PRAKTIKUM IBM
(SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN, TELUR, SAYUR DAN BUAH)
ANNISA
GZ1905005
KELOMPOK 4
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................3
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN.............................................................3
Tujuan Praktikum.....................................................................................................3
Hasil Praktikum........................................................................................................3
Penelitian Sejenis…...………………..………………...……..…………………....5
Kesimpulan...............................................................................................................5
Daftar Pustaka.............................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
TELUR.........................................................................................................................7
Tujuan Praktikum.....................................................................................................7
Hasil Praktikum........................................................................................................7
Penelitian Sejenis......................................................................................................8
Kesimpulan.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
BAB III.......................................................................................................................12
SAYUR DAN BUAH.................................................................................................12
Tujuan Praktikum...................................................................................................12
Hasil praktikum.......................................................................................................12
Penelitian Sejenis....................................................................................................14
Kesimpulan.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
LAMPIRAN I.............................................................................................................17
LAMPIRAN II...........................................................................................................19
LAMPIRAN III..........................................................................................................21
BAB I
1. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui sifat fisik dari serealia dan kacang-kacangan , serta mutu
serealia dan kacang-kacangan berdasarkan faktor kotor, kerusakan, densitas
kamba, daya serap air pada suhu 80° dan rasio pengembangan.
2. Hasil Praktikum
2.2 Hasil
Pada hasil praktikum diketahui bahwa beras berwarna putih berbentuk
panjang dan lancip, jagung berwarna orange kekuningan dengan bentuk
membulat agak kecil dan licin, kacang hijau berwarna hijau kusam berbentuk
bulat.
Beras memiliki ukuran panjang 0,6 cm, diameter 0,2 cm. Jagung memiliki
ukuran panjang 1 cm, lebar 0,9 cm, tebal 0,4 cm. Kacang hijau memiliki
ukuran panjang 0,6 cm, dan diameter 0,4 cm.
Beras 100 butir memiliki berat 0,5 gram, pada sampel jagung 100 butir
memiliki berat 29,3 gram, dan pada kacang hijau 100 butir memiliki berat 6,2
gram.
%kotoran pada beras dan jagung dengan berat 25 gram tidak terdapat
kotoran dan pada kacang hijau terdapat kotoran 0,1 gram dengan hasil kotoran
0,4 %.
25 gram beras terdapat kerusakan sebanyak 2,3 gram jadi, kerusakan yang
terdapat pada beras 9,2%. 25 gram jagung terdapat kerusakan sebanyak 0,8
gram jadi, kerusakan yang terdapat pada jagung 3,2%. 25 gram kacang hijau
terdapat kerusakan sebanyak 2,5 gram jadi, kerusakan yang terdapat pada
kacang hijau 10%.
Beras yang dimasukkan kedalam gelas ukur yang mencapai volume 100
ml memiliki densitas kamba 87,6 gr/ml. Jagung yang dimasukkan kedalam
gelas ukur yang mencapai volume 100 ml memiliki densitas kamba 79,8
gr/ml. Kacang hijau yang dimasukkan kedalam gelas ukur yang mencapai
volume 100 ml memiliki densitas kamba 83,3 gr/ml.
Beras 2 gram yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 20 menit
mengalami penambahan berat dari 2 gram menjadi 45,9 gram sehingga daya
serap air pada beras yang dimasak pada suhu 80°C selama 20 menit yaitu
21,95 gram. Terdapat penambahan panjang maupun diameter pada beras
setelah dimasak pada suhu 80 °C selama 20 menit yaitu panjang sebelum
dimasak 0,2 cm dan sesudah dimasak 0,25 cm, diameter sebelum dimasak 0,6
cm dan sesudah 0,75 cm. Jadi, rasio pengembangan beras yang telah dimasak
pada suhu 80°C selama 20 menit yaitu 1,25 cm.
3 Teori
3.2 Prinsip Kerja
Serealia dan kacang kacangan dipisahkan menjadi 3 bagian, dari beras kacang
hijau dan jagung diambil sebanyak 100 butir, ditimbang sebanyak 25gram
serta 100ml dimasukkan kedalam gelas ukur. Untuk mengetahui berat
serealia dan kacang-kacangan, ditimbang menggunakan timbangan makanan
digital. Kemudian untuk mengukur serealia dan kacang-kacangan dilakukan
dengan menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter panjang dan
lebarnya. Kotoran dan kerusakan serealia dan kacang-kacangan dipisahkan
dari yang bersih kemudian kotorannya ditimbang kembali menggunakan
timbangan makanan digital. Untuk mengetahui daya serap air pada beras,
beras ditimbang sebanyak 2gr kemudian dimasukkan kedalam tabung,
sementara itu air 20ml dimasukkan kedalam gelas kimia lalu diletakkan
kedalam penangas air 80°. Setelah mencapai suhu 80°, beras yang
dimasukkan ke dalam tabung tadi dipanaskan selama 20 menit lalu diangkat
dan dihitung berat setelah dimasak serta di ukur panjang beras tersebut
menggunakan penggaris.
