Anda di halaman 1dari 8

Page1/69

Page 1 of 69PENGUJIAN MUTU BENIH Prof Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS Divisi Ilmu danTeknologi Benih
Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Page 1 of 69

Page 2 of 69Mengapa benih harus diuji? 1) Potensi benih untuk menjadi kecambah atau bibit tidak
dapat ditentukan sampai benih dikecambahkan. 2) Pengujian benih untuk menentukan komponen
genetik (varietas) dan fisik (biji gulma, biji tanaman lain, materi inert) dari suatu lot benih. Tujuan utama
adalah menentukan nilai mutu benih sebelum ditanam 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural
University (IPB University) Page 2 of 69

Page 3 of 69Mengapa pengujian benih itu penting?  Hasil pengujian benih memberikan informasi
penting baik bagi produsen maupun konsumen.  Produsen benih ingin meyakinkan bahwa hanya benih
bermutu yang dijual sehingga konsumen akan kembali membeli benih. 4/13/2020 SATRIYAS
ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 3 of 69

Page 4 of 69Standarisasi Pengujian Benih  Prosedur pengujian harus distandarisasi dan hasilnya harus
dapat diulang (reproducibility). Jadi, pengujian harus dilakukan dengan metode yang standar dan
interpretasi yang seragam.  Indonesia: Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman
Pangan & Hortikultura, Cimanggis-Depok (terakreditasi ISTA 2012 dan KAN); BPSB (Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih) se-Indonesia (sebagian besar terakreditasi KAN). KAN = Komite Akreditasi Nasional
4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 4 of 69

Page 5 of 69Standar Internasional Pengujian Benih  USA: Association of Official Seed Analysts (AOSA). 
International Seed Analysis Certificates menggunakan standar ISTA (International Seed Testing
Association). 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 5 of 69

Page 6 of 69Seed Testing – IRRI (International Rice Research Institute) 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor
Agricultural University (IPB University) Page 6 of 69

Page 7 of 69Prosedur Pengujian Benih  Tahapan pertama dalam prosedur pengujian benih adalah
pengambilan contoh benih yang representatif.  Pada umumnya lot benih heterogen, sehingga contoh
benih yang representatif harus diambil. Pengambilan contoh (sampling) dilakukan dalam dua tahap. 
Pertama, contoh benih diambil dari bulk seed lot dan dikirim ke Lab Benih, dikenal sebagai contoh kirim
(submitted sample). 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 7 of
69

Page 8 of 69Prosedur Pengujian Benih  Kedua, setelah sampai di Lab, lot benih harus dibagi lagi dengan
menggunakan alat sub-sampling divider, dan digunakan untuk analisis, dikenal sebagai contoh kerja
(working sample).  Pengujian kadar air benih dilakukan segera setelah contoh kirim (submitted sample )
sampai di Lab, sebelum dilakukan sub- sampling. 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural
University (IPB University) Page 8 of 69

Page 9 of 69Seed Divider - ISTA Seed Lab 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB
University) Page 9 of 69
Page 10 of 69Prosedur Pengujian Benih  Dari contoh kerja yang diperoleh, dilakukan uji kemurnian
benih, berdasarkan pada penentuan fisik komponen dalam lot benih (persentase dalam bobot) yang
terdiri atas benih murni, benih tanaman lain, biji gulma, dan materi inert.  Benih untuk pengujian daya
berkecambah diambil dari komponen benih murni. Demikan pula untuk jenis uji lainnya (uji tetrazolium,
uji vigor, uij kesehatan benih, dll). 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB
University) Page 10 of 69

Page 11 of 69Jenis Pengujian Benih Rutin di Indonesia Ada 3 jenis hasil pengujian yang tertulis pada label
benih: 1. Uji kadar air benih 2. Uji kemurnian benih 3. Uji daya berkecambah 4/13/2020 SATRIYAS
ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 11 of 69

Page 12 of 69Label Benih 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page
12 of 69

Page 13 of 69INFORMATION ON SEED TAGS (LABELS) Item What it means? Kind and variety States
variety name e.g. Rice cv IPB3S. Lot number Unique numbers and/or letters that identifies a batch of
seed. Moisture content % loss in seed weight after oven dried using a standard method. Pure seed
Indicates % purity as it relates to kind and variety of crop species indicated. Germination % of seed that
germinate to produce normal seedlings during a standard seed analysis. Date of test Year and month in
which seed test was conducted. Origin Source of seed - where seed was produced. Name and address
Name of seed company or seller of the seed. SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB
University) 4/13/2020 Page 13 of 69

Page 14 of 69Label Benih  Benih yang dikomersialkan (open market) harus berlabel sehingga konsumen
yakin bahwa benih yang akan dibeli bermutu tinggi.  Informasi yang tertera pada label menunjukkan
bahwa benih tersebut telah diuji oleh Lab. Benih resmi (terakreditasi). Di Indonesia, terakreditasi KAN.
4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 14 of 69

Page 15 of 69Label Benih  Selain pengujian mutu benih yang rutin (KA, Kemurnian, DB), tergantung
permintaan, dapat dilakukan uji vigor dan kesehatan benih.  Biasanya produsen benih multinasional
melakukan uji vigor benih dan/atau kesehatan benih sebagai internal quality control. 4/13/2020
SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page 15 of 69

Page 16 of 69Uji Kadar Air Benih  Contoh Kirim (submitted sample) hanya dapat diterima untuk
pengujian KA jika kemasan benih moisture-proof dan tidak rusak.  Uji KA harus dilakukan segera
setelah Contoh Kirim diterima oleh Lab Benih, karena benih bersifat higroskopis. SATRIYAS
ILYAS_BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY Page 16 of 69

Page 17 of 69Definisi  Kadar air suatu sampel benih adalah hilangnya bobot apabila benih dikeringkan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.  KA diekspresikan sebagai % dari bobot asli sampel. Prinsip
Metode uji dirancang sehingga memungkinkan penguapan air dari benih sebanyak mungkin namun
menekan terjadinya oksidasi, dekomposisi maupun hilangnya zat-zat yg mudah menguap (volatile). Uji
Kadar Air Benih Page 17 of 69
Page 18 of 69Metode oven suhu rendah: - Timbang wadah + tutup sebelum dan sesudah diisi sampel. -
Keringkan dalam oven suhu 103 + 2 C selama 17 + 1 jam. - Tutup wadah, simpan dalam desikator 30 – 45
menit. - Setelah dingin, timbang wadah + tutup + sampel. Metode oven suhu tinggi: idem, tetapi - Suhu
130 - 133 C, 4 jam untuk jagung, 2 jam serealia, dan 1 jam spesies lainnya. Uji Kadar Air Benih Page 18 of
69

Page 19 of 69Metode Oven Grinding Weighing SATRIYAS ILYAS_BOGOR AGRICULTURAL Oven


UNIVERSITY Page 19 of 69

Page 20 of 69Penghitungan Hasil 100 M2 – M3 = ------------- (M2 –M1) M1 = bobot wadah + tutup (g) M2
= bobot wadah + tutup + sampel sebelum pengeringan (g) M3 = bobot wadah + tutup + sampel setelah
pengeringan (g) Toleransi: Perbedaan nilai rata-rata dua pengukuran KA tidak > 0.2%. Tree & shrub
species: 0.3 – 2.5%. Uji Kadar Air Benih Page 20 of 69

Page 21 of 69Penentuan KA dengan moisture meter • Alat moisture meter harus dikalibrasi setiap 100x
pengukuran atau minimum 1 tahun sekali. • Alat ditempatkan di ruang bersuhu 15 – 25 C dan RH 45 –
75%. • Wadah moisture meter diisi 2/3 kapasitasnya, jika terlalu penuh maka sampel tidak teraduk rata.
Jika tidak diisi cukup, dapat terjadi pertukaran hygrometric antara benih dan udara dalam wadah yang
dapat merubah KA benih sebelum pengujian. Page 21 of 69

Page 22 of 69Penentuan KA dengan moisture meter • Penghitungan Hasil: M1 + M2 KA (%) = ------------ 2


M1 dan M2 hasil yang dibaca pada moisture meter masing-masing untuk duplo 1 dan 2. Toleransi 0.2%.
Page 22 of 69

Page 23 of 69Tujuan Untuk menentukan:  persentase komposisi sampel berdasarkan bobot  identitas
berbagai spesies benih dan partikel inert. Prinsip Pengujian Memisahkan contoh benih ke dalam 3
komponen: komponen benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL), dan kotoran benih (KB). Ketiga
komponen tersebut dipersentasekan berdasarkan bobotnya. Uji Kemurnian Benih Page 23 of 69

Page 24 of 69Prosedur  Contoh kerja ditebarkan di atas meja kerja  Setiap benih diidentifikasi satu per
satu secara visual berdasarkan penampakan morfologi (bentuk, ukuran, warna, kilap, tekstur luar). 
Semua benih tanaman lain dan kotoran benih dipisahkan dari benih murni.  Setiap komponen
ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sama dengan contoh kerja dan hasilnya dicatat
di buku analisis kemurnian. Kemudian datanya dimasukkan ke dalam kartu pengujian. Uji Kemurnian
Benih Page 24 of 69

Page 25 of 69UJI KEMURNIAN BENIH SATRIYAS ILYAS_BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY Alat yang
diperlukan: • Meja kerja pengujian • Lampu fluorescence • Magnifier • Pinset • Timbangan Page 25 of
69

Page 26 of 69Component of corn seed lot in physical purity test (ISTA, 2004) Pure seed Damage seed
Weed seed (Avena fatua) Inert matter Page 26 of 69
Page 27 of 69Rumus perhitungan persentase: BM BM = ---------------------- x 100% (BM + BTL + KB) BTL BTL
= ---------------------- x 100% (BM + BTL + KB) KB KB = ---------------------- x 100% (BM + BTL + KB) Uji
Kemurnian Benih Page 27 of 69

Page 28 of 69Pengujian daya berkecambah  Daya berkecambah adalah tolok ukur viabilitas benih 
Viabilitas benih = daya hidup benih  Daya berkecambah = kemampuan benih untuk tumbuh menjadi
kecambah normal pada kondisi optimum Page 28 of 69

Page 29 of 69 Benih ditumbuhkan pada kondisi yang memungkinkan benih untuk tumbuh,
mengembangkan semua bagian esensial embrio (embryonic axis) atau struktur penting embrio.  Jumlah
benih yang diuji, metode penanaman benih pada media tanam, alat untuk mengecambahkan benih, cara
penilaian kecambah dan mengkatagorikan kecambah normal, abnormal atau benih tidak berkecambah,
semuanya serba standar dan baku. Pengujian daya berkecambah Page 29 of 69

Page 30 of 69Pengujian daya berkecambah  Metode pengujian viabilitas benih dengan indikasi
langsung, artinya pada akhir pengujian penguji/ analis mendapatkan hasil pengujian berupa kecambah-
kecambah yang harus diamati dan dinilai.  Persentase benih yang tumbuh menjadi kecambah normal
dari jumlah benih yang diuji menunjukkan nilai daya berkecambah suatu lot benih. Page 30 of 69

Page 31 of 69 Prosedur pengujian daya berkecambah sifatnya baku, tujuannya agar pengujian dapat
diulang dengan hasil yang sama.  Pengujian daya berkecambah dilakukan di laboratorium karena
kondisi pengujian dapat dikendalikan.  Pengujian daya berkecambah tidak dilakukan langsung di
lapangan karena kondisi di lapangan sukar dikendalikan. Pengujian daya berkecambah Page 31 of 69

Page 32 of 69Faktor yang mempengaruhi hasil pengujian daya berkecambah  Faktor dari dalam benih:
adanya dormansi dan seed borne disease.  Faktor dari luar benih: ketersediaan air, oksigen, cahaya dan
suhu yang sesuai. Page 32 of 69

Page 33 of 69Tujuan pengujian daya berkecambah 1. mengetahui mutu fisiologis benih yaitu potensi
perkecambahan maksimum suatu lot benih 2. membandingkan mutu benih yang berbeda lot 3.
menduga mutu benih sebagai bahan tanaman misalnya untuk keperluan memberi sertifikat pada suatu
lot benih. Page 33 of 69

Page 34 of 69Media tanam  Karakteristik media kertas: – dapat memegang air – berpori terbuka dan
memungkinkan akar dan kecambah tumbuh diatasnya – bebas dari cendawan, bakteri dan bahan
beracun – pH kertas 6.0 – 7.5 – dapat disterilkan Page 34 of 69

Page 35 of 69Media tanam  Karakteristik media pasir: – ukuran pasir: 90% lolos saringan 0.8 mm dan
tertahan pada saringan 0.5 mm – bebas dari cendawan, bakteri dan bahan beracun – dapat menahan air
– pH 6.0 – 7.5 Setelah digunakan diayak dan disterilkan lagi. Page 35 of 69

Page 36 of 69Media tanam  Media tanah dan kompos bisa digunakan sebagai media pengujian daya
berkecambah hanya pada kondisi tertentu, misalnya jika pengujian dengan media kertas dan pasir
hasilnya tidak bagus. Page 36 of 69
Page 37 of 69Pengepres Kertas Page 37 of 69

Page 38 of 69Metode pengecambahan benih pada kertas  Metode di atas kertas atau UDK (Uji Diatas
Kertas) atau Top of paper (TP). Metode UDK digunakan untuk benih-benih berukuran kecil, yang
memerlukan cahaya lebih banyak untuk berkecambah dengan baik.  Metode antar kertas atau UAK (Uji
Antar Kertas) atau Between paper (BP). Metode UAK juga digunakan untuk benih-benih berukuran kecil,
yang tidak sensitif terhadap cahaya.  4 ulangan @ 100 benih Page 38 of 69

Page 39 of 69Germination Test – top of paper Page 39 of 69

Page 40 of 69Metode antar kertas (UAK) atau Between paper (BP) counting board Page 40 of 69

Page 41 of 69Alat pengecambah benih Germination table Germinator Eco-germinator Page 41 of 69

Page 42 of 69Germination Test of Coated Seed Pleated paper Counting board Page 42 of 69

Page 43 of 69Meode pengecambahan pada media pasir  Metode penanaman benih pada media pasir
ada dua yaitu di atas pasir (on sand) dan di dalam pasir (in sand).  Metode di atas pasir: benih
diletakkan di atas permukaan pasir dengan sedikit ditekan tanpa melapisi pasir di atas benih.  Metode
dalam pasir caranya seperti metode diatas pasir tetapi di atas benih diberi lapisan pasir. Page 43 of 69

Page 44 of 69Germination test - sand Page 44 of 69

Page 45 of 69Struktur kecambah  Kecambah monokotil terdiri atas: akar seminal primer dengan bulu
akarnya, akar seminal sekunder, mesokotil, koleoptil dan plumula.  Kecambah dikotil: akar primer
dengan bulu akarnya, hipokotil, epikotil, dua kotiledon dan plumula. Page 45 of 69

Page 46 of 69Criteria of corn seed germination (Zea mays) (ISTA, 2004). a) Normal seedling Abnormal
seedling: b) root damage c) plumule & root damage d) primary infection e) coleoptyle & plumule
damage a b c d e Page 46 of 69

Page 47 of 69Kecambah normal (kiri) dan abnormal (kanan) kedelai Page 47 of 69

Page 48 of 69Definisi Vigor Benih  ISTA: sifat-sifat benih yang menentukan aktivitas dan performa lot
benih selama perkecambahan pada kisaran lingkungan yang luas (germination in a wide range of
environments).  AOSA: sifat-sifat benih yang menentukan potensi untuk pemunculan kecambah yang
cepat, seragam, dan perkembangan kecambah normal pada kisaran kondisi lapangan yang luas. Page 48
of 69

Page 49 of 69Uji Vigor Benih Uji vigor didisain untuk mensimulasi kondisi di lapangan (stres/ cekaman
kekeringan, genangan, suhu tinggi, salinitas tinggi, dsb) dan merupakan indikator yang lebih baik
dibandingkan uji daya berkecambah. Tujuan: memberikan informasi tentang daya tumbuh atau
performa di lapangan yang kondisinya bervariasi, atau potensi daya simpan benih. SATRIYAS
ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) 4/13/2020 Page 49 of 69
Page 50 of 69Kelebihan Pengujian Vigor Benih Dibandingkan Daya Berkecambah  % DB pada label lot
benih seringkali lebih tinggi dari kenyataan yang tumbuh di lapangan  Uji DB tidak dapat memberikan
informasi akurat mengenai potensi field performance suatu lot benih  Uji vigor = indeks mutu benih
yang lebih sensitif daripada uji DB  Uji vigor memberikan informasi tentang daya tumbuh (field
emergence) dan daya simpan (storage potential) lot benih sehingga dapat merencanakan strategi
pemasaran. Page 50 of 69

Page 51 of 69Kecepatan perkecambahan  Lot benih dengan % DB serupa seringkali bervariasi dalam
laju perkecambahan.  Banyak metode telah digunakan untuk menentukan laju perkecambahan, al. %
kecambah normal hitungan I pada uji DB yang menunjukkan benih berkecambah cepat  dapat
digunakan sebagai indeks vigor Page 51 of 69

Page 52 of 69Kecepatan perkecambahan  Metode lain yang sering digunakan yaitu kecepatan tumbuh
(KCT) dengan rumus: KCT = % KN + ...... + % KN ∑ hari amatan I ∑ hari amatan akhir Page 52 of 69

Page 53 of 69Uji Vigor Benih - ISTA Ada 4 uji vigor yang telah divalidasi ISTA (2014): 1. Conductivity test:
kacang kapri (Pisum sativum), Phaseolus vulgaris, kedelai (Glycine max) 2. Accelerated ageing test:
kedelai (Glycine max) 3. Controlled deterioration test: Brassica spp. 4. Radicle emergence test: jagung
(Zea mays) SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) 4/13/2020 Page 53 of 69

Page 54 of 69Uji Kesehatan Benih Tujuan (1) mengevaluasi nilai suatu lot benih, misalnya menduga
penampakan di lapangan (2) sertifikasi benih untuk mendapatkan status kesehatan suatu lot benih Page
54 of 69

Page 55 of 69Uji Kesehatan Benih Tujuan (3) informasi tentang status kesehatan lot benih sebagai dasar
untuk memberikan perlakuan benih yang tepat (4) peraturan karantina untuk menguji patogen
berbahaya atau terlarang. Page 55 of 69

Page 56 of 69Pengujian kesehatan benih penting karena 3 alasan: 1. Inokulum seedborne dapat
berakibat pada perkembangan penyakit yang progresif di lapangan dan mengurangi nilai komersial dari
tanaman. Inokulum = mikroorganisme atau patogen yang diinokulasikan ke medium/ inang,
mikroorganisme tersebut masih dalam keadaan hidup. Page 56 of 69

Page 57 of 69Pengujian kesehatan benih penting karena 3 alasan: 2. Lot benih impor dapat
mengintroduksi penyakit ke daerah baru. Oleh karena itu pengujian diperlukan untuk memenuhi
persyaratan karantina. Page 57 of 69

Page 58 of 69Pengujian kesehatan benih penting karena 3 alasan: 3. Pengujian kesehatan benih dapat
memberikan penjelasan tentang evaluasi kecambah dan penyebab buruknya perkecambahan, jadi
merupakan suplemen bagi pengujian perkecambahan. Page 58 of 69

Page 59 of 69Definisi Kesehatan Benih = ada atau tidaknya organisme penyebab penyakit, seperti
cendawan, bakteri dan virus, dan hama seperti insek Page 59 of 69
Page 60 of 69Metode uji kesehatan benih yang dikembangkan harus: (1) sederhana, murah dan cepat
(2) memberikan hasil pengujian yang dapat diulang dan diperbandingkan antar sampel yang berbeda (3)
dapat mengidentifikasi patogen yang menjadi target (4) dapat distandarisasi sehingga memenuhi
persyaratan internasional Page 60 of 69

Page 61 of 69Petunjuk Umum  Berbagai metode pengujian bervariasi dalam sensitivitas dan
reproducibility dan dalam banyaknya pekerjaan serta peralatan yang diperlukan.  Metode yang
digunakan tergantung pada patogen atau kondisi yang diuji, spesies benih, dan tujuan pengujian. 
Contoh kerja diuji dengan atau tanpa inkubasi, atau dengan menumbuhkan tanaman. Page 61 of 69

Page 62 of 69Penghitungan Hasil = % benih terinfeksi atau % mikroorganisme/ patogen dalam contoh
benih yang diuji (dengan bobot tertentu) Page 62 of 69

Page 63 of 69Lab uji cendawan Incubator + NUV Page 63 of 69

Page 64 of 69Gejala penyakit ‘antraknosa’ pada cabai, disebabkan oleh seedborne cendawan
Colletotrichum capsici Page 64 of 69

Page 65 of 69Pengujian cendawan terbawa benih cabai Metode Blotter Test Per plate : 25 benih (cuci,
lap tisu, kering-angin) (2 lembar kertas saring steril lembab) I. 24 jam NUV (12 jam gelap/terang) II. 24
jam freezer - 200C III. Inkubasi NUV sampai hari ke-14 Page 65 of 69

Page 66 of 69Identifikasi Xanthomonas oryzae pv. oryzae  Sampel benih dicuci, direndam 5 - 6 jam
pada suhu 5 - 15 C. Kemudian benih ditambah PSA (peptone sucrose agar) cair, digerus, diisolasi. Jika
menunjukkan koloni X. oryzae pv. oryzae diberi tanda + (Mew & Misra 1994) Page 66 of 69

Page 67 of 69Identifikasi dan isolasi bakteri terbawa benih padi Benih padi Pencucian benih Penggerusan
benih Ekstraksi Koloni bakteri Pengenceran Page 67 of 69

Page 68 of 69Referensi • Satriyas Ilyas & Eny Widajati. 2015. Teknik dan Prosedur Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan. 91 hal. IPB Press • ISTA. 2014. International Rules for Seed Testing. ISTA. Switzerland.
• Satriyas Ilyas. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih: Teori dan hasil-hasil penelitian. 138 hal. IPB Press. ISBN:
978-979-493-439-5. SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) 4/13/2020 Page 68 of
69

Page 69 of 69Terima kasih 4/13/2020 SATRIYAS ILYAS_Bogor Agricultural University (IPB University) Page
69 of 69

Find in document

Pengujian Mu ... pril2020.pdf

Alfi Nurdina IPB

(alfi_dina@apps.ipb.ac.id)
General Info

TypePDF

Size4 MB

Modified7:49 PM Apr 16

Created7:36 PM Apr 16

Sharing

Anyone with the link

Can View

Satriyas Ilyas

Owner

Description

No description

Download Permission

Viewers cannot download

Page 5 of 69 Page 4 of 69 Page 3 of 69 Page 1 of 69

Anda mungkin juga menyukai