PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
(PDGK4406)
MODUL 4
BILANGAN RASIONAL
DAN DESIMAL
KB 2
KB 3
KB 1 Kesulitan Belajar
Perluasan Nilai
Bilangan Rasional dan Pembelajaran
Tempat Desimal
Bilangan Rasional
Kegiatan Belajar 1
Bilangan Rasional
Definisi 4.1
Misal :
5
5:9
9
Definisi 4.2
p r
Pecahan samaq dengan pecahan ditulis
p r
s
jika dan hanya jika ps = qr
q s
3 6
sebab 3.10 5.6 30
5 10
Definisi 4.3
Contoh :
4 2
disederhanakan menjadi
6 3
Definisi 4.5
p pr
q q r untuk semua bilangan bulat p, q ≠ 0,
dan r ≠ 0
Contoh
2 2 2 4 2 2 5 10 2 2 11 22
, ,
3 3 2 6 3 3 5 15 3 3 11 33
2 2 (3) 6
3 3 (3) 9
Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Rasional
Definisi 4.6
p r
Jika q dan adalah sebarang dua bilangan
s
rasional, maka
p r ps qr p r ps qr
dan
q s qs q s qs
2 3
Contoh ....
3 4
2.4 3.3 8 9 17
3.4 12 12
Sifat-sifat Operasi Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Rasional
p r t
Jika , dan
q s uadalah adalah bilangan-bilangan
rasional, maka :
1. Bersifat tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
pengurangan
p r p r
dan adalah bilangan rasional
q s q s
p r t
Jika , dan
q s uadalah adalah bilangan-bilangan
rasional, maka :
1. Bersifat tertutup terhadap operasi perkalian
2. Komutatif terhadap perkalian
p r r p
q s s q
3. Asosiatif terhadap perkalian
p r t p r t
q s u q s u
Lanjutan ….
4. Mempunyai unsur identitas 1 pada operasi perkalian
Definisi 4.8
p r
Jika qdan s
adalah sebarang dua bilangan rasional yang
penyebutnya positif, yaitu (q > 0 dan s > 0), maka
p r p r
sama dengan atau q jika dan
p s q
r s
hanya jika qr dari atau
dan pskurang jika
q s
p r
jika
dan hanya ps qr
q s
Contoh :
3 12
1.
7 28
3 1
2.
5 2
2 3
3.
3 4
Sifat Urutan Bilangan Rasional
1. Sifat trikotomi
p r
Jika qdan adalah sebarang dua bilangan rasional dengan q
s
> 0 dan s > 0, maka berlaku satu hubungan dari tiga
kemungkinan hubungan :
p r p r p r
, , atau
q s q s q s
p r t p r
2. Jika , , adalah bilangan bilangan rasional dan maka :
q s u q s
p t r t
a)
q u s u
p t r t t
b) . . jika 0
q u s u u
p t t r t
c) . . jika 0
q u u s u
Lanjutan ….
3. Sifat transitif
p r r t p t
Jika q>0, s >0, u > 0, dan maka
q s s u q u
4. Sifat kepadatan (dense)
p r
Jika dan adalah sebarang dua bilangan rasional yang
q s p r
tidak sama, q >0, s > 0 dan
maka tentu ada bilangan
t q s
rasional sehingga
u
p t r
q u s
Kegiatan Belajar 2
n 1
b 1, dan b
0
n
b
Contoh :
1. 2135, 413 2 103 1102 3101 5 100 4 10 1 110 2 3103
2. 0,325 ....
0,325 3101 2 102 5 103
p
Jenis pecahan , yaitu:
q
1. Pecahan biasa jika q + p dan q ≠ 0
2. Pecahan sejati jika p < q
3. Pecahan tidak sejati jika p > q
p
4. Pecahan campuran jika dapat
q ditulis
b b
sebagai a dengan adalah pecahan sejati
c c
1.
12
disebut sebagai pecahan …..
5
pecahan biasa sebab 5 + 12 dan 5 ≠ 0
pecahan tidak sejati sebab 12 > 5
12 2
pecahan campuran sebab 2
5 5
2.
20 adalah 5 20
bukan pecahan sebab
5
5
3. adalah bukan pecahan sebab penyebutnya nol
0
0
4. adalah bukan pecahan sebab 05
5
Pecahan Desimal
adalah lambang bilangan rasional dalam notasi desimal.
Wujud bilangan rasional dalam pecahan desimal antara lain:
b 10n , 1 b 10, n
Contoh :
Nyatakan dalam notasi ilmiah baku bilangan berikut:
1. 4 = 4 × 100
2. 5697 = 5,697 × 103
3. 0,5 = 5 × 10-1
4. 0,0000045 = 4,5 × 10-6
Nilai Pendekatan
Contoh 4.8
2 2 ...
a. ...%
5 5 100
2 2 20 40
Karena 5 × 20 = 100, maka 40%
5 5 20 100
3 3 ...
b. ...%
4 4 100
3 3 25 75
Karena 4 × 25 = 100, maka 75%
4 4 25 100
Lanjutan ….
2. Menyatakan suatu bilangan sebagai persen dari
bilangan yang lain.
Contoh 4.9
a. 15 adalah berapa persen dari 25?
15 ...
15 ...% 25
25 100 15 15 4 60
Karena 25 × 4 = 100, maka 60%
25 25 4 100
Jadi, 15 adalah 60% dari 25
Lanjutan ….
Contoh 4.10
3
a. p %, p ...
8
3 375
0,375
8 1000
37,5 10
100 10
37,5
37,5%
100
1
Jadi, p = 37,5 atau p 37
2
Lanjutan ….
4. Kesulitan mengaitkan dengan keadaan yang
realistik
Contoh 4.11
Suatu toko memberikan potongan harga sebesar 25%. Jika
harga satu baju adalah Rp60.000,00, maka berapa harga satu
baju?
75% 25%
Contoh 4.12
1. Di dalam barisan geometri :
2, 6, 18, 54, 142, 486, …
Rasio dua suku yang berurutan adalah 3
2. Di dalam trigonometri, fungsi sinus, cosinus,
tangent, cotangent, secan, dan cosecan
dikembangkan dari rasio sisi-sisi-sisi segitiga
siku-siku.
Masalah dalam Pembelajaran Rasio
2 6
2 : 5 = 6 : 15 atau
5 15
Proporsi terkait dengan fakta dari dua keadaan atau
lebih.
Misal :
Dalam suatu tas terdapat 2 pensil dan 5 pulpen, dan tas
yang lain terdapat 6 pensil dan 15 pulpen.
Masalah dalam Pembelajaran Proporsi