Anda di halaman 1dari 24

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul Percobaan : Mengukur Luar Daun


B. Tujuan : Peserta didik dapat melakukan dan mengetahui cara mengukur
luas daun dengan satuan tak baku.
C. Materi : Besaran Turunan
Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu
(menggunakan satuan baku). Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan
dari besaran-besaran pokok (menggunakan satuan tidak baku). Satuan baku merupakan
satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum (internasional) karena
pengukuran dengan satuan baku dapat dinyatakan dengan jelas dan dapat dipakai untuk
memeriksa ketepatan suatu instrumen. Sedangkan satuan tidak buku adalah satuan yang
tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena
pengukuran ini tidak dapat dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk
memeriksa ketepatan suatu instrumen.
Mengukur luas permukaan suatu benda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan menggunakan alat ukur baku dan alat ukur tidak baku. Alat ukur tidak baku
merupakan alat ukur yang tidak mempunyai kepastian ukuran, artinya ketika kita mengukur
luas permukaan suatu benda dengan dua alat ukur tidak baku yang berlainan, misalnya
dengan buku dan daun untuk mengukur luas permukaan sebuah meja, maka akan dihasilkan
luas permukaan yang berbeda. Contoh lain dari alat ukur tidak baku seperti: korek api, kertas
lipat, HVS, buah jeruk, pensil, atau tusuk gigi. Sementara, alat ukur baku merupakan alat
ukur yang sudah pasti ukurannya, seperti penggaris dan meteran.
Satuan tidak baku tidak dapat digunakan untuk menyatakan hasil pengukuransuatu
benda atau suatu instrumen secara secara tepat, oleh karena itu tidak dapat ditetapkan dan
digunakan dalam lingkup internasional dan ilmiah. Keuntungan mengukur luas suatu benda
dengan menggunakan satuan tak baku adalah pengukurannya menjad lebih mudah.
Sedangkan kekurangan mengukur luas suatu benda dengan menggunakan satuan tak baku
yaitu hasil pengukuran yang diperoleh akan berbeda-beda serta membutuhkan waktu yang
lebih lama.
D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan “Mengukur Luar Daun”, yaitu:
1. Tiga jenis daun
2. Kertas milimeter (kertas berpetak)
3. Penjepit kertas
4. Pensil

E. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
2. Letakkan daun A di atas kertas milimeter, lalu jepit dengan penjepit kertas agar tidak
bergeser.

3. Gambarlah daun A sesuai pola daunnya menggunakan pensil.


4. Hitunglah banyaknya kotak yang ada pada pola daun A yang telah digambar untuk
mengetahui luas daun A (jika gambarnya penuh 1 kotak dan setengah dari kotak atau
lebih dari setengah kotak dihitung 1, sedangkan kurang dari setengah kotak maka
dihilangkan atau tidak dihitung).
5. Mencatat hasil dan satuan ukuran yang anda buat dan yang dibuat teman anda.
6. Ulangilah langkah 2 – 5 untuk mengukur luas daun B dan daun C.
7. Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel.

F. Hasil Pengamatan

Benda yang diukur Luas daun

Daun A
Daun B
Daun C

G. Kesimpulan

.................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul Percobaan : Mengukur Volume Benda Padat Tidak Beraturan

B. Tujuan : Peserta didik dapat melakukan dan mengetahui cara


mengukur volume benda padat yang bentuknya beraturan.

C. Materi : Besaran Turunan


Satuan baku merupakan satuan yang telah di bakukan/ ditetapkan/ disepakati
bersama sebagai satuan dalam pengukuran suatu besaran. Besaran yang satuannya
didefinisikan ini disebut besaran pokok. Selain besaran pokok, terdapat pula besaran
turunan. Besaran turunan merupakan besaran fisika yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok.
Misalnya luas diturunkan dari dua besaran panjang, yakni panjang dan lebar. Volume
diturunkan dari tiga besaran panjang, yakni panjang, lebar dan tinggi. Volume atau bisa juga
disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam
suatu objek. Volume dapat juga diartikan sebagai penghitungan seberapa banyak ruang yang
bisa ditempati dalam suatu objek
Benda dibedakan menjadi dua yaitu benda beraturan adalah benda yang dapat
langsung diukur dengan alat ukur dan rumus. contoh:kubus ,balok ,tabung ,dll. Kemudian
Benda tidak beraturan yaitu benda yang tidak dapat langsung diukur dengan alat ukur dan
rumus.contoh:batu,kayu,kursi,dll. Cara perhitungan benda tidak beraturan dapat dilakukan
dengan menggunakan zat cair yaitu dengan memasukkan benda tidak beraturan kedalam zat
cair yang telah diketahui volume awalnya dan dapat juga dengan memanfaatkan benda cair
prinsip archimedes.
D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan “Mengukur Volume Benda Padat
Tidak Beraturan”, yaitu:
1. Selinder ukur
2. Tabung pancuran
3. Gelas ukur
4. Benang
5. 4 buah benda tidak beraturan

