Anda di halaman 1dari 31

BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

BAB IV
MODULUS ELASTISITAS

4.1 Tujuan
1. Menentukan modulus elastisitas ( modulus young ( E ) ) berbagai
2. kayu dengan pelenturan.
3. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi nilai pelenturan.
4. Mengetahui hubungan modulus elastisitas dengan kekakuan atau
kelenturan bahan.
4.2 Teori Dasar
Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk mengukur
obyek atau ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika
gaya diterapkan pada benda itu. Modulus elastisitas suatu benda
didefinisikan sebagai kemiringan dari kurva tegangan regangan di wilayah
deformasi elastis.

Gambar 4.1 Gambar pelenturan


Sumber: http://elfajr.blog.uns.ac.id/files/2010/05/bab-v-modulus-
young.pdf
Modulus Young (E) menjelaskan elastisitas tarik atau kecenderungan
suatu benda untuk berubah bentuk sepanjang sumbu ketika stress
berlawanan diaplikasikan sepanjang sumbu itu; itu didefinisikan sebagai
rasio tegangan tarik terhadap regangan tarik. Hal ini sering disebut hanya
sebagai modulus elastisitassaja.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 37


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

Modulus geser atau modulus kekakuan (G) menjelaskan


kecenderungan sebuah objek untuk bergeser (deformasi bentuk pada
volume konstan) ketika diberi kekuatan yang berlawanan, didefinisikan
sebagai tegangan geser terhadap regangan geser. Modulus geser adalah
turunan dari viskositas.
Bulk modulus (K) menjelaskan elastisitas volumetrik, atau
kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk ke segala arah ketika
diberi tegangan seragam ke segala arah, didefinisikan sebagai tegangan
volumetrik terhadap regangan volumetrik, dan merupakan kebalikan dari
kompresibilitas. Modulus Bulk merupakan perpanjangan dari Modulus
Young pada tiga dimensi.
Suatu balok dengan panjang L dan tebal a serta lebar b diberi gaya
di tengah balok maka dalam kondisi ini deformasi atau perpanjangan
benda ke arah x. Tentu saja perpanjangan benda sangat kecil karena batang
yang digunakan adalah logam keras. Dalam hal ini batang mengalami
tegangan sekaligus regangan sehingga kita dapat menghitung besarnya
Modulus Young benda tersebut dengan rumus
σ
E=
e
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan
hal tersebut. Contohnya saat kita duduk di kursi kayu panjang. Ketika
beberapa orang menduduki kursi, kursi mengalami pelenturan dan ketika
beberapa orang tersebut tidak lagi menduduki kursi, kursi kembali ke
bentuk semula. Dalam kasus ini, kursi mengalami deformasi elastis. Lain
halnya ketika beberapa orang dengan berat tubuh yang cukup besar
menduduki kursi tersebut kemudian kursi mengalami pelenturan dan orang
tersebut pergi meninggalkan kursi, kursi mengalami perubahan bentuk
menjadi lebih cekung dari semula. Dalam kasus ini, kursi mengalami
deformasi elastis. Jika pembebanan dilakukan terus menerus dalam waktu
yang lama, kursi dimungkinkan akan patah karena batas kekuatan
maksimum kursi sudah terlampaui.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 38


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

4.3 Metodologi Praktiukm


4.3.1 Skema Proses

Persiapkan alat dan bahan

Pengukuran dimensi batang kayu

Cata hasil pengukuran

Hitung panjang tumpuan

Menyusun alat dan bahan

Diberikan beban pada kayu

Pengamatan pada penambahan dan pengurangan beban

Catat hasil pengamatan

Melakukan perhitungan tegangan,regangan, modulus


elastisitas dan pelenturan

4.3.2 Penjelasan Skema Proses


1. Sudah tersedianya alat dan bahan.
2. Dilakukan pengukuran pada batang. Pengukuran yang
diukur adalah panjang batang, lebar batang dan tebal
batang.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 39


