Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 4 KP 1,2,3
MODUL 5 KP 1,2,3
MODUL 6 KP 1,2,3
MODUL 8 KP 1,2,3
MODUL 9 KP 1,2,3

Dosen Pembimbing : MUH. HUMAIDIN, M.Pd

DISUSUN OLEH
PRAKTIKAN:

SIAGIAN (859152641)

UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021.2


MODUL 4
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
GAYA

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besaran dan arah (Besaran Vektor). Gaya dapat
menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau
menarik kursi, sebaliknya gaya dapat pula menyebabkan benda bergerak menjadi, berhenti
misalnya gaya gesek ban pada waktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang
berjalan.

KEGIATAN PRAKTIKUM

A. GAYA LISTRIK STATIS

1. Alat dan Bahan

1) Penggaris/sisir plastik
2) Potongan-potongan kecil kertas 
3) Rambut seseorang yang agak tebal dan kering 

2. Cara Kerja

1) Gosokan penggaris/sisir plastik ke rambut.


2) Kemudian dekatkan penggaris/sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3) Amati apa yang terjadi.
4) Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang gaya
listrik statis.

KESIMPULAN:
Penggaris/Sisir Plastik yang digosokkan pada rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas
kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris/sisir. Hal ini terjadi
karena gesekan Penggaris/sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya
listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.
B. GAYA MAGNET
1. Alat dan Bahan
1) Magnet batang 
2) Jarum jahit 
3) Alumunium
4) Seng
5) Seutas benang jahit 
6) Potongan plastik 
7) Potongan kertas 
8) Statif 
9) Isolasi Plastik

2. Cara Kerja
1) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan.
2) Amati apa yang terjadi
3) Masukan data dalam tabel  pengamatan

Tabel Pengamatan 4.1


No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik

1 Magnet Jarum Tertarik

2 Magnet Aluminium Tidak tertarik


3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik
KESIMPULAN:
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda benda tertentu
yaitu besi,nikel. Benda yang dapat di tarik oleh magnet diset dengan benda magnetik dan benda
yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda non magnetik
C. GAYA GESEK
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan

1. Alat dan Bahan


1) Kereta
2) Neraca Pegas 2 buah 
3) Balok kayu 5x5x10 cm

2. Cara Kerja
1) Letakkan sebuah balok kayu diatas meja
2) Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
3) Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan dan catat penunjukkan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak)
4) Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak

Tabel 4.2
Penunjukkan Neraca Pegas
No. Keadaan balok (Newton)
1 Sebelum bergerak 1,6+2,1+2,2+2,0+1,9= 9,8:5= 1,96 N

2 Saat bergerak 1,4+1,5+1,5+1,5+1,5= 7,4:5= 1,48 N

3 Sesudah bergerak 1,2+1,4+1,3+1,3+1,4= 6,6:5 = 1,32 N

KESIMPULAN
Gaya gesek pada saat benda diam adalah 0 dan gaya gesek sebelum bergerak lebih
besar dibandingkan dengan sesudah bergerak. Gaya Gesek yang bekerja pada saat
benda diam adalah gaya gesek statis dan gaya gesek yang bekerja pada saat benda
bergerak adalah gaya gesek kinetis

D. GAYA PEGAS
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Kekuatan yang
ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan.

1. Alat dan Bahan


1) Karet Gelang 
2) Penggaris
3) Beban 20 gr
4) Statif

2. Cara Kerja
1) Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2) Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3) Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang
bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini
juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik
pegas. Di mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya
konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
2. Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke
kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada
karet gelang yang menimbulkan gaya pegas
.
E. GAYA BERAT
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju
benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik
bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi
1. Alat dan Bahan
1) Karet Gelang 
2) Penggaris
3) Beban berbagai ukuran
4) Statif

2. Cara Kerja
1) Seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
2) Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3) Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4) Ukur panjang karet gelang.
5) Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban).
6) Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

F. PERPADUAN GAYA

1. Alat dan Bahan


1) Kereta
2) Neraca Pegas 2 buah 

2. Cara Kerja
1) Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang sama
2) Tariklah Hubungkan kedua ujung balok masing masing dengan neraca pegas
3) Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas

Penunjukan Besar Gaya Oleh Neraca Pegas


No
1 (Newton) 2 (Newton)
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1.0
5 1,5 1,5

KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil praktikum bahwa Setiap 2 benda yang bekerja memiliki dua gaya yaitu gaya
aksi dan gaya reaksi

MODUL 4
KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK

A. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.


2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan
(kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan
potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari benda-benda
yang berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan) perubahan tempat
(Bagus, 2005). Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau
tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal
tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik
acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada lintasan
yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus
beraturan adalah: Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus , Kelajuan benda selalu
tetap tidak berubah. Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang melaju,
dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya
motortersebut menempuh jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain
perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang bergerak
lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu
berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau
konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal,
kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh kembali ke
bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang
dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak benda yang
berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai
bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara
teratur. Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan percepatan tetapi
bernilai negatif
E. Prosedur Percobaan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1. Rakitlah alat dan bahan.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik Ukur
panjang BC.
4. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yan diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
5. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
6. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)


1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1untuk bergerak dari
B ke C (tBC).
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan
catat datanya pada Tabel 1.2.

F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)


1 0,10 0,2
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52
2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!

3. Buatlah kesimpulannya!

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi

waktu (tAB) pada percobaan GLBB!

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!

6. Buatlah kesimpulannya!

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S fungsi t)!

Kesimpulan :
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena
ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan.
H. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima


percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu
0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak benda
yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang
sama benda menempuh jarak yang sama). Selain itu, terlihat bahwa semakin besar
jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat
bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB
merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda.

Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s . 2

Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang
memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap. Grafik
hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLBB berbentuk kurva.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:


1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan).
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PESAWAT SEDERHANA
PERCOBAAN 1 : KATROL

A. Tujuan Percobaan
Menjelaskan manfaat dari katrol dan menentukan keuntungan mekanik pada katrol.
B. Alat dan bahan
1. Katrol tetap.
2. Katrol bergerak.
3. Neraca pegas 0-500 gram.
4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah).
5. Benang secukupnya atatu senar plastik.
6. Statif atau penggantung katrol.
C. Cara Kerja
1) Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr, 50gr, dan 20gr)
dengan menggunakan neraca pegas. Kemudian memeriksa apakah skala pada pegas
menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera dan memasukkan hasil
kalibrasi ke dalam tabel pada lembar pengamatan.

2) Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A tergantung, catat
skala yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan masa beban A.
3) Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara berurutan dari
100gr sampai dengan 400gr.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap.
5) Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di
A.
6) Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti beban A dari 100
gram sampai 400 gram.
D. Hasil Pengamatan
No Beban Data hasil kalibrasi
1 20 gram 0,25 N
2 50 gram 0,36 N
3 100 gram 1,26 N
4 150 gram 1,89 N
5 200 gram 2,52 N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat dibandingkan
antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1
E. Pembahasan
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram dengan
menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada data hasil pengamatan
kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga 400 gram, lalu
dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.
F. Kesimpulan
Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.
G. Pertanyaan dan Jawaban
1. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala
kecil sama dengan massa beban . . . gram
Jawab : 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram
2. Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah. . . .
Jawab : Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik
Beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung.
3. Pada langkah keemapat (4), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak
adalah. . . .
Jawab : Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang
diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada
kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.

4. Mana yang lebih mengntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak? Berikan
alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?
Jawab : Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu
berubah-ubah posisinya.

PERCOBAAN 2 : TUAS

A. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:
1) Menjelaskan manfaat dari tuas
2) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

B. DASAR TEORI
Tuas adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika
ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka ujung yang lain akan
memberikan dorongan ke atas.

Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan


menggunakan tuas adalah gaya yang dihasilkan lebih besar daripada gaya
yang dikeluarkan. Besarnya gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang
lengan gaya dan panjang lengan beban. Makin besar perbandingannya, makin
besar pula gaya ungkit yang dihasilkan menggunakan tuas.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Penggaris ukuran panjang 30 – 100 cm
2) Statif atau penyangga untuk menggantung penggaris
3) Benang secukupnya
4) Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing masing satu
buah.
5) Klip kertas sebagai pengganti beban.

D. CARA KERJA
Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar 4.16 berikut ini:

Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam


keadaan seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-
tengah penggaris ( misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik tumbu nol
pada angka 15)
1) Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan
(B). atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.
2) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir
modul ini.
3) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.8
Tuas
N Lengan beban Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa
O
1 20 gram 7 cm 14 cm 10 gram
2 50 gram 6 cm 14,5 cm 20 gram
3 100 gram 3 cm 25,5 cm 20 gram

F. PEMBAHASAN
Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula
kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri)
dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar
dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan
beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban
kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti
terlihat pada tabel diatas (Tabel 4.8.)

G. KESIMPULAN
Jika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE
tidak akan seimbang.

H. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR
dibandingkan OE akan … (berikan alasan anda dengan singkat dan jelas
mengapa hal ini terjadi) ?
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

2) Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan, maka:


Beban x Lengan beban = 10 x 20 = 200 gram

3) Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!


- Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
- Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak
pasir.
- Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop
LAPORAN PRAKTIKUM KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHANYA PADA SUATU ZAT
PERCOBAAN 1 : TITIK LEBUR ES

A. DASAR TEORI
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu dimana zat
padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik
didih air 100 oC sedangkan alkohol 78 oC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187 oC.
Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak
murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian zat.
Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan.
Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di
bawah suhu 0oC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan
menurun.

B. TUJUAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 oC
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 oC

C. ALAT DAN BAHAN


1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana Kaca 2 buah.
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Static 2 buah.
D. CARA KERJA
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus
sampai mencapai suhu 100oC.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang
tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
E. PEMBAHASAN
Bejana kaca diisi dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut
dipanaskan dengan api yang bersumber dari Bunsen. Kemudian diamati setiap perubahan suhu
pada bongkahan es yang terdapat pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Kemudian
pengamatan tertuang pada Tabel 5.1.
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7oC
2. Tabel 5.1 Perubahan suhu es.

Tabel 5.1
Data kenaikan suhu es
Kenaikan suhu Suhu pada
No 2 menit ke- Termometer keterangan

1 1 0 oC 0 oC Es mencair (dari benda padat ke cair)

2 2 33 oC 40 oC Suhu mulai naik, proses pencairan


perlahan memanas

3 3 43 oC 82 oC Suhu air meningkat, mengghasilkan


gelombang air

4 4 14 oC 96 oC Suara air mendidih mulai muncul

5 5 3 oC 100 oC Titik didih air mencapai batas


maksimum

F. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik lebur es pada suhu 0 oC
2. Titik didih air maksimum 100 oC, namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 oC sudah
bisa mendidih. Hal tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila
cuaca panas semakin tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih.
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini
terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke
cair dengan kata lain jika suhu semakin naik, es akan semakin cetap mencair.
2. Pada saat termomether menunjukan skala 0 oC pemanasan masih berlangsung, maka yang
terjadi adalah peristiwa dimana es mulai mengalami perubahan atau peleburan dari bentuk es
menjadi cair.
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0 oC walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini
terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 oC terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit
setelah pemanasan.

