BANJARBARU
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa
benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika
ukuran benda diubah massa jenis jenis benda tidak berubah, misalnya ukurannya diperbesar
sehingga baik massa benda maupoun volume benda makin besar. Walaupun kedua besaran
yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini
disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara
linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda. Untuk menentukan massa benda
dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan timbangan yang sesuai, sperti
neraca ohaus atau yang lainnya (Halliday, 1991).
Massa Jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda Secara
matematis dapat dirumuskan :
TINJAUAN PUSTAKA
Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m ). Massa jenis
berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan suatu
zat berapapun massanya, berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama
(Soedojo, 1999).
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Selain karena
angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air
dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan
'Massa Jenis Relatif' ( Anonim2, 1998).
Hubungan antara berat dan massa suatu benda adalah massa ialah ukuran inersia
suatu benda, sedangkan berat ialah gaya berat atau gaya gravitasi suatu benda.Massa
dan berat merupakan besaran yang berbeda, te tapi mempunyai hubungan yang erat
(Soedojo, 1999).
Massa jenis benda padat beraturan adalah Setiap pengukuran besaran fisis umumnya
selalu menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran (salah baca, parallax, dsb). Setiap
alat ukur mempunyai batas ketelitian dan batas maksimum kemampuan mengukur (batas
ukur). Sebagai contoh alat-alat ukur untuk besaran fisis (panjang, lebar, tebal, jarak, dalam
dan sebagainya) adalah :
a. Mistar biasa, mempunyai ketelitian 1mm atau kurang.
b. Jangka sorong mempunyai ketelitian 0.1 mm atau kurang.
c. Mikrometer sekrup, mempunyai ketelitian 0.01mm atau kurang.
Masa jenis dapat disimpulkan bahwa :
1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya.
3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula ( P u r b a , 2 0 0 4 ) .
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa
benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika
ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya
diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar. Walaupun kedua
besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal
ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti
secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda (Kanginan, 2002).
Kegiatan 1
Topik : Massa Jenis Benda (1)
Bahan dan alat :
1. Balok kayu
2. Batu
3. Mahkota dewa
4. Paku
5. kacang tanah
6. Air
7. Telur ayam
8. Teler puyuh
9. Telur bebek
10. Gelas ukurs
11. Timbanagan
Kegiatan 2
Topik : Massa Jenis Benda (2)
Bahan dan alat :
1. Pasir Halus
2. Tepung
3. Kapur
4. Air
5. Piknometer
6. Labu ukur 25 ml
7. Timbangan
Kegiatan 3
Topik : Rapatan (1)
Bahan dan alat :
1. Air
2. Telur mentah
3. Garam
4. Stoples berukuran 1 liter
5. Gunting
6. Penggaris
7. Sendok makan
Kegiatan 4
Topik : Rapatan (2)
Bahan dan alat :
1. Tomat
2. Macaroni
3. Air 100 ml
4. Madu 100 ml
5. Minyak sayur 100 ml
6. Alcohol (90-95%) 100 ml
7. Stoples ukuran 1 liter
8. Bola ping pong
9. Paku
10. Pewarna Makanan
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1). Percobaan 1 : ( Massa jenis Benda 1 )
a. Timbang semua benda-benda kecil ( balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, dan kacang
tanah ) menggunakan timbangan, catat massa benda-benda tersebut.
b. Untuk balok kayu, ukur panjang, lebar dan tinggi.
c. Masukkan air kedalam gelas ukur sampai berisi 500 mL.
d. Kemudian masukkan salah satu benda kecil yang telah ditimbang tersebut kedalam gelas
ukur berisi air.
e. Catat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur pada
gelas ukur.
f. Ulangi dua langkah terakhir untuk benda kecil lainnya.
g. Hitung massa jenis masing-masing benda dengan 3 kali pengulangan dan tentukan besarnya
kesalahan dalam pengukuran.
Hasil
Percobaan 2 :
Hasil Pengamatan :
Jenis Benda Ulangan m1 m2 m3 m4
1 19,28 46,42 36,72 56,96 2,52
Pasir halus 2 19,39 46,47 36,85 56,98 2,51
3
1 18,68 45,12 22,64 43,03 0,654
Tepung 2 18,83 45,23 21,50 43,97 0,679
3
1 19,41 46,57 26,65 50,69 2,39
Kapur 2 19,39 46,44 26,64 50,84 2,54
3
Percobaan 3 :
Telur yang dimasukkan ke dalam stoples berisi air tenggelam sedangkan telur yang
dimasukkan ke dalam stoples berisi air garam terapung.