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

3. Dilakukan pengukuran panjang batang menggunakan


meteran panjang. Sedangkan pengukuran lebar dan tebal
batang menggunakan jangka sorong.
4. Dilakukan pengukuran panjang batang, lebar batang dan
tebal batang sebanyak 5 kali pengukuran.
5. Dicatat hasil pengukuran
6. Dihitung panjang tumpuan dengan ketentuan :
 Batang kecil 5% ×l 0
 Batang sedang 10%×l 0
 Batang besar 15% ×l 0
7. Kemudian disusun alat dan bahan.
8. Diberikan beban tepat dititik tengah batang sesuai
pengukuran mulai dari 0 kg hingga 4 kg.
9. Diamati perubahan pada skala setelah dilakukan
penambahan maupun pada saat pengurangan beban.
10. Dicatat hasil percobaan.
11. lakukan hal yang sama untuk 2 batang kayu yang lain.
12. Melakukan perhitungan tegangan, regangan, modulus
elastisitas dan pelenturan pada setiap penambahan kayu.
4.4 Alat dan Bahan
4.4.1 Alat
1) Meja………………………..1 buah
2) Tumpuan…………………...1 buah
3) Kait dengan tumpuan………1 buah
4) Garis rambut………………..1 buah
5) Skala dengan cermin………..1 buah
6) Meteran panjang…………….1 buah
7) Jangka sorong……………….1 buah
8) Beban………………………..8 buah
4.4.2 Bahan
1) Batang kecil…………………1 buah
2) Batang sedang……………….1 buah

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 40


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

3) Batang besar…………………..1 buah


4.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data
4.5.1 Pengumpulan Data
a. Batang I
Pengukuran : 5%
Panjang tumpuan, L0 = 0,969 m
Tabel 4.1 Pengukuran batang I
Daerah Panjang Lebar Tebal Luas penampang
pengukuran batang batang (mm) (mm2)
(mm) (mm) h A
p b
I 1,002 0,01720 0,01730 0,00029756
II 1,002 0,01720 0,01725 0,0002967
III 1,002 0,01710 0,01730 0,00029583
IV 1,002 0,01720 0,01730 0,00029756
V 1,002 0,0170 0,01730 0,0002941
Rata-rata 1,002 0,01714 0,01725 0,000295665

Tabel 4.2 Kedudukan pada penambahan dan pengurangan


beban pada batang I
Jumlah Kedudukan G
beban Pada Pada
Rata-rata
(kg) penambahan pengurangan
0,0 0 mm 0 mm 0 mm
0,5 2 mm 1 mm 1,5 mm
1,0 3 mm 2 mm 2,5 mm
1,5 4 mm 3 mm 3,5 mm
2,0 5 mm 3 mm 4 mm
2,5 5 mm 4 mm 4,5 mm
3,0 6 mm 5 mm 5,5 mm
3,5 7 mm 6 mm 6,5 mm
4,0 7 mm 6 mm 6,5 mm

b. Batang II
Pengukuran : 10 %
Panjang tumpuan, L0 = 0,909 mm
Tabel 4.15 Pengukuran Batang II

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 41


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

Panjang Lebar
Tebal Luas penampang
Daerah batang batang
(mm) (mm2)
pengukuran (mm) (mm)
h A
p B
I 1,02 m 0,011 m 0,011 m 0,000121 m
II 1,02 m 0,011 m 0,011 m 0,000121 m
III 1,02 m 0,011 m 0,011 m 0,000121 m
IV 1,02 m 0,011 m 0,011 m 0,000121 m
V 1,02 m 0,011 m 0,011 m 0,000121 m
Rata-rata 1,02 m 0,011 m 0,011 m 0,000121 m

Tabel 4.16 Kedudukan pada penambahan dan


pengurangan beban pada batang II
Jumlah Kedudukan G
Pada Pada Rata-
beban
penambahan pengurangan rata
(kg)
0,0 0 mm 0 mm 0 mm
0,5 4 mm 4 mm 4 mm
1,0 8 mm 8 mm 8 mm
1,5 13 mm 12 mm 12,5 mm
2,0 18 mm 17 mm 17,5 mm
2,5 22 mm 20 mm 21 mm
3,0 26 mm 27 mm 26,5 mm
3,5 30 mm 30 mm 30 mm
4,0 34 mm 34 mm 34 mm

c. Batang III
Pengukuran : 15 %
Panjang tumpuan, L0 = 0,8517 mm
Tabel 4.17 Pengukuran batang III
Daerah peng-Panjang Lebar Tebal (mm) Luas penampang
ukuran batang batang h (mm2)
(mm) (mm) A
p B
I 1,01 0,0235 0,0130 0,0003055
II 1,01 0,0245 0,0140 0,000343
III 1,01 0,0230 0,0135 0,0003105
IV 1,01 0,0210 0,0125 0,0002625
V 1,01 0,0240 0,0125 0,0003