PERCOBAAN 2 : PERUBAHAN WUJUD PADAT


MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

A. TUJUAN
1. Menguji bahwa benda padat langsung menjadi gas.
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Yodium Kristal / garam secukupnya
2. Kapur barus secukupnya
3. Parafin / lilin secukupnya
4. Tabung reaksi 3 buah
5. Penjepit tabung 3 buah
6. Bunsen / lampu spritus 2 buah

C. CARA KERJA
1. Masukkan beberapa butir salah satu Kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan Kristal yang ada di dasar tabung.

D. TEORI
Perubahan wujud dari padat menjadi gas atau sebaliknya disebut menyublim atau penyubliman.

E. DATA PENGAMATAN
Langsung menguap Ya
No Kristal Mencair dulu ya atau keterangan
atau Tidak
tidak
Setelah dingin kristal
1 Yodium Tidak Ya semakin kering karena ada
penguapan
Setelah dingin kembali
2 Kapur barus Ya Ya membentuk kristal
Setelah dingin kembali
3 Lilin Ya Ya membentuk kristal

F. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan, pemanasan yang dilakukan pada benda padat seperti
yodium,kapur barus,dan lilin membuat benda –benda tersebut mengalami penguapan atau
berubah menjadi gas.pada kapur barus dan lilin ketika dipanaskan keduanya mencair terlebih
dahulu,setelah itu berubah menjadi gas.

G. KESIMPULAN
Setiap benda padat jika dipanaskan akan menjadi gas, berarti benda tersebut mengalami
penyubliman.
H. PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan ?
Jawab :
Setelah uap di dinginkan maka akan membentuk butiran-butiran Kristal kembali.
2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer?
Jawab : akan mengalami penguapan/menguap.
LAPORAN PERCOBAAN 3
PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS

A. Tujuan
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.
B. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi 2 buah.
2. Gabus penutup 2 buah.
3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.
4. Termometer 1 buah
5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
6. Bejana 1 buah.
7. Ketel uap 1 buah.
8. Tripot 1 buah.

C. Tahapan Kegiatan
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan gabus yang
telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
D. Hasil pengamatan
Setelah air beberapa menit kemudian Nampak uap air yang dapat dilihat dalam selang. Uap
tersebut semakin memenuhi selang sampai ke ujung yang lainnya (mengalir).

E. Pembahasan
Air yang dididihkan lama-lama mendidih dan uap airnya mengalir melalui selang/pipa kecil.
Terdapat kenaikan suhu udara sebelum munculnya uap air yang mengalir. Uap air yang mengalir
tersebut berubah menjadi air kembali setelah dingin. Ini dapat dilihat pada tabung yang dibawah.

F. Kesimpulan
Benda cair yang akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih dan benda akan berubah
menjadi cair jika diinginkan.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Pada suhu lebih kurang 40 ketel mulai mengeluarkan uap air.

Uap/gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah
menjadi udara karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas
dibanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan).
MODUL 5
KB 2 PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS PADA SUHU
ZAT

PERCOBAAN I : KONDUKSI
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat sebagai perantara, tanpa disertai
dengan perpindahan zat perantaranya.
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.
Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari
api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan
kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.

Tujuan
a) Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
b) Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

Alat dan Bahan .;


a) Tripot 1 buah.
b) Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
c) Cakram konduksi 1 buah.
d) Lilin warna/malam secukupnya.

Tahapan Kegiatan
1. Ambil empat bagian Jilin /malam dan letakkan masing-masing di ujuag logam pada
cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.

Hasil Pengamatan

Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin

No Jenis Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair


bahan pertama kedua ketiga keempat
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
4 Aluminium √
Kesimpulan
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga
lilin cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah
meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini
disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor)

Jawaban pertanyaan
1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas adalah
tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga
yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab
tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator
daripada konduktor.
3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yabg
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga logam
lebih mudah menghantarkan kalor/panas.
PERCOBAAN 2: KONVEKSI
Konveksi adalah perpindahan panas melalui cairan yang disertai dengan perpindahan zat
perantara. Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan
partikel zat tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi.
Konveksi ini terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara
bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.

Tujuan
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

Alat dan bahan Jumlah


1. Kotak konveksi 1 buah.
2. Lilin 2 buah.
3. Kertas karton 2 lembar.

Tahapan Kegiatan

1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm,
tinggi 15 cm.
2. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
4. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.
6. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.
7. Perhatikan gambar di bawah ini.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak
mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1.
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi
karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan
udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.
Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena
perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan
molekul/partikel zat tersebut.

Jawaban Pertanyaan
1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses
pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi
sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti
percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1,
kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya
bertekanan tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2.
2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna untuk
meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu
mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

PERCOBAAN 3 : KONVEKSI DALAM AIR


Tujuan
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi didalam zat cair ( air )

Alat dan Bahan


1. Bejana kaca 1 buah
2. Serbuk Gergaji secukupnya
3. Tripot 1 buah
4. Lampu Spiritus 1 buah
5. Kasa 1 buah
Dasar Teori
Konveksi adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak massa melekul-melekul
dari suatu tempat ke tempat lain. Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan
perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.
Konveksi melibatkan gerak molekul-molekul pada jarak yang besar. Konveksi
merupakan mekanisme utama perpindahan panas dalam fluida di sekitar kita. Konveksi
terjadi secara alami atau paksa .
Dalam konveksi alami gaya apung suatu fluida yang dipanaskan mengarahkan
gerakannya. Bilamana fluida (gas atau cair ) dipanaskan, bagian itu mengembang dan
mempunyai massa jenis lebih rendah dibandingkan sekelilingnya sehingga bergerak naik.
Dalam konveksi paksa , pompa atau peniup mengarahkan fluida yang dipanaskan ke
tujuannya . Laju Q/t dimana benda memindahkan fluida ke sekitarnya kira0kira sebanding
dengan luas penampang A benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan
temperature T antara keduanya dengan h
( koefisien konveksi ) yang tergantung pada bentuk dan arah benda. Peristiwa konveksi dapat
ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan air dalam bejana yang
telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan bagaimana pergerakan konveksi
dalam air terjadi.

