Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIKUM LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH


PERCOBAAN 4
MENGUKUR VOLUME DAN MASSA JENIS BENDA PADAT TAK
BERATURAN

OLEH

NAMA : MAYA NOVITA FEBRIANTY


STAMBUK : A1K118130
JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA
KELAS : TEKNIK ELEKTRONIKA
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : SITI AZIZA MUSTIKA

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
MENGUKUR VOLUME DAN MASSA JENIS BENDA PADAT TIDAK
BERATURAN

A. DATA PENGAMATAN

Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum


“pengukuraan volume dan massa jenis benda tidak beraturan” adalah
sebagai berikut:
a. Pengukuran volume menggunakan silinder ukur
Tabel 4.1 Data Pengamatan Silinder Ukur
Benda Volume Volume air Volume Massa
awal air setelah diisi benda (V2) (g)
(Vo) Benda (V1) (ml)
(ml) (ml)
Baut 80 81 1 9
Batu 80 84 4 10
Beban 80 88 8 25
Penjepi 80 89 9 40
t statif

b. Pengukuran menggunakan gelas berpancuran dan silinder


Tabel 4.2 Data Pengamatan Gelas Berpancur dan Silinder Ukur
Benda Volume Volume air Volume benda Massa
awal air setelah diisi (V2) (g)
(Vo) benda (V1) (ml)
(ml) (ml)
Baut 12 12 0 9
Batu 12 14 2 10
Beban 12 18 6 25
Penjepi 12 21 9 40
t statif
B. ANALISIS DATA

Analisis data pada penggunaan silinder ukur:


Pada baut :

massa jenis = m 0.009 kg/m3


v 0.000001

Dengan cara yang sama,data selanjutnya dapat dilihat pada


Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Data Silinder Ukur
Benda Volume Volume Volume Massa Massa
awal air air benda (V1-V2) (kg) jenis
(V0) setelahdiisi (L) (kg/m³)
(L) benda (V1)
(L)
Baut 0.080 0.081 0.001 0.009 9000
Batu 0.080 0.084 0.004 0.01 2500
Beban 0.080 0.088 0.008 0.025 3125
Penjepi 0.080 0.089 0.009 0.04 4444.444
t statif

Analisis data menggunakan gelas berpancuran dan silinder:


Pada batu :

m=0. 01 kg
m 0 . 01
massa jenis= = =5000 kg
v 0 . 000002
Dengan cara yang sama,data selanjutnya dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Data Gelas Pancuran dan Silinder Ukur
No Benda Volume Volume air Volume Massa Massa
awal air setelahdiisi benda (kg) Jenis
(V0) benda (V1) (V1-V2) (kg/m³
(L) )
1 Baut 0.012 0.012 0 0.009 -
2 Batu 0.012 0.014 0.002 0.01 5000
3 Beban 0.012 0.018 0.006 0.025 4166.6
6
4 Penjepit 0.012 0.021 0.009 0.04 4444.4
statif 4

C. PEMBAHASAN.

Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung


dalam suatu benda. Sedangkan massa jenis adalah besaran yang
menunjukkan perbandingan antara massa dan volume suatu benda.
Benda dibedakan menjadi dua yaitu benda beraturan dan benda tidak
beraturan. Benda beraturan adalah benda yang dapat diukur langsung
dengan alat ukur dan rumus, sedangkan benda yang tidak beraturan
adalah benda yang tidak dapat langsung diukur dengan alat ukur dan
rumus. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda tidak
beraturan adalah neraca analog.
Pada percobaan mengukur volume dan massa jenis benda padat
tidak beraturan menggunakan alat dan bahan seperti: silinderukur,
tabung pancuran, gelas ukur, benang, 4 buah benda tidak beraturan, dan
neraca digital. Pada percobaan ini, menggunakan dua buah tabung untuk
mengukur volume, pertama yaitu menggunakan silider ukur dan yang
kedua menggunakan gelas berpancuran dan silinder. Pada percobaan ini
massa beban yang digunakan untuk beban batu yaitu 0,009kg, baut
0,01kg, beban 0,025 kg dan untuk penjepit statis massanya sebesar 0,04
kg.
Pada pengukuran pertama yaitu menggunakan silinder ukur
dengan volume awal air 80 ml. Benda yang yang dimasukkan pertama
yaitu batu diperoleh volume air setelah diisi benda sebesar 81ml
sehingga volume benda didapatkan dengan hasil pengurangan volume
akhir dan volume awal yaitu sebesar 1 ml. Benda kedua yaitu baut,
diperoleh volume air setelah diisi benda sebesar 84 ml dengan volume
benda 4 ml. Benda ketiga yaitu beban, diperoleh volume air setelah diisi
benda yaitu 88 ml dengan volume benda 8 ml. Beban yang dimasukkan
terakhir yaitu penjepit statis didapatkan volume air setelah diisi benda
yaitu 89 ml dan volume beban 9ml. Pengukuran kedua yaitu
menggunakan gelas berpancuran dengan volume awal air 12 ml. Pertama
memasukkan batu diperoleh volume air setelah diisi benda sebesar 12 ml
dan volume benda 0ml. Benda kedua yaitu memasukkan baut diperoleh
volume air setelah diisi benda yaitu 14ml dan volume benda 2 ml. Benda
ketiga yaitu beban dengan volume air setelah diisi beban yaitu 18 ml dan
volume benda 6 ml. Benda terakhir yang dimasukkan yaitu penjepit
statis dengan volume air setelah diisi benda yaitu 21 ml dan volume
benda 9 ml.
Sesuai dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin
besar massa benda maka semakin besar pula dorongan air keatas tau
gaya apung, sedangkan untuk beban yang memiliki massa yang kecil
maka gaya apung keatas akan semakin kecil. Sesuai dengan bunyi
hukum Archimedes yang menyatakan bahwa setiap benda yang tercelup
baik kesluruhan maupun sebagian dalam fluida maka, benda tersebut
akan menerima dorongan gaya keatas (atau gaya apung)
D. KESIMPULAN

Dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa:


a. Volume adalah erhitungan beberapa ruang yang bisa ditempati
objek.
b. Massa jenis adalah hasil bagi antara massa benda dengan volume
benda
c. Cara menghitung volume dengan memasukan air kedlam wadah
d. Hukum Archimedes mengatakan bahwa setiap benda yang tercelup
baik kesluruhan maupun sebagian

Anda mungkin juga menyukai