Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL 4
MODULUS ELASTISITAS

Disususn oleh:
Nama

: Heri

Npm

: 240110130080

Kelompok/shift

: 6/TMIP B1

Hari, tanggal

: Rabu, 9 Oktober 2013

Pukul

: 08:00 10:00

Assisten

: Fredy Agil Reynaldo

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Elastis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mudah berubah
bentuknya dan mudah kembali ke bentuk asal. Elastisitas menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah keadaan elastis. Sedangkan modulus elastisitas adalah
kemampuan suatu benda untuk mempertahankan keelastisannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, modulus elastisitas sering digunakan, khususnya
pada bidang ilmu teknik yang mengkaji tentang pembangunan suatu bangunan atau
suatu benda, seperti mesin. Proses pembangunan tersebut berkaitan secara langsung
dengan kekuatan bahan yang akan digunakan.
Praktikum ini dilakukan untuk memahami modulus elastisitas tersebut serta
prinsip dan penghitungan modulus elastisitas. Dalam praktikum ini digunakan benda
berbahan kayu. Selanjutnya, untuk melengkapi praktikum tersebut, disusunlah
laporan praktikum. Isi dari laporan ini tak lain adalah tinjauan pustaka, tujuan
praktikum, hasil-hasil pengamatan dan pembahasan hal-hal yang telah terjadi dalam
praktikum.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.

Membedakan pengertian tegangan dan regangan

2.

Menentukan modulus elastisitas (E) dari suatu batang kayu dengan cara pelenturan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula
ketika gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan. Perubahan bentuk
tersebut dapat berupa pertambahan atau pengurangan panjang, lebar, tebal, dan
volume.
2.2. Benda Elastis dan Benda Plastis
Jika gaya diberikan pada benda elastis, benda tersebut mampu kembali ke
bentuk semula. Sifat dari benda elastis adalah lentur, fleksibel, dapat mengikuti
bentuk dan tidak getas. Sedangkan jika gaya diberikan pada benda plastis, benda
tersebut tidak akan kembali ke bentuk semula. Sifat dari benda plastis adalah getas,
keras namun relatif mudah hancur dibandingkan dengan benda pejal atau solid.
2.3. Tegangan dan Regangan
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik (F) yang dialami
kawat dengan luas penampangnya (A) atau bisa juga didefinisikan sebaghai gaya per
satuan luas. Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan N/m
atau Pascal (Pa).
Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang L
dengan panjang awalnya L. Atau perbandingan perubahan panjang dengan panjang
awal. Karena pertambahan panjang (L) dan panjang awal (L) adalah besaran yang
sama, maka regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi.
2.4. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas adalah rasio antara tegangan dan regangan. Kebanyakan
benda adalah elastis sampai ke suatu gaya dengan besar tertentu, yang biasa disebut
sebagai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan pada benda lebih kecil dari batas

elastisnya, benda akan mampu kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan.
Jika gaya yang diberikan lebih besar dari batas elastisnya, benda tidak akan kembali
ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan.
Modulus elastisitas kayu dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai
tegangan yang diberikan pada kayu dan mengamati penunjukkan oleh garis rambut
sebagai reganngannya. Modulus elastisitas dapat ditentukan melalui :

dengan :
E = modulus elastisitas
B = berat beban (dyne)
L = panjang antara 2 tumpuan (cm)
f = pelenturan (cm)
b = lebar batang (cm)
h = tebal batang (cm)

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat
1.

Meja sebagai tempat meletakkan tumpuan

2.

Dua buah tumpuan sebagai tempat meletakkan benda

3.

Skala cermin sebagai alat penunjuk skala yang ditunjukkan oleh garis rambut

4.

Kait yang dilengkapi garis rambut sebagai tempat menggantungkan beban dan
penunjuk pada skala cermin

5.

Dudukan beban sebagai tempat meletakkan beban


3.2. Bahan

1.

Tiga buah batang kayu yang berbeda ukuran panjang, lebar dan tebalnya

2.