Cara Kerja
1. Mengisi bejana dengan air sampai hampir penuh
2. Mencampurkan sedikit serbuk gergaji kedalam bejana air dan diaduk sampai merata
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air
4. Amati serbuk – serbuk dalam bejana saat mulai dipanaskan dan
seterusnya. Mencatat perubahan apa saja dan pergergerakan apa saja yang terjadi dalam
bejana.
5. Mencatat hasil pengamatan

Hasil Pengamatan

Sebelum Panas Mulai Panas


Sebelum dipanaskan serbuk gergaji Pada suhu 40 C serbuk gergaji tersebut mulai bergerak
ada yang di dasar gelas ada pula yang berputar-putar, yang tadinya diatas turun ke bawah
berada di atas gelas yang tadinya di bawah naik ke atas.
Pada suhu 80 C pergerakan serbuk gergaji semakin
cepat.

Pembahasan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji,
diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang berada
dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji
tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas
berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.
3. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-molekul air
yang tadinya di bawah (dekat dengan api) akan naik ke atas, ini dapat dilihat dari
pergerakan serbuk gergajinya.

Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi
peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian
zat yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari
bawah keatas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak

Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk – serbuk tersebut!
Jawab : Yang terjadi adalah serbuk – serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik
turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah keatas berputar terus
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas gerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan
dengan menggunakan hubungan volume, massa jenis,dan kaitannya dengan suhu T
Jawab : serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.
Suhu air yang semakin naik membuat partikel air bergerak dan karena itu serbuk
gergaji ikut bergerak bersama bergeraknya partikel air. Besarnya energi konveksi (laju
konveksi) ditentukan oleh persamaan berikut :

Φ= hxAxT
t

Keterangan :
Φ = Massa
h = Koefisien
konveksi t =
Waktu
A = Luas
penampang T =
Suhu ( Kelvin )
PERCOBAAN 4: RADIASI
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak memerlukan
zat perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang hampa udara. Bila radiasi
datang pada suatu benda, maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap
kalor/panas yang mengenainya.

Tujuan
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan perantara dengan
melakukan percobaan termoskop.
Alat dan Bahan Jumlah
1. Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah.
2. Papan triplek ukuran (15 x 30) cm 1 buah.
3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah.
4. Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.
5. Selang plastik kecil diameter ± 1/2 cm 20-25 cm.
6. Zat pewarna merah/biru secukupnya.
7. Statis/dudukan 1 buah.

Tahapan Kerja
1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu
lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Dibuat rangkaian seperti gambar. Kedua lampu berwarna hitam dan putih
dihubungkan dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan
triplek. Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran
/radiasi sinar matahari.
Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah lampu
berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap pamas lebih
banyak dari pada lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya meningkat dan
mendorong cairan dalam selamg bergerak kearah lampu berwarna putih

Kesimpulan
Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor/panas

Jawaban Pertanyaan
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah
lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih
tinggi dari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas
sehingga udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian
rupa agar dapat membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor.
MODUL 5 KEGIATAN PRAKTIKUM 3
KEGIATAN PERCOBAAN 1
1. PERUBAHAN PANJANG (MUAI PANJANG)
Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis benda yang terkena
panas akan memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda ada yang menguntungkan dan ada
juga yang merugikan. Contoh yang merugikan adalah pada pemasangan rel kereta api
harus diberi antara untuk mengatasi pemuaian, sedangkan yang menguntungkan banyak
digunakan dalam teknologi seperti; stop kontak, termometer bimetal, dan lain-lain.

a. Tujuan
Menguji Pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena
pengaruh panas
b. Alat dan Bahan
1.   Kawat tembaga 1 mm 50 cm.
2.   Kawat nikelin 1 mm 50 cm.
3.   Statis 1 buah.
4.   Spiritus secukupnya.
5.   Pemberat/anak timbangan 50 gram
dan 100 gram 1 buah.
6.   Kapas secukupnya.
7.   Penggaris 1 buah

c. Cara Kerja
Tahapan Kegiatan
1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.
3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat dibakar/dipanasi?
Tabel 5.4
Pengamatan Pertambahan Panjang

Pertambahan
No. Jenis Logam Keterangan
Panjang
1. Tembaga 0,2 cm Beban 100 gram
2. Nikelin 0,4 cm Beban 100 gram

3. Kawat 0,1 cm Beban 100 gram

KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam, makin panjang
pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.

KEGIATAN PERCOBAAN 2
2. PEMUAIAN ZAT CAIR
Zat cair dapat memuai bila dipanaskan. Pemuaian zat cair ini sering juga dikatakan sebagai
pemuaian volume

a. Tujuan
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.

b. Alat dan Bahan


1) Botol minuman bekas 1 buah
2) Pewama secukupnya
3) Sedotan minuman 1 buah
4) Baskom/ember 1 buah.
5) ditarik oleh magnet)
6) Lilin mainan/malam  secukupnya
7) Termometer 1 buah.
c. Tahapan Kegiatan
1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl berwama
putih bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan minuman
(usahakan sedotan berwarna putih bening).
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi

KESIMPULAN
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
3. Dari air di baskom ke udara luar.
4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.
KEGIATAN PERCOBAAN 3
3. PEMUAIAN BENDA GAS
Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda ras demikian juga
akan memuai jika diberi kalor atau panas.

a. Tujuan
Menguji pemuaian benda gas.

b. Alat dan Bahan


1.    Botol minuman bekas 1 buah.
2.    Lilin  1 buah.
3.    Sedotan minuman 1 buah.
4.    Baskom/ember  1 buah.
5.    Lilin mainan/malam  secukupnya

c. Tahapan Kegiatan
a. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan bahan
yang telah disiapkan.
b. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warna yang
dimasukkan dalam botol.
c. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.

Tabel 5.5
No. Cara Pertama Keterangan

1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi dalam air. Air masih tenang
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat dalam air. Air tampak
bergelembung
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul gelembung 8 menit 12 detik
air.

Tabel 5.6
No. Cara Kedua Keterangan
1 Sebelum botol dimasukan ke dalam air panas keadaan Balon kempes
balon.
2 Setelah botol imasukan ke dalam air panas posisi balon. Mengembang
3 Lama pemuaian gas dalam botol diperkirakan. 1.16.60
4 Suhu maksimum air saat botol dimasukan dalam ember. Suhu + 900 C

KESIMPULAN
Benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor )
MODUL 6 KP 1

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Jenis dan Bentuk Gelombang
(Jenis-jenis Gelombang, Sifat Pemantulan Gelombang, dan Gelombang
Stasioner)

1. Judul Percobaan :Percobaan jenis-jenis gelombang


a. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang logitudinal.

b. Hasil Pengamatan
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya
suatu rambatan atau gelombang.

c. Alat dan Bahan


1) Slinki
2) Kabel listrik, panjang 5 m = 0,5 cm
3) Benang kasur panjang 3 m.
4) Karet Gelang.

d. Cara Kerja
1) Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2) Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3) Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada
saat ujung slinki digerakkan ).
4) Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang
salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada
kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata
karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel
listrik tersebut.

Gambar 6.7 Usikan Pada Slinki

5) Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:

Gambar 6.8
Usikan Pada Slinki Sacara Berulang

Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan
Gelombang Longitudinal.

e. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
f. Pertanyaan dan Jawaban
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang
memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada
slinki yang digerakkan maju mundur.
2. Jenis Percobaan : Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
a. Tujuan
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
b. Percobaan
Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata
terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika
diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah
datangnya gelombang
c. Alat dan Bahan
a. Slinki
b. Benang Kasur
c. Kerikil
d. Cara Kerja
d. Cara Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, di bak air atau dibenaja yang berisi air,
jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan
menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. ikatlah salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh
atau dipegang teman anda. Ujung yang satu ini harus tetap pada temapat yang tidak
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Seperti gambar berikut.
Gambar 6.9
Slinki Membentuk Setengah Panjang Gelombang

Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang hilang.


Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150 cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas.
5. Memeang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.
6. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga
tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali
sehingga membentuk gelombang.

Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang.


Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah
gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan
gelombang asalnya.
Gambar 6.2
Titik keseimbangan dan simpangan

7. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5
m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata
ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar
e. Kesimpulan
1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

3. Jenis Percobaan : Percobaan Gelombang Stasioner


a. Tujuan
1. Mengamati gelombang stasioner.
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap pajang gelombang.

b. DasarTeori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang
yang identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah
satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun. Besar amplitudo
gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan nilai
minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan
amplitudo minimum disebut simpul.Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang
stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.

c. Alat dan Bahan


1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik.
3. Benang kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram
d. Langkah Kerja
1. Rangakai alat dan bahan seperti di gambar 6.10 diatas (Percobaan Melde)
2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai
timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner tersebut, terlihat
berjalankah ? mengapa ? Terjadikah perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
6. Matika catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram,
htung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
8. bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang gelombang
dengan tangan tali.

e. Hasil Percobaan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun. Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan
terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.

f. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu
T : M : 75 gram : 50
l 1.5 m
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara
perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang
stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan
gelombang pada gelombang stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut
yaitu: λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
4. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan
talinya adalah: T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m
5. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang
tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1
l 2 2
6. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
7. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang
gelombangmya 3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
8. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

g. Jawaban pertanyaan
1. Jika sebuah batu dilempar ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukaan air. Apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat ?

Jawab :
Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang transversal, karena arah
getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnet.
Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya ?
Jawab :
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan
partikel- partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang
pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
3. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang ?
Jawab :
hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
4. Pada prinsip penanaman beban, anda memperoleh panjang gelombang yang
berbeda panjangnya. Berubah jukahkah frekuensi gelombang itu ? jelaskan
jawaban anda! Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau
sama.
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KEGIATAN PRATIKUM 1
1. Percobaan Muatan Listrik
a. Tujuan
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat
muatan
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan
b. Alat dan Bahan
1) Bola Pimpong 2 buah
2) Benang jahit secukupnya
3) Lembaran wol dan nilon
4) Tas Plastik
5) Isolasi
6) Sisir plastik
7) Potongan kertas kecil-kecil 
c. Cara Kerja
1) …………………………
2) …………………………
3) …………………………
4) …………………………
5) ……………………......
6) Lengkapi Tabel. ( Hasil Pengamatan Poin 1-5)

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan
wool plastik nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

d. Jawaban pertanyaan
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.
Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A, bermuatan negativ maka: 
B bermuatan positif
C bermuatan negatif
D bermuatan positif
4. Kesimpulannya: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


a. Tujuan
 Menjelaskan aliran arus listrik dalam suatu rangkaian listrik
 Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
b. Alat dan Bahan
1) Baterai 1,5 Volt 3 buah
2) Kabel Penjepit secukupnya ( Merah dan Hitam)
3) Bola Lampu 2,5 Volt-3,6 Volt 3 buah
4) Avometer 1 Buah
5) Dudukan Baterai 3 Buah

c. Cara Kerja
1) …………………………………………
2) …………………………………………
3) . ………………………………………..
4) …………………………………………
5) ………………………………………….

Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat besi √ √
2. Kawat tembaga √ √
3. Sendok kawat √ √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
6. Grafit (mata pensil) √ √

KEGIATAN PRATIKUM 2
1. Percobaan Bentuk Magnet
a. Tujuan
Menunjukkan bentuk medan sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi
b. Alat dan Bahan
1) Karton Putih 1 lembar
2) Magnet batang 1 buah
3) Serbuk besi
c. Cara Kerja
1) Letakkan sebuah magnet di atas meja
2) Pegang selembar Karton putih di atas magnet tersebut
3) Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu
secara perlahan beberapa kali
4) Amati dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk besi itu
5) Dari hasil pengamatan anda, buatlah kesimpulan tentang medan Magnet
d. Kesimpulan
Magnet batang mempunyai 2 kutub yang merupakan bagian magnet yang mempunyai
pengaruh kemagnetan paling kuat
e. Jawaban Pertanyaan
1) Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya gaya magnet
2) Sebuah magnet selalu memiliki kutup utara dan kutub selatan karena ini merupakan asas
piranti yang dikenal dengan kompas, jarum kompas adalah sebuah magnet yang ditopang
pada pusat beratnya sehingga dapat bergerak bebas. Maka salah satu ujungnya selalu
menunjuk kearah utara dan ujung yang lain kearah selatan
3) Aturan Untuk Melukis sebuah medan magnet
1) Aturan tangan kanan tentang arah medan magnet yang melakukan gaya pada
partikel bermuatan positif yang sedang bergerak dengan kecepatan V, jika partikel
mempunyai muatan negatif, maka gaya mempunyai arah berlawanan.
2) Besar B didefisinisikan dalam F, I, Q dan V

2. Percobaan mengamati gejala medan magnet


a. Tujuan
Menjelaskan pengaruh Arus listrik terhadap medan magnet
b. Alat dan Bahan
1) Kabel secukupnya
2) Baterai 1,5 volt 4 buah
3) Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt
4) Kompas
5) Kumparan tipis
c. Cara Kerja
1) …………………………………………….
2) …………………………………………….
3) …………………………………………….
4) …………………………………………….
5) …………………………………………….
Tabel Hasil Pengamatan
Jarum kompas Arah simpangan
Keadaan saklar
menyimpang kompas
1 Jenis Rangkaian
Terbuka Tertutup Ya Tidak Kanan Kiri

1 Seri 2 baterai √ √

2 Seri 2 baterai √ √ √
Seri 2 baterai (polaritas
3 baterai dibalik)
√ √

4 Seri 4 baterai √ √

5 Seri 4 baterai √ √ √

d. Jawaban Pertanyaan
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih besar, karena arus
listrik yang mengalir juga cukup besar. Sehingga gaya magnetic yang ditimbulkan makin
besar pula.
2. Jika arus (1) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi magnet (B) titik
besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik
3. melakukan gaya pada arus listrik. Makin cepat medan magnetic berubah, makin besar juga
induksinya.

Hubungan antara arus listrik dengan magnet adalah :


a. Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat medan
magnetiknya.
b. Gaya pada arus listrik dalam medan magnetik sama dengan besar gaya pada elemen arus
(I) sepanjang A1 ketika berada dalam medan magnetik
4.
a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka penyimpangan
jarum lebih besar kaena makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya yang
ditimbulkan oleh magnet.
b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas, maka penyimpangan
jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin lemah gaya yang
ditimbulkan.
 
4. Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar makin dekat
Jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya induksi magnet dan makin jauh jarak
benda ke magnet, maka makin lemah induksi magnetnya.
3. Percobaan mengamati gejala medan magnet

a. Tujuan
Menjelaskan sifat-sifat magnet

b. Alat dan Bahan


1) Magnet 2 batang
2) Statis
3) Benang
4) Besi, seng, aluminium (benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet)

c. Cara Kerja
1) …………………………………………….
2) …………………………………………….
3) …………………………………………….
4) …………………………………………….
5) …………………………………………….
6) …………………………………………….

Hasil Pengamatan dari cara kerja poin 3-5 di atas


1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi magnet
yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadimagnet batang yang digantung
menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan mengenai sifat-sifat magnet. Kami memberi tanda S untuk kutub selatan
dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang.
Kemudian kami gantung salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu kami dekatkan kutub
selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung. Secara
perlahan-lahan dan terjadi adalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang
dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung. Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang
dipegang.Jika dengan cara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara
magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan kutub
utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang
digantung mendekati magnet yang dipegang.
 
Sebuah magnet selalu mempunyai kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang sejenis akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak
sejenis akan tarik-menarik.
Jawaban Pertanyaan
1. Sifat-sifat magnet
a) Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang merupakan bagian-
bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat.
b) Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk ke
selatan.
c) Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan sejenis
(kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub
3.Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian kecil
magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan asas piranti (kompas).
Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan kutub selatan.
4.Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a) Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akan saling
menjauhi (tolak-menolak)
b) Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak sejenis)
didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekat).

3. Percobaan Cara Membuat Magnet


a. Tujuan
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan,elektromagnetik dan induksi

b. Alat dan Bahan


1) Klip kertas 3-5 buah
2) Magnet batang 1 buah
3) Kabel kecil ukuran 1 m 5 buah
4) Batere 1,5 volt 4 buah
5) Paku besi 4 buah
6) Isolasi secukupnya
7)
c. Cara Kerja
1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub magnet)
a) ………………………………………….
b) …………………………………………
c) ………………….………………………

Setelah digesekkan
Setelah digesekkan (40
Bahan Percobaan Sebelum digesekkan (10 detik) detik)

Paku besi dan klip Belum ada magnet, Paku besi dapat menarik Paku besi dapat menarik
kertas paku tidak dapat klip kertas namun klip kertas lebih kuat
menarik klip kertas lemah
2. Membuat magnet dengan cara Elektro Magnet
a) …………………………………..
b) …………………………………..
c) …………………………………..
d) …………………………………..
Membuat Magnet dengan cara Induksi
a) …………………………………..
b) …………………………………..
c) …………………………………..
d) ………………………………….

Kesimpulan
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu :
 
1. Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet
2. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
3. Dengan cara induksi.

Jawaban Pertanyaan
1. Cara membuat magnet ada 3, yaitu :
 
1) Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan
cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan
semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
2) Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat menimbulkanmedan
magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik
diputus sifat kemagnetannya akan hilang.
3) Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat
seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika benda
dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
 
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
a) Jarak magnet terhadap benda magnetik.
b) Besar kecilnya arus listrik.
c) Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
d) Waktu; lama tidaknya gesekan.
e) Jumlah lilitan kumparan.
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik adalah :
Makin banyak jum;lah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir
sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat
mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.
MODUL 9
BUMI DAN ALAM SEMESTA

1. Panas Matahari

A. Tujuan
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.

B. Alat dan bahan


a. 2 buah tempet air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember)
b. Termometer 0-100 derajat celcius
c. Lempemg
d. Stopwatch

C. Teori Dasar
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu :
konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah
perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam
proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat
merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat
antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu
benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin
panas air maka rambatannya makin tinggi.
D. Cara kerja
a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
b. Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, catatlah dalam lembar
pengamatan.
c. Tempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
d. Tempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar
10 cm dari permukaan air dalam tempat air. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti
gambar dibawah ini.
e. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap matahari.
f. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit selama 5 kali
pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan.
g. Bila ada luks meter, amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat diatas
permukaan air setiap 30 menit. Catatlah dalam lembar pengamatan.

E. Data Pengamatan
Hasil Pengamatan Panas Matahari
Pengukuran
Waktu (menit) Temperatur (oC)
Bejana Bejana
Tanpa Dengan
Lempeng Lempeng
10 menit 28,2 oC 28,2 oC
20 menit 32,5oC 31,8 oC
25 menit 30,8 oC 29,0 oC
35 menit 31,9 oC 30,4 oC
45 menit 33,4 oC 32,6 oC

F. Pembahasan
Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpa lempeng terasa panasnya lebih cepat karena
tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang
menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya
penghalang (lempeng plastik).

G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung memancar dan
menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda bergantung
pada suhu benda.
H. Pertanyaan dan jawaban
a. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi!
Jawab:
faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan
bumi yaitu :
1. Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan
berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju
bumi.
2. Jika udara ditempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu panas
3. Jika disuatu tempat yang gersang tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas
matahari di bumu akan terasa sangat panas.
4. Jika faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan
hidup dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai)

b. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!


Jawab :
matahari adalah sumber energi panas yang memanfaatkan energi panas matahari di bumi
bukan hanya manusia tetapi juga tumbuhan dan hewan.

c. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap terhadap


penerimaan panas?
Jawab :
Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi atau
menghambat cahaya panas matahari yang jatuh dipermukaan air.

2. Gerhana
1. Tujuan :
Membuktikan terjadinya gerhana
2. Alat dan bahan
a. Bola ping pong
b. Statis berkawat runcing 3 buah
c. Bola plastik dengan diameter 10 cm
d. Lampu senter/proyektor film
e. Spidol
3. Dasar teori
Gerhana Matahari merupakan peristiwa lain yang ditimbulkan oleh gerakan Bulan bersama
Bumi . Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi dalam satu
garis lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya mungkin
terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.

Di siang hari, pada saat terjadinya gerhana matahari, bulan sedikit demi sedikit menutupi
matahari dan pandangan kita. Lama kelamaan, matahari tertutup seluruhnya dan kita
menyebutnya dengan Gerhana Total.
Ada Tiga jenis gerhana matahari yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut:
Gerhana Matahari Total
Pada gambar gerhana matahari total, bumi memasuki bayang-bayang inti (umra) bulan. Oleh
karena itu, bulan lebih kecil dari bumi, makah gerhana matahari total terjadi pada sebagaian
daerah saja di permukaan bumi. Gerhana matahari total biasanya paling lama hanya terjadi
sekitar 6 menit. Ketika gerhana matahari total terjadi pada daerah atau tempat-tempat tertentu
di permukaan bumi, maka di daerah tersebut menajdi gelap gulita sementara waktu.

