PRAKTIKUM SEKOLAH 1
HUKUM ARCHIMEDES
Disusun Oleh
II. TUJUAN
Menyelidiki Hubungan Antara Gaya ke Atas dengan Berat Zat CAir yang
Dipindahkan
Fa = ρ v g
Keterangan :
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari
hukum newton juga.
1. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .
(http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/ )
B = F2 – F1 = ρF g Vb
Ket
B = gaya apung
ρF = massa jenis fluida
Vb = volme benda
Takanan yang bekerja pada tiap bagian permukaan benda titik bergantung
pada bahn benda tersebut, karena tekanan ini hanya bergantung pada posisi dan
rapat masa fluida pada posisi ini. Jadi besar gaya resultan akan sama jika benda
atau bagian benda yang terendam air kita ganti dengan fluida dinamika yang
berbeda. Fulida ini akan mendapat gaya tekanan seperti hal nya benda tadi, dan
berada dalam keadaan diam. Sehingga gya resultan keatas akan mempunyai besar
sama dengan berat zat cair, dan bekerja pada titik berat zat cair pengganti benda
tersebut. Peristiwa ini dinyatakan sebagai prinsip archimesdes yang bebunyi
sebagai berikut : setiap benda yung terendam seluruhya atau sebagian didalam
fluida mendapat gaya apung berarah keatas, yang besarnya sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda itu.
(sutrisno. 1996. 238-239)
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara
ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
wu = mg
Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan
dengan:
ws = w u - F a
Keterangan:
ws berat semu (N)
wu berat sesungguhnya (N)
Fa gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.
http://www.ziddu.com/download/6612769/HukumArchimedes.doc.html
Gambar 1
Keterangan
1. Rakit statif sesuai dengan gambar 1
2. Pasang balok pendukung pada batang statif
3. Pasang penyangga penjepit pada balok pendukung, kemudian gantungkan
nerac pegas pada jepitan penahan
4. Letakkan tabung berpancuran tepat dibawah neraca pegas.
V. LANGKAH PERCOBAAN
Gambar 2
V.2. Gambar pengamatan
Rangkaian statif
Neraca pegas 1.5 N
Beban jumlah 1
Tabung berpancuran
Silinder ukur
Rangkain statif
Nerca pegas 1.5 N
Beban jumlah 2
Tabung berpancuran
Silider ukur
Rangkain statif
Neraca pegas 1.5 N
Beban jumlah 3
Tabung perpancuran
Silinder ukur
VI.2. Pembahasan
W0 = 0.5 N
W1 = 0.4 N
M0 = 31.1 g = 0.0311 kg
M1 = 38.4 g = 0.0384 kg
Sehingga
massa air yang di pindahkan :
Ma = M 1 – M0
Ma = 0.0384 Kg - 0.0311 Kg
Ma = 0.0073 Kg
Berat air yang dipindahkan :
Wa = M a . g
Wa = 0.0073 Kg . 10 m/s2
Wa = 0.073 N
Gaya keatas dari air
F a = W 0 – W1
Fa = 0.5 N – 0.4 N
Fa = 0.1 N
W0 = 1 N
W1 = 0.8 N
M0 = 31.1 g = 0.0311 kg
M1 = 47 g = 0.047 kg
Sehingga
massa air yang di pindahkan :
Ma = M 1 – M0
Ma = 0.047 Kg - 0.0311 Kg
Ma = 0.0159 Kg
Berat air yang dipindahkan :
Wa = M a . g
Wa = 0.0159 Kg . 10 m/s2
Wa = 0.159 N
Gaya keatas dari air
F a = W 0 – W1
Fa = 1 N – 0.8 N
Fa = 0.2 N
C. Perhitungan percobaan pada beban 3
W0 = 1.5 N
W1 = 1.25 N
M0 = 31.1 g = 0.0311 kg
M1 = 55.3 g = 0.0553 kg
Sehingga
massa air yang di pindahkan :
Ma = M 1 – M0
Ma = 0.0553Kg - 0.0311 Kg
Ma = 0.0242 Kg
Berat air yang dipindahkan :
Wa = M a . g
Wa = 0.0242 Kg . 10 m/s2
Wa = 0.242 N
Gaya keatas dari air
F a = W 0 – W1
Fa = 1.5 N – 1.25 N
Fa = 0.25 N
VI.2.2. Pembahasan Secara Teori
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan sebanyak tiga kali dengan
menggunqakan beban yang berbeda yaitu jumlah beban 1, beban 2, dan beban 3.
Berat beban 1 diudara 0,5 N, berat beban 2 diudara 1 N, dan berat beban 3 diudara
1,5 N. Dan berdasarkan hasil dari perhitungan data yang dipeoleh ternyata
hubungan antara gaya keatas dengan berat zat cair yang dipindahkan yang
diperoleh adalah hampir sama besar (Fa Hampir Sama Wa ) pada beban 1 dan
beban 2 mungkin, seharusnya ini sama, hal ini terjadi munkin karena kesalahan
ketika melakukan praktikum, missal pengaruh lingkungan missal getaran meja,
kesalahan pengamatan yaitu keslahan dalam membaca skala yang benar..Pada
percobaan beban 3 kami kami mendapatka hail perhitungan bahwa F a = 0.25 dan
Wa = 0.242 dan bisa dikatakan sama. yang ini terbukti sesuai dengan yang
disampaikan Archimedes dalam hokum Archimedes yang dinyatakan bahwa
sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair itu akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkannya terssebut (fa = wa ) .
Hal ini dapat kami buktikan dari hasil percobaan yang telah kami lakukan
dengan rincian hasil perhitungan pada VI.2.1 sebagai berikut:
VII.1. Kesimpulan
VII.2. Saran
http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/
http://www.ziddu.com/download/6612769/HukumArchimedes.doc.html
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : erlangga