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 42


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

Rata-rata 1,01 0,0232 0,0131 0,00030392

Tabel 4.18 Kedudukan pada penambahan dan


pengurangan beban pada batang III
Jumla Kedudukan G
Pada Pada Rata-rata
h
penambahan pengurangan
beban
(kg)
0,0 0 mm 0 mm 0 mm
0,5 3 mm 3 mm 3 mm
1,0 4 mm 4 mm 4 mm
1,5 7 mm 6 mm 6,5 mm
2,0 7 mm 10 mm 8,5 mm
2,5 11 mm 13 mm 12 mm
3,0 14 mm 16 mm 15 mm
3,5 18 mm 19 mm 18,5 mm
4,0 21 mm 23 mm 22 mm
800.00
700.00
600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Column2

Kelenturan vs beban
Gambar 4.1 Kurva pelenturan-beban batang I

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 43


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Series 1

Kelenturan vs beban
Gambar 4.2 Kurva pelenturan-beban batang II
120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Pelenturan-Beban

Kelenturan vs beban
Gambar 4.3 Kurva pelenturan-beban batang III

4.5.2 Pengolah Data


A. Batang I
p̅ = 1,02 mm
%L=5%
p = p̅ x % L
p = 1,02 x 5%
p = 0,051 mm
L0 = p̅ - p

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 44


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

L0 = 1,02 – 0,051
L0 = 0,969 mm
A̅ = 0,000121 mm2
g = 9,8 m/s2
b̅ = 0,011 mm
h̅ = 0,011 mm
Untuk m1 = 0 kg
F
 σ=
A
m1 g
σ 0=

0
σ 0=
0,00012
σ 0=0
∆l
 e 0=
l0
15,5
e 0=
909
e 0=0,017
σ1
 E0 =
e1
0
E0 =
0,017
E0 =0

B 1 L03
 f 0=
4 E b́ h̅ 3
B0=0 kg

0×( 0,969)3
f 0=
4 × 0 ×0,011 ×(0,011)3
f 0 =∞
Untuk m1 = 0,5 kg
F
 σ=
A

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 45


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

m1 g
σ1=

4,9
σ1=
0,000121
σ 1 =40495,86 N/mm2
∆l
 e 1=
l0
4
e 1=
0,969
e 1=¿4,12
σ1
 E 1=
e1
40495,86
E 1=
4,12
E1=9829,09N/m2

B 1 L0 3
 f 1=
4 E b́ h̅ 3
B1=0,5 kg

0,5 ×(0,969)3
f 1=
4 × 9829,09× 0,011 ×(0,011)3
f 1 =7745,03 m
Untuk m2 = 1 kg
m2 g
 σ 2=

9,81
σ 2=
0,000121
σ 2=81074,38 N /mm2
∆l
 e 2=
l0
8
e 2=
0,969
e 2=8,25
σ2
 E 2=
e2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 46


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

81074,38
E 2=
8,25
E2=9827,19 N /mm2
B 2 L03
 f 2=
4 E b́ h̅ 3
B2=9,81 kg

9,81×(0,969)3
f 2=
4 × 9827,19× 0,011 ×(0,011)3
f 2 =15508,8735 kg . mm/ N
Untuk m3 = 1,5 kg
m3 g
 σ3=

14,71
σ3=
0,000121
σ 3 =121570,24 N /mm2
∆l
 e 3=
l0
12,5
e 3=
0,969
e 3=12,89
σ3
 E3 =
e3
121570,24
E3 =
12,89
E3 =9431,36 N / mm2
B 3 L0 3
 f 3=
4 E b́ h̅ 3
B3=1 kg