E. Prosedur Kerja

a. Pengukuran Volume Menggunakan Silinder Ukur

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
2. Isi gelas ukur dengan air sesuai besar volume yang diinginkan misalnya 40 ml. Catat
angka sebagai volume awal.
3. Ikat benda 1 dengan menggunakan benang.
4. Masukkan benda 1 yang telah ke dalam gelas ukur yang telah berisi air yang telah
diketahui volume awalnya.
5. Perhatikan dan catat volume yang ditunjukkan pada gelas ukur sebagai volume akhir.
6. Hitung hasil pengukurannya dengan volume akhir kurang volume awal.
7. Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur volume benda2, 3 dan 4.
8. Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel.

b. Pengukuran Menggunakan Gelas Berpancuran dan Silinder dengan Manfaatkan Prinsip


Archimedes.

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
2. Letakan gelas ukur tepat di bawah pancuran dari tabung pancuran.
3. Isi tabung pancuran dengan air sehingga air jatuh pada gelas ukur, ingat isi air
hingga tidak ada lagi air yang menetes dari tabung pancuran.
4. Perhatikan skala pada gelas ukur, tulis sebagai volume awal.
5. Ikat benda 1 dengan menggunakan benang .
6. Masukkan benda 1 ke dalam tabung pancuran. Maka air dari tabung pancuran
akan keluar dari pancuran jatuh ke gelas ukur.
7. Perhatikan dan catat volume yang ditunjukkan pada gelas ukur sebagai volume
akhir.
8. Hitung hasil pengukurannya dengan volume akhir kurang volume awal.
9. Ulangilah langkah 3 – 8 untuk mengukur volume benda 2, 3 dan 4.
10. Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel.

F. Hasil Pengamatan

a. Pengukuran Volume Menggunakan Silinder Ukur


Volume Awal Volume Air Setelah Volume Benda
Benda
Air (V0) diisi Benda (V1) (V1-V2)
Benda 1
Benda 2
Benda 3
Benda 4

b. Pengukuran Menggunakan Gelas Berpancuran dan Silinder


Volume Awal Volume Air Setelah Volume Benda
Benda
Air (V0) diisi Benda (V1) (V1-V2)
Benda 1
Benda 2
Benda 3
Benda 4

G. Kesimpulan

.................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul Percobaan : Mengukur Volume Benda Padat Beraturan


B. Tujuan : Peserta didik dapat melakukan dan mengetahui cara
mengukur volume benda padat yang bentuknya beraturan.

C. Materi : Besaran Turunan

Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan. Pengukuran dapat dilakukan


terhadap besaran benda-benda, tidak hanya benda mati (misalnya, luas daun, luas telapak
tangan dan lain-lain).Pengukuran merupakan proses membandingkan besaran dengan
besaran lain yang sejenis sebagai satuan.
Volume atau isi merupakan besaran turunan dari panjang, panjang, dan panjang.
Satuan volume menurut SI adalah meter kubik (m 3). Volume benda terdiri atas voleme
benda beraturan yang merupakan volume benda yang dapat langsung diukur dengan
menggunakan alat ukur. Contohnya berupa volume kubus,balok,tabung ,dll. Sedangkan
volume benda tak beraturan adalah volume sebuah benda yang tidak dapat langsung diukur
dengan alat ukur. Contohnya berupa batu,kayu,kursi,dll.
Pengukuran besaran turunan volume dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara tidak langsung biasanya digunakan untuk
mengukur volume benda- benda yang berbentuk teratur, sedangkan pengukuran volume
secara langsung biasanya digunakan untuk benda-benda dengan bentuk yang tak beraturan.
pengukuran tidak langsung dapat dicari dengan cara mencari komponen-komponen
dari volume tersebut terlebih dahulu. Misalnya untuk mengukur volume sebuah balok,
komponen-komponen yang dicari terlebih dahulu adalah panjang, lebar dan tinggi balok.
Setelah semua komponen balok tersebut didapat maka volume balok tersebut dapat dicari
dengan menggunkan rumus volume balok.
.
D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan “Mengukur Volume Benda Padat
Beraturan”, yaitu:
1. Jangka sorong
2. Kubus Material
3. Balok Material
4. Bola Pejal
5. Silinder Pejal

E. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini.
2. Letakkan kubus material pada rahang bawah jangka sorong untuk mengukur tiap sisi
kubus material.
3. Putar tombol kunci jangka sorong agar kubus material tidak bergeser dan lepas.
4. Amati dan baca skala utama dan skala nonius pada jangka sorong (mata harus tegak
lurus dengan skala yang dibaca),
5. Hitung hasil pengukurannya.
6. Mencatat hasil dan satuan ukuran yang anda buat dan yang dibuat teman anda.
7. Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok material .
8. Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur diameter bola padat.
9. Ulangilah langkah 2 – 6 untuk mengukur diameter dan tinggi silinder padat.
10. Tulislah data pengamatanmu dalam bentuk tabel.
F. Hasil Pengamatan

Benda Besaran
NST
yang yang SU (cm) SN HP (m) Volume (m3)
(mm)
diukur diukur
Sisi
Panjang
Kubus
Sisi Lebar
Material
Sisi
Tinggi
Panjang
Balok
Lebar
Material
Tinggi
Bola
Diameter
Padat

Silinder Diameter
Padat Tinggi

Keterangan :

1. Volume Kubus Material : V =s3

2. Volume Balok Material : V = p×l×t


1 4
V = πd 3 V = πr 3
3. Volume Bola : 6 atau 3

4. Volume Silinder : V =πr 2 t dan r=1/2d

G. Kesimpulan

.................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Mengukur massa jenis benda padat beraturan

B. Tujuan : mengetahui cara mengukur massa jenis benda padat yang

bentuknya beraturan

C. Materi : Besaran Turunan

Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut
satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama
atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan
disebut satuan tidak baku (Antika, 2012).
Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu
benda. Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara
massa dan volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan bahwa massa jenis suatu
benda adalah massa benda itu dibagi dengan volumenya. Dapat dituliskan dengan
persamaan
m
ρ= ..............................................(1.1)
V
dimana:
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m3).
Sedangkan untuk satuan CGS atau sentimeter, gram dan sekon, dinyatakan
dalam gr/cm3 (Nurlaili, 2010).

D. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
1. Neraca digital 3. Kubus Material
2. Mistar 30 cm 4. Balok Aluminium

E. Prosedur Kerja
1. Mengukur panjang, lebar dan tinggi balok aluminium dan menghitung volumenya.

2. Menimbang massa balok aluminium.

3. Mencatat semua data ke dalam tabel hasil pengamatan.

4. Melakukan langkah (1) sampai (3) untuk kubus material.

5. Melengkapi seluruh isian tabel.

F. Hasil Pengamatan

L T
Benda P (m) Vol (m3) M (kg) ρ (kg/m3)
(m) (m)

Balok
Aluminiu
m

Kubus
Material

G. Kesimpulan

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Mengukur massa jenis benda padat tak beraturan


B. Tujuan : mengetahui cara mengukur massa jenis benda padat yang

bentuknya tak beraturan

C. Materi : Besaran Turunan

Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang
yang berlainan disebut satuan tidak baku (Antika, 2012).
Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu benda.
Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa
dan volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan bahwa massa jenis suatu benda
adalah massa benda itu dibagi dengan volumenya. Dapat dituliskan dengan persamaan
m
ρ= ..............................................(1.1)
V
dimana:
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m3).
Sedangkan untuk satuan CGS atau sentimeter, gram dan sekon, dinyatakan dalam
gr/cm3 (Nurlaili, 2010).

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah


1. Tabung berpancuran 5. Batu
2. Neraca digital 6. Tali
3. Silinder ukur 7. Air
4. Beban 50 gram
E. Prosedur Kerja

1. Mengukur massa beban.


2. Meletakkan silinder ukur di bawah pancuran dari tabung berpancuran.
3. Mengisi tabung hingga terdapat air yang mengalir ke dalam silinder ukur. Setelah
aliran air berhenti, membaca dan mencatat volume awal air (V0) di dalam silinder
ukur.
4. Memasukkan balok aluminium ke dalam tabung berpancuran dan biarkan air
mengalir ke dalam silinder ukur. Setelah aliran air berhenti, membaca dan mencatat
volume air (V1) pada silinder ukur.
5. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan.
6. Mengulangi langkah (1) sampai (5) untuk batu.
7. Melengkapi seluruh isian tabel.
F. Hasil Pengamatan

Beban Batu
Massa
Vol awal (V0)
Vol Akhir (V1)
Vol Benda (V)
Massa Jenis (ρ)
G. Kesimpulan

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Mengukur massa jenis zat cair

B. Tujuan : mengetahui cara mengukur massa jenis zat cair

C. Materi : Besaran Turunan


Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang
yang berlainan disebut satuan tidak baku (Antika, 2012).
Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu benda.
Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa
dan volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan bahwa massa jenis suatu benda
adalah massa benda itu dibagi dengan volumenya. Dapat dituliskan dengan persamaan
m
ρ= ..............................................(1.1)
V
dimana:
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m3).
Sedangkan untuk satuan CGS atau sentimeter, gram dan sekon, dinyatakan dalam
gr/cm3 (Nurlaili, 2010).

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah


1. Neraca digital
2. Silinder ukur
3. Air
4. Minyak goreng
E. Prosedur Kerja

1. Mengukur massa silinder ukur kosong (m0) dan mencatat hasilnya ke dalam tabel.
2. Mengisi air ke dalam silinder ukur hingga 20 mL.
3. Mengukur massa silinder ukur yang berisikan air (m1) dan mencatat hasilnya ke
dalam tabel.
4. Mengulangi langkah (2) dan (3) untuk volume air 40 mL dan 60 mL.
5. Mengulangi langkah (2) hingga (4) untuk minyak goreng.
6. Melengkapi seluruh isian tabel.
F. Hasil Pengamatan

Massa Silinder Vol


Jenis Massa Massa Jenis
Ukur + Cairan Cairan
Cairan Cairan (kg) Cairan (kg/L)
(kg) (L)

Air

Minyak
Goreng
G. Kesimpulan

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Mengukur Konsentrasi larutan

B. Tujuan : mengetahui cara mengukur konsentrasi larutan

C. Materi : Besaran Turunan

Misalnya, kamu membuat larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air,

kemudian kamu cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat menambahkan gula lagi. Makin

banyak gula yang ditambahkan, makin manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang
bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang dapat digunakan untuk

menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan ter-sebut? Salah satu besaran

yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk

merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tersebut, konsentrasi dapat

dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:

massa terlarut
K=
volume pelarut

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah


1. Air
2. Garam
3. Saltmeter
4. Wadah air
5. Pengaduk
E. Prosedur Kerja
1. Menuangkan air sebanyak 2 liter ke dalam wadah.
2. Memasukkan garam sebanyak 20 gram ke dalam 2 liter air.
3. Menghitung konsentrasi larutan garam menggunakan saltmeter
4. Menghitung konsentrasi larutan menggunakan persamaan penentuan konsentrasi
larutan
massa terlarut
K=
volume pelarut
F. Hasil Pengamatan

Massa Terlarut (Garam)


Volume Pelarut (Air)
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi Larutan
(Saltmeter)
G. Kesimpulan
.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Mengukur Laju Pertumbuhan

B. Tujuan : mengetahui cara mengukur laju pertumbuhan

C. Materi : Besaran Turunan

Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman.

Misalkan, kamu menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20

cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Kamu dapat menentukan laju

pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:


D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah

1. Wadah atau gelas

2. Kecambah kacang hijau

E. Prosedur Kerja

1. Tanamlah beberapa kacang hijau dan simpan di tempat gelap dan di tempat terang.

2. Amati dan catat tinggi kacang hijau selama 1 minggu (7 hari)

3. Amati dan bandingkan perbedaan kacang hijau yang di simpan di tempat gelap dan

di tempat gelap.

4. Hitung laju pertumbuhan kacang hijau dan masukkan ke dalam table pengamatan.
F. Hasil Pengamatan

Tinggi kacang Hijau


Hari
Di tempat Gelap Di Tempat terang
1
2
3
4
5
6
7
G. Kesimpulan

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Campuran Homogen dan Heterogen

B. Tujuan : Mengetahui perbedaan campuran homogen dan heterogen.

C. Materi : Materi dan penyusunnya

Materi atau zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Zat atau
materi yang ada di alam sangat banyak dan beragam jenisnya. Materi-materi tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 3 tingkat wujud berbeda yaitu padat, cair dan gas. Segala macam
bentuk benda baik padat, cair dan gas dapat kita temui di sekitar kita, seperti air, batu pasir ,
tanah, udara, oksigen, kayu, besi, emas dan masih banyak lagi
Larutan juga dikatakan sebagai campuran. Dimana campuran merupakan zat yang
didalamnya bercampur beberapa zat yang masih memiliki sifat-sifat zat tersebut. Ada dua
macam campuran yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen
adalah campuran yang terdiri dari dua bahan atau lebih yang zat-zat penyusunnya tidak dapat
dibedakan lagi , contohnya larutan garam. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran
yang terdiri dari dua bahan atau lebih yang zat-zat penyusunnya masih dapat dibedakan,
contohnya larutan pasir (Wikipedia,2016).
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
1. Gelas kimia
2. Air
3. Garam
4. Pasir
E. Prosedur Kerja
1. Memasukkan satu sendok garam kedalam segelas air. Aduk hingga rata dan beri label sesuai

nama zat terlarutnya (misal larutan garam).

2. Memasukkan satu sendok pasir ke dalam segelas air. Aduk dan beri label sesuai nama zat

terlarutnya.

3. Melakukan pengamatan pada gelas larutan garam, apakah masih dapat dibedakan antara air dan

garam dalam larutan garam tersebut? Menuliskan hasil pengamatan yang diperoleh.

4. Melakukan pengamatan pada gelas larutan pasir, apakah masih dapat dibedakan antara air dan

pasir dalam larutan pasir tersebut? Menuliskan hasil pengamatan yang diperoleh.

Gambar 1.1 Larutan Pasir dan Larutan garam


5. Mencatat hasil pengamatan, kemudian membandingkan antara larutan garam dan larutan pasir.

6. Melakukan diskusi dengan teman kelompok, kemudian membuat kesimpulan dari hasil diskusi

F. Hasil Pengamatan
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Judul : Larutan Asam dan Basa

B. Tujuan : Mengetahui cara membedakan larutan asam dan basa..

C. Materi : Materi dan penyusunnya

Materi atau zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Zat atau

materi yang ada di alam sangat banyak dan beragam jenisnya. Materi-materi tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 3 tingkat wujud berbeda yaitu padat, cair dan gas. Segala macam

bentuk benda baik padat, cair dan gas dapat kita temui di sekitar kita, seperti air, batu pasir ,

tanah, udara, oksigen, kayu, besi, emas dan masih banyak lagi .

Larutan merupakan salah satu contoh dari materi. Dimana larutan adalah campuran dari

zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven). Contoh larutan antara lain larutan asam, basa dan

netral. Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen

(H+). Sedangkan basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan

hidroksida (OH-). Larutan netral adalah larutan yang terbentuk dari reaksi asam dan basa

yang berupa air dan garam. Suatu larutan dapat diidentifikasi ke dalam larutan asam, basa

atau netral menggunakan indikator. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi
berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Indikator terbagi dua yaitu indikator alami

seperti kubis, kunyit dan bunga sepatu serta indikator buatan yang terdiri dari kertas lakmus

merah dan kertas lakmus biru. Akan tetapi, yang paling banyak digunakan yaitu indikator

lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan

larutan basa berwarna biru. Sedangkan lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan

dalam larutan basa berwarna biru. Kemudian lakmus merah maupun biru dalam larutan netral

tidak berubah warna. Suatu larutan juga dapat diukur tingkat konsentrasinya. Konsentrasi

merupakan ukuran untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan.

Salah satu contoh alat ukur konsentrasi larutan yaitu saltmeter yang digunakan untuk

mengukur konsentrasi larutan garam dengan massa yang berbeda-beda, sehingga diperoleh

perbandingan konsentrasinya

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah


1. Jeruk 6. Garam dapur
2. Sabun 7. Air
3. Soda kue 8. Asam Cuka
4. Gelas kimia
5. Kertas lakmus biru dan merah

E. Prosedur kerja

1. Membuat air perasan jeruk, larutan sabun, larutan garam dan larutan soda kue.

2. Menuang setiap larutan ke dalam gelas yang berbeda-beda.


3. Menguji semua larutan dengan kertas lakmus merah dan biru.

4. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada kertas lakmus.

F. Hasil Pengamatan

1. Apa yang terjadi ketika kertas lakmus merah dan biru dicelupkan ke dalam larutan jeruk?

2. Apa yang terjadi ketika kertas lakmus merah dan lakmus biru dicelupkan ke dalam

larutan detergen dan soda kue?

3. Apa yang terjadi ketika kertas lakmus merah dan lakmus biru dicelupkan ke dalam

larutan mineral dan larutan garam?

G. Kesimpulan

.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai