Anda di halaman 1dari 23

INTERAKSI GENOTIP X LINGKUNGAN TANAMAN PADI (Oryza

sativa)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMULIAAN BA-3103

Oleh :
Alfi Syahrul Miftahul Huda | 11420020
Asisten :
Dziki Ibrahim | 11419049

PROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIAN


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak dibudidayakan dan
dikonsumsi oleh setiap orang di dunia karena kemampuannya yang dapat tumbuh
pada kondisi iklim dan tanah yang berbeda. Padi kerap dijadikan sebagai tanaman
pangan pokok oleh sejumlah negara salah satunya adalah Indonesia. Padi sebagai
makanan pokok dapat memenuhi 56 – 80% kebutuhan kalori penduduk di Indonesia
(Nainggolan, et al., 2022). Di Indonesia sendiri padi memiliki berbagai varietas
dengan karakteristik dan keunggulannya tersendiri. Banyaknya varietas tersebut
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri yang memiliki laju
peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia (Surdianto &
Sutrisna, 2015).
Hasil padi sangat dipengaruhi oleh faktor genotipe, lingkungan, dan interaksi
genotipe x lingkungan. Terkait dengan adanya pengaruh interaksi genotipe x
lingkungan, potensi hasil maksimum varietas padi akan diperoleh bila ditanam pada
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan optimal genetik (Sitaresmi, et al., 2022).
Banyaknya varietas padi di Indonesia serta adanya pengaruh antara genotip,
lingkungan, dan interaksi genotipe x lingkungan terhadap hasil serta produktivitas
padi, perlu adanya suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui adaptasi dan stabilitas
pada beberapa varietas padi di Indonesia. Oleh karena itu, pada praktikum ini
dilakukan analisis interaksi genotip x lingkungan tanaman padi (Oryza sativa)
menggunakan ANOVA dan uji Barlett terhadap beberapa karakter varietas padi yang
ada di Indonesia.
1.2. Tujuan
1. Menentukan signifikansi dari hubungan antara genotip tanaman padi (Oryza
sativa) dan lingkungan pada tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun,
panjang daun, dan lebar daun.
2. Menentukan stabilitas dari hubungan antara genotip tanaman padi (Oryza sativa)
dan lingkungan pada tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun,
dan lebar daun.
3. Menentukan adaptabilitas dari hubungan antara genotip tanaman padi (Oryza
sativa) dan lingkungan pada tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun,
panjang daun, dan lebar daun.

1.3. Waktu dan Lokasi Percobaan


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Desember 2022 pukul 08.00 -
11.00 di Laboratorium Instruksional Bersama I, Labtek IA, Jatinangor.
BAB II
METODOLOGI

2.1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
Alat Bahan
Alat tulis Label
Bujur Sangkar
Laptop
Meteran Kain
Smartphone

2.2. Cara Kerja


Analisis Statistik
Data karakter kualitatif dan kuantitatif
→ Ditampilkan data kualitatif pada bentuk gambar, histogram atau grafik
→ Dianalisis varians masing-masing lingkungan untuk karakter kuantitatif yang diamati
→ Diestimasi varians fenotip, varians genetik, varians lingkungan dan heritabilitas
masing-masing karakter yang diamati pada setiap lingkungan
→ Dianalisis stabilitas dan adaptabilitas
Hasil pengamatan data

Uji Bartlett

Data karakter kuantitatif

→ Dilakukan uji homogenitas ragam galat semua lingkungan menggunakan metode


Bartlett dengan prinsip uji kecocokan Chi-Square sebagai berikut
𝜇
𝑋 2 = , 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎
𝑐
(∑𝑖 𝑠𝑖2 )
𝑀 = 𝛾[𝑎(𝑙𝑛 𝑠 −2 ) − ∑ 𝑙𝑛 𝑠𝑖2 ] 𝑠 −2 =
𝑖 𝑎
𝑎+1
𝐶 =1+
3𝑎𝛾
Keterangan:
𝛾 = derajat bebas galat
si2 = kuadrat tengah galat pada lokasi ke-i
a = jumlah lokasi

Hasil Uji Bartlett

Analisis Stabilitas dan Adaptabilitas

Data karakter kualitatif

→ Digunakan analisis model berdasarkan nilai koefisien regresi Finlay dan Wilkinson
dengan bi > 1 beradaptasi spesifik pada lingkungan yang produktif, bi < 1
beradaptasi spesifik pada lingkungan marjinal dan bi=0 adaptasi luas.

Hasil Analisis Stabilitas dan Adaptabilitas


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
MS Varietas−MS VarietasxPerlakuan
Ragam genotipe = Jumlah perlakuan
MS Varietas−MS VarietasxPerlakuan
Ragam fenotipe = Jumlah perlakuan
+ MS Residual

√Ragam genotipe
Koefisien Variasi Genetik = ∗ 100%
Nilai grand total

√Ragam fenotipe
Koefisien Variasi Fenotipe = Nilai grand total
∗ 100%
KVG
Nilai Heritabilitas = ( KVF )

Tabel 1. Hasil Pengamatan Karakter pada Lingkungan 1


Varietas Perlakuan Replikasi Tinggi Tanaman Jumlah Anakan Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun Indeks
NN Banten 1 1 138.5 4 23 70.3 2 2
NN Banten 1 2 142.7 2 14 65.9 1.6 2
NN Banten 1 3 138.5 4 18 65.96 1.63 2
NN Banten 1 4 132 6 24 78.33 1.63 2
NN Banten 1 5 122 4 20 71.23 1.2 2
NN Banten 1 6 120.5 4 26 67.33 1.77 2
Omas Bogor 1 1 112 3 53 69 1.5 2
Omas Bogor 1 2 110 5 51 68.3 1.5 2
Omas Bogor 1 3 104 3 40 66.67 2 2
Omas Bogor 1 4 101 3 38 52.33 1.37 2
Omas Bogor 1 5 106 3 37 66.33 1.27 2
Omas Bogor 1 6 107 5 36 72.23 1.23 2
Tsunami 1 1 92 11 49 45.6 1.2 1
Tsunami 1 2 86 10 35 43.6 1.4 2
Tsunami 1 3 82 12 49 45.8 1.1 2
Tsunami 1 4 92 10 47 49 1.13 1
Tsunami 1 5 92 9 44 50 1.3 2
Tsunami 1 6 96 6 38 53 1.4 2
Tusir 1 1 76.2 4 78 22.3 1.3 1
Tusir 1 2 83.5 3 57 43 1.2 3
Tusir 1 3 82.7 3 56 55.5 1.6 2
Tusir 1 4 80 6 40 40.33 1.33 2
Tusir 1 5 79 8 43 41.17 1.23 2
Tusir 1 6 82 13 65 41.33 1.5 2
Kepiting 1 1 108 7 43 44.67 1.13 2
Kepiting 1 2 107 11 51 50.67 1.27 2
Kepiting 1 3 108 8 37 46 1.2 2
Kepiting 1 4 102 7 43 45 1.13 2
Kepiting 1 5 108 7 49 45.33 1.13 2
Kepiting 1 6 103.5 8 43 49 1.37 2
Tabel 2. Hasil Pengamatan Karakter pada Lingkungan 2
Varietas Perlakuan Replikasi Tinggi Tanaman Jumlah Anakan Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun Indeks
NN Banten 2 1 130.5 4 22 62.17 2 1
NN Banten 2 2 131.5 5 28 58 2.3 2
NN Banten 2 3 123 4 20 56.66 1.5 1
NN Banten 2 4 122.5 4 23 62 1.83 1
NN Banten 2 5 130.5 4 24 66.67 1.2 2
NN Banten 2 6 131 6 24 68.33 0.87 2
Omas Bogor 2 1 96 4 36 41.33 1.13 2
Omas Bogor 2 2 95 2 41 40.16 1.27 2
Omas Bogor 2 3 103 2 47 52 1.3 2
Omas Bogor 2 4 93 3 53 47 1.5 2
Omas Bogor 2 5 94 3 53 59.33 1.33 2
Omas Bogor 2 6 85.5 4 55 50.67 1.4 2
Tsunami 2 1 84 8 41 48.33 1.3 1
Tsunami 2 2 85.5 6 56 44.73 1.27 2
Tsunami 2 3 81.3 10 32 39.5 1.27 2
Tsunami 2 4 82.7 7 50 43.03 1.1 1
Tsunami 2 5 81.9 7 41 41.23 1.3 2
Tsunami 2 6 83.8 6 43 46.43 1.27 1
Tusir 2 1 63 2 12 37 1.1 3
Tusir 2 2 89 9 64 58 0.67 2
Tusir 2 3 76 7 53 51 1.05 2
Tusir 2 4 69 4 65 40.5 1.2 3
Tusir 2 5 75.4 3 77 47.8 1.5 3
Tusir 2 6 72.2 3 60 39.5 1.4 2
Kepiting 2 1 123.5 4 31 62.93 1.5 2
Kepiting 2 2 106 2 31 51.2 1.5 2
Kepiting 2 3 107 2 20 33.07 1.2 2
Kepiting 2 4 116 1 31 67.83 4.17 2
Kepiting 2 5 108.3 6 14 56.17 1.53 2
Kepiting 2 6 107 2 11 57.3 1.47 2

3.2. Pembahasan
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk
golongan jenis Graminae atau rumput-rumputan (Hanum, 2020). Menurut USDA (2019)
dalam Hanum (2020) klasifikasi tanaman padi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Gramineae
Genus : Oryza L.
Species : Oryza sativa L.
Padi memiiliki sistem perakaran serabut dengan dua tipe, yaitu akar seminal ang
tumbuh dari radikula (akar primer) pada saat berkecambah, dan akar adventif (akar sekunder)
yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Radikula (akar primer)
yaitu akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Apabila pada akar primer terganggu,
maka akar seminal akan tumbuh dengan cepat. Akar-akar seminal akan digantikan oleh akar-
akar sekunder (akar adventif) yang tumbuh dari batang bagian bawah. Bagian akar yang telah
dewasa dan telah mengalami perkembangan berwarna coklat, sedangkan akar yang masih
muda berwarna putih. Akar tanaman padi berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam
tanah yang kemudian diangkut ke bagian atas tanaman (Lionukas, 2021). Batang padi
berbentuk bulat, berongga, dan beruas. Antar ruas pada batang padi dipisahkan oleh buku.
Panjangnya tiap-tiap ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang dan
ruas kedua, ketiga, dan seterusnya lebih panjang dari pada ruas yang didahuluinya. Pada buku
bagian bawah ruas terdapat daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas. Pada
buku bagian ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang
terpendek menjadi ligula (lidah daun) dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun
kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang
terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daun bendera.
Pembentukan anakan padi sangat dipengaruhi oleh unsur hara, sinar matahari, jarak tanam,
dan teknik budidaya (Hidayat, et al., 2008). Daun padi tumbuh pada batang dan tersusun
berselang-seling pada tiap buku. Tiap daun terdiri atas helaian daun, pelepah daun yang
membungkus ruas, telinga daun (auricle) dan lidah daun (ligule). Daun teratas disebut daun
bendera yang posisi dan ukurannya tampak berbeda dari daun yang lain. Satu daun pada awal
fase tumbuh memerlukan waktu 4-5 hari untuk tumbuh secara penuh, sedangkan pada fase
tumbuh selanjutnya diperlukan waktu yang lebih lama, yaitu 8-9 hari. Jumlah daun pada tiap
tanaman bergantung pada varietas. Varietas-varietas baru di daerah tropis memiliki 14-18
daun pada batang utama (Sahru, et al., 2014). Bunga padi adalah bunga telanjang artinya
mempunyai perhiasan bunga. Dalam satu tanaman memiliki dua kelamin, dengan bakal buah
yang di atas. Bagian bagian bunga padi terdiri dari tangkai, bakal buah, lemma, palea, putik
dan benang sari. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari
besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua
buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu
(Rosadi, 2013). Jika bunga padi telah dewasa, palea dan lemma yang semula bersatu akan
membuka dengan sendirinya agar pemanjangan benang sari dapat terlihat dari floret yang
membuka. Membukanya palea dan lemma ini terjadi antara jam 10-12, pada suhu 30-32 oC.
Palea dan lemma akan tertutup setelah kepala sari melakukan penyerbukan (Mambu &
Rampe, 2021). Butir biji adalah bakal buah yang matang, dengan lemma, palea, lemma steril,
dan ekor gabah. Butir biji padi tanpa sekam (kariopsis) disebut beras. Buah padi adalah
sebuah kariopsis, yaitu biji tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang matang (kulit
ari), yang membentuk sebuah butir seperti biji. Komponen utama butir biji adalah sekam,
kulit beras, endosperm, dan embrio (Mambu & Rampe, 2021).
Tabel 2. Hasil Anova Gabungan Karakter Tinggi Tanaman Padi (Oryza sativa)
EFFECT SS DF MS F ProbF Sign. S.E.M. S.E.D. L.S.D. (0.05)L.S.D. (0.01)
Replikasi 185.6173333 5 37.12346667 1.18610995 0.331054007
Perlakuan 360.15 1 360.15 11.50693987 0.001454415 ** 1.021412 1.444495 2.909363 3.885093
Varietas 20194.67767 4 5048.669417 161.3070537 4.60279E-26 ** 1.614995 2.283948 4.600107 6.142872
Perlakuan x Varietas 488.7716667 4 122.1929167 3.904113686 0.008342327 ** 2.283948 3.22999 6.505534 8.687332
Residual 1408.432667 45 31.2985037
Total 22637.64933 59 383.6889718
C.V. (%) = 5.55635294127954

Varians genotip = 2463,2


Varians fenotip = 2494,5
Heritabilitas = 0.987
Heritabilitas = Tinggi
Tabel 3. Hasil Anova Gabungan Karakter Jumlah Anakan Tanaman Padi (Oryza sativa)
EFFECT SS DF MS F ProbF Sign. S.E.M. S.E.D. L.S.D. (0.05)L.S.D. (0.01)
Replikasi 2.883333333 5 0.576666667 0.135426633 0.983286394
Perlakuan 50.41666667 1 50.41666667 11.84004523 0.001262082 ** 0.376747 0.532801 1.073116 1.433013
Varietas 182.4333333 4 45.60833333 10.71083761 3.48388E-06 ** 0.595689 0.842432 1.696745 2.265792
Perlakuan x Varietas 54.83333333 4 13.70833333 3.219318083 0.020866129 * 0.842432 1.191378 2.399559 3.204314
Residual 191.6166667 45 4.258148148
Total 482.1833333 59 8.17259887
C.V. (%) = 38.3317910101619

Varians genotip = 15,95


Varians fenotip = 20,2
Heritabilitas = 0.789
Heritabilitas = Tinggi
Tabel 4. Hasil Anova Gabungan Karakter Jumlah Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
EFFECT SS DF MS F ProbF Sign. S.E.M. S.E.D. L.S.D. (0.05)L.S.D. (0.01)
Replikasi 190.8833333 5 38.17666667 0.335780857 0.888593407
Perlakuan 132.0166667 1 132.0166667 1.161145623 0.286970836 1.946751 2.753122 5.545072 7.404755
Varietas 7774.333333 4 1943.583333 17.09468462 1.36073E-08 ** 3.078084 4.353068 8.767528 11.70795
Perlakuan x Varietas 1335.066667 4 333.7666667 2.935627099 0.030680826 * 4.353068 6.156167 12.39916 16.55754
Residual 5116.283333 45 113.6951852
Total 14548.58333 59 246.5861582
C.V. (%) = 26.6015661605917

Varians genotip = 804,9


Varians fenotip = 918,6
Heritabilitas = 0.876
Heritabilitas = Tinggi
Tabel 5. Hasil Anova Gabungan Karakter Panjang Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
EFFECT SS DF MS F ProbF Sign. S.E.M. S.E.D. L.S.D. (0.05)L.S.D. (0.01)
Replikasi 143.4719533 5 28.69439067 0.553462708 0.734854542
Perlakuan 151.49526 1 151.49526 2.922068559 0.09426442 1.3146 1.859125 3.744471 5.000276
Varietas 4087.859327 4 1021.964832 19.71184645 1.96208E-09 ** 2.078565 2.939535 5.920528 7.90613
Perlakuan x Varietas 1240.166873 4 310.0417183 5.980141933 0.000601683 ** 2.939535 4.157131 8.372891 11.18096
Residual 2333.03448 45 51.84521067
Total 7956.027893 59 134.8479304
C.V. (%) = 13.6928924326981

Varians genotip = 355,9


Varians fenotip = 407,8
Heritabilitas = 0.87
Heritabilitas = Tinggi
Tabel 6. Hasil Anova Gabungan Karakter Lebar Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
EFFECT SS DF MS F ProbF Sign. S.E.M. S.E.D. L.S.D. (0.05)L.S.D. (0.01)
Replikasi 0.669935 5 0.133987 0.705465784 0.622332756
Perlakuan 0.054601667 1 0.054601667 0.287487649 0.594475725 0.079567 0.112525 0.226636 0.302645
Varietas 1.377366667 4 0.344341667 1.813021143 0.142935638 0.125806 0.177917 0.358343 0.478523
Perlakuan x Varietas 1.576906667 4 0.394226667 2.075674689 0.099791106 0.177917 0.251613 0.506774 0.676734
Residual 8.546715 45 0.189927
Total 12.225525 59 0.207212288
C.V. (%) = 30.744701909455

Varians genotip = -0.025


Varians fenotip = 0.165
Heritabilitas = -0.15
Heritabilitas = Rendah
Tabel 7. Hasil Anova Gabungan Karakter Indeks Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
EFFECT SS DF MS F ProbF Sign. S.E.M. S.E.D. L.S.D. (0.05)L.S.D. (0.01)
Replikasi 1.283333333 5 0.256666667 1.763358779 0.139830535
Perlakuan 0.016666667 1 0.016666667 0.114503817 0.736647507 0.069655 0.098507 0.198404 0.264944
Varietas 3.166666667 4 0.791666667 5.438931298 0.001167021 ** 0.110135 0.155754 0.313704 0.418913
Perlakuan x Varietas 1.566666667 4 0.391666667 2.690839695 0.042875489 * 0.155754 0.220269 0.443645 0.592433
Residual 6.55 45 0.145555556
Total 12.58333333 59 0.213276836
C.V. (%) = 19.9052576387124

Varians genotip = 0.2


Varians fenotip = 0.345
Heritabilitas = 0.57
Heritabilitas = Tinggi
Kriteria nilai heritabilitas digolongkan ke dalam golongan rendah bila kurang dari
sama dengan 0.20, sedang bila dalam rentang lebih dari 0.20 dan kurang dari sama dengan
0.50, dan tinggi bila dalam rentang lebih dari 0.50 dan kurang dari 1.00 (Stanfield, 1983;
dalam Herawati et al., 2009). Berdasarkan hasil pengamatan ANOVA karakter tanaman padi
(Oryza sativa), didapatkan hasil varians genotip pada karakter tinggi tanaman, jumlah
anakan, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, indeks daun berturut-turut yaitu 2463,2;
15,95; 804,9; 355,9; -0,025; dan 0,2. Sedangkan, hasil varians fenotip pada karakter tinggi
tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, indeks daun berturut-turut
yaitu 2494,5; 20,2; 918,6; 407,8; 0,165; dan 0,345. Sehingga dari kedua nilai tersebut
didapatkan nilai heritabilitas pada karakter tinggi tanaman sebesar 0,987; heritabilitas jumlah
anakan 0,789; jumlah daun sebesar 0,876; panjang daun sebesar 0.87; lebar daun sebesar -
0,15; dan indeks daun sebesar 0,57. Dari hasil heritabilitas tersebut karakter tinggi tanaman,
jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun, dan indeks daun memiliki nilai heritabilitas yang
tinggi. Sementara itu lebar daun memiliki nilai herebilitas yang rendah. Menurut Hapsari et
al., (2016) tingginya nilai heritabiltas suatu sifat menunjukkan tingginya korelasi ragam
fenotipik dan ragam genetik. Pada kondisi ini seleksi fenotipik individu sangat efektif,
sedangkan jika nilai heritabilitas rendah, maka sebaiknya seleksi dilakukan berdasarkan
kelompok. Nilai duga heritabilitas suatu karakter digunakan untuk menentukan apakah
keragaman karakter tersebut banyak dipengaruhi faktor genetik atau oleh faktor lingkungan.
Falconer dan Mackay (1996) dalam Istianingrum & Damhuri (2016) menyatakan bahwa
suatu karakter yang mempunyai nilai duga heritabilitas tinggi menandakan bahwa
penampilan karakter tersebut kurang dipengaruhi oleh lingkungan. Seleksi dapat berlangsung
lebih efektif pada karakter tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun, dan
indeks daun yang memiliki nilai duga heritabilitas tinggi karena pengaruh lingkungan kecil.
Machfud dan Sulistyowati (2009) menyatakan bahwa heritabilitas akan memberi gambaran
suatu karakter dipengaruhi oleh faktor genetik atau lingkungan, yang dapat digunakan untuk
mengetahui hubungan genetik antara tetua dengan keturunan yang dihasilkan.
Selanjutnya dilakukan analisis signifikasi hubungan genotip x lingkungan.
Berdasarkan hasil pengamatan ANOVA didapatkan signifikasi untuk setiap parameter.
Pada karakter tinggi tanaman dan jumlah anakan nilai signifikasi terdapat pada
perlakuan, varietas, serta perlakuan x varietas. Hal ini menandakan fenotip tinggi
tanaman dipengaruhi oleh gen, ligkungan, dan interaksi antara keduanya. Selanjutnya
signifikasi karakter jumlah daun, panjang daun, dan indeks daun memiliki signifikasi
pada varietas dan perlakuan x varietas yang artinya gen dan interaksi antara gen dan
lingkungan memiliki pengaruh kuat terhadap pertumbuhan karakter tersebut. Sedangkan
pada lebar daun tidak ditemukan signifikansi pada perlakuan, varietas, serta perlakuan x
varietas. Berdasarkan hasil tersebut karakter yang menunjukkan signifikasi varietas x
lingkungan terdapat pada tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun,
dan indeks daun. Interaksi genotipe dengan lingkungan merupakan komponen yang
mempengaruhi hasil dan ekspresi fenotipik. Dalam hal ini, respon fenotipik terhadap
suatu perubahan dalam lingkungan tidak sama untuk semua genotipe. Kegagalan suatu
genotipe memberikan respon yang sama dengan genotipe lain pada dua atau lebih
lingkungan yang berbeda merupakan suatu indikasi yang pasti terjadi interaksi genotipe
x lingkungan. Pengaruh yang penting dari interaksi G x E ini adalah penurunan keeratan
hubungan antara fenotipe dan genotipe sehingga kesimpulan tentang potensi genotipe-
genotipe menjadi lebih rumit (Sari, et al., 2013).

