Dosen Pengampu:
Yuliawati SP., M.Si.
Disusun oleh:
Syahrul Muharam
A.1810490
Keterangan:
i = 1, 2, …, p dan j=1, 2,…,r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
= Rataan umum
i = Pengaruh perlakuan ke-i
j = Pengaruh kelompok ke-j
ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Berdasarkan kuadrat tengah dan nilai harapan pada Tabel 1, dapat diduga nilai
komponen ragam sebagai berikut:
σ2 e = M1
σ2 g = M2-M1
r
σ2 p = σ2 g + σ2 e
Keterangan:
M1 : kuadrat tengah galat
M2 : kuadrat tengah genotipe
σ2 g : ragam genetik
σ2 e : ragam lingkungan
σ2 p : ragam fenotipe
r : banyaknya ulangan pada percobaan
h2bs : heretabilitas arti luas
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
Fehr (1991) membagi nilai duga heritabilitas menjadi tiga kategori, yaitu
rendah (H<20%), sedang (20%<H<50%) dan tinggi (H>50%). Nilai dugaan
heribilitas pada (Tabel 2.) hasil evaluasi aksesi-aksesi lokal dalam kategori rendah
sampai tinggi dengan interval 0 – 70,59%.
Dari data yang diperoleh (Tabel 3.) karakter yang memiliki heritabilitas
rendah, yaitu jumlah cabang, bobot polong basah, bobot polong kering dan jumlah
polong cipo. Heritabilitas jumlah cabang tidak sejalan dengan Febriani (2011) yang
memperoleh heritabilitas tinggi. Hasil penelitian Fitriani (2018) karakter bobot
polong menghasilkan nilai heritabilitas rendah.
Karakter yang memiliki heritabilitas sedang meliputi jumlah daun, dan
jumlah polong bernas. Heritabilitas sedang pada karakter jumlah daun sesuai
dengan penelitian Onwubiko et al. (2019) yang mengasilkan hasil yang sama. Hasil
heritabilitas jumlah polong bernas tidak sejalan dengan penelitian Khan et al.
(2021) memperoleh hasil nilai heritabilitas tinggi pada karakter jumlah polong
bernas.
Selanjutnya, tinggi tanaman, diameter kanopi, dan jumlah polong total
tergolong karakter dalam heritabilitas tinggi. Hasil penelitian Fatimah et al. (2020)
Nilai heritabilitas tinggi pada karakter jumlah polong total. Selanjutnya, riset
Fitriani (2018) menunjukkan tinggi tanaman dan diameter kanopi dengan kriteria
heritabilitas tinggi. Menurut Jameela et al. (2014) Nilai heritabilitas yang tinggi
menunjukkan bahwa sebagian besar variasi total berada pada kendali pengaruh
genetik dibandingkan lingkungan, sebaliknya penampilan fenotipik karakter
dengan nilai duga heritabilitas rendah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dibandingkan faktor genetik. Nilai duga seleksi akan efektif jika
populasi tersebut mempunyai heritabilitas yang tinggi, sehingga hasil seleksi
diharapkan akan memperoleh kemajuan genetik yang tinggi pula (Wulandari et al.
2016).
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keragaman genetik yang luas terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah
daun, diameter kanopi, jumlah polong bernas, jumlah polong cipo dan jumlah
polong total, sedangkan keragaman genetik sempit terdapat terdapat pada karakter
jumlah cabang, bobot polong basah dan bobot polong kering. Karakter yang
memiliki heritabilitas tinggi meliputi tinggi tanaman, diameter kanopi, dan jumlah
polong total. Tinggi tanaman diameter kanopi dan jumlah polong total diduga
memiliki keterkaitan satu sama lain serta karakter tersebut dapat dijadikan seleksi
pada generasi awal yang efektif untuk perakitan varietas unggul baru.
DAFTAR PUSTAKA