1
Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter.
Jawaban:
Skala Utama = 10 cm
Skala nonius = 0,01 x 2 cm = 0,02 cm
Hasil = Skala utama + skala nonius = 10 cm+0,02 cm = 10,02 cm
5. Langkah-langkah Praktikum
a. Praktikum 1
1) Ambil mistar biasa kemudian tentukan nilai skala utama yang terkecil
2) Tentukan banyaknya skala nonius
3) Geser skala nonius hingga skala nol pada skala nonius berimpit
(membentuk garis lurus) dengan skala nol pada skala utama. Pada
kedudukan ini catatlah penunjukan skala utama
4) Hitunglah nilai skala nonius
b. Praktikum 2
1) Ambil benda berbentuk balok/kubus kemudian ukur tinggi, tebal dan
lebarnya
2) Catat penunjukan skala nonius dan skala utama yang berimpit
3) Hitung hasil pengukuran
4) Ambil benda yang berbentuk bola kemudian ukur diameternya
6. Hasil Praktikum
Praktikum 1
Hasil
No Aspek Pengamatan
2
Praktikum 2
a. Tabel Data Pengamatan
Pengukuran
Benda Besaran
Balok Balok Merah
yang yang Balok Hijau
Kuning
diukur diukur
SN SU SN SU SN SU
b. Perhitungan/hasil pengukuran
Balok Kuning
Skala utama = 1 cm
Skala nonius = 2 × 0,01 cm = 0,02 cm
Hasil = 1 cm + 0,02 = 1,02 cm
Balok Hijau
Skala utama = 3 cm
Skala nonius = 1,5× 0,01 cm = 0,015 cm
Hasil = 3 cm + 0,015 = 3,015 cm
Balok Merah
Skala utama = 2 cm
Skala nonius = 3 × 0,01 cm = 0,03 cm
1. Tujuan Kegiatan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Menormalkan neraca ohaus
b. Menentukan nilai skala pada tiap-tiap lengan neraca
c. Menggunakan neraca ohaus
3
2. Alat-alat yang diperlukan
a. Alat
- Neraca Ohaus
- Buku tulis
- Alat tulis
b. Bahan
- Batu
3. Teori Singkat
Neraca ohaus adalah sebuah neraca yang memiliki beberapa lengan. Setiap
lengan dilengkapi dengan skala. Tiap skala pada setiap lengan memiliki nilai
yang berbeda-beda. Neraca Ohaus memiliki tingkat ketelitian yang cukup
tinggi yaitu mencapai 1/100 gram atau 0,01 gram.
4. Tugas Sebelum Praktikum
a. Batas ukur neraca ohaus yang digunakan adalah 610 gram
b. Bagian-bagian pada neraca ohaus, antara lain:
- Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan
diukur.
- Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika
neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.
- Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan
untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
- Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang
dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
- Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan
titik kesetimbangan.
5. Langkah-langkah Praktikum
Kegiatan 1
a. Bersihkan bagian-bagian neraca dari kotoran
b. Normalkan neraca dengan cara menggeser semua beban pada tiap-tiap
lengan hingga tepat pada angka nol dalam keadaan ini perhatikan
4
penunjukan neraca. Jika penunjukan tidak tepat nol maka putarlah tromol
yang ada dibagian atas penggantung daun neraca.
Kegiatan 2
a. Tentukan nilai skala terkecil pada tiap-tiap lengan
b. Ambil benda yang akan diukur/ditimbang, kemudian letakkan diatas
daun neraca
c. Geserlah beban yang ada pada lengan neraca sedemikian rupa sehingga
penunjukan neraca tepat pada titik nol (titik seimbang)
d. Ulangi pengukuran dengan mengambil benda lain
e. Catat hasil pengukuran pada buku catatan
6. Hasil Pengamatan
a. Nilai Skala Terkecil
No Lengan Nilai skala terkecil (gram)
1 L 100
2 Ll 10
3 Lll 1
5
2 buah batu 100 80 3 gram
baterai gram gram
6
Bagaimana halnya dengan benda yang tidak mempunyai bentuk yang
teratur? Gelas ukur adalah alat yang tepat untuk mengukur volume benda
yang tidak beraturan.
Gelas ukur merupakan tabung gelas/plastik yang dilengkapi dengan
skala. Gelas ukur biasanya tidak memakai satuan kubik tetapi dalam mili liter
(ml) atau cc. Untuk memahami hubungan kubik dengan liter, maka dibawah
ini diberikan beberapa contoh:
1 m3 = 106 cm3
1 m3 = 103 ℓ
1 ℓ= 1000 ml
1 ℓ = 10-3 m3
1 ℓ = 103 cm3
7
3 Nilai skala terkecil 0,5 1 2 5 Cc/ml
Batu 1 15 ml 16,5 ml
10 ml 11,5 ml
20 ml 21,5 ml
Batu 2 50 ml 54 ml
60 ml 64 ml
70 ml 74 ml
150 ml 168 ml
200 ml 218 ml
300 ml 340 ml
350 ml 390 ml
8
6. Kesimpulan/Hasil Pengukuran
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan empat
buah batu dengan ukuran yang berbeda, dengan masing-masing batu
dilakukan percobaan sebanyak tiga kali dengan volume air yang berbeda pula
menunjukkan bahwa selisih volume air pada gelas ukur sebelum dan sesudah
dimasukkan batu merupakan volume dari batu tersebut. Dengan melakukan
percobaan tersebut sebanyak tiga kali pada benda yang sama namun dengan
volume air sebelumnya yang berbeda-beda, menunjukkan bahwa selisih dari
semua volume tersebut besarnya sama. Hal itu menunjukkan bahwa jumlah
air tidak mempengaruhi besar volume benda yang ada pada air tersebut.
D. MENGUKUR SUHU
1. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan kami dapat :
a. Menggunakan teermometer untuk tujuan tertentu
b. Menentukan suhu air didih dengan menggunakan thermometer
c. Menentukan air es dengan menggunakan termometer
2. Alat dan Bahan yang Digunakan Untuk Praktikum
a. Termometer
b. Alat pemanas
c. Air es/es
d. Air
3. Teori Singkat
Pada pokoknya, termometer adalah perubahan sifat fisis bahan olehpengaruh
panasnya, misalnya :
a. Pengembangan alat pemanasan
b. Perubahan besarnya tahanan listrik kawat oleh pemanasan
c. Peristiwa termol listrik
d. Perubahan warna benda yang berpijar dari kemerah-merahan menjadi
kebiru-biruan kalau dipanaskan terus-menerus
e. Dan lain-lain
9
Model termometer secara umum, yaitu termometer zat cair dalam gelas. Alat
ini terdiri dari dua bagian yakni terdiri dari bola gelas yang berdinding tipis
bagian atas dari bola ini dihubungkan dengan pipa kapiler panjang.
4. Langkah-langkah Praktikum
a. Siapkan termometer, kemudian tentukan batas ukur dan nilai skalanya
b. Berapa skala penunjukkan raksa dalam termometer tersebut (suhu berapa
yang ditunjukkan termometer)
c. Gosok kedua tanganmu, kemudian tentukan suhunya
d. Ambil air kemudian didihkan, ukur suhu air mendidih, lakukan tiga kali
e. Ambillah es, kemudian pecah-pecah menjadi bagian terkecil. Masukkan
kedalam corong sehingga air mengalir keluar. Ukurlah es yang sedang
melebur (lakukan tiga kali).
5. Hasil Pengamatan
Data Keterangan
No Aspek
pengamatan
3 Nilaisatuskala 1 ℃
6 Suhutelapaktangan 34 ℃
10
11 Suhuesmelebur (P1) 10 ℃
12 Suhuesmelebur (P2) 6 ℃
13 Suhuesmelebur (P3) 5 ℃
Kesimpulan :
a. Termometer adalah sebuah alat berbentuk tabung yang dalamnya berisi
cairan raksa yang digunakan sebagai alat pengukur suhu.
b. Suhu air mendidih yang diukur menggunakan termometer semakin lama
semakin naik suhunya.
c. Suhu air es yang diukur menggunakan termometer semakin lama semakin
turun suhunya.
Latihan:
1. Kesimpulan dari praktikum pengukuran yaitu :
a. Dalam melakukan praktikum, diperlukan pengukuran lebih dari dari satu
kali guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.
b. Perlunya mengkalibrasikan terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan
guna menghindari kesalahan dari alat maupun kesalan dari si praktikan itu
sendiri.
11
3. Kesulitan yang saya alami selama melakukan praktikum,yaitu :
a. Membaca hasil pengukuran. Hasil baca pengukuran yang baik diperoleh
dari posisi mata yang harus sejajar atau tegak lurus terhadap titik 0 atau
titik ukur, karena posisi mata mempengaruhi hasil baca pengukuran.
b. Suhu ruangan mempengaruhi pengukuran suhu. Terlebih jika anggota
badan si praktikan ikut menyentuh termometer, maka juga akan
mempengaruhi hasil pengukuran suhu.
12
PRAKTIKUM SIFAT DAN PERUBAHAN MATERI
13
perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir materi setelah mengalami
perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat maupun
strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun
sifat-sifat kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud,
warna, titik leleh, titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi
didasarkan pada kemampuannya dalam melakukan perubahan atau reaksi
kimia.
Secara umum sifat suatu materi dapat kita bagi menjadi dua macam,
yaitu sifat kimia dan sifat fisika.
1) Sifat fisika
Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan
perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya
perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal. Sifat fisika
berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis materi, yaitu wujud,
titik leleh, titik didih, indeks bias, daya hantar, warna, rasa, dan bau.
Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu
100oC. Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi,
misalnya besi melebur pada suhu 1500oC. Sifat materi yang ada
hubungannya dengan sifat fisika yaitu : titik leleh dan titik didih,
berat jenis, indeks bias dan perubahan wujud.
2) Sifat Kimia
Sifat kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat
diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia. . Sifat kimia
adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat
dialami oleh suatu materi, misal dapat terbakar, berkarat, mudah
bereaksi, beracun, dan bersifat asam atau basa. Beberapa sifat kimia
yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti batu
kapur yang mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut
dengan kapur sirih dan gas karbon dioksida.contoh sifat kimia adalah:
daya ionisasi, kelarutan dan kereaktifan. Sifat kimia merupakan sifat
14
yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah terbakar,
mudah busuk dan korosif.
3. Alat dan Bahan
Sifat dan Perubahan Kimia Perubahan Fisika
4. Langkah Kerja
Praktikum I: Sifat dan Perubahan Materi
a. Siapkan 6 wadah yang sudah tersedia
b. Masukkan masing-masing 10 ml asam cuka ke dalam wadah tersebut
c. Amati perubahan fisik (wujud, warna, bau) cuka
d. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
e. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan
Praktikum II: Perubahan Fisika
a. Vitamin C
1. Siapkan 2 butir vitamin C. kemudian tumbuk salah satu vitamin c
tersebut menjadi serbuk
2. Masukkan ke dalam kedua gelas kimia I dan II yang sudah disediakan
3. Tambahkan air pada gelas kimia II hingga larut vitamin C tersebut
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi
5. Catat hasil pengamatan
15
b. Betadine
1. Siapkan 10 ml betadine
2. Masukkan 5 ml betadine ke dalam gelas kimia I dan 5 ml sisanya
masukkan ke dalam gelas kimia II
3. Panaskan gelas kimia II hingga suhunya mencapai 50ºC
4. Amati perubahan yang terjadi pada kedua peristiwa tersebut
5. Catat hasil pengamatan dan buatlah kesimpulan
6. Hasil Pengamatan
Praktikum I: Sifat dan Perubahan Materi
Berubah
2 Botol cuka
3 Teh kotak
5 Kaleng minuman
6 Gelas sterofoam
Kesimpulan:
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa cuka
memiliki bentuk fisik cairan yang bening, tidak berwarna, bau asam dan
memiliki sifat korosi.
Wadah-wadah yang telah disiapkan kemudian diberi masing-masing 10 ml
dan didiamkan selama 10 menit. Setelah diamati, ternyata dari semua wadah
yang ada hanya kaleng susu yang mengalami perubahan, yaitu perubahan bau
16
seperti bau besi yang berkarat. Maka, dapat kita ketahui bahwa tidak ada
terjadi perkaratan pada wadah apapun. Hal ini dikarenakan waktu untuk
mengamati hanya 10 menit. Apabila waktu pengamatan yang dipakai lebih
dari 24 jam, bisa terjadi perkaratan pada kaleng susu dan kaleng minuman
karena kaleng susu dan kaleng minuman bersifat logam sedangkan cuka
memiliki sifat korosi.
17
Kesimpulan:
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk,
wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru. Hal ini
dapat dilihat dari hasil praktikum yang dilakukan yaitu terjadinya perubahan
fisika dari wujud padat menjadi cair pada vitamin C dan CDR yang diberi air.
Dari percobaan pertama pada vitamin C, saat dituangkan air kedalam kedua
wadah tersebut secara bersamaan, terjadi perubahan fisika. Pada gelas kimia
I, secara perlahan vitamin C yang padat berubah menjadi mengecil dan
terdapat serbuk-serbuk disekitar vitamin C tersebut yang kemudian serbuk
tersebut larut menyatu dengan air.
Vitamin C didalam gelas kimia I lebih lambat bereaksi dengan air jika
dibandingkan dengan vitamin C didalam gelas kimia II. Pada gelas kimia II
saat dituangkan air kedalamnya, serbuk-serbuk vitamin C tersebut langsung
bereaksi dengan air yang dibuktikan dengan air yang seketika berubah
menjadi warna kuning. Jadi, dapat diketahui bahwa terjadi perubahan fisika
pada vitamin C didalam gelas kimia I dan II yaitu terjadinya perubahan
wujud, ukuran dan bentuk. Dari yang berwujud padat dan besar menjadi
serbuk-serbuk halus dan mengecil ukurannya. Dari yang berwujud serbuk-
serbuk menjadi serbuk-serbuk yang lebih halus lagi ukurannya
Dari percobaan kedua pada CDR, saat dituangkan air kedalam kedua
wadah tersebut secara bersamaan, terjadi perubahan fisika dan kimia.
Perubahan fisika yang terjadi yaitu perubahan wujud dan ukuran. Dari yang
berwujud padat dan besar menjadi serbuk-serbuk halus dan mengecil
ukurannya. Dari yang berwujud serbuk-serbuk menjadi serbuk-serbuk yang
lebih halus lagi ukurannya. Perubahan kimia yang terjadi yaitu timbulnya
buih-buih (gelembung) gas pada kedua gelas kimia tersebut.
Pada gelas kimia I, buih-buih gelembung yang dihasilkan lebih sedikit jika
dibandingkan dengan gelas kimia II. Hal ini dikarenakan CDR dalam bentuk
padat lebih lambat bereaksi dengan air jika dibandingkan dengan CDR dalam
bentuk serbuk. Tidak hanya itu, terjadi perubahan warna pada CDR didalam
18
kedua wadah tersebut yang awalnya CDR berwarna putih tulang dengan
bintik-bintik orange dimana-mana tetapi setelah diberi air, CDR berubah
warna menjadi orange pekat.
b. Betadine
Wujud Warna
Klp Awal Sesudah Awal Sesudah Keterangan
Perlakuan Perlakuan
1 kental Kental Cokelat Cokelat Tidak terjadi
pekat pekat perubahan apapun
karena tidak
mendapat
perlakuan secara
khusus
7. Pertanyaan
1. Apa perbedaan antara sifat fisika dan sifat kimia?
Jawab:
Perbedaan antara sifat fisika dengan sifat kimia yaitu sifat fisika adalah
sifat yang berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis materi, yaitu
wujud, titik leleh, titik didih, indeks bias, daya hantar, warna, rasa, dan
bau. Sedangkan sifat kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan
kimia yang dapat dialami oleh suatu mateei, misal dapat terbakar,
19
berkarat, mudah bereaksi, beracun, bersifat asam atau basa, mudah busuk
dan korosif.
2. Jelaskan apa yang dimaksud perubahan fisika dan perubahan kimia!
Jawab:
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal
bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat
baru, sedangkan perubahan kimia adalah perubahan zat yang
menghasilkan zat baru. Ciri perubahan kimia (reaksi kimia), yaitu adanya
gelembung gas, terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna dan
terjadi perubahan suhu
8. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan, yaitu :
1. Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan atau
keadaan fisis materi, yaitu wujud, titik leleh, titik didih, indeks bias,
daya hantar, warna, rasa, dan bau. Pada kegiatan praktikum, contoh
sifat fisika yang ada yaitu perubahan wujud padat menjadi cair yang
terjadi pada vitamin C dan CDR yang diberi air. Perubahan warna juga
terjadi pada CDR setelah diberi air, yang awalnya berwarna putih
tulang dengan bintik-bintik orange berubah menjadi warna orange
pekat. Selain itu, berkurangnya tingkat kekentalan betadine yang
dipanaskan hingga suhu 50C. Sifat kimia adalah sifat yang berkaitan
dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh suatu materi, misal
dapat terbakar, berkarat, mudah bereaksi, beracun, dan bersifat asam
basa. Pada kegiatan praktikum, contoh sifat kimia yaitu cuka yang
dapat menyebabkan karat pada kaleng minuman dan kaleng susu jika
dibiarkan lebih dari 24 jam.
2. Perubahan fisika yang terjadi pada praktikum ini adalah perubahan
wujud vitamin C dan CDR dari yang padat menjadi serbuk-serbuk
yang lama-kelamaan akan mencair (larut) dalam air.
20
Lampiran: Sifat dan Perubahan Materi
21
Cuka 100 ml
Lampiran: Perubahan Fisika
22
PRAKTIKUM KALOR DAN SUHU
23
berlangsung lambat karena diperlukan beda suhu yang tinggi diantara
kedua ujung untuk memindahkan lebih banyak kalor.
b. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektronbebas yang
terdapat dalam struktur atom logam. Elektron bebas merupakan elektron
yang tidak terikat dengan atom sehingga bebas bergerak dari satu atom
ke atom yang lain dalam seluruh bagian logam. Bila suatu bagian
dipanaskan maka elektron akan menerima tambahan energi sehingga
energi bertambah besar. Karena sifatnya yang bebas, maka tambahan
energi ini dengan cepat dapat diberikan kepada elektron-elektron lain
yang letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini kalor dapat
berpindah lebih cepat.
Perpindahan panas yang demikian dinamakan dengan perpindahan panas
secara konduksi. Pada perpindahan panas dengan cara konduksi, dimana
panas berpindah tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel
penyusun benda tersebut.
Pada benda yang berbeda, maka susuna partikel pembangun benda padat
juga berbeda. Perbedaan susunan ini akan menyebabkan kecepatan
getaran partikel akibat diberikan kalor juga akan berbeda sehingga untuk
bahan yang berbeda kecepatan perambatan panasnya juga akan berbeda.
Konduksi panas pada benda padat ada yang cepat dan ada yang sangat
lambat. Benda dapat menghantarkan panas dengan baik disebut
konduktor. Sedangkan benda yang lambat atau tidak dapat
menghantarkan panas dengan baik disebut dengan isolator.
24
4. Langkah Kerja
Percobaan 1. Percobaan untuk memperlihatkan penyebaran panas pada
benda padat.
a. Siapkan tiga buah bola-bola plastisin dengan ukuran yang sama (diameter
0,5 cm)
b. Tempelkan bola-bola plastisin yang sudah disiapkan pada batang tembaga
masing-masing pada jarak 6, 9, dan 12 cm
c. Pasangkan batang tembaga pada standar
d. Hidupkan pembakar spirtus dan pada saat yang sama jalankan stopwatch
e. Amati apa yang terjadi, dan catat waktu jatuhnya bola-bola plastisin.
Isikan datanya ke dalam tabel pengamatan
f. Buatlah grafik hubungan antar jarak dengan waktu jatuhnya bola-bola
plastisin lama pemanasan
g. Buatlah kesimpulan dari data dan grafik yang sudah dibuat
1 6 0,37
2 9 1,01
3 12 1,59
25
ujung yang lain juga panas karena partikel-partikel pada benda tersebut
merambat, dan karena batang tembaga merupakan konduktor atau biasa
disebut juga benda yang dapat menghantarkan panas.
Waktu(s)
2 Tembaga
0
6 9 12
1 1,24 5,15 -
2 2,04 6,41 -
26
3 2,07 7,56 -
27
sangat lama, terbukti dengan plastisin yang membutuhkan waktu yang
lama untuk jatuh.
4. Bagaimana penyebaran panas pada benda yang terbuat dari gelas?
Jawab:
Pada benda yang terbuat dari gelas, penyebaran panas dapat terjadi
namun membutuhkan waktu yang sangat lama, karena gelas merupakan
isolator.
Lampiran:
28
B. PERPINDAHAN PANAS SECARA KONVEKSI
1. Tujuan Kegiatan:
Setelah melakukan kegiatan, diharapkan kami dapat menjelaskan proses
penyebaran panas pada fluida (zat cair dan gas).
2. Landasan Teori
Konveksi panas dapat terjadi di dalam fluida. Fluida merupakan zat yang
dapat mengalir atau sering disebut dengan zat cair. Zat yang termasuk
kelompok fluida berada dalam wujud cair dan gas.
Jika zat cair atau gas dipanaskan, maka bagian zat yang mendapat panas
akan memuai terlebih dahulu sehingga kerapatannya akan berkurang.
Berkurangnya kerapatan zat akan menyebabkan berat jenisnya juga
berkurang. Sebagai akibatnya bagian zat yang mendapat panas akan naik ke
atas. Bagian fluida yang lebih dingin akan mengalir mengisi tempat yang
ditinggalkan bagian zat yang naik dan mulailah berlangsung sirkulasi fluida
dan seterusnya. Proses sirkulasi fluida ini akan membawa energi dalam
bentuk energi panas. Dengan demikian penyebaran panas berlangsung
melalui sirkulasi dari fluida tersebut. Proses penyebaran panas melalui dari
satu bagian fluida ke bagian lain fluiida oleh pergerakan fluida itu sendiri
dinamakan konveksi. Berbeda dengan peristiwa konduksi panas, pada
konveksi partikel-partikel zat ikut berpindah dengan membawa energi panas.
Ada dua jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa.
Pada konveksi alamiah, aliran panas berlangsung karena perbedaan
kerapatan(masa jenis) akibat panas yang diterima fluida berbeda-beda antara
satu bagian dengan bagian lainnya. Bagian fluida yang dipanasi akan memuai
sehingga ukurannya bertambah besar dan mengakibatkan masa jenisnya
bertambah kecil. Masa jenis merupakan besaran yang menyatakan
perbandingan antara masa dengan volume.
Bagian fluida yang masa jenisnya lebih kecil akan bergerak naik.
Tempatnya digantikan oleh bagian fluida dingin yang bergerak turun sebagai
akibat dari masa jenis yang lebih besar. Peristiwa ini mirip dengan peristiwa
29
mengapung dan tenggelamnya suatu benda akibat perbedaan masa jenis.
Gerakan naik dan turunnya fluida akibat perbedaan masa jenis akan
menimbulkan suatu aliran arus yang berbentuk lintasan tertutup yang
dinamakan dengan arus konveksi. Konveksi alamiah banyak ditemui pada
sistem suplai air panas, cerobong asap, peristiwa angin darat dan angin laut.
Dalam konveksi paksa, bagian fluida yang sudah dipanaskan diarahkan
langsung ke tujuannya dengan menggunakan sebuah pompa sehingga aliran
fluida terjadi disebabkan oleh faktor eksternal dan tidak terjadi dengan
sendirinya. Konveksi paksa ini banyak dimanfaatkan sistem pendingin mobil
(radiator), AC, dan lemari es.
4. Langkah Kegiatan
Kegiatan I: Konveksi pada zat cair
a. Siapkan potongan kertas kecil-kecil
b. Isi gelas erlenmeyer sekitar setengah bagian dan masukkan potongan-
potongan kertas kecil ke dalam gelas erlenmeyer tersebut
c. Pasang gelas erlenmeyer pada standar
d. Hidupkan pembakar spirtus dan tempatkan dibawah gelas erlenmeyer
30
e. Amati apa yang terjadi pada potongan-potongan kertas kecil yang berada
dalam gelas erlenmeyer.
f. Geser pembakar spirtus ke arah sisi sebelah kanan gelas erlenmeyer, dan
amati pula perubahan apa yang terjadi pada gerakan potongan kertas.
g. Dengan cara yang sama, geser pembakar spirtus ke arah sisi sebelah kiri
gelas erlenmeyer
h. Amati perubahan apa sajakah yang terjadi pada setiap kegiatan yang
dilakukan, berikut penjelasan terhadap hasil pengamatan
5. Hasil Pengamatan
Kegiatan I:
Dari pengamatan yang dilakukan, ketika air mulai dipanaskan kertas tersebut
tidak bergerak. Namun, setelah air dipanaskan cukup lama hingga mendidih,
kertas-kertas tersebut bergerak-gerak. Kertas yang awalnya di dasar gelas,
menjadi naik dan kemudian turun lagi sehingga membentuk pola seperti
berputar-putar. Apabila pembakar spirtus digeser ke arah kanan, maka kertas
yang ada pada bagian kanan yang akan bereaksi lebih sedangkan kertas
didalam air yang ada di bagian kiri tidak bereaksi, begitu pula yang akan
31
terjadi jika pembakar spirtus diarahkan ke sebelah kiri. Hal itu dapat diartikan
bahwa proses konveksi dapat terjadi pada fluida cair. Jika zat cair dipanaskan,
maka bagian zat yang mendapat panas akan memuai terlebih dahulu sehingga
kerapatannya akan berkurang. Berkurangnya kerapatan zat akan
menyebabkan berat jenisnya juga berkurang. Sebagai akibatnya bagian zat
yang mendapat panas akan naik ke atas. Bagian fluida yang lebih dingin akan
mengalir mengisi tempat yang ditinggalkan bagian zat yang naik dan
mulailah berlangsung sirkulasi fluida dan seterusnya.
Kegiatan II:
Dari percobaan yang dilakukan, ketika lilin sudah dinyalakan, obat nyamuk
sudah diletakkan pada cerobong yang satu lagi, dan rambut diletakkan di atas
cerobong tempat lilin diletakkan, rambut akan bergerak-gerak seperti tertiup.
Sedangkan apabila obat nyamuk dipindah ke cerobong yang sama dengan
lilin dan rambut diletakkan di atas cerobong yang satu lagi, maka yang terjadi
adalah asap koil obat nyamuk bergerak keluar dan rambut tidak bergerak-
gerak. Komveksi ini disebut juga dengan konveksi paksa karena juga
menggunakan obat nyamuk, bagian fluida yang sudah dipanaskan diarahkan
langsung ke tujuannya sehingga aliran fluida terjadi disebabkan oleh faktor
eksternal dan tidak terjadi dengan sendirinya
Latihan
1. Apa fungsi potongan-potongan kertas kecil pada percobaan konveksi zat cair?
Jawab:
Fungsi potongan-potongan kertas kecil pada percobaan tersebut adalah
sebagai partikel-partikel zat.
2. Apa yang menyebabkan gerakan potongan-potongan kertas berputar pada saat
air mulai panas?
Jawab:
Karena terdapat perbedaan masa jenis fluida. Masa jenis yang kecil akan
bergerak naik, dan tempatnya digantikan ole bagian fluida dingin yang
bergerak turun sebagai akibat dari masa jenis yang lebih besar. Dan peran
32
potongan kertas tersebut adalah sebagai fluida, yang mengalami konveksi
karena perbedaan masa jenis tadi ketika air dipanaskan.
3. Apa pula fungsi koil obat nyamuk pada percobaan konveksi udara?
Jawab:
Fungsi koil obat nyamuk pada percobaan konveksi udara adalah untuk
mengetahui aliran udara yang dapat dilihat dengan mengamati aliran asap
yang berasal dari obat nyamuk tersebut.
4. Mengapa arah asap pada cerobong yang berada tepat di atas lilin bergerak
naik sementara pada cerobong yang lain bergerak turun?
Jawab:
Ketika lilin dinyalakan, udara di sekitar lilin akan menjadi panas sehingga
bergerak naik melalui cerobong yang berada di atas lilin, karena cerobong
tersebut lebih dekat dengan lilin. Saat udara di sekitar lilin naik, maka
tempatnya digantikan oleh udara dingin yang masuk melalui cerobong yang
lain. Dan keadaan tersebut terus terjadi sehingga terbentuk aliran udara.
33
Proses konveksi pada gas,
yaitu menggunakan lilin,
obat nyamuk, dan rambut
yang diletakkan pada
kotak yang diberi
cerobong.
34
LISTRIK DAN MAGNET
35
Apakah lampu pijar menyala atau tidak menyala satu dengan cara
menduga atau memperkirakannya (LKS terlampir)
e) Isilah tabel kembali dengan melakukan penjelasan (percobaan) lampu piar,
baterai dan kabel, dengan menggunakan LKS yang ada.
f) Bandingkan hasil pengamatan kalian, hasil perkiraan dan hasil pengetesan.
Mengapa demikian.
Lembar Kerja
C D
A
B
E F G H
5. Hasil Pengamatan
Masukkan data-data hasil perkiraan dan percobaan pada tabel.
No Gambar Perkiraan Hasil percobaan
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
36
6 F
7 G
8 H
6. Kesimpulan
Suatu rangkain listrik dapat menyala apabila ulir logam dan ujung logam
pada lampu pijar dihubungkan dengan kutub (+) dan kutub (-) baterai
dengan sebuah kabel.
7. Latihan
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai pengalaman –
pengalaman dasar tentang listrik diatas, silahkan saudara mengerjakan
latihan berikut:
1) Titik-titik manakah dari baterai dan titik-titik manakah dari lampu
pijar yang perlu saling terhubungkan agar lampu pijar menyala.?
Jawab:
Titik lampu yang harus saling berhubungan agar lampu pijar menyala
ialah kutub positif baterai dengan ulir lampu pijar dan juga kutub
baterai negatif dengan ujung lampu pijar. Bisa juga kutub negatif
baterai dengan ulir lampu pijar dan juga kutub baterai positif dengan
ujung lampu pijar.
2) Apakah perlu ada suatu rangkaian tertutup agar lampu pijar menyala?
Jawab:
Perlu, jika rangkaian tidak tertutup, lampu pijar tidak akan menyala.
37
B. ELEKTRODINAMIK (RANGKAIAN KONDUKTOR DAN
ISOLATOR)
1. Tujuan
a) Merancang percobaan untuk menguji apakah suatu benda termasuk
konduktor dan isolator
b) Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda-benda yang dapat
menghantarkan listrik dan yang tidak
c) Menjelaskan benda-benda berdasarkan kemampuannya untuk
menghantarkan listriK
2. Alat dan Bahan yg digunakan
a) Alat :
- Lampu Pijar 3 V (1 buah)
- Baterai 1,5 V (1 Buah)
- Tempat lampu (1 buah)
- Kabel secukupnya
- Mulut buaya (1 buah)
- Tempat baterai
b) Bahan :
- Batang kayu (1 buah)
- Kayu (1 buah)
- Kertas (1 buah)
- Besi (1 buah)
- Kawat (1 buah)
3. Teori singkat
Arus listrik sering berbahaya bagi manusia yang terkenan atau
tersengat listrik. Banyak kejadian kematia manusia akibat tersengat listrik
kerena menyetuh bagian dari alat listrik yang mudah menghantarkan arus
listrik. Dalam kehiduoan sehari-sehari banyak ditemukan berbagai listrik
bahan atau benda yang pemanfaatannya ditentukan berdasarkan sifatnya
yang mudah atau sulit menghantarkan listrik. Hampir semua bagian dari
alat-alat elektronik atau perlengkapan listik yang mudah tersentuh tangan
38
atau bagian tubuh kita dibuat dari bahan-bahan ini sering disebut isolator
karena sifatnya yang dapat menisolasi listrik dari benda-benda lain. Pada
bahan isolator elektron-elektron relatif stabil sehingga elektron sulit
keluar dari inti atomnya.
Sebaliknya, jika diperlukan media untuk menghantarkan listrik
dengan baik dari satu bagian kebagian lainnya, maka yang digunakan
adalah bahan-bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan
seperti ini disebut konduktor atau penghantar listrik. Bahan yang
termasuk jenis konduktor antara lain, logam seperti tembaga, alumunium,
timah, seng,besi, dan lain-lain. Penangkal petir yang terpasang di
bangunan yang tinggi terbuat dari logam tembaga karena tembaga adalah
konduktor yang baik. Di dalam bahan konduktor, elektron-elektron tidak
terlalu kuat diikat oleh inti atomnya, sehingga ketika tegangan listrik
diberikan pada bahan konduktor, elektron-elektron m,udah lepas dan
bergetar, hal ini menyebabkan arus listrik mudah mengalir.
4. Langkah-Langkah Kegiatan
1) Rangkailah alat-alat seperti pada gambar dibawah ini :
- +
A
B
2) Ambilah salah satu jenis bahan tersebut. Misalnya batang plastik,
kemudian sambungkan sehingga membentuk rangkaian tertutup.
39
4) Ulangi kegiatan di atas dengan bahan lainnya. Bahan mana yang jika
dihubungkan menyebabkan lampu menyala? Bahan apa yang termasuk
konduktor dan bahan apa yang termasuk isolator?
5) Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
Keadaan Lampu
No Bahan Konduktor Isolator
Menyala Padam
1 Batang
Plastik
2 Kayu
3 Kertas
4 Besi
5 Kawat
6) Kesimpulan
Bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik disebut
konduktor. Contohnya besi, kawat, logam, aluminium dan lain-lain.
Bahan yang tidak atau sulit menghantarkan arus listrik disebut isolator.
Contohnya plastik, kayu, kertas, kaca dan lain-lain.
7) Latihan
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai kegiatan percobaan
di atas silahkan anda mendiskusikan atau memperhatikan bagian-bagian
dari radio.
1. Perhatikan semua bagian yang mudah tersentuh tangan atau anggota
tubuh kita terbuat dari apakah bagian-bagian itu?
Jawab:
40
Bahan-bahan tersebut terbuat dari plastik dan karet yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik sehingga melindungi tangan dari sengatan
apabila menyentuh kabel tersebut
2. Perhatikan kabel penghubung ke stop kontak listrik? Dari bahan apa
kabel itu? Apakah ada kawat logam yang tersembul ke luar?
Jawab:
Dari bahan plastik dan karet, dan ya terdapat kawat logam yang
tersembul keluar agar dapat menghubungkan antara kabel dengan aliran
listrik.
3. Perhatikan stop kontak ditembok. Adakah bagian logamnya tersembul ke
luar?
Jawab:
Ada bagian logam yang tersembul keluar untuk menghubungkan antara
kabel dan aliran listrik lainnya.
Lampiran
41
Batang plastik tidak
bisa menghantarkan
arus listrik (isolator).
Lampu tidak menyala.
Besi bisa
menghantarkan arus
listrik (konduktor).
Lampu menyala.
Kawat bisa
menghantarkan arus
listrik (konduktor).
Lampu menyala.
42
C. ELEKTRODINAMIKA (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
1. Tujuan
a. Merakit rangkaian seri dan pararel sesuai gambar teknis.
b. Menjelaskan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel.
c. Menjelaskan mengapa rangkaian-rangkaian listrik, misalnya dirumah
tangga terpasang paralel.
2. Alat dan Bahan yang Digunakan
- Panan Alas C (1 buah)
- Tempat Baterai (1 buah)
- Batarai (1,5 V) (1 buah)
- Fitting Lampu Pijar (1 buah)
- Lampu Pijar (3V/0,1 A) (1 buah)
- Kabel (1 buah)
- Sakelar (1 buah)
- Tempat lampu pijar(1 buah)
- Kabel Biru (1 buah)
- Kabel Hitam (1 buah)
3. Teori Singkat
Menggunakan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi
kepada lebih dari satu konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan
dengan memasang dua (atau lebih) lampu pijar berurutan dalam rangkaian
seri atau dengan membuat percabangan, yang berarti rangkaian paralel.
Kedua jenis rangkaian itu mempunyai beberapa sifat yang berbeda. Dalam
rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar
dalam rangkaian paralel. Dua lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai
hambatan dua kali lipat and oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit
cahaya.
Rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar dalam
setiap cabang rangkaian dan oleh karena itu setiap lampu pijar mempunyai
cahaya yang sama seperti satu lampu pijar dalam rangkaian tunggal.
Dengan kata lain dua lampu pijar paralel akan menghabiskan energi lebih
43
banyak dalam menghabiskan energi baterai lebih cepat dibandingkan
dengan dua lampu pijar yang dihubungkan seri. Perbedaan lainnya adalah
peluang terkena gangguan. Jika satu bagian (lampu pijar) dalam rangkaian
seri rusak, seluruh rangkaian akan terganggu.
Jika beberapa lampu pijar terpasang paralel dan salah satu tidak
bekerja, lampu-lampu yang lain tidak terpengaruh, karena rangkaiannya
tidak terganggu. Karena sifat itu maka rangkaian-rangkaian listrik di
rumah (stop kontak, lampu-lampu, dan konsumen energi lainnya)
terpasang secara paralel.
4. Langkah-Langkah Kegiatan
Kegiatan 1 : Rangkaian Listrik Seri
1) Rangkaialah Lampu Pijar, Baterai dan sakelar sesuai dengan gambar teknis
hubungan seri. Gambar Rangkaian Seri
2) Tutuplah saklar dan amati dan perhatikan apa yang terjadi dengan kedua
lampu pijar ? dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut?
3) Lepaskanlah salah satu lampu pijar, amati perhatikan apa yang terjadi
engan lampu pijar lainnya, catat hasilnya.
Kegiatan II : Rangkaian Listrik Paralel
44
1) Rangkailah Lampu Pijar, Baterai dan sakelar sesuai dengan gambar teknis
hubunga paralel. Gambar teknis rangkaian paralel Gambar rangkain
parallel menggunakan KIT LISTRIK
2) Tutuplah saklar dan amati, perhatikan apa yang terjadi dengan kedua
lampu pijar ? dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut?
3) Bandingkanlah rangkaian seri yang baru dilakukan dengan rangkaian
paralel. Apa yang terjadi ? mengapa demikian
4) Catat data-data hasil percobaan anda dalam tabel.
5. Hasil Pengamatan
Rangkaian
Prosedur Kerja
Seri Paralel
45
Karena Karena memiliki
Apa penyebabnya memiliki aliran aliran arus listrik
arus listrik
Dan menurutmu, apa yang akan Lampunya mati Nyala
terjadi kalau salah satu lampu
pijar dicabut.
Coba dengan melepaskan salah Lampunya mati Nyala
satu lampu pijar dan catat hasil-
hasilnya.
6. Kesimpulan
Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet dengan
tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian listrik
seri. Pada rangkaian listrik seri, kuat arus yang mengalir pada setiap
rangkaian adalah sama sedangkan beda potensial berbeda.
7. Latihan
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai kegiatan percobaan di
atas silahkan anda mengerjakan latihan berikut:
1. Pada kegiatan rangkaian listrik seri pernahkan anda melihat susunan
baterai dalam lampu senter? atau pernakah anda melihat lampu hias yang
terpasang di taman-taman atau dalam sebuah perayaan?
Jawab:
Pernah
2. Jika baterai dalam senter kita pasang terbalik. Apakah lampu menyala?
mengapa ?
Jawab:
Tidak, karena jika kutub baterainya yang kita pasang terbalik misal
kutub + baterai A ketemu kutub + baterai B, lampunya tidak akan
menyala.
46
3. Lampu hias yang kecil-kecil yang berwarna-warni, rangkaian dibuat
secara terarah. Bila sala satu lampu hias putus, bagaimana lampu yang
lain?
Jawab:
Maka lampu yang lainnya akan ikut mati. Karena, pada rangkaian seri,
tidak ada percabangan kabel lagi, sehingga menyebabkan lampu pada
rangkaian seri itu akan padam semua.
Nah sekarang latihan rangkaian listrik paralel.
4. Perhatikan lampu-lampu yang ada diruang rumah kita. Ketika sakelar
lampu ruang tengah dihidupkan. Apakah lampu dikamarmu juga turut
menyala?
Jawab:
Tidak, karena lampu kamar dan lampu ruang tengah terpasang secara
paralel, lampu kamar tidak terpengaruh, karena rangkaiannya tidak
terganggu.
Lampiran
47
Rangkaian
Paralel
Rangkaian
Seri
Baik pada rangkaian seri maupun paralel jika saklar ditutup maka
lampu akan tetap menyala.
Tetapi, jika saklar dibuka lampu pada rangkaian seri akan padam
semua, sedangkan lampu pada rangkaian paralel hanya satu dari dua
lampu tersebut yang padam.
48
D. MAGNET
Praktikum 1 : Pengalaman dengan magnet
1. Tujuan kegiatan :
1) Menunjukkan melalui percobaan bahwa magnet menarik benda-benda
yang terbuat dari besi atau baja.
2) Mebandingkan kekuatan gaya magnetik pada kedua ujung.
2. Alat dan bahan yang digunakan
Percobaan 1:
- magnet : 1 buah
- jarum jahit : 10 buah
- paku payung : 5 buah
- penjepit kertas dari logam : 20 buah
- gunting : 1 buah
- kerikil : 5 buah
- kertas : 1 buah
- pensil : 4 buah
- penghapus : 2 buah
- daun : 4 buah
Percobaan 2 :
- magnet : 1 buah
- peniti atau jarum pentul : 20 buah
3. Teori Singkat
Sebuah magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah ke
arah yang sama. Magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada
logam yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arahkan
tidak adanya kutub kutub di ujung logam.
SN
SN SN
49
Setiap magnet memiliki dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Kekuatan sifat kemagnetan yang paling besar berada pada
kutub-kutub logam tertentu. Magnet juga memiliki sifat-sifat tertentu bila
kutub magnet yang satu berdekatan dengan kutub magnet yang lain.
1) kutub-kutub magnet sejenis (kutub utara dengan kutub utara atau
kutub selatan dengan kutub selatan) akan tolak-menolak.
2) Kutub-kutub tidak sejenis (kutub utara dengan kutub selatan atau
kutub selatan dengan kutub utara) akan tarik-menarik.
Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya tarik. Artinya, apabila
magnet diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam tertentu akan
menarik dan mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel
padanya.
Benda-benda logam apa saja yang dapat ditarik oleh magnet dan
benda-benda apa yang tidak dapat ditarik oleh magnet? Bahan-bahan
yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik, dan yang tidak
dapat ditarik olehmagnet disebut bahan nonmagnetik. Lebih lanjut, bahan
magnetik diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang ditarik dengan kuat oleh
magnet. Contoh: nikel, besi, baja dan kobalt.
2. Bahan paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium dan platina
3. Bahan diamagnetik, yaitu bahan yang sedikit menolak magnet.
Contoh: seng, bismuth dan natrium klorida
4. Langkah-Langkah Kegiatan
Percobaan 1: Benda-benda yang dapat ditarik magnet
1) Letakkan semua benda yang telah kamu siapkan di atas meja secara
terpisah
2) )Dekatkan magnet pada setiap benda tersebut
3) Jika ada benda yang dapat melekat pada magnet, singkirkan benda
tersebut
4) Tuliskan hasil temuanmu dalam bentuk tabel
50
Percobaan 2: Kekuatan gaya magnet pada kedua ujung
1) Letakkan 20 buah peniti atau jarum pentul di atas meja
2) Dekatkan bagian -bagian magnet pada kumpulan peniti/jarum pentul
tersebut. Pertama salah satu bagian ujung magnet misal kutub utara,
kemudian bagian tengah, dan terakhir bagian ujung yang lain
3) )Amati bagian ujung magnet mana paling banyak menarik
jarum/peniti
4) Tuliskan hasil temuanmu dalam table
5. Hasil Pengamatan
Masukkan data-data hasil percobaan Anda dalam bentuk tabel-tabel
berikut.
1) Benda-benda yang dapat ditarik magnet
6. Latihan
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai kegiatan percobaan
di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut!
51
1. Apakah ada aturan umum yang dapat dipakai untuk menentukan
benda-benda apa yang ditarik oleh magnet dan benda-benda apa
yang tidak ditarik oleh magnet. apa yang ditarik oleh magnet dan
benda-benda apa yang ditarik oleh magnet dan benda-benda apa saja
yang tidak ditarik oleh magnet?
Jawab:
Ada yaitu apabila benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet ialah
termasuk bahan magnetik dan yang benda-benda tidak dapat ditarik
oleh magnet termasuk bahan non magnetic.
2. Pada bagian manakah dari magnet batang, gaya magnet itu berada?
Jawab: Dikutub utara dan selatan magnet (ujung-ujung batang
magnet)
Ada pada kutub utara,tengah magnet dan kutub selatan magnet.
3. Bagaimana menurut pendapat Anda, apakah dapat kita membuat
magnet dengan hanya satu kutub dari asal magnet batang dengan dua
kutub?
Jawab: Tidak
52
Lampiran
Gunting Kerikil
Kertas Pensil
53
Penghapus Daun
54
Praktikum 2 : Membuat magnet menggunakan listrik
1. Tujuan kegiatan :
Untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat menimbulkan sifat
magnetik
2. Alat dan Bahan yang digunakan
- Baterai 1,5V :1 buah
- Kawat :1 buah
- Paku 2 inch :1 buah
- Paku kecil :20 buah
3. Teori Singkat
Pada tahun 1820, Hans Christian Oersted, seorang ahli fisika
Denmark, mengemukakan bahwa kawat penghantar yang dilalui arus
listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Pembuatan magnet dengan cara mengaliri listrik disebut
elektromagnet. Caranya, paku besi yang cukup besar dan belum
mempunyai gaya magnet digulung dengan kabel listrik. Kemudian,
kedua ujung kabel dihubungkan pada kutub positif dan negatif batu
baterai melalui kawat pada kabel sehingga paku baterai melalui kawat
pada kabel sehingga paku mendapat gaya magnet dari arus listrik
tersebut. Karena paku telah mendapatkan gaya magnet, maka paku
tersebut dapat menarik benda-benda yang memiliki sifat magnet.
Semakin banyak lilitan gulung kawat, semakin kuat gaya magnet yang
diterima paku.
4. Langkah-langkah
1) Lilitkan kawat tembaga pada paku sebanyak 10 lilitan
2) Hubungkan kedua ujung kawat tembaga pada kutub positif dan
kutub negatif baterai
3) Hamburkan 20 buah paku kecil di atas meja kemudian dekatkan
paku besar yang sudah diikuti oleh kawat tembaga. Amati apa yang
terjadi?
55
4) Ulangi kegiatan 1,2 dan 3 dengan jumlah sebanyak 15 lilitan, 20
lilitan dan 25 lilitan kawat tembaga.
5) Tuliskan hasil pengamatan Anda pada tabel hasil pengamatan
5. Hasil Pengamatan
Tabel Hubungan jumlah lilitan dengan jumlahpaku yang tertarik
No Jumlah Lilitan Banyak Paku yang dapat
ditarik
1 10 3
2 15 5
3 20 6
4 25 8
6. Kesimpulan
Semakin banyak jumlah lilitan kawatnya maka arus listrik yang diterima
juga semakin besar sehingga paku yang akan menempel semakin
bertambah jumlahnya.
7. Latihan
1. Jika paku besar kita lilitkan kawat tembaga sampai paku itu penuh.
Kemudian masing-masing ujung kawat tembaga kita hubungkan dengan
baterai. Dan kita dekatkan paku ke serbuk besi. Apakah paku bersifat
magnet? Jika jawabnya ya, jelaskan tergolong magnet apa?
Jawab:
Ya tergolong magnet yang bersifat sementara karena serbuk besi akan
menempel pada paku selama kekuatan arus listriknya masih ada.
2. Apakah ada pengaruh jumlah lilitan pada rangkaian magnet yang dibuat
terhadap banyaknya paku yang ditarik? Berikan alasannya?
Jawaban:
Ada, karena semakin banyak jumlah lilitan kawatnya maka arus listrik
yang diterima pada paku yang akan menempel semakin bertambah
jumlahnya.
56
Lampiran
57
PRAKTIKUM UJI MAKANAN
58
11. Jahe Putih kekuningan Hitam
E. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan berbagai macam
bahan makanan dan betadine, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
yang mengandung karbohidrat ketika ditetesi dengan betadine akan
berubah menjadi warna hitam. Dari bahan makanan yang dicoba dapat
diketahui bahwa nasi, tepung, pisang, ubi jalar, keladi, jahe, kentang,
bawang putih, dan talas mengandung Karbohidrat.
F. Lampiran Foto
Bahan
makanan
sebelum
ditetesi
betadine
Bahan
makanan
setelah
ditetesi
betadine
59
PRAKTIKUM MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. RESPIRASI
1. Tujuan percobaan:
a. Menghitung pemakaian udara dalam proses pernafasan
b. Membuktikan bahwa oksigen dibutuhkan bagi pernafasan
2. Landasan Teori
Pertukaran gas (gas exchange) disebut juga respirasi, yaitu pengambilan
oksigen (O2) atau zat asam dari lingkungan dan pembuangan karbondioksida
(CO2) atau zat asam arang ke lingkungan. Hewan memerlukan suplai oksigen
secara terus menerus untuk respirasi seluler (respirasi di dalam sel) sehingga
dapat mengubah molekul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi
kerja. Hewan juga harus membuang CO2, produk buangan respirasi seluler,
karena bila zat ini tidak dikeluarkan dari dalam tubuh akan meracuni tubuh
sendiri.
Jadi pada dasarnya, bagi tubuh pertukaran gas diperlukan untuk
penyediaan bahan bakar. Oksigen berfungsi untuk proses pembakaran
(oksidasi) zat makanan. Dalam proses ini makanan dioksidasi sehingga
dihasilkan energi untuk menjalankan aktivitas dan untuk menjaga suhu tubuh
serta untuk mengeluarkan zat sisa. Pada proses pernafasan makhluk hidup
mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Sebagai gambaran untuk membuat
ATP melalui proses respirasi seluler, sel-sel pada seekor hewan harus
mendapatkan suplai oksigen dari lingkungan untuk merombak
(mengoksidasi) molekul bahan bakar hingga dibebaskan energi dari proses
tersebut. Dalam rangkaian reaksi kimia respirasi, oksigen merupakan akseptor
elektron terakhir dalam oksidasi molekul bahan bakar organik secara
bertahap, sedangkan karbondioksida adalah produk buangan respirasi seluler.
Secara ringkas reaksi kimia pernafasan adalah:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + H2O + energi
60
Alat (organ) yang digunakan bagi pertukaran gas pada hewan cukup
beragam. Sebagian besar hewan yang berukuran kecil dan berbentuk panjang
serta pipih, dengan rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi,
menggunakan kulitnya yang lembab sebagai satu-satunya organ respirasinya
contoh pada cacing tanah. Namun yang paling umum ada tiga organ respirasi
yang dikenal yaitu insang, trakea, dan paru-paru. Insang merupakan alat
respirasi untuk adaptasi pada sebagian besar hewan air. Sistem trakea dan
paru-paru merupakan hasil adaptasi respirasi pada hewan darat. Sistem trakea
(tracheal system) terdapat pada serangga, yang tersusun dari pipa-pipa udara
yang bercabang diseluruh tubuh. Pipa terbesar yang disebut trakea, membuka
ke arah luar. Cabang yang paling halus menjulur dan memanjang ke
permukaan hampir setiap sel, dimana gas dipertukarkan melalui difusi
melewati epitel lembab yang melapisi ujung terminal sistem trakea.
4. Langkah Kegiatan
1) Timbang botol terlebih dahulu
2) Masukkan hewan ke dalam botol, kemudian timbang lagi. Selisih berat
tersebut merupakan berat dari belalang.
3) Tutup botol dengan penutup yang telah dipasang pipa berskala
4) Letakkan respirometer di atas meja yang datar
5) Teteskan pewarna ke dalam pipet dari ujung yang terbuka. Beri tanda
posisi zat warna tersebut. Pada zaat tetesan di ujung pipa, mulailah
menghitung waktu untuk mengamati pergerakan zat warna.
61
6) Setelah waktu sampai 10 menit, hentikan percobaan. Catat dan ukur jarak
pergerakan zat warna dalam pipa selama periode waktu tersebut.
5. Hasil Pengamatan
Konsumsi oksigen
Nama hewan percobaan: belalang
Berat hewan percobaan: 0,5 gram
1 0,70
2 0,61
3 0,54
4 0,49
5 0,45
6 0,42
7 0,41
8 0,40
9 0,39
10 0,38
Rata-rata 0,479
62
Latihan
1. Mengapa zat warna dalam pipa dapat bergerak?
Jawab:
Karena zat warna dalam pipa itu terdorong udara yang dihasilkan oleh
pernapasan belalang.
2. Dari percobaan yang anda lakukan, bagaimana anda bisa yakin terhadap
percobaan yang anda lakukan bahwa dalam pernafasan diperlukan
oksigen?
Jawab:
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa zat warna
bergerak dan lama kelamaan laju pergerakan menjadi lambat. Hal itu
dikarenakan pasokan oksigen dalam botol semakin menipis karena waktu
yang terus berjalan, sehingga pernafasan belalang lama kelamaan melemah
karena kurangnya pasokan oksigen.
Lampiran:
Belalang Respirometer
63
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
a. Judul kegiatan : Mengamati Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan.
b. Tujuan : Menemukan perbedaan dan persamaan antara
pertumbuhan dan perkembangan.
c. Landasan teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah
sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversibel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelhan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika
yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara
berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara,
mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital
ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung
batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran
batang terjadi oleh karena pembesaran sel-sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.
d. Alat dan Bahan
1. Biji kacang hijau 6 buah
2. Gelas aqua 2 buah
3. Tanah
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting
6. Buku tulis
7. Alat tulis
64
e. Langkah Kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman
2. Masukkan tanah kedalam gelas aqua
3. Kemudian biji kacang hijau tersebut sisipkan kedalam gelas aqua
yang berisi tanah.
4. Simpan gelas aqua yang berisi biji kacang hijau tersebut ditempat
terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu
dan disiram secara rutin.
5. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut, tiap hari. Catatlah kapan biji kacang hijau mulai
berkecambah, amatilah bagian akar, batang dan daun tumbuh.
6. Masukkan hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan : pertumbuhan...
No Hari ke Gambar pertumbuhan Panjang Keterangan
. tanaman
1 Pertama 0 cm Belum terjadi perubahan
pada biji kacang hijau.
65
3 Ketiga 0,5 cm Biji kacang hijau sudah
sepenuhnya keluar dari
lapisan hijau yang
menyelimutinya, dan
akar yang terbentuk
sudah mulai kuat.
66
7 Ketujuh 5 cm Batang tumbuh semakin
tiggi,akar sudah kuat,
kotiledon telah terbuka
,dan daun yang keluar
semakin lebar.
Jawaban Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar sudah mulai tumbuh? (Nampak bakal akar)
Jawaban : Pada hari kedua
2. Kemanakah arah tumbuh kecambah, apa alasannnya?
Jawaban : Mengikuti arah datang nya cahaya (membengkok kearah
cahaya), hal ini dikarenakan tidak aktifnya hormon Auksin yang
ada pada tumbuhan dikarenakan sinar matahari. Sehingga membuat
tumbuhan bengkok kearah datang nya cahaya. Sebagaimana yang
kita tahu hormon auksin berfungsi untuk membuat tumbuhan
tumbuh lurus dan membuat tumbuhan semakin tinggi serta sangat
sensitif dengan cahaya.
3. Faktor apa saja yang berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan?
Jawaban :
a. Faktor internal tumbuhan seperti faktor genetik dan hormon
(Auksin, Giberelin, Sitokinin, Asam Absisat, dan sebagainya) yang
dimiliki tumbuhan itu sendiri.
b. Faktor eksternal tumbuhan seperti nutrisi, cahaya matahari, suhu
,air dan kelembaban,serta tanah (seperti ph tanah) pada saat
tanaman itu tumbuh.
67
f. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman selain faktor internal dari
tanaman itu sendiri (hormon dan gen), faktor eksternal pun sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti nutrisi,
cahaya matahari, suhu ,air dan kelembaban,serta tanah (seperti ph tanah)
pada saat tanaman itu tumbuh.
68