1×(0,969)3
f 3=
4 × 9431,36 ×0,011 ×(0,011)3
f 3 =32467 kg . m ,80292 m/ N
Untuk m4 = 2 kg
m4 g
 σ 4=

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 47


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

19,62
σ 4=
0,000121
σ 4=162148,76 N /mm2
∆l
 e4 =
l0
17,5
e4=
0,969
e 4 =18,05
σ4
 E 4=
e4
162148,76
E 4=
18,05
E 4=8983,31 N /mm2
B 4 L0 3
 f 4=
4 E b́ h̅ 3
B4 =1, 5 kg

1,5 ×(0,969)3
f 4=
4 ×8983,31 ×0,011 ×(0,011)3
f 4 =33931 ,51224 mm/ N
Untuk m5 = 2 kg
m5 g
 σ5=

24,52
σ5=
0,000121
σ 5 =202644,62 N /mm 2
∆l
 e 5=
l0
21
e 5=
0,969
e 5=21,67
σ5
 E5 =
e5
202644,62
E5 =
21,67

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 48


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

E5 =9351,38 N /mm2
B 5 L0 3
 f 5=
4 E b́ h̅ 3
B5=2 kg

2×(0,969)3
f 5=
4 × 9351,62× 0,011 ×(0,011)3
f 5 =40735,60904 kg . mm/ N
Untuk m6 = 2,5 kg
m6 g
 σ 6=

29,43
σ 6=
0,000121
σ 6=243223,14 N /mm2
∆l
 e 6=
l0
26,5
e 6=
0,969
e 6=27,34
σ6
 E6 =
e6
243223,14
E6 =
27,34
E6 =8896,23 N /mm2
B 6 L03
 f 6=
4 E b́ h̅ 3
B6=2,5 kg

2,5×(0,969)3
f 6=
4 × 8896,23 ×0,011 ×(0,011)3
f 6 =51395,472 kg . mm/ N
Untuk m7 = 3 kg
m7 g
 σ7=

34,33
σ7=
0,000121

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 49


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

σ 7 =283719,00 N /mm2
∆l
 e 7=
l0
30
e 7=
0,969
e 7=30,95
σ7
 E7 =
e7
283719,00
E7 =
30,95
E7 =9167 , N /mm2
B7 L 03
 f 7=
4 E b́ h̅ 3
B7=3 kg

3 ×(0,969)3
f 7=
4 × 9167,01× 0,011 ×(0,011)3
f 7 =58181,73896 kg . mm/ N
Untuk m8 = 3,5 kg
m8 g
 σ 8=

4 × 9,8
σ 8=
0,000121
σ 8=324297,52 N /mm2
∆l
 e 8=
l0
34
e 8=
0,969
e 5=35,08
σ8
 E8 =
e8
324297,52
E8 =
35,08
E8 =9244,51 N / mm2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 50


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

B8 L 03
 f 8=
4 E b́ h̅ 3
B8=3,5 kg

3,5×(0,969)3
f 8=
4 × 9244,51× 0,011 ×(0,011)3
f 8 =65945,58138 kg . mm/ N
Untuk m9 = 4 kg
m9 g
 σ 9=

4 ×9,8
σ 9=
266,88
σ 9=0,1468 N /mm2
∆l
 e 9=
l0
10
e 9=
863,6
e 9=0,0115
σ9
 E9 =
e9
0,1468
E9 =
0,0115
E9 =12,76 N /mm2
B 9 L03
 f 9=
4 E b́ h̅ 3
B9=4 kg

4 ×( 863,6)3
f 9=
4 × 12,76 ×16 ×(16,68)3
f 9 =713,145 kg . mm/ N
B. Batang II
p̅ = 1010 mm
% L = 10 %
p = p̅ x % L
p = 1010 x 10%

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 51


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

p = 101 mm
L0 = p̅ - p
L0 = 1010 - 101
L0 = 909 mm
A̅ = 414,904 mm2
g = 9,8 m/s
b̅ = 20,4 mm
h̅ = 20,33 mm
Untuk m1 = 0 kg
F
 σ=
A
m1 g
σ1=

