Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali benda yang terlibat di dalam aktivitas sehari-hari kita. Baik itu
benda padat, cair atau pun gas. Dan karakteristik dari setiap benda pun pasti
berbeda. Untuk menentukan klasifikasi suatu benda terdapat beberapa parameter,
dan salah satunya dengan menentukan massa jenis suatu benda tersebut.

Massa jenis merupakan kerapatan suatu zat. Massa jenis suatu benda dapat
dihitung dengan cara membagi massa benda dengan volume benda tersebut.

1.2 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Mengerti konsep massa jenis.


2. Mengukur panjang suatu benda.
3. Mengukur berat suatu benda.
4. Menentukan massa jenis suatu benda.
5. Mengidentifikasi jenis benda.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian massa jenis

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki
nilai (besar) yang dinyatakan dengan angka dan satuan. Sedangkan satuan adalah
sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.

Massa jenis (𝜌) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan
volumenya. Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa
maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya. Oleh karena itu, zat yang
sejenis selalu mempunyai massa jenis yang sama. Satuan massa jenis adalah
kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat diketahui dari massa jenisnya.

Massa jenis secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :


𝑚
ρ= 𝑣

dimana :

ρ = massa jenis (kg/m3)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)

Dibawah ini merupakan massa jenis dari beberapa bahan.

Bahan Massa jenis (kg/m3) Masa jenis (g/cm3)

Emas 19.300 19,30

Raksa 13.600 13,60

Platina 21.450 21,45

Timah 11.400 11,40

Baja 8.000 8,00


Perak 10.500 10,50

Kuningan 8.400 8,40

Besi 7.900 7,90

Seng 7.140 7,14

Titanium 4.500 4,50

Alumunium 2.700 2,70

Fiberglass 2.000 2,00

Air 1.000 1,00

Minyak tanah 800 0,8

Tabel 2.1.1 Tabel Massa Jenis

(Sumber : IPA untuk SMP dan MTs kelas VII)

2.2 Cara Pengukuran

Untuk mengukur suatu benda sapat dilakukan dengan mengukur massa dan
volume benda tersebut.

2.2.1 Massa

Massa adalah pengukuran berapa banyak materi dalam suatu objek. Massa adalah
kombinasi dari jumlah total atom, kerapatan atom, dan jenis atom dalam suatu
objek. Massa (berasal dari bahasa Yunani) adalah suatu sifat fisika dari suatu
benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau.
Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Satuan
massa adalah gram atau kilogram.

Pengukuran massa benda dapat dilakukan dengan alat yang disebut dengan
neraca. Pada setiap neraca memiliki ketelitian masing-masing. Pada umumnya,
pengukuran massa dilakukan secara perbandingan, didalam laboratorium, dikenal
neraca analis untuk menetapkan massa suatu benda.

2.2.1.1 Alat Ukur

Neraca sendiri memiliki banyak jenis. Berdasarkan penggunaan catu daya listrik,
neraca dibedakan menjadi:

2.2.1.1.1 Neraca Analog

Neraca analog bekerja secara manual dan tidak memerlukan tenaga listrik.
Disebut juga dengan timbangan teknis/mekanik. Neraca jenis ini sudah jarang
digunakan.

Gambar 2.2.1.1.1.1 Neraca Analog

(Sumber : Modul I Massa Jenis)

2.2.1.1.2 Neraca Digital

Neraca digital bekerja secara otomatis dan memerlukan tenaga listrik (timbangan
elektrik). Di jaman sekarang, neraca jenis ini lebih sering digunakan. Pada neraca
digital terdapat display/monitor untuk menampilkan bobot benda yang ditimbang.
Gambar 2.2.1.1.2.1 Neraca Digital

(Sumber : www.timbanganindonesia.com)

2.2.2 Volume

Volume zat padat dapat ditentukan dengan dua cara yaitu pengukuran langsung
(untuk benda dengan bentuk teratur) dan pengukuran tak langsung. Pengukuran
langsung merupakan metode statis yaitu dengan melakukan pengukuran dimensi
(panjang, lebar, tinggi, diameter dan sebagainya)terhadap benda, sedangkan
pengukuran tak langsung merupakan metodedinamis dengan menggunakan
prinsip archimides sebagai acuannya.

2.2.2.1 Jenis Alat

Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran dimensi (panjang, lebar,


tinggi, diameter) diantaranya :

2.2.2.1.1 Jangka Sorong

Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga. Rahang dalam
digunakan untuk mengukur diameter dalam benda. Rahang luar digunakan untuk
mengukur diameter luar benda. Sedangkan penduga digunakan untuk mengukur
kedalaman.Skala utama memiliki skala dalam cm dengan daya baca hingga 0,1
cm. Sedangkan skala nonius memiliki skala dalam mm dengan daya baca 0,02
mm.
Gambar 2.2.2.1.1.1 Jangka Sorong

(Sumber : Studiobelajar.com)

2.2.2.1.2 Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang benda yang memiliki


ukuran maksimum 2,50 cm. Benda yang akan diukur panjangnya, dijepit diantara
bagian landasan dan sekrup. Roda bergigi digunakan untuk menggerakan sekrup
sesuai ukuran benda. Pada mikrometer sekrup, dalam 0,5 mm pada skala utama
terbagi atas 50 skala putar, dan pada setiap penunjukan tidak selalu terdapat skala
utama yang berimpit dengan skala putar. Mikrometer sekrup dapat dilihat sebagai
gambar dibawah.

2.2.2.2 Cara Menghitung Volume

Setelah melalukan pengukuran pada setiap dimensinya, volume suatu benda dapat
dihitung sesuai bentuk benda itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa bentuk
benda dan cara menghitung volumenya.
2.2.2.2.1 Balok

Gambar 2.2.2.2.1.1 Balok

(Sumber : id.wikipedia.org)

Rumus : Volume Balok = p x l x t (Panjang x Lebar x Tinggi)

2.2.2.2.2 Tabung

Gambar 2.2.2.2.2.1 Tabung

(Sumber : id.wikipedia.org)

Rumus: Volume tabung = luas alas (𝜋𝑟 2 ) x tinggi


2.2.2.2.3 Bola

Gambar 2.2.2.2.3.1 Bola

(Sumber : ilmuonline.net)
4
Rumus Volume Bola = 3x 𝜋𝑟 3
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan
massa jenis.

3.1.1 Alat

Gambar 3.1.1.1 Jangka Sorong

(Sumber : Pengumpulan Data)

Gambar 3.1.1.2 Neraca

(Sumber : Pengumpulan Data)


3.1.2 Bahan

Gambar 3.1.2.1 Balok Kuning Gambar 3.1.2.2 Balok Perak

(Sumber : Pengumpulan Data) (Sumber : Pengumpulan Data)

Gambar 3.1.2.3 Tabung Pendek Gambar 3.1.2.4 Tabung Tinggi

(Sumber : Pengumpulan Data) (Sumber : Pengumpulan Data)

Gambar 3.1.2.5 Koin

(Sumber : Pengumpulan Data)


3.2 Pengolahan Data

Balok Kuning
Massa
Panjang Lebar Tinggi Rumus
Massa(g) Jenis
(cm) (cm) (cm) Penyelesaian
(g/cm3)
4,080 0,980 2,080
4,070 0,990 2,100
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
4,080 0,980 2,080 68,350 ρ= 8,1712
𝑝𝑥𝑙𝑥𝑡

x= 4,0767 x=0,9833 x=2,0867


Rata-Rata
Balok Perak
Massa
Panjang Lebar Tinggi Rumus
Massa(g) Jenis
(cm) (cm) (cm) Penyelesaian
(g/cm3)
4,104 0,938 2,044
4,106 0,962 2,036
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
4,108 0,964 2,034 21,320 ρ= 2,6687
𝑝𝑥𝑙𝑥𝑡

x=4,106 x=0,9547 x=2,038


Rata-Rata
Koin
Massa
Diameter Lebar Tinggi Rumus
Massa(g) Jenis
(cm) (cm) (cm) Penyelesaian
(g/cm3)
1,88 - 0,286
1,88 - 0,286
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 7,6532
1,88 - 0,284 6,058 ρ=
𝑡 𝑥 𝜋𝑟 2
x= 1,88 - x=0,2853
Rata-Rata
Tabung Pendek
Massa
Diameter Lebar Tinggi Panjang Rumus
Massa(g) Jenis
(cm) (cm) (cm) (cm) Penyelesaian
(g/cm3)
3,8 0,33 1,14 2,166
3,808 0,33 1,138 𝑣 = (𝐿𝑎 𝑥 𝑡) −
100,3
3,804 0,33 1,13 (𝑝 𝑥 𝑙 𝑥 𝑡 ) 8,2723
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
x=3,804 X=0,33 x=1,136 X=2,166 ρ=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

Rata-Rata
Tabung tinggi
Massa
Diameter Tinggi Tinggi 2 Diameter Rumus
Massa(g) Jenis
(cm) (cm) (cm) 2 (cm) Penyelesaian
(g/cm3)
2,48 2.5 1,41 1
2,484 2,49 1,48 1 𝑣 = (𝐿𝑎 𝑥 𝑡) −
91,8
2,488 2,494 1,512 1 (𝐿𝑎(2) 𝑥 𝑡 ) 8,3977
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
X=2,484 x=2,4947 x=1,4673 X=1 ρ=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

Rata-Rata
BAB IV
ANALISIS

Massa Jenis merupakan kerapatan suatu zat yang akan selalu tetap nilainya. Massa
suatu zat akan berbanding lurus dengan volumenya. Jika massa suatu benda besar
maka volumenya juga akan besar.

Satu benda dilakukan pengukuran masing-masing 3 kali. Hal ini dilakukan untuk
melihat kerataan setiap bagian dari benda tersebut. Setelah dilakukan, ternyata ada
beberapa benda yang tiap pengukuran selalu menunjukan hasil yang berbeda. Hal
ini bisa terjadi karena benda yang diukur sudah tidak rata atau ada bagian yang
hilang.

Saat melakukan analisa diperlukan ketelitian saat membaca alat ukur. Selain itu
hendaknya melakukan pengukuran dengan menggunakan alat yang masih layak
digunakan dan terkalibrasi secara berkala.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari pengolahan data diatas kita dapat mengidentifikasi hasil massa jenisnya
sebagai berikut :

NO NAMA HASIL BERAT JENIS MASSA


BAHAN MASSA JENIS

1 Koin 7.6532 Besi

2 Balok kuning 8.1712 Baja

3 Tabung pendek 8.2723 Kuningan

4 Tabung tinggi 8.3977 Kuningan

5 balok perak 2.6687 Alumunium

Dari data diatas kita bisa menyimpulkan bahwa hasil dari perhitungan massa jenis
ada yang tidak sesuai dengan jenis bahan yang kita hitung tersebut. Misalnya
balok kuning dan koin dua jenis bahan tersebut adalah kuningan tetapi setelah
dihitung dengan metode pengkuran massa jenis kedua bahan tersebut malah
teridentifikasi besi dan baja, bentuk dan warna benda tidak mempengaruhi massa
jenis itu sendiri

5.2 Saran
Dari hasil analisis dan pengolahan data dengan metode pengukuran massa jenis
ada beberapa hasil yang tidak sesuai. Dikarenakan ada hasil yang menyimpang
untuk lebih jelasnya lakukan identifikasi dengan cara/metode lain,tidak dengan
hanya menggunakan metode massa jenis saja.

Cari metode lain yang lebih akurat karena dalam metode ini jenis bahan yg kita
hitung adalah bukanlah patokan suatu massa jenis karena setelah dihitung hasil
massa jenisnya malah ada beberapa yang berbeda dengan jenis bahan itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Kondo, 1982. The New Book Of Populer Sience. New York: Groiler Int. Inc.
Tim, 2009. IPA untuk SMP dan MTS kelas VII.Jakarta: Pusat Perbukuan.
Choirul Anam,S.Si , Moch. Massa Jenis. Diperoleh dari
https://www.scribd.com/doc/8188870/Massa-Jenis
Modul I Massa Jenis. Diperoleh dari http://mansyla.ub.ac.id/wp-
content/uploads/2018/03/MODUL-I.pdf
Laboratorium, Tukang. 10 Februari 2018. Macam Macam Timbangan / Jenis Jenis
Neraca. Diperoleh dari https://www.alatalatlab.com/macam-macam-timbangan/
Hasanaji. 26 Februari 2013. Diperoleh dari http://ilmuonline.net/rumus-bangun-
ruang-kubus-tabung-kerucut-limas/

Anda mungkin juga menyukai