Beban 0,5 kg sebanyak 6 buah


3.3 Prosedur

1.

Ukur panjang (jarak antara dua tumpuan), tebal dan tebal masing-masing batang
kayu.

2.
3.

Susun alat-alat.
Baca dan catat kedudukan garis rambut pada kedudukan setimbang, yaitu
kedudukan tanpa beban.

4. Tambahkan beban satu per satu. Baca dan catat kedudukan garis rambut pada tiap
penambahan beban.
5.

Kurangi beban satu per satu. Baca dan catat kedudukan garis rambut pada tiap
pengurangan beban sampai keadaan tanpa beban.

6.

Ulangi langkah yang sama pada setiap batang kayu.

7.

Hitung modulus elastisitas masing-masing batang kayu.

8.

Gambar grafik antara elastisitas terhadap pelenturan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Ukuran Batang Kayu
Batang
1
2
3

Panjang L (cm)
80
80
80

Lebar b (cm)
1,9
1,4
1,0

Tebal h (cm)
0,9
1,4
0,9

Batang 1

Mass

B=

f+

f-

m.980

(cm)

(cm

rata

(g)

(dyne)

(cm)

E rata2

(dyne/m2)

(dyne/m2
)

(cm
0

0
50 490000

6,8
7,1

6,8
7,1

)
6,8
7,1

7,4
7,7

7,4
7,8

7,4
0
7,75 0,1

0
0

0
0,665.1010

0
100
1500

980000
147000

2000

0
196000

8,0

8,0

8,0

2,264.10

2500

0
245000

8,2

8,2

8,2

2,761.1010

3000

0
294000

8,5

8,5

8,5

3,196.1010

Menghitung E :

1,275.1010
1,752.1010
1,701.101
10

E1 = 0 dyne/cm2

E2 = 0,665 x 1010 dyne/cm2

E3 = 1,275 x 1010 dyne/cm2

E4 = 1,752 x 1010 dyne/cm2

E5 = 2,264 x 1010 dyne/cm2

E6 = 2,761 x 1010 dyne/cm2

E7 = 3,196 x 1010 dyne/cm2


E rata rata =

= 1,701 x 1010 dyne/cm2

Batang 2

Mass

B=

f+

f-

f rata2

m.980

(cm)

(cm)

(cm)

(cm

0
0,247.1010

(g)
0

(dyne)
0
50 490000

E rata2

(dyne/m2)

(dyne/m2
)

6,4
6,6

6,4
6,6

6,4
6,6

)
0
0

6,8
7,0

6,8
7,0

6,8
7,0

0
0

0,480.1010
0,699.1010
10

0
100
1500

980000
147000

2000

0
196000

7,2

7,2

7,2

0,907.10

2500

0
245000

7,4

7,4

7,4

1,103.1010

3000

0
294000

7,6

7,6

7,6

1,288.1010

0,746.101
0

E1 = 0 dyne/cm2

E2 = 0,247 x 1010 dyne/cm2

E3 = 0,480 x 1010 dyne/cm2

E4 = 0,699 x 1010 dyne/cm2

E5 = 0,907 x 1010 dyne/cm2

E6 = 1,103 x 1010 dyne/cm2

E7 = 1,288 x 1010 dyne/cm2


E rata rata =

= 0,746 x 1010 dyne/cm2

Batang 3
E

E rata2

(cm)

(dyne/m2)

(dyne/m2)

(cm)
6,8
7,3

0
0

0
1,178.1010

Mass

B=

f+

f-

m.980

(cm)

(cm)

rata2

6,8
7,3

6,8
7,3

(g)
0

(dyne)
0
50 490000

0
100
1500

980000
147000

7,8
8,3

7,8
8,3

7,8
8,3

0
0

2,206.1010
3,109.1010

2000

0
196000

8,8

8,8

8,8

3,910.1010

2500

0
245000

9,3

9,3

9,3

4,625.1010

3000

0
294000

9,8

9,8

9,8

5,267.1010

2,796.1010

E1 = 0 dyne/cm2

E2 = 1,178 x 1010 dyne/cm2

E3 = 2,206 x 1010 dyne/cm2

E4 = 3,109 x 1010 dyne/cm2

E5 = 3,910 x 1010 dyne/cm2

E6 = 4,625 x 1010 dyne/cm2

E7 = 5,267 x 1010 dyne/cm2


E rata rata =

= 2,796 x 1010 dyne/cm2


Kurva antara beban B terhadap pelenturan (f rata2)

Batang 1

Gambar 1. Grafik Batang 1

Batang 2

Gambar 2. Grafik Batang 2

Batang 3

Gambar 3. Grafik Batang 3

Modulus Elastistas Secara Grafik

Batang 1

Y = Bx+A = 1728676,236x-11803763,96
A = -11803763,96
B = 1728676,236
r = 0,998
E = 3,065.1011

Batang 2

Y = Bx+A = 2450000x-15680000
A = -15680000
B = 2450000
r=1
E = 1,205.1012

Batang 3

Y = Bx+A = 1527,5x-102,81
A = -6664000
B = 980000
r=1
E = 9,144.1010
Bandingkan dengan literatur

Batang 1

E>E
3,065.1011>1,701.1010

Batang 2

E>E
1,205.1012>0,746.1010

Batang 3

E>E
9,144.1010>2,796.1010

4.2 Pembahasan
Modulus elastisitas kayu dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai
tegangan yang diberikan pada kayu dan mengamati penunjukan oleh garis rambut
sebagai regangannya.
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini sesuai dengan teori-teori yang ada.
Kita dapat melihat dari hasil pengamatan pada tabel baik itu pada batang I, batang II,
maupun batang III, jika digambarkan dalam bentuk kurva, kurvanya berbentuk linier
walaupun tidak sempurna dan pertambahan panjangnya tidak selalu bernilai konstan.
Namun nilai elastisitas yang diperoleh tidak sesuai dengan litelatur.

Literatur E kayu 1,0 x 1011 dyne cm sampai dengan 1,5 x 1011 dyne cm. Tetapi
hasil yang diperoleh :
Batang I
Tabel rata-rata = 2,5415x
Kalkulator (E) = 2,5505x
Jadi, Tabel E rata-rata : Kalkulator E
2,5415x : 2,5505 x Batang II
Tabel rata-rata =4,6158 x
Kalkulator (E) = 1,3120 x
Jadi, Tabel E rata-rata : Kalkulator E
4,6158 x : = 1,3120 x
Batang III
Tabel rata-rata = 1,0180 x
Kalkulator (E) =
Jadi, Tabel E rata-rata : Kalkulator E
1,0180 x :
Perbandingan literature dan hasil percobaan dari tabel tidak terlalu mendekati
dengan ketetapan literatur.
Selain itu juga hasil perhitungan besarnya Modulus Elastisitas dengan
menggunakan rumus dan dengan menggunakan kalkulator berbeda hasilnya.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang ada. Salah satu faktor yang
pertama paling berpengaruh adalah cara membaca garis rambut. Dimana jika dilihat
oleh beberapa orang dari sudut pandang yang berbeda, maka angka yang didapatpun
berbeda pula. Oleh karena itu, mungkin kesalahan pembacaan menjadi penyebab
sedikit berbedanya hasil percobaan dibanding dengan literatur yang sudah ada. Yang
kedua yaitu cara meletakan benda yang kurang efisien dan dapa bergerak jika
tersentuh atau tersenggol.

BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
1.

Kayu memiliki Modulus Elastisitas,

2.

Grafik yang diperoleh adalah grafik linier(walaupun tidak sempurna).

3.

Pelenturan balok kayu dapat dihitung melalui penambahan beban pada kayu dan
menghitungnya menggunakan rumus :
Modulus Elastisitas = E =

DAFTAR PUSTAKA
Zaida Drs., M.Si. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. FTIP. Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai