Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN FISIKA I

ARCHIMEDES

(DosenPembimbing: Drs. Sholikhan, S.Si, M.Pd)

OLEH:

NAMA : OKTAVIANUS AMA KII


NPM : 140401070137
KELAS : 2014 C
KELOMPOK : III

LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2015
ARCHIMEDES

I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui massa benda setelah dicelupkan ke dalam air.
2. Untuk mengetahui volume air setelah benda tercelup.

II. DASAR TEORI


Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir
di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212
SM. Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan
astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena mendasarkan
penemuannya pada percobaan.
Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan
Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam
cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas
sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai
volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka
permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda
seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang
sering disebut gaya Archimedes.
Hukum Archimedes: Setiap benda yang berada di dalam suatu fluida,
maka benda itu akan mengalami gaya ke atas (yang disebut gayaapung)
seberat zat cair yang dipindahkan. Dalam persamaan :
FA = Wb
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas.
Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb : berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)
FA : gaya angkat ke atas (N)
gaya keangkat ke atas ini disebut juga gaya apung. (Ibrahim.2000)
Bedasarkan persamaan tersebut di atas, suatu benda yang akan
terapung, tenggelam, atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya
berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah
3 hukum turunan dari dari hukum Archimedes yang berbunyi :
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukkan kedalam
air lebih kecil dari massa jenis zat cair
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukkan kedalam
air sama dengan massa jenis zat cair
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukkan
kedalam atr lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Tali
2. Air
3. Gelas ukur
4. Beban
5. Alat ukur (pegas)

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Menyiapkan gelas ukur, lalu mengisinya dengan air, mencatat volume
air mula-mula.
2. Menimbang benda dengan pegas kemudian mencatat massa benda.
3. Lalu mencelupkan benda tersebut ke dalam gelas ukur yang sudah terisi
air, mencatat berap volume airnya, dan berapa massa benda setelah
dimasukan ke dalam air.
4. Masukan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
5. Mengulangi langkah 1-4 untuk benda yang lain.
V. HASIL PENGUKURAN
Tabel pengamatan
Benda V0 Vt V = Vt – V0 m0 m.benda  fluida
di air
Kuningan 400 ml 410 ml 10 70 60 20
Baja 400 ml 410 ml 10 60 50 20
Perak 400 ml 410 ml 10 20 10 20
Kayu 400 ml 410 ml 10 10 0 20

VI. PEMBAHASAN
A. Pertanyaan
1. Hitunglah volume masing-masing benda
2. Hitunglah besar gaya tekan ke atas untuk masing-masing benda
3. Hitunglah massa jenis benda (p= m/v)
B. Jawaban
1. Volume masing-masing benda
Untuk mengetahui besarnya volume untuk masing masing benda,
maka digunakan persamaan sebagai berikut: V = Vt – V0
a. Kuningan
V = Vt – V0
V  Vt  V0
V  410  400  10ml
b. Baja
V  Vt  V0
V  410  400  10ml
c. Perak
V  Vt  V0
V  410  400  10ml
d. Kayu
V  Vt  V0
V  410  400  10ml
2. Besar gaya tekan ke atas untuk masing-masing benda
Untuk mengetahui bessarnya gaya tekan ke atas, maka digunakan
persamaan sebagai berikut: Fa  gV
a. Kuningan
Fa  gV
Fa  (20).(9,8).(10)
Fa  1960 N
b. Baja
Fa  gV
Fa  (20).(9,8).(10)
Fa  1960 N
c. Perak
Fa  gV
Fa  (20).(9,8).(10)
Fa  1960 N
d. Kayu
Fa  gV
Fa  (20).(9,8).(10)
Fa  1960 N
3. Massa jenis benda
Untuk mengetahui besarnya massa jenis benda, dapat digunakan
m
dengan persamaan sebagai berikut:  
V
a. Kuningan
m 10
   1gr / cm 3
V 10
b. Baja
m 10
   1gr / cm 3
V 10
c. Perak
m 10
   1gr / cm 3
V 10
d. Kayu
m 10
   1gr / cm 3
V 10
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa benda yang
memiliki bentuk sama memiliki volume yang sama dan setiap benda yang
dimasukkan ke dalam zat cair, beratnya akan lebih ringan ketimbang
beratnya benda tersebut di udara. Hal tersebut diakibatkan karena benda
yang dimasukkan ke dalam zat cair tersebut mendapat gaya keatas
sebanding dengan zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut dan rata-
rata benda yang dicelupkan ke dalam air mendapat gaya ke atas setengah
dari beratnya di udara.
m
Untuk mencari massa jenis dapat menggunakan rumus   , untuk
V
mencari volume menggunakan rumus V = Vt -V0 dan untuk mencari gaya
tekanan keatas menggunakan rumus Fa  gV

VIII. RUJUKAN

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Kanginan, Marthen. Physics for Senior High School 2nd Semester Grade XI.
2010. Jakarta: Erlangga.

Laboratorium Fisika Dasar. FKIP UNIKAMA.2014. Penuntun Praktikum


Ekeperimen Fisika 1. Malang.

Supramono, Eddy. 2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.

Zaelani,ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama


Widya.

Anda mungkin juga menyukai