Tabel 8. Analisis Varians Stabilitas Tinggi Tanaman Padi (Oryza sativa)


Sumber df JK KT
Total 29 3507.2666 120.9402
Genotip 4 3365.7796 841.4449
Lingkungan 5 60.0250 12.0050
Genotip x Lingkungan 20 81.4619 4.0731
Lingkungan + (Genotip x Lingkungan) 25 141.4869 5.6595
Lingkungan (linier) 1 60.0250 60.0250
Genotip x Lingkungan (linier) 4 81.4619 20.3655
Simpangan gabungan 20 0.0000 0.0000
NN Banten 4 0.0000 0.0000
Omas Bogor 4 0.0000 0.0000
Tsunami 4 0.0000 0.0000
Tusir 4 0.0000 0.0000
Kepiting 4 0.0000 0.0000
Tabel 9. Analisis Varians Stabilitas Jumlah Anakan Tanaman Padi (Oryza sativa)
Sumber df JK KT
Total 29 47.9472 1.6534
Genotip 4 30.4056 7.6014
Lingkungan 5 8.4028 1.6806
Genotip x Lingkungan 20 9.1389 0.4569
Lingkungan + (Genotip x Lingkungan) 25 17.5417 0.7017
Lingkungan (linier) 1 8.4028 8.4028
Genotip x Lingkungan (linier) 4 9.1389 2.2847
Simpangan gabungan 20 0.0000 0.0000
NN Banten 4 0.0000 0.0000
Omas Bogor 4 0.0000 0.0000
Tsunami 4 0.0000 0.0000
Tusir 4 0.0000 0.0000
Kepiting 4 0.0000 0.0000

Tabel 10. Analisis Varians Stabilitas Jumlah Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Sumber df JK KT
Total 29 1540.2361 53.1116
Genotip 4 1295.7222 323.9306
Lingkungan 5 22.0028 4.4006
Genotip x Lingkungan 20 222.5111 11.1256
Lingkungan + (Genotip x Lingkungan) 25 244.5139 9.7806
Lingkungan (linier) 1 22.0028 22.0028
Genotip x Lingkungan (linier) 4 222.5111 55.6278
Simpangan gabungan 20 0.0000 0.0000
NN Banten 4 0.0000 0.0000
Omas Bogor 4 0.0000 0.0000
Tsunami 4 0.0000 0.0000
Tusir 4 0.0000 0.0000
Kepiting 4 0.0000 0.0000

Tabel 11. Analisis Varians Stabilitas Panjang Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Sumber df JK KT
Total 29 -19484.6952 -671.8860
Genotip 4 1532.9472 383.2368
Lingkungan 5 -34539.0904 -6907.8181
Genotip x Lingkungan 20 13521.4479 676.0724
Lingkungan + (Genotip x Lingkungan) 25 -21017.6425 -840.7057
Lingkungan (linier) 1 -34539.0904 -34539.0904
Genotip x Lingkungan (linier) 4 206.6945 51.6736
Simpangan gabungan 20 -21249.5862 -1062.4793
NN Banten 4 -6548.5281 -1637.1320
Omas Bogor 4 -4892.7565 -1223.1891
Tsunami 4 -3153.9069 -788.4767
Tusir 4 -2788.8938 -697.2235
Kepiting 4 -3865.5009 -966.3752
Tabel 12. Analisis Varians Stabilitas Lebar Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Sumber df JK KT
Total 29 0.5015 0.0173
Genotip 4 0.2296 0.0574
Lingkungan 5 0.0091 0.0018
Genotip x Lingkungan 20 0.2628 0.0131
Lingkungan + (Genotip x Lingkungan) 25 0.2719 0.0109
Lingkungan (linier) 1 0.0091 0.0091
Genotip x Lingkungan (linier) 4 0.2628 0.0657
Simpangan gabungan 20 0.0000 0.0000
NN Banten 4 0.0000 0.0000
Omas Bogor 4 0.0000 0.0000
Tsunami 4 0.0000 0.0000
Tusir 4 0.0000 0.0000
Kepiting 4 0.0000 0.0000

Tabel 13. Analisis Varians Stabilitas Indeks Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Sumber df JK KT
Total 29 0.7917 0.0273
Genotip 4 0.5278 0.1319
Lingkungan 5 0.0028 0.0006
Genotip x Lingkungan 20 0.2611 0.0131
Lingkungan + (Genotip x Lingkungan) 25 0.2639 0.0106
Lingkungan (linier) 1 0.0028 0.0028
Genotip x Lingkungan (linier) 4 0.2611 0.0653
Simpangan gabungan 20 0.0000 0.0000
NN Banten 4 0.0000 0.0000
Omas Bogor 4 0.0000 0.0000
Tsunami 4 0.0000 0.0000
Tusir 4 0.0000 0.0000
Kepiting 4 0.0000 0.0000

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan nilai stabilitas untuk setiap karakter. Pada
karakter tinggi tanaman dan jumlah anakan nilai signifikasi terdapat pada genotip,
lingkungan, serta genotip x lingkungan. Hal ini menandakan stabilitas tinggi tanaman
dipengaruhi oleh genotip, ligkungan, dan interaksi antara keduanya. Selanjutnya
signifikasi karakter jumlah daun, panjang daun, dan indeks daun memiliki signifikasi
pada lingkungan dan genotip x lingkungan yang artinya gen dan interaksi antara gen dan
lingkungan memiliki pengaruh kuat terhadap stabilitas karakter tersebut. Sedangkan
pada lebar daun tidak ditemukan signifikansi pada genotip, lingkungan, serta genotip x
lingkungan. Sehingga pada lebar daun ketiga faktor tersebut tidak mempengaruhi
stabilitas karakter lebar daun. Dari pengamatan tersebut juga diperoleh informasi bahwa
tidak ada satupun karakter yang memiliki signifikasi terhadap lingkungan. Sehingga
karakter pada tanaman padi yang diamati memiliki stabilitas yang cukup tinggi dan
cukup stabil karena pengaruh genotip memiliki signifikasi yang cukup kuat pada
pertumbuhan karakter yang diamati dibandingkan dengan pengaruh lingkungan.
Sehingga akan dihasilkan galur tanaman padi yang memiliki hasil konsisten ketika
ditanam pada lingkungan yang berbeda. Stabilitas merupakan kemampuan tanaman
untuk mempertahankan daya hasil terhadap perubahan lingkungan. Genotipe yang stabil
akan menunjukan hasil yang relatif konstan dan bebas terhadap kondisi perubahan
lingkungan (Hafni, et al., 2019).

Tabel 14. Analisis Stabilitas Finlay-Wilkinson Tinggi Tanaman Padi (Oryza sativa)
Genotype TT bi
NN Banten 130.27 0.86
Omas Bogor 100.54 2.5
Tsunami 86.60 1.39
Tusir 77.33 1.32
Kepiting 108.69 -1.06
Tabel 15. Analisis Stabilitas Finlay-Wilkinson Jumlah Anakan Tanaman Padi (Oryza sativa)
Genotype TT bi
NN Banten 4.25 -0.27
Omas Bogor 3.33 0.36
Tsunami 8.50 1.27
Tusir 5.42 0.82
Kepiting 5.42 2.82
Tabel 16. Analisis Stabilitas Finlay-Wilkinson Jumlah Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Genotype TT bi
NN Banten 22.17 -0.9
Omas Bogor 45.00 -1.69
Tsunami 43.75 -0.06
Tusir 55.83 0.45
Kepiting 33.67 7.19
Tabel 17. Analisis Stabilitas Finlay-Wilkinson Panjang Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Genotype TT bi
NN Banten 66.07 2.37
Omas Bogor 57.11 5.47
Tsunami 45.85 1.25
Tusir 43.12 -1.58
Kepiting 50.76 -2.51
Tabel 18. Analisis Stabilitas Finlay-Wilkinson Lebar Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Genotype TT bi
NN Banten 1.63 -0.36
Omas Bogor 1.40 -2.6
Tsunami 1.25 -0.06
Tusir 1.26 -3.43
Kepiting 1.55 11.44
Tabel 19. Analisis Stabilitas Finlay-Wilkinson Indeks Daun Tanaman Padi (Oryza sativa)
Genotype TT bi
NN Banten 1.75 15
Omas Bogor 2.00 0
Tsunami 1.58 5
Tusir 2.25 -15
Kepiting 2.00 0
Hasil adaptabilitas dari setiap karakteristik tanaman diperoleh dari hasil uji stabilitas
Finlay-Wilkinson. Dalam Saptadi, et al., (2021) adaptasi terhadap lingkungan dengan
metode Finlay and Wilkinson (1963) melalui interpretasi sebagai berikut. Jika nilai
koefisien regresi suatu galur (bi) tidak berbeda nyata dengan 1, dan nilai simpangan
terhadap regresi (Sd2) tidak berbeda nyata dengan 0 maka galur tersebut stabil, dan nilai
Sd2 sama dengan nol dengan bi > 1 maka galur beradaptasi pada lingkungan produktif,
jika bi < 1 maka galur beradaptasi pada lingkungan marginal. Berdasarkan hasil analisis
menggunakan uji stabiltas Finlay-Wilkison, didapatkan bahwa setiap karakter memiliki
nilai adaptabilitas yang berbeda-beda. Pada karakter tinggi tanaman varietas Omas
Bogor, Tsunami dan Tusir memiliki nilai adaptabilitas yang tinggi dilihat dari nilai
koefisien regresi yang lebih besar dari satu. Hal ini menandakan bahwa tinggi tanaman
keempat varietas tersebut beradaptasi spesifik pada lingkungan yang produktif.
Sedangkan, pada varietas Kepiting dan NN Banten memilki nilai adaptabilitas yang
sangat rendah yaitu <1. Hal ini menunjukkan bahwa varietas NN Banten dan Kepiting
beradaptasi spesifik pada lingkungan marginal. Pada karakter jumlah anakan, didapatkan
adaptabilitas pada varietas Kepiting memiliki nilai adaptabilitas 2.82 yang menunjukkan
adaptabilitas yang tinggi. Varietas Tsunami juga memiliki nilai adaptabilitas yang tinggi
sebesar 1.27. Sedangkan, tiga varietas sisanya yaitu NN Banten, Omas Bogor, dan Tusir
memiliki adaptabilitas yang rendah karena nilai koefisien regresi kurang dari 1. Pada
karakteristik panjang daun varietas NN Banten, Omas Bogor, dan Tsunami memiliki
nilai adaptabilitas tinggi >1. Sedangkan pada varietas Tusir dan Kepiting memiliki nilai
adaptabilitas <1. Pada karakter jumlah daun dan lebar daun hanya varietas Kepiting saja
yang memiliki nilai koefisien regresi lebih dari satu, dan empat varietas lainnnya kurang
dari 1. Sedangkan pada karater indeks daun, varietas NN Banten dan Tsunami memiliki
nilai adaptabilitas yang tinggi karena memiliki nilai bi berturut-turut sebesar 15 dan 5.
Adapun, pada karakter panjang daun nilai adaptabilitas tinggi terdapat pada varietas
Badigal, Rancung, dan Tsunami dengan nilai bi berturut-turut 8,8; 3,9; dan 3,4.
Berdasarkan hasil tersebut juga didapatkan bahwa seluruh varietas memiliki
adaptabilitas yang dinamis dilihat dari karakter yang diamati pada 2 lingkungan yang
berbeda memiliki daya adaptasi lingkungan yang mengikuti indeks lingkungan.
(Purbokuniawan et al., 2014).
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut.
1. Signifikasi tanaman padi (Oryza sativa) pada karakter tinggi tanaman dan jumlah
anakan nilai signifikasi terdapat pada perlakuan, varietas, serta perlakuan x
varietas. Signifikasi karakter jumlah daun, panjang daun, dan indeks daun
memiliki signifikasi pada varietas dan perlakuan x varietas. Sedangkan pada lebar
daun tidak ditemukan signifikansi pada perlakuan, varietas, serta perlakuan x
varietas.
2. Karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, indeks daun dan
jumlah anakan tanaman padi (Oryza sativa) yang diamati memiliki stabilitas
tinggi dan stabil.
3. Adaptabilitas tanaman padi (Oryza sativa) pada karakter tinggi tanaman padi
terdapat pada varietas Omas Bogor, Tsunami, dan Tusir; jumlah anakan pada
varietas Tsunami dan Kepiting; jumlah daun pada varietas Kepiting; panjang daun
pada varietas NN Banten, Omas Bogor, dan Tsunami; Lebar daun pada varietas
Kepiting; dan Indeks daun pada varietas NN Banten dan Tsunami.
4.2. Saran
Pada saat proses pengolahan data pastikan perangkat yang digunakan support
program DSAAST. Pada saat input data juga pastikan teliti dan sesuai dengan arahan asisten.
Selain itu, alangkah lebih baiknya sebelum praktikum dimulai disedialan video atau panduan
tutorial pengolahan data agar keberlangsungan praktikum dapat lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Hafni, T., Zakaria, S., & Kesumawati, E. (2019). Daya Adaptasi Beberapa Varietas Padi
Gogo (Oryza Sativa L.) Pada Tingkat Naungan Yang Berbeda. Jurnal Agrista, 23(3),
145-158.
Hidayat, S., Wahyuni, S., & Anda, S. (2008). Seri tumbuhan obat berpotensi hias. Elex
Media Komputindo.
Istianingrum, P., & Damanhuri (2016). Keragaman dan Heritabilitas Sembilan Genotip
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Pada Budidaya Organik. Jurnal
Agroekoteknologi, 8(2), 70-81.
Liunokas, A. B., & Billik, A. H. S. (2021). Karakteristik Morfologi Tumbuhan. Deepublish.
Machfud, M., dan Sulistyowati. (2009). Pendugaan Aksi Gen dan Daya Waris Ketahanan
Kapas terhadap Amrasca biguttula. Jurnal Littri, 15 (3) ,131-138.
Mambu, S. M., & Rampe, H. L. (2021). EMBRIOLOGI MAGNOLIOPHYTA. Penerbit
Lakeisha.
Nainggolan, D. I., Dampa, D., & Palinggi, Y. (2022). Ketersediaan pangan ubi jalar sebagai
sumber pangan lokal di kabupaten manokwari. Sosio Agri Papua, 11(01), 28-34.
Purbokurniawan, Purwoko, B, S., Wirnas, D., & Dewi, I, S. (2014). Potensi dan stabilitas
serta adaptabilitas galur-galur padi gogo tipe baru hasil kultur antera. Jurnal Agron
Indonesia, 42(1), 9-16.
Sahru Romdon, A., Kurniyati, E., Bahri, S., & Pramono, J. (2014). Kumpulan deskripsi
varietas padi. BPTP Jawa Tengah.
Sari, L. W., Nugrahaeni, N., Kuswanto, K., & Basuki, N. (2013). Interaksi genotipe X
lingkungan galur-galur harapan kedelai (Glycine Max (L)). Jurnal produksi tanaman,
1(5), 434-441.
Saptadi, D., Cahyaningrum, D. G., Ardiarini, N. R., & Waluyo, B. (2021). Stabilitas hasil
dan adaptabilitas galur-galur harapan kacang Bogor di tiga lokasi. Kultivasi, 20(2),
82-90.
Sitaresmi, T., Gunarsih, C., Nafisah, N., Nugraha, Y., Abdullah, B., Hanarida, I., ... &
Suprihatno, B. (2016). Interaksi genotipe x lingkungan untuk hasil gabah padi sawah.
Pertanian tanaman pangan, 35(2), 89-98.
LAMPIRAN
Tabel 21. Uji ANOVA Tunggal Lingkungan 1 Tanaman Padi (Oryza sativa)
VARIABLE: Tinggi Tanaman VARIABLE: Jumlah Anakan

Rata-rata dari Tinggi Tanaman Replikasi Rata-rata dari


Replikasi
Jumlah Anakan
Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan
Kepiting 108 107 108 102 108 103.5 106.0833333 Kepiting 7 11 8 7 7 8 8
NN Banten 138.5 142.7 138.5 132 122 120.5 132.3666667 NN Banten 4 2 4 6 4 4 4
Omas Bogor 112 110 104 101 106 107 106.6666667 Omas Bogor 3 5 3 3 3 5 3.666667
Tsunami 92 86 82 92 92 96 90 Tsunami 11 10 12 10 9 6 9.666667
Tusir 76.2 83.5 82.7 80 79 82 80.56666667 Tusir 4 3 3 6 8 13 6.166667
Total Keseluruhan 105.34 105.84 103.04 101.4 101.4 101.8 103.1366667 Total Keseluruhan 5.8 6.2 6 6.4 6.2 7.2 6.3

ANOVA TABLE ANOVA TABLE

EFFECT SS DF MS F ProbF EFFECT SS DF MS F ProbF


Blocks 99.953667 5 19.990733 0.6553537 Blocks 5.9 5 1.18 0.204152
Varietas 9345.0813 4 2336.2703 76.589652 7.76E-12 ** Varietas 158.8 4 39.7 6.868512 0.001195 **
Residual 610.07467 20 30.503733 Residual 115.6 20 5.78
Total 10055.11 29 346.72792 Total 280.3 29 9.665517
C.V. (%): 5.35504847778252 C.V. (%): 38.1613183497502
S.E.M.: 2.25476286015942 S.E.M.: 0.981495457622363
S.E.D.: 3.1887162167726 S.E.D.: 1.38804418757713
LSD (p<0.05): 6.65154547189154 LSD (p<0.05): 2.89540943847574
LSD (p<0.01): 9.07298087482202 LSD (p<0.01): 3.94945724585102

ANALYSIS OF VARIANCE ANALYSIS OF VARIANCE


VARIABLE: Jumlah Daun VARIABLE: Panjang Daun

Rata-rata dari Jumlah Daun Replikasi Rata-rata dari


Replikasi
Panjang Daun
Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan
Kepiting 43 51 37 43 49 43 44.33333333 Kepiting 44.67 50.67 46 45 45.33 49 46.77833
NN Banten 23 14 18 24 20 26 20.83333333 NN Banten 70.3 65.9 65.96 78.33 71.23 67.33 69.84167
Omas Bogor 53 51 40 38 37 36 42.5 Omas Bogor 69 68.3 66.67 52.33 66.33 72.23 65.81
Tsunami 49 35 49 47 44 38 43.66666667 Tsunami 45.6 43.6 45.8 49 50 53 47.83333
Tusir 78 57 56 40 43 65 56.5 Tusir 22.3 43 55.5 40.33 41.17 41.33 40.605
Total Keseluruhan 49.2 41.6 40 38.4 38.6 41.6 41.56666667 Total Keseluruhan
50.374 54.294 55.986 52.998 54.812 56.578 54.17367

ANOVA TABLE ANOVA TABLE

EFFECT SS DF MS F ProbF EFFECT SS DF MS F ProbF


Blocks 397.76667 5 79.553333 1.2520854 Blocks 126.5349 5 25.30698 0.576039
Varietas 3994.8667 4 998.71667 15.718745 5.753E-06 ** Varietas 3959.34 4 989.835 22.53067 3.59E-07 **
Residual 1270.7333 20 63.536667 Residual 878.6558 20 43.93279
Total 5663.3667 29 195.28851 Total 4964.53 29 171.1907
C.V. (%): 19.1763971079022 C.V. (%): 12.2350612983203
S.E.M.: 3.25414265889563 S.E.M.: 2.70594369449503
S.E.D.: 4.60205268210704 S.E.D.: 3.82678227177283
LSD (p<0.05): 9.59971367726713 LSD (p<0.05): 7.98252793956315
LSD (p<0.01): 13.0944032429268 LSD (p<0.01): 10.8884955585807

ANALYSIS OF VARIANCE ANALYSIS OF VARIANCE


VARIABLE: Lebar Daun VARIABLE: Indeks

Rata-rata dari Lebar Daun Replikasi Rata-rata dari


Replikasi
Indeks
Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan
Kepiting 1.13 1.27 1.2 1.13 1.13 1.37 1.205 Kepiting 2 2 2 2 2 2 2
NN Banten 2 1.6 1.63 1.63 1.2 1.77 1.638333333 NN Banten 2 2 2 2 2 2 2
Omas Bogor 1.5 1.5 2 1.37 1.27 1.23 1.478333333 Omas Bogor 2 2 2 2 2 2 2
Tsunami 1.2 1.4 1.1 1.13 1.3 1.4 1.255 Tsunami 1 2 2 1 2 2 1.666667
Tusir 1.3 1.2 1.6 1.33 1.23 1.5 1.36 Tusir 1 3 2 2 2 2 2
Total Keseluruhan 1.426 1.394 1.506 1.318 1.226 1.454 1.387333333 Total Keseluruhan 1.6 2.2 2 1.8 2 2 1.933333

ANOVA TABLE ANOVA TABLE

EFFECT SS DF MS F ProbF EFFECT SS DF MS F ProbF


Blocks 0.2545067 5 0.0509013 1.3821368 Blocks 1.066667 5 0.213333 1.882353
Varietas 0.73672 4 0.18418 5.0010861 0.0058535 ** Varietas 0.533333 4 0.133333 1.176471 0.351081
Residual 0.73656 20 0.036828 Residual 2.266667 20 0.113333
Total 1.7277867 29 0.0595789 Total 3.866667 29 0.133333
C.V. (%): 13.8327410211895 C.V. (%): 17.4129395489001
S.E.M.: 7.83453891432041E-02 S.E.M.: 0.137436854187255
S.E.D.: 0.110797111875717 S.E.D.: 0.19436506316151
LSD (p<0.05): 0.231118725435373 LSD (p<0.05): 0.405438417180431
LSD (p<0.01): 0.315255422149592 LSD (p<0.01): 0.55303463240853
Tabel 21. Uji ANOVA Tunggal Lingkungan 2 Tanaman Padi (Oryza sativa)
ANALYSIS OF VARIANCE ANALYSIS OF VARIANCE
VARIABLE: Tinggi Tanaman VARIABLE: Jumlah Anakan

Rata-rata dari Tinggi Tanaman Replikasi Rata-rata dari


Replikasi
Jumlah Anakan
Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan
Kepiting 123.5 106 107 116 108.3 107 111.3 Kepiting 4 2 2 1 6 2 2.833333
NN Banten 130.5 131.5 123 122.5 130.5 131 128.1666667 NN Banten 4 5 4 4 4 6 4.5
Omas Bogor 96 95 103 93 94 85.5 94.41666667 Omas Bogor 4 2 2 3 3 4 3
Tsunami 84 85.5 81.3 82.7 81.9 83.8 83.2 Tsunami 8 6 10 7 7 6 7.333333
Tusir 63 89 76 69 75.4 72.2 74.1 Tusir 2 9 7 4 3 3 4.666667
Total Keseluruhan 99.4 101.4 98.06 96.64 98.02 95.9 98.23666667 Total Keseluruhan 4.4 4.8 5 3.8 4.6 4.2 4.466667

ANOVA TABLE ANOVA TABLE

EFFECT SS DF MS F ProbF EFFECT SS DF MS F ProbF


Blocks 97.237667 5 19.447533 0.4943551 Blocks 4.666667 5 0.933333 0.273171
Varietas 11338.368 4 2834.592 72.055151 1.37E-11 ** Varietas 78.46667 4 19.61667 5.741463 0.00303 **
Residual 786.784 20 39.3392 Residual 68.33333 20 3.416667
Total 12222.39 29 421.46171 Total 151.4667 29 5.222989
C.V. (%): 6.38468013100341 C.V. (%): 41.3825989045127
S.E.M.: 2.56057285257304 S.E.M.: 0.754615428178118
S.E.D.: 3.62119685555315 S.E.D.: 1.06718737290547
LSD (p<0.05): 7.55368427603797 LSD (p<0.05): 2.2261138512645
LSD (p<0.01): 10.303535210058 LSD (p<0.01): 3.03651060991026

ANALYSIS OF VARIANCE ANALYSIS OF VARIANCE


VARIABLE: Jumlah Daun VARIABLE: Panjang Daun

Rata-rata dari Jumlah Daun Replikasi Rata-rata dari


Replikasi
Panjang Daun
Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan
Kepiting 31 31 20 31 14 11 23 Kepiting 62.93 51.2 33.07 67.83 56.17 57.3 54.75
NN Banten 22 28 20 23 24 24 23.5 NN Banten 62.17 58 56.66 62 66.67 68.33 62.305
Omas Bogor 36 41 47 53 53 55 47.5 Omas Bogor 41.33 40.16 52 47 59.33 50.67 48.415
Tsunami 41 56 32 50 41 43 43.83333333 Tsunami 48.33 44.73 39.5 43.03 41.23 46.43 43.875
Tusir 12 64 53 65 77 60 55.16666667 Tusir 37 58 51 40.5 47.8 39.5 45.63333
Total Keseluruhan 28.4 44 34.4 44.4 41.8 38.6 38.6 Total Keseluruhan
50.352 50.418 46.446 52.072 54.24 52.446 50.99567

ANOVA TABLE ANOVA TABLE

EFFECT SS DF MS F ProbF EFFECT SS DF MS F ProbF


Blocks 973.6 5 194.72 1.4612768 Blocks 176.1757 5 35.23513 0.544113
Varietas 5114.5333 4 1278.6333 9.5955073 0.0001686 ** Varietas 1368.686 4 342.1716 5.283932 0.00453 **
Residual 2665.0667 20 133.25333 Residual 1295.14 20 64.75701
Total 8753.2 29 301.83448 Total 2840.002 29 97.93111
C.V. (%): 29.9055460165964 C.V. (%): 15.7801129709902
S.E.M.: 4.71263078215225 S.E.M.: 3.28524495112447
S.E.D.: 6.66466636657665 S.E.D.: 4.64603796559795
LSD (p<0.05): 13.9022504289011 LSD (p<0.05): 9.69146537084679
LSD (p<0.01): 18.9632398652964 LSD (p<0.01): 13.2195563166897

ANALYSIS OF VARIANCE ANALYSIS OF VARIANCE


VARIABLE: Lebar Daun VARIABLE: Indeks

Rata-rata dari Lebar Daun Replikasi Rata-rata dari


Replikasi
Indeks
Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan Varietas 1 2 3 4 5 6 Total Keseluruhan
Kepiting 1.5 1.5 1.2 4.17 1.53 1.47 1.895 Kepiting 2 2 2 2 2 2 2
NN Banten 2 2.3 1.5 1.83 1.2 0.87 1.616666667 NN Banten 1 2 1 1 2 2 1.5
Omas Bogor 1.13 1.27 1.3 1.5 1.33 1.4 1.321666667 Omas Bogor 2 2 2 2 2 2 2
Tsunami 1.3 1.27 1.27 1.1 1.3 1.27 1.251666667 Tsunami 1 2 2 1 2 1 1.5
Tusir 1.1 0.67 1.05 1.2 1.5 1.4 1.153333333 Tusir 3 2 2 3 3 2 2.5
Total Keseluruhan 1.406 1.402 1.264 1.96 1.372 1.282 1.447666667 Total Keseluruhan 1.8 2 1.8 1.8 2.2 1.8 1.9

ANOVA TABLE ANOVA TABLE

EFFECT SS DF MS F ProbF EFFECT SS DF MS F ProbF


Blocks 1.6660567 5 0.3332113 1.0159615 Blocks 0.7 5 0.14 0.736842
Varietas 2.2175533 4 0.5543883 1.6903303 0.1916778 Varietas 4.2 4 1.05 5.526316 0.003654 **
Residual 6.5595267 20 0.3279763 Residual 3.8 20 0.19
Total 10.443137 29 0.3601082 Total 8.7 29 0.3
C.V. (%): 39.5596716736412 C.V. (%): 22.9415733870561
S.E.M.: 0.233800603554017 S.E.M.: 0.177951304200521
S.E.D.: 0.330643984437105 S.E.D.: 0.251661147842358
LSD (p<0.05): 0.689711265594145 LSD (p<0.05): 0.524955955496129
LSD (p<0.01): 0.940794458720796 LSD (p<0.01): 0.716061457366213
Tabel 20. Data Mentah Uji Barrlet Tanaman Padi (Oryza sativa)
Lingkungan 1
Varietas Perlakuan Replikasi Tinggi Tanaman Jumlah Anakan Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun Indeks
NN Banten 1 1 138.5 4 23 70.3 2 2
NN Banten 1 2 142.7 2 14 65.9 1.6 2
NN Banten 1 3 138.5 4 18 65.96 1.63 2
NN Banten 1 4 132 6 24 78.33 1.63 2
NN Banten 1 5 122 4 20 71.23 1.2 2
NN Banten 1 6 120.5 4 26 67.33 1.77 2
Omas Bogor 1 1 112 3 53 69 1.5 2
Omas Bogor 1 2 110 5 51 68.3 1.5 2
Omas Bogor 1 3 104 3 40 66.67 2 2
Omas Bogor 1 4 101 3 38 52.33 1.37 2
Omas Bogor 1 5 106 3 37 66.33 1.27 2
Omas Bogor 1 6 107 5 36 72.23 1.23 2
Tsunami 1 1 92 11 49 45.6 1.2 1
Tsunami 1 2 86 10 35 43.6 1.4 2
Tsunami 1 3 82 12 49 45.8 1.1 2
Tsunami 1 4 92 10 47 49 1.13 1
Tsunami 1 5 92 9 44 50 1.3 2
Tsunami 1 6 96 6 38 53 1.4 2
Tusir 1 1 76.2 4 78 22.3 1.3 1
Tusir 1 2 83.5 3 57 43 1.2 3
Tusir 1 3 82.7 3 56 55.5 1.6 2
Tusir 1 4 80 6 40 40.33 1.33 2
Tusir 1 5 79 8 43 41.17 1.23 2
Tusir 1 6 82 13 65 41.33 1.5 2
Kepiting 1 1 108 7 43 44.67 1.13 2
Kepiting 1 2 107 11 51 50.67 1.27 2
Kepiting 1 3 108 8 37 46 1.2 2
Kepiting 1 4 102 7 43 45 1.13 2
Kepiting 1 5 108 7 49 45.33 1.13 2
Kepiting 1 6 103.5 8 43 49 1.37 2
Lingkungan 2
Varietas Perlakuan Replikasi Tinggi Tanaman Jumlah Anakan Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun Indeks
NN Banten 2 1 130.5 4 22 62.17 2 1
NN Banten 2 2 131.5 5 28 58 2.3 2
NN Banten 2 3 123 4 20 56.66 1.5 1
NN Banten 2 4 122.5 4 23 62 1.83 1
NN Banten 2 5 130.5 4 24 66.67 1.2 2
NN Banten 2 6 131 6 24 68.33 0.87 2
Omas Bogor 2 1 96 4 36 41.33 1.13 2
Omas Bogor 2 2 95 2 41 40.16 1.27 2
Omas Bogor 2 3 103 2 47 52 1.3 2
Omas Bogor 2 4 93 3 53 47 1.5 2
Omas Bogor 2 5 94 3 53 59.33 1.33 2
Omas Bogor 2 6 85.5 4 55 50.67 1.4 2
Tsunami 2 1 84 8 41 48.33 1.3 1
Tsunami 2 2 85.5 6 56 44.73 1.27 2
Tsunami 2 3 81.3 10 32 39.5 1.27 2
Tsunami 2 4 82.7 7 50 43.03 1.1 1
Tsunami 2 5 81.9 7 41 41.23 1.3 2
Tsunami 2 6 83.8 6 43 46.43 1.27 1
Tusir 2 1 63 2 12 37 1.1 3
Tusir 2 2 89 9 64 58 0.67 2
Tusir 2 3 76 7 53 51 1.05 2
Tusir 2 4 69 4 65 40.5 1.2 3
Tusir 2 5 75.4 3 77 47.8 1.5 3
Tusir 2 6 72.2 3 60 39.5 1.4 2
Kepiting 2 1 123.5 4 31 62.93 1.5 2
Kepiting 2 2 106 2 31 51.2 1.5 2
Kepiting 2 3 107 2 20 33.07 1.2 2
Kepiting 2 4 116 1 31 67.83 4.17 2
Kepiting 2 5 108.3 6 14 56.17 1.53 2
Kepiting 2 6 107 2 11 57.3 1.47 2
Tabel 23. Chi Square Uji Barrlet
TT JA JD PD LD ID

Varians Galat Varians Galat Varians Galat Varians Galat Varians Varians
Lokasi ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2)
(s^2) (s^2) (s^2) (s^2) Galat (s^2) Galat (s^2)
Env1 152.518667 5.02728699 28.9 3.363842 317.6833333 5.761055 219.6639383 5.392099 0.18414 -1.69206 0.566667 -0.56798 SS Residual
SSresidual/(j
Env2 5.28165939 2.838103 6.50169 5.78008 0.494624 -0.05129 ml genotip-
196.696 17.08333333 666.2666667 323.7850317 1.639882 0.95 1)
Env3
Jumlah 349.214667 10.3089464 45.98333333 6.201945 983.95 12.26275 543.44897 11.17218 1.824022 -1.19743 1.516667 -0.61928
Rata-rata 174.607333 5.15447319 22.99166667 3.100972 491.975 6.131373 271.724485 5.586089 0.912011 -0.59872 0.758333 -0.30964
DF 4 4 4 4 4 4
jumlah
2 2 2 2 2 2
lokasi
M 0 0 0 0 0 0
C 1.125 1.125 1.125 1.125 1.125 1.125
X^2 0 0 0 0 0 0
Chi Square
9.49 9.49 9.49 9.49 9.49 9.49
table
jika nilai x^2 < nilai pada tabel chi square, maka homogen dan bisa lanjut ke uji anova gabungan, jika lebih besar maka heterogen

TT JA JD PD LD ID
Varians Galat Varians Galat Varians Galat Varians Galat Varians Galat Varians Galat
Lokasi ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2) ln (s^2)
(s^2) (s^2) (s^2) (s^2) (s^2) (s^2)
Env1 2440.071667 7.799782689 17.7 2.87356464 213.4833333 5.363558766 276.8066983 5.623319423 0.186183333 -1.681023428 0.866666667 -0.143100844

Env2 340.5363333 5.830521826 7.3 1.987874348 227.2666667 5.426124071 362.5678267 5.893211565 2.263325 0.816834971 1.116666667 0.110348057

Jumlah 2780.608 13.63030452 25 4.861438988 440.75 10.78968284 639.374525 11.51653099 2.449508333 -0.864188457 1.983333333 -0.032752786
Rata-rata 1390.304 7.237277707 12.5 2.525728644 220.375 5.395330641 319.6872625 5.767343213 1.224754167 0.202740144 0.991666667 -0.00836825
DF 4 4 4 4 4 4
jumlah
2 2 2 2 2 2
lokasi
M 3.377003597 0.760073204 0.003913779 0.072621756 5.078674975 0.064065149
C 1.125 1.125 1.125 1.125 1.125 1.125
X^2 3.001780975 0.675620625 0.003478915 0.064552672 4.514377756 0.056946799
Chi
Square 9.49 9.49 9.49 9.49 9.49 9.49
table
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
jika nilai x^2 < nilai pada tabel chi square, maka homogen dan bisa lanjut ke uji anova gabungan, jika lebih besar maka heterogen

Anda mungkin juga menyukai