Percobaan 4 :
Paku mengalami tenggelam pada larutan madu, macaroni tenggelam pada larutan air,
tomat tenggelam pada larutan minyak dan bola ping pong tenggelam pada larutan alkohol.
Pembahasan
Panda praktikum ini di bagi dalam 4 kegiatan diantaranya massa jenis benda 1 dan 2,
juga rapatan 1 dan 2.
Pada kegiatan pertama yang bertopikkan massa jenis benda 1, massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Dalam kegiatan ini alat yang digunakan
adalah balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, kacang tanah, telur ayam, puyuh dan bebek.
Semua di timbang untuk menentukan massa pada setiap benda. Massa jenis balok adalah
0,6817 gr/ cm3, batu 2,249 gr/cm3, mahkota dewa 0,949 gr/cm3, paku 5,6 gr/cm3, dan kacang
tanah 0,5459 gr/cm3. Pada balok kayu dalam mengukur volume menggunakan rumus panjang
x lebar x tinggi sedangkan pada benda lainnya digunakan gelas ukur yang di isi dengan air
dengan mententukan volumenya kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam gelas ukur
dan menghitung berapa pertambahan volume setelah di masukkan benda tadi. Pengukuran
massa jenis dengan menghitung massa benda dan membaginya dengan volumenya.
Pada kegiatan ke-2 yakni massa jenis 2. Pada kegiatan ini mengukur massa jenis pada
benda yang berbentuk butiran seperti pasir, tepung dan kapur. Dalam mengukur massa
jenisnya digunakan rumus kerapatan dengan mengukur massanya sebanyak 4 kali.
Pengukuran massa pada benda berbentuk butiran digunakan piknometer dan labu berukuran
25 ml untuk menghasilkan data yang lebih akurat. Setelah dilakukan pengukuran dan
perhitungan didapat massa jenis pasir halus sebesar 2,515 gr/cm3, massa jenis tepung 0,66
gr/cm3 dan massa jenis kapur adalah 2,465 gr/cm3.
Pada percobaan ketiga : telur yang dimasukkan ke dalam air biasa tenggelam, ini
terjadi karena telur memiliki massa jenis yang lebih besar di banding air sedangkan telur yang
dimasukkan ke dalam air garam terapung, karena air garam memiliki kerapatan yang lebih
besar daripada air biasa dan massa jenis telur menjadi lebih kecil dibanding air garam karena
garam itu sendiri dapat meningkatkan massa jenis air sehingga telur dapat melayang atau
terapung.
Pada percobaan ke-4, sama halnya dengan percobaan kedua setiap zat ataupun larutan
mempunyai massa jenis dan kerapatan yang berbeda-beda, pada percobaan ini madu yang
dituang lebih dulu kemudian air, minyak dan alkohol semua larutan tersebut tidak tercampur
menjadi satu karena setiap larutan atau zat rapatannya berbeda, madu yang memiliki rapatan
lebih besar dari air, air lebih besar dari minyak dan minyak lebih besar dari alkohol sehingga
madu berada pada larutan paling bawah kemudian air, minyak dan paling atas adalah larutan
alkohol setelah paku, makaroni, tomat dan bola ping pong dimasukkan paku tenggelam pada
madu, makaroni pada air, tomat pada minyak, bola ping pong pada alkohol. Hal ini terjadi
karena paku yang memiliki massa jenis lebih besar dari makaroni, makaroni lebih besar dari
tomat dan tomat lebih besar dari bola ping pong.
Kesimpulan
3. Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Saran
Saran yang ingin saya sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum sebaiknya
praktikan dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam praktikum. Juga untuk
dalam praktikum kaka asisten harus lebih intensif dalam membimbing adik-adik tingkatnya
agar tujuan praktukum bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2012. Massa Jenis. http://www,scribd.com. Diakses pada tanggal 20 April 2012.
Anonim2, 1998. Massa Jenis dan Berat Jenis. http:www.Blogger.com. Diakses pada
tanggal 20 April 2012.
Halliday, 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Erlangga. Jakarta.
Kanginan, M. 2002 . Fisika . Grafindo. Jakarta.
Mariana, Z.T. 2012. Penuntun Praktikum Fisika Pertanian. Fakultas Pertanian.
Banjarbaru Purba, 2004 M. Fisika untuk SMA Kelas XII. 2004. Erlangga. Jakarta.
Soedojo, P. 1999. Fisika dasar. PT Ganeca Exact. Yogyakarta