Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH

PERCOBAAN IV

MENGUKUR VOLUME DAN MASSA JENIS BENDA PADAT TIDAK


BERATURAN DAN BENDA PADAT BERATURAN

OLEH

NAMA : MUHAMMAD AFFAN FAJARILD


STAMBUK : A1K120018
KELAS : REGULER B
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : SALMITRIANI

LABORATORIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
MENGUKUR VOLUME DAN MASSA JENIS BENDA PADAT TIDAK

BERATURAN DAN BENDA PADAT BERATURAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan Praktikum pada Mengukur Volume dan Massa Jenis Benda


Padat Tidak Beraturan dan Benda Padat Berturan

1. Peserta didik dapat melakukan dan melakukan dan mengetahui cara mengukur

volume dan massa jenis benda padat yang bentuknya tidak beraturan

2. Peserta didik dapat melakukan dan mengetahui cara mengukur volume dan

massa jenis benda padat yang bentuknya beratura.

B.LANDASAN TEORI

Definisi atau pengertian pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan


ilmiah yang dilakukan untuk mengukur atau membandingkan nilai suatu besaran
dengan satuan ukur tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengukuran diartikan sebagai proses, cara, atau perbuatan pengukuran. Dalam
proses pengukuran dikenal istilah variabel dan parameter. Variabel dapat dibagi
menjadi dua yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent).
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh perubahan dalam satu
atau lebih variabel lainnya. Variabel independen adalah variabel yang dapat diubah
secara independen dari variabel lain. Sedangkan parameter adalah hubungan
fungsional antara dua atau lebih variabel (Jading, 2020)
Volume menyatakan ukuran ruang yang ditempati suatu benda. Cara
mengukur volume benda tergantung pada jenis benda; padat, cair dan gas. Volume
zat cair dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur. Caranya adalah dengan
memasukkan zat cair kedalam gelas ukur yang kosong, kemudian baca posisi
permukaan zat cair. Kemudian volume gas dapat diukur berdasarkan perpindahan
zat cair dalam gelas ukur. Sedangkan zat padat dapat diukur secara langsung dan
tidak langsung dengan bantuan rumus volume bangun atau benda yang teratur
(Mukhlis, 2017)

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian.


mencapai 0,1 mm. Jangka sorong terdapat dua skala yaitu, skala utama dan skala
nonius. Jangka sorong memiliki dua bagian kaki pengukur yaitu bagian yang
cembung digunakan untuk pengukuran biasa dan bagian yang cekung kedalam
digunakan untuk mengukur diameter dalam sebuah benda. misalnya, diameter
dalam sebuah cincin

Gambar 4.1 Jangka Sorong

(Suwarni, 2019).
Massa Jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misal besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa
sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat
berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan
m
ρ=
V

Keterangan :

ρ= massa jenis (kg/m3)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)

Satuan massa jenis dalam ‘CGS (centi-gram-sekon)’ adalah : gram per


sentimeter kubik (g/cm3 ). 1 g/cm3 = 1000 kg/m3,(Juliyanto,2018).
C.METODE PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada Praktikum Mengukur Volume Benda dan Massa
Jenis Benda Padat Tidak Beratura dan Benda Padat Beraturan sebagai berikut
Tabel 4.1 Alat dan Bahan Praktikum Mengukur Volume Benda dan Massa Jenis
Benda Padat Tidak Beratura dan Benda Padat Beraturan
No Alat dan Bahan Fungsi
1 Slinder ukur Sebagai wadah penyimpan air

2 Tabung Sebagai wadah penyimpan air


pancuran

3 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan zat cair dengan tepat

4 Benang Untuk Mengikat Benda

5 4buah benda beraturan Sebagai Objek Pengamatan


dan tidak beraturan
(Batu,Baut,Beban
Bercelah dan jepit
statif)

6 Neraca digital Untuk mengukur berat dan massa suatu benda

7 Jangka sorong untuk mengukur panjang benda, diameter benda,


kedalaman benda, dan ketebalan suatu benda

2. Prosedur Kerja

a. Benda Padat tidak Beraturan

1) Pengukuran Volume Menggunakan Silinder Ukur

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
b. Isi gelas ukur dengan air sesuai besar volume yang diinginkan
misalnya 40 ml. Catat angka sebagai volume awal.
c. Ikat benda 1 dengan menggunakan benang.
d. Masukkan benda 1 yang telah ke dalam gelas ukur yang telah berisi
air yang telah diketahui volume awalnya.
e. Perhatikan dan catat volume yang ditunjukkan pada gelas ukur
sebagai volume akhir.
f. Hitung hasil pengukurannya dengan volume akhir kurang volume
awal.
g. Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur volume benda2, 3 dan 4.
h. Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel.

2) Pengukuran Menggunakan Gelas Berpancuran dan Silinder dengan

Manfaatkan Prinsip Archimedes.