Jika gerhana matahari total terjadi, jangan sering sekali-kali langsung ke matahari. Pada saat
itu, matahari tetap memancarkan cahaya yang tidak dapat dilihat dengan mata, akan tetapi
dapat merusak mata. Salah satu cara agar dapat melihat gerhana matahari total bisa
menggunakan kacamata yang berwarna gelap.

- Gerhana Matahari Sebagian


Gerhana matahari sebagian terjadi sebelum dan sesudah dan gerhana matahari total. Pada
keadaan tersebut, sebagian daerah di permukaan bumi masuk penumbra bulan.

- Gerhana Matahari Cincin


Gerhana matahari cincin terjadi jika bulan sedang berada pada titik terjauhnya dari bumi.
Pada keadaan tersebut, sebagian permukaan bumi terkena perpanjangan umbra bulan
sehingga matahari terlihat sebeperti cincin.

Terjadinya Gerhana Bulan


Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada malam hari saat bulan purnama, tetapi tidak setiap
bulan purnama terjadi gerhana bulan. Pada saat akan terjadi gerhana, permukaan bulan
sedikit demi sedikit tertutup , seakan-akan ada sesuatu yang menutupinya. Selain itu juga,
bulan menjadi gelap dan kita tidak dapat melihat bulan. Keadaan ini dapat berlangsung dalam
kurung waktu 6 jam.

Kemanakah bulan tersebut? Apakah bulan itu hilang? Sebenarnya bulan tidak hilang,
melainkan tetap berada di lintasannya. Dalam peredarannya mengelilingi bumi ada kalanya
bulan berada di belakang bumi yaitu pada saat bulan purnama. Jika letak bulan, bumi dan
matahari berada pada suatu garis lurus, maka bulan masuk ke dalam bayangan bumi.
Keadaan tersebut dinamakan Gerhana Bulan.

Ukuran matahari lebih besar dari ukuran bumi dan bulan. Akibatnya, dalam setiap gerhana
terbentuk ada dua jenis bayangan, yaitu:
- Bayang-bayang inti atau umbra, yakni bayang-bayang bumi yang paling gelap.
- Bayang-bayang samar atau penumbra, yakni bayang-bayang bumi yang agak terang.

Pada saat bulan berada pada penumbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana Bulan
sebagain. Selanjutnya, setelah bulan masuk ke umbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana
Bulan Total.

4. Cara kerja
a. tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik sebagai
globe (bumi)
b. tusuk bola pingpong dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak,
lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
d. Susun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut seperti gambar
berikut:
e. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannaya sinar lampu yang mengenai globe.
Catatlah dalam lembar pengamatan.
f. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong dengan bola
plastik (globe). Disain percobaan seperti gambar berikut:

g. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola pingpong
dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan!

5. Percobaan Gerhana Matahari


Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan
bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada pada
satu garis lurus, lalu bayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-sinar
matahari akan tersembunyi dalam daerah bayang-bayang. Hal ini yang menyebabkan gerhana
matahari yaitu posisi matahari, bulan, bumi pada garis lurus dimana bulan berada diantara
matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya
gerhana matahari terjadi pada siang hari.

- Percobaan Gerhana Bulan


Bola ping pong (bulan) tidak mendapat cahaya karena cahaya senter atau matahari terhalang
oleh bola besar (bumi) pada saat itu terjadi gerhana bulan. Ketika bola pingpong digeser
hingga keluar bayangan, bola pingpong mendapar cahaya dari lampu senter, pada saat itu
tidak terjadi gerhana bulan.
6. Hasil Pengamatan.
Ketika senter dinyalakan,cahaya yang terpancar dari senter ke globe tertutup bola
pingpong.akibatnya ada bagian dari bola globe yang tertutup oleh bayangan bola
pingpong.saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan,bentuk bayangan yang ada
pada bola globe akan tampak berubah –ubah
7. Pembahasan.
Gerhana bulan dapat dibagi menjadi:
 Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu: Gerhana bulan total negatif dimana pada
gerhana ini,bulan akan tepat berada pada daerah NTT dan warna bulan menjadi merah
tetapi tidak rata.sedangkan gerhana bulan posistif dimana pada gerhana ini,bulan melalui
tititk pusat daerah umbra dan warna bulan menjadi merata.
 Gerhana bulan sebagian.pada gerhana ini,bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari
sinar matahari.sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah
penumbra.
 Gerhana bulan penumbra.pada gerhana ini,seluruh bagian bulan berada di bagian
penumbra.sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Gerhana bulan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:eksperimen yang dilakukan menggambarkan
proses terjadinya gerhana matahari.cahaya senter diumpamakan sebagai sinar matahari,bola
pingpong sebagai bulan,dan bola globe sebagai bumi.saat gerhana matahari,bulan berada
diantara bumi dan matahari,sehingga sebagian sinar matahari kepermukaan bumi tertutup oleh
bulan.terdapat 4 jenis gerhana matahari yaitu gerhana matahari total,gerhana matahari
sebagian,gerhana matahari cincin,dan gerhana matahari hibrida.
8. Jawablah pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
Jawab:
gerhana adalah penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit lainnya.
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
Jawab :
Proses terjadinya gerhana matahari
Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi dalam satu garis
lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya mungkin terjadi
pada saat bulan baru atau bulan mati.

Proses terjadinya gerhana bulan


Jika bulan terjadi pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari
sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.
3. Apa yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!
Jawab :
Umbra adalah daerah saat gerhana total / penuh / gambaran total/
Penuh bayangan inti.
Penumbara adalah daerah saat gerhana sebagian / bayangan kabu

Anda mungkin juga menyukai