Dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil dengan berbagai cara sesuai dengan
tujuan yang berbeda-beda. Bongkah-bongkah biji mentah dihancurkan menjadi ukuran yang
mudah ditangani, bahan kimia sintesis digiling menjadi tepung, lembaran-lembaran plastik
dipotong-potong menjadi kubus atau ketupat-ketupat kecil. Salah satu metode size reduction
atau pengecilan ukuran adalah grinding.
Keterangan ;
W : energi grinding
Wi : work index
Dp akhir : diameter rata-rata setelah grinding 80% kumulatif lolos (µm)
Dp awal : diameter rata-rata sebelum grinding 80% kumulatif lolos (µm)
Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan Tyler, misal partikel yang
lolos melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dilambangkan dengan
partikel -150+200 mesh. Berikut ini table diameter partikel rata-rata penentuan ayakan
Tyler.
Tabel 2 Diameter rata-rata berdasarkan ayakan Tyler
Ukuran ayakan Diameter partikel Dp (in)
-10+14 0,0555
-14+20 0,0394
-20+28 0,0280
-28+35 0,0198
-35+48 0,0140
-48+65 0,0099
-65+100 0,0070
-100+150 0,0050
-150+200 0,0035
2.5 Efektivitas Ayakan
Pengayakan adalah satu metode yang mudah dan cepat untuk penentuan ukuran
partikel dan pemisahan. Meskipun demikian, metode ini tidak dapat disebut sebagai
metode sangat akurat. Sebab, pada bentuk partikel tak beratruran, kemudahan lolos dari
lubang ayakan tergantung pada arah gerakan partikel.
3 Prosedur Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
No. Alat Keterangan Alat Bahan Keterangan Bahan
1. Ayakan getar Size 0 s.d. 8
2. Ball Mill - Zeolit 1000 gram
3. Bola baja/bola keramik -
Motor penggerak ball Berupa dua
4.
mill silinder Bata Merah 1000 gram
5. Alat Tumbukan -
4 Data Pengamatan
4.1 Material Bata Merah
Tabel 4.1 Data Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Umpan Bata Merah
Ukuran (µm) Massa (g) Fraksi Individu Fraksi Lolos Kumulatif
0.900
0.800
Persen Lolos Kumulatif
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Ukuran (µm)
Gambar 4.1 Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Umpan Bata Merah
Tabel 4.2 Data Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Produk Bata Merah
Ukuran (µm) Massa (g) Fraksi Individu Fraksi Lolos Kumulatif
1.000
Persen lolos kumulatif
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Ukuran (µm)
Gambar 4.2 Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Produk Bata Merah
Tabel 4.3 Data Efisiensi Pengayakan Umpan dan Produk Bata Merah
Ukuran (μm) Efisiensi Umpan (%) Efisiensi Produk (%)
Umpan
1.000
0.900
0.800
Persen Lolos Kumulatif
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Ukuran (µm)
Gambar 4.3 Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Umpan Zeolit
Tabel 4.5 Data Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Produk Zeolit
Ukuran (µm) Massa (g) Fraksi Individu Fraksi Lolos Kumulatif
+4000 96,8 0,093 -
Produk
1.000
0.900
0.800
0.700
Fraksi Lolos Kumulatif
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Ukuran (µm)
Gambar 4.4 Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Produk Zeolit
5 Pengolahan Data
5.1 Material Bata Merah
5.1.1 Penentuan Diameter Partikel Rata-rata
Berdasarkan kurva,
Dp Umpan = 2200 μm (pada fraksi lolos kumulatif 80%)
Dp Produk = 900 μm (pada fraksi lolos kumulatif 80%)
1 1
𝑊 = 10 × 7,1 ( − )
√900 √2200
𝑊 = 0,85 𝑘𝑊ℎ/𝑡𝑜𝑛
𝐸 = 88,563%
5.2 Material Zeolit
5.2.1 Penentuan Diameter Partikel Rata-rata
Berdasarkan kurva,
Dp Umpan = 2700 μm (pada fraksi lolos kumulatif 80%)
Dp Produk = 2250 μm (pada fraksi lolos kumulatif 80%)
1 1
𝑊 = 10 × 16,4 ( − )
√2250 √2700
𝑊 = 0,30 𝑘𝑊ℎ/𝑡𝑜𝑛
𝐸 = 86,723%
6 Pembahasan
A. Oleh Ahmad Muhammad (171424002)
Grinding and sizing bertujuan untuk memperkecil ukuran menjadi ukuran partikel
tertentu, dan memisahkan ukuran partikel sebelum dan sesudah pemisahan, lalu
menentukan energi kominusi yang dibutuhkan untuk memperkecil ukuran partikel, dan
terakhir menentukan efisiensi ayakan.
Prinsip kerjanya adalah mengurangi ukuran material dengan menghancurkan dan
menumbuk dengan menggunakan bola baja di dalam suatu alat grinding. Lalu penentuan
ukurannya digunakan ayakan berdasarkan perbedaan rapat ayakan, ukuran partikel yang
lolos adalah ukuran partikel yang lebih kecil dari besar kerapatan ayakan.
Praktikum ini bahan yang dihancurkan dan diayak adalah batu bata merah dan
Zeolit. Berdasarkan data yang diperoleh, Diameter partikel rata rata batu bata merah
sebelum dihancurkan adalah 2200 μm, dan 900 μm setelah di grinding. Dan diameter Zeolit
2700 μm sebelum di hancurkan dan 2250 μm setelah direduksi.
Energi kominusi yang yang dibuthkan untuk menghancurkan batu bata merah adalah
0,85 𝑘𝑊ℎ/𝑡𝑜𝑛, dan untuk zeolit sebesar 0,30 𝑘𝑊ℎ/𝑡𝑜𝑛 .
Kesimpulan
1. Ukuran partikel 80% lolos untuk kedua material yaitu :
Bata Merah
Umpan = 2200 μm
Produk = 990 μm
Zeolit
Umpan = 2700 μm
Produk = 2250 μm
2. Energi komunisi berdasarkan hukum Bond untuk kedua material, yaitu :
Bata Merah = 0,85 kWh/ton
Zeolit = 0,30 kWh/ton
3. Dp rata-rata untuk kedua material, yaitu :
Bata Merah
Umpan = 2200 μm
Produk = 990 μm
Zeolit
Umpan = 2700 μm
Produk = 2250 μm
4. Efisiensi ayakan berdasarkan rumus Taggard untuk kedua material, adalah sebagai
berikut :
Bata Merah Zeolit
Ukuran (μm) Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi
Umpan (%) Produk (%) Umpan (%) Produk (%)
-4000 +2000 88,563 97,779 86,723 89,859
-2000 +1000 85,432 93,011 81,973 84,429
-1000 +500 78,453 87,899 73,525 71,045
-500 +250 58,166 70,202 72,305 66,382
-250 +125 51,910 50,105 71,101 67,395
-125 +63 47,655 43,753 61,652 59,128
-63 +45 28,301 22,448 47,907 69,855
-45 39,274 57,561 15,007 18,299
7 Daftar Pustaka