0
σ1=
414,904
σ 1 =0
∆l
 e 1=
l0
15,5
e 1=
909
e 1=0,017
σ1
 E 1=
e1
0
E 1=
0,017
E1=0

B 1 L0 3
 f 1=
4 E b́ h̅ 3
B1=0 kg

0 ×(863,6)3
f 1=
4 × 0× 16 ×(16,68)3
f 1 =∞
Untuk m2 = 0,5 kg

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 52


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

m2 g
 σ 2=

0,5 × 9,8
σ 2=
414,904
σ 2=0,0118 N /mm2
∆l
 e 2=
l0
7
e 2=
909
e 2=0,0077
σ2
 E 2=
e2
0,0118
E 2=
0,0077
E2=1,532 N /mm2
B 2 L03
 f 2=
4 E b́ h̅ 3
B2=0,5 kg

0,5 ×(909)3
f 2=
4 × 1,532×20 ×(20,33)3
f 2 =357,5202 kg . mm/ N

Untuk m3 = 1 kg
m3 g
 σ3=

1× 9,8
σ3=
414,904
σ 3 =0,0126 N /mm2
∆l
 e 3=
l0
11,5
e 3=
909
e 3=0,0126
σ3
 E3 =
e3

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 53


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

0,0236
E3 =
0,0126
E3 =1,873 N /mm 2
B 3 L0 3
 f 3=
4 E b́ h̅ 3
B3=1 kg

1 ×(909)3
f 3=
4 × 1,873× 20,4 ×(20,33)3
f 3 =584 , 859 kg . mm /N
Untuk m4 = 1,5 kg
m4 g
 σ 4=

1,5 ×9,8
σ 4=
414,904
σ 4=0,0354 N /mm2
∆l
 e4 =
l0
16
e4 =
909
e 4 =0,0176
σ4
 E 4=
e4
0,0354
E 4=
0,0176
E 4=2,011 N /mm2
B 4 L0 3
 f 4=
4 E b́ h̅ 3
B4 =1,5 kg

1,5 ×(909)3
f 4=
4 ×2,011 ×20,4 ×( 20,33)3
f 4 =817 , 087 kg . mm /N
Untuk m5 = 2 kg
m5 g
 σ5=

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 54


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

2× 9,8
σ5=
414,904
σ 5 =0,0472 N /mm2
∆l
 e 5=
l0
19,5
e 5=
909
e 5=0,021
σ5
 E5 =
e5
0,0472
E5 =
0,021
E5 =2,247 N /mm2
B 5 L0 3
 f 5=
4 E b́ h̅ 3
B5=2 kg

2×(909)3
f 5=
4 × 2,247 ×20,4 ×(20,33)3
f 5 =975,026 kg .mm /N
Untuk m6 = 2,5 kg
m6 g
 σ 6=

2,5× 9,8
σ 6=
414,904
σ 6=0,05904 N /mm 2
∆l
 e 6=
l0
23
e 6=
909
e 6=0,0253
σ6
 E6 =
e6
0,05904
E6 =
0,0253

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 55


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

E6 =2,333 N /mm2
B 6 L03
 f 6=
4 E b́ h̅ 3
B6=2,5 kg

2,5 ×(909)3
f 6=
4 × 2,333× 20,4 ×(20,33)3
f 6 =1173,855 kg .mm /N
Untuk m7 = 3 kg
m7 g
 σ7=

3× 9,8
σ7=
414,904
σ 7 =0,07085 N /mm2
∆l
 e 7=
l0
26
e 7=
909
e 7=0,0286
σ7
 E7 =
e7
0,07085
E7 =
0,0286
E7 =2,477 N /mm2
B7 L 03
 f 7=
4 E b́ h̅ 3
B7=3 kg

3 ×(909)3
f 7=
4 × 2,477 ×20,4 ×(20,33)3
f 7 =1326,736 kg . mm/ N
Untuk m8 = 3,5 kg
m8 g
 σ 8=

3,5 × 9,8
σ 8=
414,904

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 56


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

σ 8=0,0826 N /mm2
∆l
 e 8=
l0
30
e 8=
909
e 5=0,033
σ8
 E8 =
e8
0,0826
E8 =
0,033
E8 =2,503 N /mm2
B8 L 03
 f 8=
4 E b́ h̅ 3
B8=3,5

