Anda di halaman 1dari 13

MODUL I

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

Nama Praktikan: Muhamad Reval Al Sadad/101322129


Anggota Kelompok: Rangga Delasta Buana/101322127
Astrit Ayuningtiaz/101322128
Regis Rika/101322130
Nabil Hibatullah/101322131
Muhamad Haykal Suardyta/101322132
Kelas: PE 1C
Tanggal Praktikum: 11 Oktober 2022
Tanggal Laporan: 12 Oktober 2022
Pimpinan: Isna Rizkydianita Septrima.
I. INTISARI
Praktikum Pada Modul satu yang berjudul Pengukuran dan ketidakpastian
Bertujuan untuk mengukur dan menghitung dimensi dan volume benda
menggunakan jangka sorong, untuk mengukur dan menentukan dimensi benda
beraturan menggunakan penggaris, mengukur dan menentukan dimensi dan
volume benda beraturan menggunakan alat mikrometer sekrup, menentukan
massa dan massa jenis benda beraturan, mengukur dan menentukan volume dan
massa, massa jenis benda tidak beraturan. Praktikum Dasar pengukuran dan
ketidakpastian dilakukan dengan metode/cara-cara mengukur dan menentukan
Panjang, lebar, tinggi dan volume dan benda yang digunakan adalah balok,
kemudian para mahasiswa mengukur dan menetukan Panjang,lebar tinggi dan
volume setiap balok yang diukur menggunakan alat-alat seperti jangka sorong
untuk Panjang rata-rata balok dan ketidakpastian, menghitung Panjang balok
dan ketidakpastian dengan menggunakan alat penggaris, mengukur, menghitung
dan menentukan diameter dan volume sebuah bola yang para mahasiswa
mengukur, menghitung dan menentukannya dengan alat mikrometer sekrup,
menghitung dan menentukan berat/massa dan massa jenis dari balok dan bola
menggunakan neraca yang dimana setiap mahasiswa menghitung dan
menentukan massa, massa jenis dan ketidakpastiannya dan yang terakhir adalah
menentukan dan menghitung volume, massa dan densitas sebuah benda tidak
beraturan menggunakan gelas ukur dengan metode sebuah benda di tali pada
bagian ujung atau bagian atas dari sebuah benda yang kemudian dimasukkan
kedalam gelas ukur yang sudah terisi air lalu dilihat perbedaan volume sebelum
dan sesudah benda itu dimasukkan kedalam gelas ukur yang terisi air.
Kemudian menghitung dan menentukan ketidakpastian benda yang dimasukkan
kedalam gelas ukur yang terisi oleh air.

Kata Kunci: Densitas, Volume, Massa, Massa Jenis, Dimensi dan


Ketidakpastian.
II. PENDAHULUAN
2.1. TUJUAN
1. Menentukan dan menghitung volume, dimensi, massa dan massa jenis
benda beraturan.
2. Menentukan ketidakpastian suatu benda.
2.2. DASAR TEORI
-Pengukuran adalah pekerjaan sangat penting untuk mengetahui data secara
pasti. Pengukuran mempunyai ketidaktentuan atau ketidakpastian. Seberah
akurat hasil suatu pengukuran eksperimen akan dapat dipercaya, maka hal itu
sangan ditentukan oleh seberapa akurat kita dapat menaksir atau
memperkirakan harga ketidakpastian pengukuran tersebut. Selisih
ketidakpastian itu biasa disebut dengan “error” dari pengukuran yang telah
dilakukan
- Mistar
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki
ketelitian pengukuran setengan dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada
saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus
dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka
akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau
lebihkecil dari ukuran aslinya.

-Jangka Sorong
Alat ukur panjang yang lebih teliti dari mistar adalah jangka sorong. Jangka
sorong dapat mengukur hingga ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong biasanya
digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Jangka sorong terdiri dari dua
bagian, yakni rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pad
rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser
adalah skala nonius. Cara membaca nilai skala nonius jangka sorong sebagai
berikut.
Jika jumlah skala nonius adalah 10 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1
mm/10 = 0,1 mm
Jika jumlah skala nonius adalah 20 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1
mm/20 = 0,05 mm
Jika jumlah skala nonius adalah 50 maka nilai terkecil skala tersebut adalah 1
mm/50 = 0,02 mm.
-Mikrometer Sekrup
Hasil pengukuran panjang yang lebih teliti lagi adalah mikrometer sekrup.
Mikrometer sekrup dapat mengukur hingga ketelitian 0,01 mm. Namun,
jangkauan panjang pengukurannya sangat terbatas. Bahkan, ada beberapa
micrometer sekrup yang hanya mampu mengukur panjang maksimum 1 inci.
Micrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yakni selubung (poros tetap) yang
merupakan skala utama dan selubung luar (polos ulir) merupakan skala nonius.
-Pengukuran Massa
Neraca Pegas
Neraca ini mempunyai dua skala, yakni skala N (newton) untuk mengukur
berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda.
Neraca Ohaus
Penentuan masa benda pada neraca ini dilakukan ddengan menggeser sejumlah
anak timbangan yang telah berada pada lengan neraca. Ketelitian pengukuran
ditentukan oleh masa anak timbangan terkecil.
2.3. DAFTAR ALAT
Tabel 1. Alat-alat Percobaan.
No. Alat dan Bahan Fungsi
1 Mikrometer Sekrup Pengukuran dimensi benda

2 Jangka Sorong Pengukuran dimensi benda

3 Neraca Pengukuran massa benda

4 Penggaris Pengukuran dimensi benda

5 Termometer Pengukuran data fisis laboratorium


6 Barometer Laboratorium Pengukuran data fisis laboratorium

7 Gelas Ukur Pengukuran volume benda


8 Benda Tidak Beraturan Bahan pengukuran volume benda

9 Bola Besi Bahan pengukuran volume benda

10 Balok Bahan pengukuran volume benda


kuningan/alumunium
11 Serabut Kawat Bahan Pengukuran Volume Benda
2.4. Prosedur Percobaan

2.4.1. Benda Beraturan

1. Panjang, lebar, dan tinggi dari benda beraturan yang disediakan (balok)
diukur sebanyak 3 kali.

2. Diameter benda beraturan yang disediakan (bola besi) diukur sebanyak 3 kali
pada sisi bahan yang berbeda menggunakan mikrometer sekrup.

3. Massa benda beraturan (balok dan bola) diukur 1 kali menggunakan neraca.

2.4.2. Benda Tidak Beraturan

1. Volum benda tidak beraturan diukur 1 kali menggunakan gelas ukur yang
diisi zat cair.

2. Massa benda tidak beraturan diukur 1 kali menggunakan neraca.

III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Data Fisis Laboratorium

Suhu rungan (T) = 26℃ KTP = 0.5 ℃

Tekanan ruangan (P) = 76 mmHg KTP = 0.005 mmHg

3.2. Pengukuran Dimensi dan Volum Benda Beraturan (Jangka Sorong)

Tabel 2. Pengukuran dimensi dan perhitungan volume benda beraturan (Jangka


Sorong)

Panjang (cm)
No Nama Panjang (cm) P rata- KTP(cm) p=(p±𝐾𝑇𝑃)𝑐𝑚
Benda rata
1 Balok 1 2,98 2,97 3,15 2,98 0,026 2,98±0,026
2 Balok 2 2,81 2,81 2,80 2,81 0,007 2,81±0,007
3 Balok 3 9,36 9,35 9,36 9,36 0,007 9,36±0,007
Lebar (cm)
No Nama Lebar (cm) L rata- KTP (cm) l=(l±𝐾𝑇𝑃)cm
Benda rata
1 Balok 1 2,00 1,99 2,00 1,99 0 1,99±0
2 Balok 2 2,00 2,00 2,00 2,00 0 2,00±0
3 Balok 3 2,02 2,015 2,06 2,03 0,1 2,03±0,1
Tinggi (cm)
No Nama I II II T rata- KTP(cm) t=(t±𝐾𝑇𝑃)𝑐𝑚
Benda rata
1 Balok 1 2,00 2,00 2,00 2,00 0 2,00±0
2 Balok 2 2,02 2,01 2,01 2,015 0 2,015±0
3 Balok 3 2,00 1,995 1,99 1,995 0 1,995±0

Perhitungan Volume
No Nama V (cm3) KTP (cm3) V = (v±𝐾𝑇𝑃)𝑐𝑚3
Benda
1 Balok 1 11,86 0,095 11,86±0,095
2 Balok 2 11,32 0,028 11,32±0,028
3 Balok 3 37,90 1,895 37,90±1,895

3.3. Pengukuran dimensi benda beraturan


Tabel 4. Pengukuran dimensi benda beraturan (Penggaris)
No Nama Panjang (cm) KTP (cm) P = (p±𝐾𝑇𝑃)𝑐𝑚
Benda
1 Balok 1 2,9 0,005 2,9±0,005
2 Balok 2 2,9 0,005 2,9±0,005
3 Balok 3 9,3 0,005 9,3±0,005

3.4 Pengukuran dimensi dan volume benda beraturan


Tabel 5. Pengukuran dimensi dan volume benda beraturan (mikrometer sekrup)
Pengukuran Dimensi
Diameter (mm)
No Nama I II III D rata rata KTP D=
Benda (d±𝐾𝑇𝑃)𝑚𝑚
1 Bola 1 18,54 18,54 18,54 18,54 0 18,54±0
2 Bola 2 6,548 6,549 6,547 6,548 0 6,548±0

Pengukuran Volume
No Nama V (mm3) KTP (mm^3) V = (v±𝐾𝑇𝑃)𝑚𝑚3
Benda
1 Bola 1 3,33 0,54 3,33±0,54
2 Bola 2 146,92 0,67 146,92±0,67
3.5. Pengukuran Massa Dan Massa Jenis
Tabel 6. Pengukuran Massa dan perhitungan massa jenis benda beraturan
(Neraca)
Pengukuran Massa
No Nama Benda Massa (g) KTP (g) M = (m±𝐾𝑇𝑃)𝑔
1 Balok 1 95,9 0,005 95,9±0,005
2 Balok 2 96,0 0,005 96,0±0,005
3 Balok 3 95,7 0,005 95,7±0,005
4 Bola 1 23,8 0,005 23,8±0,005
5 Bola 2 0,55 0,005 0,55±0,005

Pengukuran Massa Jenis


No Nama Benda Densitas (g/mm^3) KTP P =𝑝 ± 𝐾𝑇𝑃)𝑔/𝑚𝑚3
1 Balok 1 80,86 0,65 80,86±0,65
2 Balok 2 84,80 0,2 84,80±0,2
3 Balok 3 25,78 1,29 25,78±1,29
4 Bola 1 7,14 1,159 7,14±1,159
5 Bola 2 3,40 0,046 3,40±0,046

Pengukuran Volume dan Massa Benda tidak Beraturan


Tabel 7. Pengukuran Volume Benda tidak Beraturan
Volume Benda Tidak Beraturan
No Nama Benda Volum (ml) KTP (ml) V = (V±𝐾𝑇𝑃)𝑚𝑚3
1 Benda 1 4 1 4±1
2 Benda 2

Tabel 8. Pengukuran Massa benda tidak beraturan


Massa Benda Tidak Beraturan
No Nama Benda Massa (g) KTP (g) M= (m±𝐾𝑇𝑃)𝑔
1 Benda 1 44,4 1 44,1±1
2 Benda 2
Tabel 9. Pengukuran Densitas Benda Tidak Beraturan
Densitas Benda Tidak Beraturan
No Nama Benda Densitas (g/ml) KTP (g/ml) P = (p±𝐾𝑇𝑃)𝑔/𝑚𝑚3
1 Benda 1 11,1 3,025 11,1±3,025
2 Benda 2

Sampel 1
𝑑1 + 𝑑2 + 𝑑3 6,54 + 6,54 + 6,54
d= =d= = 6,54 𝑚𝑚
3 3
√d1−d)2+(d2−d)2+(d3−d)2 √(6,54−6,54)2+(6,54−6,54)2+(6,54−6,54)2
KTP = = = 0 mm
n−1 2
1 1
V= π d3= 𝜋(6,54)3 = 146.92 𝑚𝑚3
6 6

IV. PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari mengukur dan menghitung sangat penting untuk
dicatat atau di simpan karena berisi data-data yang penting yang berpengaruh
kepada benda yang diukur dan hasil data-data tersebut akan dipengaruhi oleh
lingukungan tempat percobaan dilakukan.

V. KESIMPULAN
1. Tabel 3, Tabel 4 dan table 5 berisi data-data tentang dimensi benda beraturan
2. Tabel 3, Tabel 5, Tabel 6 dan Tabel 9 berisi tentang data-data densitan dan
volume benda beraturan dan tidak beraturan
3. Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8 dan Tabel 9 berisi
tentang data-data ketidakpastian benda beraturan dan benda tidak beraturan
VI. REFERENSI
1. Kafa, Pramitha.. 2019. Jurnal Laporan Praktikum Pengukuran. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya
2. Khoriyah, Dwi.. 2018. Jurnal Laporan Praktikum Fisika Dasar Pengukuran
Dasar. Jember: Universitas Jember
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai