EKOLOGI TANAMAN
KELOMPOK II
TANAMAN KACANG PANJANG
Kelompok :2
Kelas : AGT 1
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab Matakuliah
Ekologi Tanaman
Semester Ganjil 2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa laporan praktikum ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan laporan praktikum
ini adalah untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Ekologi Tanaman dalam
melakukan praktikum secara virtual dalam menghadapi masa era new normal pasca
pandemic covid-19.
Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan. Bersama ini pula kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Ibu dosen dan teman-teman lainnya yang telah mendukung kelancaran penyusunan
laporan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu komoditi
hortikultura. Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat
kacang panjang berasal dari india yang tumbuh liar merambat di daerah Himalaya
india. Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber
budidayakan adalah jenis kacang panjang yang merambat, cirinya tanaman membelit
pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehijauan
Pupuk NPK adalah pupuk yang memilik kandungan tiga unsur hara makro, yaitu
Nitrogen (N) Fosfor (P) dan Kalium (K). Selain unsur hara makro, beberapa produsen
pupuk juga menambahkan unsur hara mikro seperti klorida, boron, besi, mangan,
kalsium, magnesium, sulfur, tembaga, seng, dll untuk meramu sebuah formulasi yang
5
pasaran pun cukup bervariasi. Pupuk NPK padat bisa berupa tablet, pelet briket
granul serta bubuk, sedangkan pupuk NPK cair muncul dengan aneka tingkat
kelarutan. Setiap jenis merk pupuk NPK memiliki komposisi kandungan yang
6
BAB II
METODE PRAKTIKUM
kacang panjang untuk dapat di lakukan pengukuran yaitu selama tiga minggu mulai
kacang panjang pada pelakuan yang diberikan yaitu kertas milimeter kolom, alat tulis
dan polybag. Bahan yang di gunakan dalam praktikum untuk mengetahui respon
tanaman kacang panjang pada pelakuan yang diberikan yaitu benih kacang panjang,
Cara kerja dalam praktikum yaitu menanam benih kacang panjang hingga 3
minggu yang setiap minggunya (per 7 hari) dilakukan pengukuran kacang panjang
mulai dari pengukuran daun menggunakan kertas millimeter kolom, hitung luasan
untuk total sampel daun pertanaman, luasan kurang dari setengah dapat dieliminir
sedangkan di tambahkan bila lebih dari setengah millimeter kolom. Kemudian catat
hasil pengukuran tersebut. Selanjutnya hitung daun dengan pendekatan formula yaitu
3.1 Hasil
sebagai berikut :
(c)
(a)
(b) Berat total
Luas Luas daun
Jenis Berat seluruh
Pengukuran daun pertanaman
tanaman segar daun daun
sampel (cm2)
sampel (g) pertanaman
(cm2)
(g)
Minggu pertama 14 cm2 0.03 gram 0,10 gram 46,66cm2
Kacang
Minggu ke dua 21,7 cm2 0.05gram 0,16 gram 69,44cm2
panjang
Minggu ke tiga 28cm² 0,07gram 0,19gram 76cm2
Total 192,1cm2
pupuk NPK :
(b) (c)
(a) Berat Berat total
Luas daun
Jenis Luas daun segar seluruh
Pengukuran pertanaman
tanaman sampel daun daun
(cm2)
(cm2) sampel pertanaman
(g) (g)
Minggu pertama 8 cm2 0,01 g 0,07 g 56 cm2
Kacang
Minggu ke dua 15 cm² 0,02 g 0,11 g 82,5 cm²
panjang
Minggu ke tiga 21 cm2 0,04 g 0,16 g 84 cm²
menggunakan pupuk :
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pada tabel 1 dapat diketahui bahwa luas daun pertanaman
MST (minggu setelah tanam) adalah 46,66cm²; untuk 2 MST luas daun pertanaman
pada perlakuan tanaman kacang panjang menggunakan pupuk NPK yaitu 69,44cm²;
9
dan untuk 3 MST luas daun pertanaman pada perlakuan tanaman kacang panjang
menggunakan pupuk NPK yaitu 76cm². Berdasarkan data tersebut, hasil analisis
pertumbuhan tanaman kacang panjang (Vignia sinensis L.) menggunakan pupuk NPK
Berdasarkan hasil pada tabel 2 dapat diketahui bahwa luas daun pertanaman
pengamatan 1 MST (minggu setelah tanam) adalah 56cm², untuk 2 MST luas daun
pertanaman pada perlakuan tanaman kacang panjang tanpa menggunakan pupuk yaitu
82,5cm²; dan untuk 3 MST luas daun pertanaman pada perlakuan tanaman kacang
panjang tanpa menggunakan pupuk yaitu 84cm². Berdasarkan data tersebut, hasil
relative 3,02g/g/minggu, nisbah luas daun 43,12cm²/g dan laju asimilasi bersih
0,023g/m²/minggu.
sintesis L.) yang meliputi laju tumbuh tanaman (CGR), laju tumbuh relative (RGR),
nisbah luas daun (LAR) dan laju asimilasi bersih (NAR), dapat dilihat perbandingan
bahwa pada tanaman kacang panjang yang diberi perlakuan pupuk NPK memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingan tanaman kacang panjang yang tidak diberi
10
tanaman akan lebih subur dibandingkan pertumbuhan tanaman yang tidak
menggunakan pupuk. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Tarigan (2009), bahwa
tanaman akan tumbuh dan menghasilkan secara optimal apabila ditanam di tempat
yang memenuhi syarat tumbuhnya seperti faktor lingkungan yaitu faktor iklim seperti
sifat tanah dan ketersediaan unsur hara. Oleh Hendri (2015), juga berpendapat bahwa
unsur hara N diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan klorofil, dan merangsang
pembentukan sel-sel baru dan pemanjangan sel pada sel meristem apikal tanaman
kacang panjang. Pupuk NPK dapat diserap baik oleh tanaman karena dapat dilarutkan
di dalam air sehingga lebih mudah untuk diserap tanaman karena tidak berbentuk
padatan lagi. Hal ini sesuai dengan yang ditulis oleh Agromedia (2007) bahwa, pupuk
anorganik memiliki beberapa keutamaan yaitu unsur hara yang tinggi, kemampuan
menyerap air tinggi dan mudah larut sehingga mudah diserap oleh akar tanaman.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
ambil kesimpulan, Hasil dari kedua analisis pertumbuhan tanaman kacang panjang
(Vignia sintesis L.) yang meliputi laju tumbuh tanaman dengan menggunkan pupuk
NPK hasil dari CGR = 0,348 g/m²/minggu, sedangkan hasil dari tanpa menggunakan
pupuk yaitu CGR = 0,099 g/m²/minggu. Laju tumbuh relative dengan menggunkan
pupuk NPK hasil dari RGR = 2,47 g/g/minggu, Kemudian hasil dari tanpa
menggunakan pupuk yaitu RGR = 3,02 g/g/minggu. Nisbah luas daun menggunkan
pupuk NPK LAR = 303,28 cm²/g, tanpa menggunakan pupuk yaitu LAR = 43,12
cm²/g. Laju asimilasi bersih dengan menggunkan pupuk NPK NAR = 4,4
Dapat dilihat perbandingan bahwa pada tanaman kacang panjang yang diberi
perlakuan pupuk NPK memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu dibandingan tanaman
kacang panjang yang tidak diberi perlakuan pupuk (kontrol). Perbedaan ini
sinensis L.) di perlukan ketelitian dalam menghitung ukuran luas daun karena
Bastianus Zaevie, Marisi Napitupulu, Dan Puji Astuti. 2014. Respon Tanaman
Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK Pelangi
Dan Pupuk Organik Cair NASA. Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1,
Maret 2014. ISSN : 1412-6885.
Basuki Wasis Dan Nuri Fathia. 2010. Pengaruh Pupuk Npk Dan Kompos Terhadap
Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina Arborea Roxb.) Pada Media Tanah
Bekas Tambang Emas (TAILING). Hlm. 123-129 Vol. 16 No.2 ISSN 0853 –
4217. IPB: Bogor.
Hendri, M. 2015. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk MPK Mutiara Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung Ungu(Solanum Melongenal.). Jurnal
Agrivor Vol 14 (2).
Rezki Fauzi, Tengku Boumedine, Hamid Zulkifli, Dan Irwan Agusnu Putra. 2020.
Penerapan Limbah Kotoran Sapi Dan Kapur Kalsium Oksida (Cao) Pada
Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.).AGRINULA
: Jurnal Agroteknologi Dan Perkebunan, 2020 Vol. 3 (1):37-47.