3,5 ×(909)3
f 8=
4 × 2,503× 20,4 ×(20,33)3
f 8 =1531,7805 kg . mm/ N
Untuk m9 = 4 kg
m9 g
 σ 9=

4 × 9,8
σ 9=
414,904
σ 9=0,0944 N /mm 2
∆l
 e 9=
l0
35
e 9=
909
e 9=0,038
σ9
 E9 =
e9
0,0944
E9 =
0,038
E9 =2,484 N /mm2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 57


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

B 9 L03
 f 9=
4 E b́ h̅ 3
B9=4 kg

4 ×(909)3
f 9=
4 x 2,484 ×20,4 ×(20,33)3
f 9 =1763,996 kg . mm/ N
C. Batang III
p̅ = 1009,6 mm
%L=5%
p = p̅ x % L
p = 1009,6 x 5%
p = 50,48 mm
L0 = p̅ - p
L0 = 1009,6 – 50,48
L0 = 959,12 mm
A̅ = 102,772 mm2
g = 9,8 m/s
b̅ = 10,4 mm
h̅ = 10,08 mm
Untuk m1 = 0 kg
F
 σ=
A
m1 g
σ1=

0
σ1=
102,772
σ 1 =0
∆l
 e 1=
l0
22
e 1=
959,12
e 1=0
σ1
 E 1=
e1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 58


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

0
E 1=
0,017
E1=0

B 1 L0 3
 f 1=
4 E b́ h̅ 3
B1=0 kg

0 ×(863,6)3
f 1=
4 × 0× 16 ×(16,68)3
f 1 =∞
Untuk m2 = 0,5 kg
m2 g
 σ 2=

0,5 × 9,8
σ 2=
102,772
σ 2=0,0476 N /mm2
∆l
 e 2=
l0
8
e 2=
959,12
e 2=0,0083
σ2
 E 2=
e2
0,0476
E 2=
0,0083
E2=5,73 N /mm 2
B 2 L03
 f 2=
4 E b́ h̅ 3
B2=0,5 kg

0,5 ×(959,12)3
f 2=
4 × 5,73× 10,4 ×(10,08)3
f 2 =1807,0047 kg . mm/ N
Untuk m3 = 1 kg
m3 g
 σ3=

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 59


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

1 ×9,8
σ3=
102,772
σ 3 =0,0953 N / mm2
∆l
 e 3=
l0
14
e 3=
959,12
e 3=0,0145
σ3
 E3 =
e3
0,0953
E3 =
0,0145
E3 =6,57 N /mm2
B 3 L0 3
 f 3=
4 E b́ h̅ 3
B3=1 kg

1×(959,12)3
f 3=
4 × 6,57 ×10,4 ×(10,08)3
f 3 =3151,944 kg .mm /N
Untuk m4 = 1,5 kg
m4 g
 σ 4=

1,5 ×9,8
σ 4=
102,772
σ 4=0,143 N /mm 2
∆l
 e4 =
l0
20
e4=
959,12
e 4 =0,0208
σ4
 E 4=
e4
0,0143
E 4=
0,0208

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 60


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

E 4=6,875 N /mm2
B 4 L0 3
 f 4=
4 E b́ h̅ 3
B4 =1,5 kg

1,5 ×(959,12)3
f 4=
4 ×6,875 ×10,4 ×(10,08)3
f 4 =4518,168 kg .mm /N
Untuk m5 = 2 kg
m5 g
 σ5=

2 ×9,8
σ5=
102,772
σ 5 =0,1907 N /mm2
∆l
 e 5=
l0
26
e 5=
959,12
e 5=0,0271
σ5
 E5 =
e5
0,1907
E5 =
0,0271
E5 =7,036 N /mm2
B 5 L0 3
 f 5=
4 E b́ h̅ 3
B5=2 kg

2 ×(959,12)3
f 5=
4 × 7,036× 10,4 ×(10,08)3
f 5 =5886,377 kg . mm/ N
Untuk m6 = 2,5 kg
m6 g
 σ 6=

2,5× 9,8
σ 6=
102,772

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 61


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

σ 6=0,238 N /mm2
∆l
 e 6=
l0
33
e 6=
959,12
e 6=0,0344
σ6
 E6 =
e6
0,0238
E6 =
0,0344
E6 =6,918 N /mm2
B 6 L03
 f 6=
4 E b́ h̅ 3
B6=2,5 kg

2,5×(959,12)3
f 6=
4 × 6,918 ×10,4 ×(10,08)3
f 6 =7483,475 kg . mm/ N
Untuk m7 = 3 kg
m7 g
 σ7=

3 × 9,8
σ7=
102,772
σ 7 =0,0286 N /mm2
∆l
 e 7=
l0
39,5
e 7=
959,12
e 7=0,0411
σ7
 E7 =
e7
0,286
E7 =
0,0411
E7 =6,958 N /mm2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 62


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

B7 L 03
 f 7=
4 E b́ h̅ 3
B7=3 kg

3 ×(959,12)3
f 7=
4 × 6,958 ×10,4 ×(20,33)3
f 7 =8928,546 kg . mm / N
Untuk m8 = 3,5 kg
m8 g
 σ 8=

3,5 × 9,8
σ 8=
102,772
σ 8=0,333 N /mm2
∆l
 e 8=
l0
44,5
e 8=
959,12
e 5=0,0463
σ8
 E8 =
e8
0,333
E8 =
0,0463
E8 =7,192 N /mm 2
B8 L 03
 f 8=
4 E b́ h̅ 3
B8=3,5 kg

3,5 ×(959,12)3
f 8=
4 × 7,192× 10,4 ×(10,08)3
f 8 =10077,71 kg . mm/ N
Untuk m9 = 4 kg
m9 g
 σ 9=

4 × 9,8
σ 9=
102,772
σ 9=0,38142 N /mm2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 63


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

∆l
 e 9=
l0
48
e 9=
959,12
e 9=0,05
σ9
 E9 =
e9
0,38142
E9 =
0,05
E9 =7,6284 N /mm2

B 9 L03
 f 9=
4 E b́ h̅ 3
B9=4 kg

4 ×(959,12)3
f 9=
4 x 7,6284 ×10,4 ×(10,08)3
f 9 =10858,515 kg . mm/ N

4.6 Analisa dan Pembahasan


Berdasarkan data hasil percobaan, didapatkan nilai modulus elastis
dari ketiga kayu yang diuji dengan luas penampang yang berbeda satu
dengan yang lain ditunjukkan dengan tabel 4.1 diatas.
Secara umum, semakin berat beban yang diberikan pada masing-
masing kayu menyebabkan modulus elastis semakin besar. Batang I
mempunyai modulus elastisitas yang paling besar, kemudian disusul
batang II dan batang III yang memiliki nilai modulus elastisitas paling
kecil. Dengan nilai rata-rata modulus elastisitas batang (hasil perhitungan)
sebesar(hasil perhitungan); nilai modulus elastis rata-rata batang II
sebesar(hasil perhitungan); dan nilai modulus elastis rata-rata untuk batang
III (hasil perhitungan).

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 64


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

Menurut hukum Hooke, nilai modulus elastisitas sebanding dengan


besar tegangan dan berbanding terbalik dengan regangan. Atau secara
matematis dituliskan.
E σ
1
E
e
Dimana σ adalah tegangan (N/mm2) dan e adalah regangan.
Dengan demikian, besarnya modulus elastisitas (E) bergantung pada
tegangan dan regangan yang terjadi pada kayu akibat pemberian sejumlah
beban. Karena tegangan merupakan hasil bagi antara gaya dan luas
penampang, maka modulus elastisitas sebanding dengan gaya yang bekerja
pada kayu dan berbanding terbalik dengan luas penampang kayu.
E F
1
E
A
Berdasarkan hubungan tersebut, modulus elastis suatu bahan atau
benda, dalam hal ini kayu, sebanding dengan massa yang dikenai pada
kayu tersebut. Atau secara matematis dituliskan
E m
Maka modulus elastisitas akan semakin besar jika beban atau massa
benda dikali gaya gravitasi yang dikenai pada kayu tersebut semakin besar.
Karena nilai gravitasi bumi adalah tetap, maka variabel yang berpengaruh
terhadap nilai modulus elastisitas adalah massa. Dari hasil percobaan,
jelaslah bahwa semakin besar massa yang diberikan pada kayu, modulus
elastisitas akan semakin besar. Sebaliknya, modulus elastisitas akan
semakin besar jika luas penampang dikali perubahan panjang kayu
semakin kecil.
Dengan demikian, perbedaan modulus elastisitas pada ketiga batang
tersebut disebabkan adanya perbedaan nilai luas penampang, panjang kayu
dan perubahan panjang kayu ketika diberi beban. Selain itu, jenis kayu
yang digunakan serta kondisi kayu yang sudah tidak baik bisa menjadi
penyebab perbedan modulus elatisitas kayu. Pada percobaan ini

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 65


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

pembebanan dilakukan ditengah-tengah batang yang akan diuji karena kita


jika kita ingin mengetahui modulus elastis batang tersebut maka kita harus
meletakkan pembebanan di titik berat atau pusat massa benda tersebut agar
pembebanan seimbang. Hal ini dilakukan dengan mencari nila panjang
tumpuan dan membaginya menjadi dua agar diperoleh pusat pembebanan
yang diinginkan.
Nilai modulus elastisitas akan berpengaruh pada nilai pelenturan
masing-masing kayu. Hubungan antara pelenturan dan pembebanan
masing-masing kayu telah digambarkan dalam gambar 4.9 pada bab
pengumpulan dan pengolahan data. Berdasarkan kurva pelenturan terhadap
beban pada batang I menunjukkan hubungan pelenturan dengan massa
beban mengalami kenaikan seiring bertambahnya berat beban yang
diberikan dengan nilai pelenturan terbesar dicapai pada saat diberikan
beban sebesar 4 kg, yaitu bernilai 683,83 kg/N.mm. Rumus pelenturan

B(l 0 )3
adalah sebagai berikut f= 3
4 E b (h)
Karena nilai L0, b̅ (lebar rata-rata) dan h̅ (tebal rata-rata) kayu selalu
tetap, maka variabel yang berpengaruh adalah B (beban) dan E (modulus
elastisitas kayu). Pelenturan sebanding dengan nilai beban dan berbanding
terbalik dengan modulus elastisitas kayu.
f B
1
f
E
Dari hubungan tersebut dapat diketahui bahwa jika beban semakin
besar, maka nilai pelenturan akan semakin besar pula dan semakin kecil
modulus elastis, maka pelenturan semakin besar.
(+pengamatan grafik)
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pelenturan tidak hanya
ditentukan oleh beban yang diberikan pada kayu, akan tetapi ditentukan
pula oleh modulus elastisitas kayu.
Modulus elastisitas kayu semakin meningkat seiring bertambahnya
beban yang diberikan pada kayu. Karena pelenturan berbanding terbalik

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 66


BAB IV MODULUS ELASTISITAS KELOMPOK 34

dengan modulus elastisitas, maka nilai pelenturan akan semakin kecil


dengan semakin meningkatnya modulus elastis.
1 σ
Karena f dan E=
E e
F ∆l
Dengan σ = dan e=
A l0
F .l 0
Maka E=
A.∆l
Dengan demikian, hubungan pelenturan
f ∆l
f A
1
f
F
1
f
l0
Dalam hal ini terbukti bahwa nilai modulus elastis mempengaruhi
nilai pelenturan karena (+analisa dari perhitungan)
4.7 Kesimpulan
Dari Praktikum Modul 3 tentang modulus elastisitas ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Elastisitas pada suatu benda tidak selalu sama, tergantung oleh
jenis, dimensi, dan pembebanan yang diberikan pada benda.
2. Nilai keelastisitasan dari batang kayu 1 rata-ratanya adalah (hasil
perhitungan)
3. Nilai keelastisitasan dari batang kayu 2 rata-ratanya adalah (hasil
perhitungan)
4. Nilai keelastisitasan dari batang kayu 3 rata-ratanya adalah (hasil
perhitungan)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 67

Anda mungkin juga menyukai