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
b. Letakan gelas ukur tepat di bawah pancuran dari tabung pancuran.
c. Isi tabung pancuran dengan air sehingga air jatuh pada gelas ukur,
ingat isi air hingga tidak ada lagi air yang menetes dari tabung
pancuran.
d. Perhatikan skala pada gelas ukur, tulis sebagai volume awal.
e. Ikat benda 1 dengan menggunakan benang .
f. Masukkan benda 1 ke dalam tabung pancuran. Maka air dari tabung
pancuran akan keluar dari pancuran jatuh ke gelas ukur.
g. Perhatikan dan catat volume yang ditunjukkan pada gelas ukur
sebagai volume akhir.
h. Hitung hasil pengukurannya dengan volume akhir kurang volume
awal.
i. Ulangilah langkah 3 – 8 untuk mengukur volume benda 2, 3 dan 4.
j. Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel.

b. Benda Padat Beraturan

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
2) Letakkan kubus material pada rahang bawah jangka sorong untuk
mengukur tiap sisi kubus material.
3) Putar tombol kunci jangka sorong agar kubus material tidak bergeser dan
lepas.
4) Amati dan baca skala utama dan skala nonius pada jangka sorong (mata
harus tegak lurus dengan skala yang dibaca),
5) Hitung hasil pengukurannya.
6) Mencatat hasil dan satuan ukuran yang anda buat dan yang dibuat teman
anda.
7) Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok
material .
8) Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur diameter bola padat.
9) Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur diameter dan tinggi silinder
padat.
10) Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Pengamatan

a. Benda Padat tidak Beraturan


1) Pengukuran Volume Menggunakan Silinder Ukur
Tabel 4.2 Data Pengamatan Pengukuran Pengukuran Volume
Menggunakan Slinder Ukur

Benda Volume Awal Volume Air Volume Massa (kg)


Air (V0) Setelah diisi Benda (V1-
Benda (V1) V2
Benda
0,1 0,11 0,001 0,1
Batu
Bendan
0,1 0,105 0.005 0,1
Baut
Benda
Beban
0,1 0,11 0.001 0,1
Bercela
h
Benda
Jepit 0,1 0,11 0,001 0,1
Statif

2) Pengukuran Menggunakan Gelas Berpancuran dan Slinder


Tabel 4.3 Data Pengamatan Pengukuran Menggunakan Gelas
Berpancuran dan Slinder

Benda Volume Awal Volume Air Volume Massa (kg)


Air (V0) Setelah diisi Benda (V1-
Benda (V1) V2
Benda 0,05 0,06 0,001
Batu
Benda
0,05 0,055 0,005
Baut
Benda
Beban
0,05 0,06 0,001
Bercela
h
Benda
Jepit 0,05 0,06 0,001
Statif

b. Benda Padat Beraturan

Tabel 4.3 Data Pengamatan Benda Padat Beraturan

Benda Besaran SU NST HP Volume Massa


Yang Yang (cm) SN (mm) (m) (m3) (kg)
Diikur Diukur
Benda SIsi Panjang 2 46 0,02 20,92 8
Batu Sisi Lebar 2 46 0,02 20,92 8
Sisi Tinggi 2 46 0,02 20,92 8
Benda Panjang 5,7 15 0,02 57,9 25,65
Baut Lebar 2,5 10 0,02 25,96 25,65
Tinggi 1,8 0,8 0,02 18,86 25,65
Benda Diameter 11,1 20 0,02 114,4
Beban
Bercelah
Benda Diameter 8 10 0,02 80,2
Jepit Tinggi 15 9 0,02 150,1
Statif 8

2. Pembahasan

Pada percobaan pengukuran massa jenis benda padat beraturan


akan diukur 4 buah benda padat yang bentuknya beraruran yaitu batu
(benda 1), baut (benda 2), beban bercela (benda 3), dan penjepit statif
(benda 4). Seperti yang diketahui dalam menentukan massa jenis benda
terlebih dahulu diketahui massa benda dan volume benda tersbut. Massa
benda dapat diukur menggunakan neraca digital, sedangkan volume
benda dapat dilakukan dengan menggunakan gelas berpancuran dan gelas
ukur berdasarkan prinsip archimedes. Dimana yang dilakukan pertama
mengisi air kedalalm gelas berpancuran sampai dilubang pancuran dan
mengisi air kedalam gelas ukur dengan menentukan volume awal air.
Gelas ukur diletakan dibawah pancuran. Setelah itu ikat benda 1, 2, 3, dan
4 dengan menggunakan tali secara terpisah, lalu secara bergantian
masukan/ celupkan benda kedalam air yang ada dalam gelas berpancuran,
hingga air keluar dari pancuran dan berpindah kegelas ukur dibawah
pancuran . Air yang berpindah ke gelas ukur merupakan volume akhir air
yang sudah memiliki volume awal. Terakhir untuk menentukan volume
benda padat tak beraturan tersebut dengan mengitung volume akhir
kurangi dengan volume awal.
Dari perngukuran diatas didapatkan hasil data pengamatan, volume
awal benda 1, 2, 3, dan 4 yang diukur menggunakan neraca digital secara
berturut-turut 0,01 kg, 0,01 kg, 0,01 kg, dan 0,01 kg. Volume akhir benda
secara berturut-turut 0,11 kg, 0,105 kg, 0,11 kg, dan 0,11 kg. Sehingga
didapatkan volume benda dengan cara volume akhir dikurang volume
awal, jadi massa benda 1, 2, 3, dan 4 secara berturut-turut.
E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan pengukuran massa


jenis benda padat tak beraturan ini adalah dengan cara mengetahui massa
benda terlebih dahulu dan volume benda. Dimana volume benda dapat
diukur dengan menggunakan prinsip archimedes yang menyatakan jika
benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda
akan mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. Jika
sudah ditentukan massa benda dan volume benda maka sudah dapat
ditentukan massa jenis benda padat tersebut dengan cara menghitung
massa dibagi dengan volume benda.

2. Saran

Saran yang dapat kami sarankan pada percobaan pengukuran kuat


arus dan tegangan listrik ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk Laboratorium, agar dapat lebih memperhitungkan waktu
secara efisien dalam membagi waktu untuk setiap percobaan yang
dilakukan.
b. Untuk Asisten, agar lebih baik lagi dalam membimbing praktikan
dalam mealukan praktikum.
c. Untuk Praktikan, agar dapat bekersama dalam menjaga kebersihan
dan ketertiban laboratorium tetap nyaman.

Anda mungkin juga menyukai