Anda di halaman 1dari 7

LAB.

PENDIDIKAN FISIKA PRAKTIKUM FISIKA DASAR


FKIP UNRAM

PERCOBAAN E HUKUM ARCHIMEDES

Tujuan: untuk menyelidiki hubungan antara gaya ke atas dengan berat zat cair yang
dipindahkan.

Tugas Pendahuluan:

1. Sebuah apel tenggelam tepat di bawah permukaan air. Apel itu kemudian dipindahkan ke
titik yang lebih dalam. Dibandingkan dengan gaya yang dibutuhkan untuk menekan apel
agar tepat berada di bawah permukaan air, gaya yang dibutuhkan untuk menekan apel ke
titik yang lebih dalam haruslah (a) lebih besar (b) sama (c) lebih kecil (d) tidak dapat
ditentukan. Jelaskan pilihan anda!
2. Sebuah gelas berisi air mengandung sebuah es batu yang mengapung. Ketika es-nya
mencair, maka ketinggian airnya akan (a) naik (b) turun (c) sama? Jelaskan pilihan
Anda!

3. Anda terdampar dan sedang terapung di tengah laut pada sebuah rakit. Barang-barang
Anda di atas rakit adalah kotak harta karun penuh dengan emas yang Anda temukan
sebelum kapal anda tenggelam, dan rakitnya hanya terapung sedikit. Untuk membuat
Anda terapung lebih tinggi di atas air, haruskah Anda (a) membiarkan kotak harta karun
di atas rakit (b) mengikta kotak harta karun di bagian bawah rakit (c) mengikat kotak
harta karun dengan tali yang terhubung dengan rakit? Asumsikan bahwa tentu saja Anda
tidak mau melemparkan kotak harta karun itu dari rakit. Jelaskan pilihan Anda!
1. Pendahuluan

Tujuan percobaan kali ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara gaya ke atas
dengan berat zat cair yang dipindahkan.

2. Landasan Teori

Pernahkan Anda pernah melihat atau bermain atau selancar air di pantai? Ketika
pemainnya jatuh ke dalam air, apakah papan selancarnya tenggelam? Tentu tidak. Mengapa
hal ini dapat terjadi? Pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya setelah Anda
mengikuti percobaan kali ini, jika Anda sudah memiliki jawaban, tuliskan jawaban Anda
sebagai hipotesis.

Ketika sebuah benda sebagian atau seluruhnya ditenggelamkan (dibenamkan) dalam


fluida, maka fluida akan memberikan suatu gaya angkat ke atas pada benda, gaya ini disebut
dengan gaya apung. Besarnya gaya apung ini sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda. Bagaimana cara mencari berat fluida? Gampang saja, Anda hanya mengalikan
massa fluida yang dipindahkan dengan percepatan gravitasi. Atau dapat dituliskan sebagai :

Dengan FB adalah gaya apung (FB singkatan dari buoyant force), terkadang hanya ditulis
dengan lambing huruf B. mf adalah massa fluida yang dipindahkan oleh benda, dan g adalah
percepatan gravitasi. Besaran massa ini dapat Anda hubungkan dengan besaran rapat jenis
(massa jenis) yang disimbolkan dengan rho (). Sehingga gaya apung dapat dituliskan
sebagai:

Sekarang, mari lihat gaya yang bekerja pada benda yang ditenggelamkan ke suatu fluida
(misalnya zat cair). Ada 2 gaya yang bekerja pada benda tersebut, yaitu gaya gravitasi (Fg)
yang arahnya ke bawah dan gaya apung yang arahnya ke atas, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.1 di bawah ini. Gaya gravitasi sama dengan massa benda dikalikan dengan
percepatan gravitasi, atau massa jenis benda (b) dikali dengan volume benda dan percepatan
gravitasi.

Gaya total yang bekerja pada benda:

Karena volume benda sama dengan volume


fluida yang dipindahkan, maka penulisan
persamaan di atas dapat disederhanakan
menjadi:
( )
Gambar 1.1 Gaya eksternal yang bekerja pada
suatu benda yang dicelupkan ke suatu cairan.
Apabila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida (b < f), maka gaya
gravitasi yang arahnya ke bawah bernilai lebih kecil dari gaya apungnya, sehingga benda
akan bergerak dipercepat ke atas, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2a. Sebaliknya jika
massa jenis benda lebih besar dibandingkan dengan massa jenis fluida (b > f), maka gaya
apung akan bernilai lebih kecil dibandingkan dengan gaya gravitasi, sehingga benda akan
bergerak ke bawah dan tenggelam, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2b. Bagaimana jika
massa jenis benda yang ditenggelamkan sama dengan massa jenis fluida (b = f)? Menurut
Anda, apa jawabannya?

a b
Gambar 1.2 Pengaruh massa jenis benda dan fluida terhadap arah gerak dari benda yang
ditenggelamkan (dibenamkan) dalam fluida.

Jika Anda bertanya, mengapa percobaan ini disebut percobaan hukum Archimedes,
apa hubungannya dengan Archimedes? Untuk memahami apa yang dilakukan oleh
Archimedes, perhatikan penjelasan berikut ini.

Apabila sebuah benda ditimbang dengan sebuah neraca pegas di udara, maka gaya
yang bekerja pada benda tersebut adalah gaya tegangan tali (pegas) yang arahnya ke atas, dan
gaya gravitasi (gaya berat) yang arahnya ke bawah, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3a.
Sedangkan bila benda yang dihubungkan dengan neraca pegas tersebut dibenamkan ke dalam
fluida, maka selain dua gaya yang disebutkan di atas, ada pula gaya apung yang arahnya ke
atas, perhatikan Gambar 1.3b. Gaya apung ini adalah selisih dari gaya tegangan pegas (yang
ditunjukkan oleh angka pada neraca pegas) dan gaya gravitasi. Apakah Anda dapat
melukiskan diagram bebas dari 2 keadaan yang ditunjukkan oleh Gambar 1.3?
a b
Gambar 1.3 Benda yang ditimbang dengan neraca pegas di udara (a) dan di dalam fluida (b).

Pada keadaan setimbang, Fy = 0, benda tidak bergerak ke atas ataupun ke bawah.

Benda ditimbang di udara: Benda ditimbang dalam fluida:

∑ ∑

Di mana T adalah besarnya gaya pegas yang diukur ketika benda di berada di udara, dan T’
adalah besarnya gaya pegas yang tercatat oleh neraca pegas ketika diukur di dalam fluida.

Jika Anda substitusikan Fg ketika benda diukur di udara, ke persamaan benda ketika
diukur di fluida, maka akan diperoleh:

Karena volume benda sama dengan volume fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut,
maka besarnya tegangan pegas dapat diukur sebagai:

( )

Mungkin sebagian besar Anda bertanya bagaimana mengetahui jenis benda (b) yang
dimasukkan ke fluida? Mudah saja, Anda hanya menggunakan hubungan bahwa volume
benda sama dengan volume fluida, maka diperoleh:

Perhatikan nilai massa jenis benda ini, kemudian Anda cocokkan dengan literatur, massa
bendanya merujuk ke benda apa, bisa alumunium, emas, tembaga, perunggu, dan lain
sebagainya. Nah, langkah penyelesaian seperti inilah yang dilakukan Archimedes.
3. Percobaan

3.1 Alat dan Bahan Percobaan

Pada percobaan hukum ini alat-alat yang dibutuhkan adalah 2 dasar statif, 1 kaki
statif, 1 batang statif pendek, 1 batang statif panjang, 1 penggaris logam, 1 neraca pegas
(1,5N), 1 balok pendukung, 3 buah beban dengan massa 50 gram, 1 tabung berpancuran, 1
silinder ukur, 1 jepit penahan, 1 gelas kimia 250 gram, 1 neraca 311 gram, dan bahan yang
dipergunakan air putih secukupnya.

3.2 Prosedur Percobaan

a. Rakit statif sesuai dengan Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Rangkaian alat percobaan hukum Archimedes.

b. Pasang balok pendukung pada batang statif.


c. Pasang penyangga penjepit pada balok pendukung, kemudian gantungkan neraca
pegas pada jepit penahan.
d. Letakkan tabung berpancur tepat di bawah neraca pegas.
e. Gantungkan sebuah beban pada neraca pegas dan catat berat beban yang ditunjukkan
oleh neraca pegas (w0).
f. Timbang massa (m0) silinder ukur dalam keadaan kosong dengan neraca.
g. Masukkan air ke dalam tabung berpancuran, tunggu sampai beberapa saat sampai air
tidak menetes gunakan gelas kimia untuk menampung air yang tumpah.
h. Tempatkan silinder ukur di bawah pipa pancur tabung berpancuran
i. Turunkan balok pendukung sampai beban seluruhnya tercelup ke dalam air
j. Tunggu sampai air tidak tumpah lagi, kemudian dengan membaca neraca pagas, catat
berat benda (w) saat berada di dalam air. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2
di bawah ini.
Gambar 3.2 Beban dimasukkan ke dalam air. Terdapat air yang mengalir ke silinder
ukur.

k. Timbang massa m1 yakni massa silinder ukur ditambah massa air tumpah.
l. Ulangi langkah nomer e sampai dengan langkah j untuk 2 buah beban dan 3 buah
beban.
Catat hasil pengukuran ke dalam tabel pengamatan.

Tabel 3.1 Hasil pengukuran berat dan massa benda


No. Besaran Fisik Jumlah Beban
1 2 3
1. Berat (w0) beban di udara
2. Massa (m0) silinder ukur kosong
3. Berat (w1) beban di dalam air
4. Massa (m1) silinder ukur + air tumpahan
Catatan: Berat beban dilihat dari neraca pegas yang dihubungkan dengan statif.

4. Petunjuk Laporan

4.1 Pengolahan Data

a. Hitung massa air yang dipindahkan oleh beban, ma = m1 – m0.


b. Dengan g = 10m/s2, hitunglah berat air yang dipindahkan (wa = ma.g)
c. Jika gaya ke atas Fa = w0 – w1, bandingkan Fa dengan w1.
Catat hasil perhitungan Anda pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Gaya ke atas


No. Besaran Fisik Jumlah Beban
1 2 3
1. Massa air yang dipindahkan (ma = m1 –m0)
2. Berat air yang dipindahkan (wa = ma.g)
3. Gaya ke atas dari air (Fa = w0 –w1)
4.2 Pembahasan

a. Gambarkan diagram bebas untuk benda yang digantung dengan neraca pegas di udara
dan di dalam fluida (air).
b. Apa berat beban di udara sama dengan berat beban di dalam air?
c. Jika berbeda apa yang menyebabkan berat beban di udara dan di air berbeda?
Manakah berat beban yang lebih berat di udara dan di air?
d. Besaran apa yang berhubungan dengan berat air yang dipindahkan ketika beban
dicelupkan ke air?
e. Apakah yang dimaksud dengan gaya apung atau gaya ke atas beban?
f. Apakah hubungan gaya ke atas beban dengan berat air yang dipindahkan?
g. Berapakah besar massa jenis dari benda yang dicelupkan dalam fluida?
h. Berdasarkan nilai massa jenis benda tersebut, apakah Anda dapat menentukan jenis
bendanya? Benda itu terbuat dari material apa?

Daftar Pustaka
Anonim. Panduan Percobaan Pudak Scientific Kit Hidrostatik dan Panas. Bandung : Pudak
Scientific.
Giancolli C Douglas, 2004, Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Serway A. Raymond., dan Jewett W. John., 2010. Physics for Scientists and Engineering,
edisi 8. Cengage Learning.
Tim Penyusun, 2020, Buku Petunjuk Praktikum Fisika Dasar 1 Model Discovery Learning,
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram.

Anda mungkin juga menyukai