taraf (0%; 0,25% dan 0,50%). Terdapat 6 kombinasi perlakuan dan 3 kontrol yang terdiri dari 3 Tabel 4. Pengaruh pemberian kolkisin terhadap sifat kualitatif klon kentang hasil mutasi
Perlakuan WD WB TT SD FB WMB BMB BU WKU WDU
ulangan, sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri 10 umbi kentang. Jumlah
total kentang yang digunakan sebanyak 270 umbi sebagai satuan pengamatan. K1 -V1 - - - - - - - - - -
K2 – V1 - - - - - - - - - -
Analisis Data K1 – V2 + - - - - - - - - -
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf kesalahan 5%. K2 – V2 + - - - - - - - - -
Apabila terdapat perbedaan nyata dan sangat nyata, dilanjutkan dengan uji LSI (Least Significant K1 – V3 - - - - - - - - - -
Increase) pada taraf 5%. Analisis deskriptif berpedoman pada buku panduan pengujian kebaruan,
K2 – V3 - - - - - - - - - -
keunikan, keseragaman, dan kestabilan kentang (Pusat PVT, 2006).
Keterangan : Kombinasi perlakuan : K1 = Kolkisin 0,25%; K2 = Kolkisin 0,50%; V1 =
Varietas Agria; V2 = Varietas Jegruk; V3 = Varietas Granola K. Variabel
hasil pengamatan : WD = Warna Daun, WB = Warna Batang, TT =Tipe Tumbuh, SD
= Susunan Daun, FB = Frekuensi Berbunga, WMB = Warna Mahkota Bunga,
Tabel 1. Matriks analisis varian terhadap variabel yang diuji BMB = Bentuk Mahkota Bunga, BU = Bentuk Umbi, WKU = Warna Kulit Umbi,
WDU = Warna Daging Umbi. Notasi : (+) = Mengalami perubahan; (-) = Tidak
mengalami perubahan.
Konsentrasi x
No Variabel yang diuji Varietas Konsentrasi Pemberian kolkisin dengan tiga taraf konsentrasi (0%; 0,25% dan 0,50%), memberikan pengaruh
Varietas
terhadap warna daun tanaman kentang. Hasil pengamatan menunjukan bahwa tanaman kentang
1 Persentase tanaman hidup (%) tn tn tn dengan pemberian kolkisin 0,25% dan 0,50% memiliki warna daun lebih gelap apabila
2 Tinggi tanaman (cm) sn n tn dibandingkan dengan warna daun tanaman kentang tanpa pemberian kolkisin.
3 Diameter batang (cm) sn sn tn
4 Jumlah daun (helai) sn sn n kesimpulan dan saran
5 Luas daun (cm²) sn sn sn
6 Diameter Bunga (cm²) sn tn tn Kesimpulan
7 Jumlah umbi (knol) sn tn tn 1. Pemberian kolkisin terhadap ketiga genotipe kentang (Solanum tuberosum L.) berpengaruh terhadap
8 Diameter umbi (cm) sn tn tn variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot
9 Bobot umbi (g) sn tn tn umbi, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, warna daun dan warna daging umbi
10 Bobot segar tanaman (g) sn tn tn 2. Pemberian kolkisin pada 3 taraf konsentrasi (0%; 0,25% dan 0,50%) memberikan hasil yang beragam.
11 Bobot kering tanaman (g) sn tn tn Kolkisin 0,50% memberikan nilai tertinggi pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,
Keterangan : tn = tidak berbeda nyata, n = berbeda nyata, sn = berbeda sangat nyata menurut uji F luas daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi dan bobot segar tanaman, sedangkan konsentrasi
0,25% memberikan nilai terbaik pada variabel diameter bunga dan bobot kering tanaman;
dengan taraf kesalahan 5%.
3. Pemberian kolkisin mempengaruhi variabel warna daun. Warna daun varietas Jegruk dengan perlakukan
daftar pustaka kolkisin 0,25% dan 0,50% memiliki warna lebih gelap dibandingkan dengan varietas Jegruk tanpa
Fajrina, A., M. Idris., Mansyurdin dan N. Surya. 2012. penggandaan kromosom dan perlakuan kolkisin (kontrol).
pertumbuhan somaklonal andalas (Morus macroura Miq. Var 4. Respon terbaik terhadap pemberian kolkisin, dimiliki oleh varietas Jegruk. Klon hasil mutasi varietas
macroura) yang diperlakukan dengan kolkisin. Jurnal Biologi. Jegruk memiliki nilai yang lebih tinggi pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas
Universitas Andalas. 1(1):23-26 daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman apabila
dibandingkan dengan varietas Agria dan Granola K
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. 2006. Panduan Umum Pengujian Kebaruan,
Keunikan, Keseragaman, dan Kestabilan (General Guidelines for Saran
the Conduct of Novelty, Distinctness, Uniformity, and Stability).
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsentrasi kolkisin terhadap klon – klon
Pusat PVT, Departemen Pertanian.
unggulan, sehingga diketahui pada generasi ke berapa klon – klon kentang hasil mutasi tersebut stabil
Suharni, S. 2004. Evaluasi Morfologi, Anatomi, Fisiologi dan Sitologi Tanaman Rumput pertumbuhan dan hasilnya.
Pakan yang Mendapat Perlakuan Kolkisin. Tesis. Universitas
Diponegoro, Semarang.