Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH

PERCOBAAN V
MENGUKUR VOLUME DAN MASSA JENIS BENDA PADAT
BERATURAN

OLEH:
KELOMPOK 1
NAMA : 1. WARDA ELFIANTI.A (A1K1 15 121)
2. FERA ANDRIANI (A1K1 18 009)
3. SHAMUD LAINI (A1K1 18 023)
4. HASFIRANI (A1K1 18 033)
5. MUHAMMAD RISKY (A1K1 18 045)
6. MUH. ALFIN (A1K1 18 057)
7. RAHMAT FORTUNA RASAK (A1K1 18 069)
8. NUR ASRINA (A1K1 18 083)
9. FAUZIA NUR ASNI (A1K1 18 093)
10. WULAN TRI ASTIKA (A1K1 18 107)
11. CINA MARDILA (A1K1 18 143)
JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA
KELAS : REGULER GANJIL (A)
ASISTEN : ERVIN OKTAVIAN S

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
MENGUKUR VOLUME DAN MASSA JENIS BENDA PADAT
BERATURAN

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan segala


jenis macam benda yang selalu digunakan untuk menunjang aktivitas
sehari-hari. Pada setiap benda memiliki massa, bentuk, dan volume yang
berbeda. Begitu pula dengan massa jenis, setiap benda memiliki massa jenis
yang berbeda dengan benda lain.
Massa Jenis atau sering disebut densitas (density) merupakan masa
suatu benda per satuan volumenya. Masa jenis dilambangkan dengan huruf
yunani p dibaca ( rho ). Rumus masa jenis ρ = massa / volume. Sedangka
berat jenis itu sendiri merupakan gaya dan mempunyai arah, berat suatu
benda dipengaruhi oleh massa benda dan gravitasi yang mempengaruhinya
(Antika dkk, 2012 ).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan
mengukur volume dan massa jenis benda padat beraturan agar dapat
melakukan dan mengetahui cara mengukur volume dan massa jenis benda
padat yang bentuknya beraturan.

2. Tujuan percobaan

Adapun tujuan dari percobaan mengukur volume dan massa jenis


benda padat yang bentuknya beraturan adalah dapat menentukan dan
mengetahui cara mengukur volume dan massa jenis benda padat yang
bentuknya beraturan.
B. KAJIAN TEORI
Pengukuran dalam fisika merupakan aspek penting dan mendasar,
mengingat suatu “hukum” dalam fisika dapat diberlakukan jika telah dibuktikan
secara eksperimen, dan eksperimen tidak terlepas dari pengukuran. Hasil
pengukuran yang baik adalah pengukuran yang menghasilkan presisi atau
ketetapan. Ketetapan pengukuran merupakan aspek penting maksudnya adalah
untuk melakukan atau menguji sebuah eksperimen diperlukan pengukuran
dengan ketelitian dari sebuah alat ukur yang digunakan. (Lambaga, ilham A.
2019).
Massa jenis zat adalah massa per satuan volumenya. Massa jenis zat
merupakan ciri khas suatu zat dan tidak bergantung pada jumlah atau banyak
sedikitnya zat tersebut. Massa jenis zat dapat dirumuskan sebagai berikut.
m
 ................................................................................................( 5.1 )
V
keterangan :
ρ = massa jenis zat ( kg/m3 atau gram/cm3 )
m = massa ( kg atau gram )
V = volume ( m3 atau cm3 )
(Wangi, 2017 ).
Volume menyatakan ukuran ruang yang ditempati suatu benda. Cara
mengukur volume benda tergantung pada jenis benda padat, cair dan gas.
Volume zat cair dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur. Caranya adalah
dengan memasukkan zat cair kedalam gelas ukur yang kosong, kemudian baca
posisi permukaan zat cair. Kemudian volume gas dapat diukur berdasarkan
perpindahan zat cair dalam gelas ukur. Sedangkan zat padat dapat diukur secara
langsung dan tidak langsung dengan bantuan rumus volume bangun atau benda
yang teratur ( Mukhlis, 2017 ).
C. METODE PERCOBAAN

1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengukuran Volume


Massa Jenis Benda Padat Beraturan dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Alat dan Bahan pada Pengukuran Volume Massa Jenis Benda
Padat Beraturan
No Alat dan Bahan Fungsi
1 Jangka sorong Untuk mengukur sisi pajang, lebar, tinggi, dan diameter
suatu benda
2 Neraca digital Untuk mengukur massa dari suatu benda
3 Kubus material Sebagai objek pengukuran panjang, lebar dan tinggi
4 Balok material Sebagai objek pengukuran panjang, lebar dan tinggi
5 Bola pejal Sebagai objek pengukuran diameter
6 Silinder pejal sebagai objek pengukuran diameter dan tinggi

2. Prosedur kerja

Prosedur kerja yang dilakuka pada percobaan mengukur volume dan


massa jenis benda padat beraturan adalah sebagai berikut.
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Meletakan kubus material pada rahang bawah jangka sorong untuk
mengukur tiap sisi kubus material.
c. Memutar tombol kunci jangka sorong agar kubus material tidak bergeser
dan lepas.
d. Mengamati dan membaca skala utama dan skala nonius pada jangka
sorong (mata harus tegak lurus dengan skala yang dibaca).
e. Menghitung hasil pengukurannya.
f. Mencatat hasil dan satuan ukurannya.
g. Mengulangi langkah b – f untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok
material .
h. Mengulangi langkah b – f untuk mengukur diameter bola padat.
i. Mengulangi langkah b –f untuk mengukur diameter dan tinggi silinder
padat
j. Menulis data pengamatan dalam bentuk tabel.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Hasil pengamatan pada percobaan mengukur volume dan massa jenis


benda padat beraturan dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut.
Tabel 5.2 Hasil Pengamatan pada Pengukuran Volime dan Massa Jenis
Benda Padat Beraturan
Benda Besaran
SU SN NST HP Volume Massa
No yang yang
(m) (m) (m) (m3) ( kg )
diukur diukur
Panjang 0.000 0.0200
0.02 1
05 5
Kubus Lebar 0.000 0.0200 0.0000082
1 0.02 0.5 0.071
Material 05 25 308
Tinggi 0.000
0.02 10 0.0205
05
Panjang 0.06 0.000 0.0640
0.5
4 05 25
Balok Lebar 0.03 0.000 0.0000713
2 10 0.0345 0.016
material 4 05 463
Tinggi 0.03 0.000
6 0.0323
2 05
Bola Diameter 0.10 0.000
3 6 0.1063 0.00063 0.507
Padat 6 05
Diameter 0.07 0.000 0.0791
2.5
Silinder 9 05 25
4 0.00073 0.493
Padat Tinggi 0.14 0.000 0.1492
5.5
9 05 75
2. Analisis Data

Analisis data pada percobaan mengukur volume dan massa jenis


benda padat beraturan adalah sebagai berikut.
a. Volume
1) Volume Kubus Material
V  S3
V  SSS
V  0,02005  0,020025  0,0205

V  8,23078  10 6 m3
2) Volume Balok Material
V  P  L T
V  0,064025  0,0345  0,0323

V  7,13463  10 5 m3
3) Volume Bola
1
V    d 3
6

 3,14  0,1063
1
V 
3

6
V  7,3451 10 4 m3
4) Volume Silinder
V    r 2 T

V  3,14  0,039565  0,149275


2

V  7,3451 10 4 m3
b. Massa Jenis
Dik: m  0,071 kg
V  0,0000082307 m3
Dit:   ... ?
Penyelesaian:
m

V
0,071kg

0,0000082307m 3

  8626,162 kg
m3
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya, dapat dilihat pada
Tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3
Benda yang Massa Massa jenis
No. Volume (m3)
diukur (Kg) (kg/m3)
1. Kubus material 0,0000082307 0,071 8626,162
2. Balok material 0,0000713463 0,016 224,2584
3. Bola padat 0,000629178 0,507 805,8139
4. Silinder padat 0,00073431 0,493 671,379

3. Pembahasan
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Besaran yang
akan diukur pada percobaan ini adalah massa jenis. Massa jenis adalah
besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa dan volume suatu
benda. Massa adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu benda.
Sedangkan volume menyatakan ukuran ruang yang ditempati suatu benda.
Pengukuran dalam fisika merupakan aspek penting dan mendasar, mengingat
suatu “hukum” dalam fisika dapat diberlakukan jika telah dibuktikan secara
eksperimen, dan eksperimen tidak terlepas dari pengukuran. Sehingga
dilakukan percobaan “Mengukur Volume dan Massa Jenis Benda Padat
Beraturan”.
Untuk menentukan volume dari benda padat dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu dengan pengukuran dimensi (untuk yang bentuknya
beraturan) dan untuk yang ukurannya tidak beraturan dengan menggunakan
prinsip Archimedes. Namun pada percobaan ini, cara yang digunakan adalah
dengan pengukuran dimensi. Penggunaan cara ini dikarenakan benda yang
akan dihitung volumenya adalah benda padat yang bentuknya beraturan.
Cara pengukuran dimensi ini dapat disebut juga dengan metode statis yaitu
dengan mengukur panjang, lebar dan tinggi benda di tempat-tempat yang
berlainan. Dalam kegiatan pengukuran volume pada percobaan ini, alat ukur
yang digunakan adalah jangka sorong. Sedangkan untuk menentukan
massanya, setiap benda ditimbang dengan menggunakan neraca digital.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai
volume dari beberapa benda, yaitu volume kubus material 8,23078×10-6m3,
volume balok material 7,13463×10-5m3, volume bola padat 6,29178×10-4m3,
dan volume silinder padat 7,3451×10-4m3.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan mengukur volume dan massa jenis
benda padat beraturan ini dapat disimpulkan bahwa Volume benda padat
yang bentuknya beraturan dapat diukur dengan cara pengukuran dimensi
atau pengukuran secara langsung dengan menggunakan jangka sorong.Massa
jenis suatu benda dipengaruhi oleh volumenya. Semakin besar volume
benda, maka akan semakin kecil massa jenis dari benda tersebut, begitu pula
sebaliknya.
2. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam praktikum
laboratorium fisika sekolah ini,yaitu:
a. kepada pihak laboratorium, agar alat-alat laboratorium yang telah rusak
sebaiknya segera diganti demi kelancaran dari kegiatan praktikum itu
sendiri.
b. Kepada asisten, agar saat praktikum agar membimbing praktikan saat
mengukur
c. Kepada praktikan, agar menjaga ketenangannya ketika sedang
praktikum agar tidak mengganggu konsentrasi dari praktikan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Antika, L Dkk. 2012. Pengukuran ( Kalibrasi ) dan Massa Jenis Aluminium. Jurnal
Fisika dan Aplikasinya. 13 : 22-28.
Lambaga, ilham A. 2019. Tinjauan Umum Konsep Fisika Dasar. Yogyakarta :
Deepublish.
Mukhlis. 2017. Pembelajaran Model Inquiri Terbimbing Pada Materi Besaran dan
Satuan Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Hasil Belajar
Mahasiswa . Lantanida Journal. 5 (1) : 29-41.
Wangi, putri pandan. 2017. Rumus-Rumus Praktis Matematika Fisika Untuk
Sekolah dan Umum. Yogyakarta : Elmatera.

Anda mungkin juga menyukai