Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MASSA JENIS ZAT PADAT

Oleh:

NURMIYATI

NIM : 22240007

Dosen Pengampu :

Asna Lutfa, M.PFis.

PRODI STUDI TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

2022
PERCOBAAN KE-1

MASSA JENIS ZAT PADAT

A. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Mengasah keterampilan dalam penggunaan alat ukur.


2. Menentukan massa jenis zat padat

B. Landasan Teori
Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai besarnya massa tiap satu
satuan volume. Dengan demikian, massa jenis secara matematis dapat
ditentukan melalui persamaan berikut:

𝜌=𝑚⁄𝑉 (1)
dengan 𝜌= massa jenis zat (kg/m3), 𝑚= massa jenis zat (kg), dan 𝑉= volume
zat (m3). Massa jenis setiap zat berbeda-beda, seperti massa jenis aluminium
2700 kg/m3, massa jenis besi 7900 kg/m3.
Pengukuran massa jenis zat padat dapat dilakukan melalui beberapa
tahap. Tahap yang pertama adalah pengukuran massa zat padat dengan
menggunakan neraca. Tahap yang kedua adalah pengukuran volume zat padat.
Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk mengukur volume zat padat.
Metode yang pertama adalah melalui pengukuran besaran-besaran penyusun
volume dan kemudian dilakukan penghitungan berdasarkan rumus volume
(dilakukan untuk benda dengan bentuk teratur), dan metode yang kedua adalah
melalui pencelupan zat padat ke dalam air di gelas ukur (dilakukan untuk
benda dengan bentuk tidak teratur).
Gambar 1. Pengukuran volume benda tidak teratur (Sumber:
fisika.co.id)

C. Alat dan Bahan


1. Jangka sorong 1 buah
2. Mikrometer skrup 1 buah
3. Neraca 1 buah
4. Kubus kecil (dari kayu) 1 buah
5. Bola pejal (kelereng) 1 buah

D. Prosedur Praktikum
1. Ukurlah massa kubus kecil dan bola pejal dengan menggunakan
neraca, ulangi hingga mencapai 5 kali pengukuran.
2. Ukurlah panjang rusuk kubus dan diameter bola pejal dengan
menggunakan jangka sorong, ulangi hingga mencapai 5 kali
pengukuran.
3. Ukurlah panjang rusuk kubus dan diameter bola pejal dengan
menggunakan mikrometer sekrup, ulangi hingga mencapai 5 kali
pengukuran.
E. Data Pengamatan

1. Data pengukuran massa kubus:


Pengukuran Ke- Massa Kubus Kecil (Kg)
1 0,0118
2 0,0119
3 0,0118
4 0.01175
5 0.01185

2. Data pengukuran massa bola pejal:


Pengukuran Ke- Massa Bola Pejal (Kg)
1 0,0051
2 0,005
3 0,0052
4 0,00525
5 0,0052

3. Data pengukuran panjang rusuk kubus dengan jangka sorong:


Pengukuran Ke- Panjang Rusuk Kubus (m)
1 0,0254
2 0,0253
3 0,0251
4 0,02535
5 0,0253
4. Data pengukuran panjang kubus dengan mikrometer skrup atau
penggaris
Pengukuran Ke- Panjang Rusuk Kubus (m)
1 0,025
2 0,0245
3 0,0255
4 0,025
5 0,0245

5. Data pengukuran diameter bola pejal dengan jangka sorong:


Pengukuran Ke- Diameter Bola Pejal (m)
1 0,01406
2 0,01307
3 0,01307
4 0,01305
5 0,01306

6. Data pengukuran diameter bola pejal dengan mikrometer sekrup:


Pengukuran Ke- Diameter Bola Pejal (m)
1 0,0154
2 0,01533
3 0,01545
4 0,01535
5 0,01533

F. Analisis Data dan Pembahasan


Pada percobaan kubus hal yang pertama kali diukur yaitu massa
kubus, setiap percobaan di lakukan 5 kali pengukuran ulang. Massa kubus
yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai