaan ini energi per satuan volume
dengan garis arus.
fluida tetap di sepanjang garis arus aliran.
V V V V ds V
dV ds dt atau
s t dt s dt t
Jika persamaan tersebut dibagi dengan g akan
Karena kecepatan di sepanjang garis arus adalah didapatkan :
V = (ds/dt), percepatan dalam arak itu adalah :
V12 V 2 2 p2
p1
dV V V z z 2 head total kons tan
as V 2 g g 1 g
dt s t 2g
V(dV/ds) : percepatan konveksi atau variasi I II III I II III
kecepatan disepanjang garis arus I : head kecepatan
dV/dt:adalah percepatan lokal atau variasi II : head tekanan
kecepatan pada sebuah titik terhadap waktu. III : head potensial
Dari hukum kedua Newton ( F = mas) di Persamaan-persamaan inilah yang disebut
sepanjang garis arus menghasilkan : persamaan bernoulli
p V V
p A p s A g A s sin A sV
s s t
Contoh Soal 2
Sebuah alat pengukur kecepatan sederhana (tabung Sebuah pipa saluran air dengan luas penampang 240
pitot) digunakan untuk mengukur kecepatan lokal cm2, 480 cm2 dan 960 cm2 disambung secara seri
dalam suatu aliran. Jika tinggi air dalam tabung pitot dengan posisi horizontal (lihat Gambar). Perbedaan
0.5 inci di atas tinggi permukaan air bebas, berapakah tekanan yang terukur pada pipa pertama dan pipa
kecepatan air disitu? ketiga sebesar 25 kPa. Berapakah laju aliran air dalam
pipa tersebut jika diandaikan aliran itu tanpa gesekan?
Penyelesaian
Untuk menyelesaiakan persoalan ini digunakan
Persamaan Bernoulli.
Fluida dalam tabung pitot tidak bergerak sehingga
kecepatan pada titik 2 = 0.
Harga tekanan lokal diperoleh menggunakan
prinsip hidrolika dalam arus bebas untuk titik 1
dan dalam tabung pitot untuk titik 2. Dengan z1 =
z2.
V12 V12 V2 2 0.5
p1 gL p2 g L 0
2 2 2 12
0.5
V 2(32.2) 1.64 ft / s
1 12
Contoh Soal 1
Suatu pipa saluran air mengalami penyempitan secara
bertahap dari diameter 4 in hingga 2 in. Perbedaan
tekanan dalam pipa itu adalah 53 psi. Berapakah laju
aliran yang melewati pipa tersebut jika diandaikan
aliran itu tanpa gesekan?
Penyelesaian
Gunakan pers kontinuitas dan pers Bernoulli
V1 A1 = V2 A2
V 2 V 2
1
p1 2 p2
2 2
2 p1 2 x53x144
V2 91,6 ft / s
1 A2 A
2
1,94 1 2 4
4
1
2
3,14 2
Q V 2 xA2 91,6 x 2cuft / s
4 12