Serealia merupakan biji-bijian dari famili rumput-rumputaan yang kaya akan
karbohidrat sehingga merupakan makanan pokok manusia, atau pakan ternak,
serta dimanfaatkan untuk bahan baku produk industri yang mempergunakan
karbohidrat. Biji-bijian yang tergolong serealia antara lain padi, jagung,
gandum, cantel, oat, barley, dan rye (Mutiara Nugraheni, 2010). Serealia
berperan penting karena merupakan makanan pokok yang sekaligus sebagai
sumber energi bagi manusia. Serealia menyediakan sebanyak 50% kebutuhan
kalori (Fahmawati, 2013).
4 Penelitian sejenis
Menurut jurnal “ Aktivitas Antioksidan, Kadar Serat dan Karakteristik
Fisik Beras Hitam Pecah Kulit Pratanak dengan Variasi Lama Waktu
Perendaman” dengan hasil praktikum yang dilakukan terdapat perbedaan hasil
karena :
pada praktikum yang kami menggunakan beras putih sedangkan jurnal yang
kami dapatkan menggunakan beras hitam
karena terdapat perbedaan waktu pada praktikum kami cuman menggunakan
waktu 20 menit sedangkan pada jurnal terdapat beberapa waktu yaitu 30,
60,90,120,150, dan 180 menit
5 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pada pengamatan warna dan bentuk serealia, beras berwarna putih, jagung
berwarna orange kejinggaan , kacang hijau berwarna hijau kusam. Hasil ini
menunjukkan bahwa pangan tersebut memiliki mutu baik.
2. Serealia jagung memiliki pamjang,lebar dan tebal yang sangat besar
dibandimg beras. Sedangkan pada kacang-kacangan yaitu kacang hijau
memiliki bentuk yang kecil.
3. Untuk golongan serealia jagung lebih berat dari pada beras dan kacang hijau.
4. Semakin tinggi % kotoran yang terdapat dalam bahan pangan , maka mutunya
semakin jelek.
5. Persentase kerusakan pada beras lebih tinggi yaitu 9,2% di bandingkan
serealia dan kacang-kacangan yang lain.
Daftar Pustaka
TELUR
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah untuk pengamatan fisik telur berdasarkan ukuran telur,
kondisi kerabang/cangkang, kondisi kantung udara, berat telur, kondisi albumin,
kondisi yolk, dan bau/aroma, serta menentukan komposisi zat gizi telur.
2. Hasil praktikum
2.2 Hasil
Berat utuh telur dengan 6,9 gr, panjang 5,6 cm, diameter 4,4 cm.
Tinggi albimun 0,6 cm, berat 82 gr, diameter 6,9 cm. Tinggi yolk 0,8 cm,
berat 63 cm, diameter 4,1 cm. Kondisi albumin yaitu berwarna bening, terlihat
bersih, dan kental pada tekstur albumin. Kondisi yolk yaitu berbentuk bulat dan
berada di pinggir, serta terlihat bersih.
Berat cangkang telur 7 gr, tekstur cangkang agak kasar, terlihat cangkang telur
tidak memiliki kantung udara.
Terlihat jelas penampakan batas antara albumin dan yolk, dan aroma telur
yang di peroleh yaitu bau amis telur pada umumnya.
Pada pengamatan komposisi zat gizi telur ayam ras diketahui bahwa DKBM
pada telur ayam/100 gr memiliki kalori 154 kkl, protein 12,4 gr, karbohidrat 0,7
gr, lemak 10,8, vitamin A 203 mcg, vitamin D 87 IU kalium 118,5 mg, natrium
142 mg.
Kondisi putih telur dengan indeks albumin memperoleh hasil 0,08mm dan
kondisi kuning telur dengan indeks yolk 0,19mm.
3. Teori
4. Penelitian Sejenis
Warna kerabang
5. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil pengamatan mengenai telur ayam ras bahwa kualitas telur
tergantung pada isi telur bagian dalam yang meliputi kantung udara, putih
telur, kuning telur,
2. Namun jika dari luar, kualitas telur bagian luar dapat dilihat melalui
kebersihan dan kondisi kulit telur, bentuk dan berat telur
DAFTAR PUSTAKA
Djaelani, M. A. (2016). Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Setelah Penyimpanan
yang dilakukan Pencelupan pada . Kualitas Telur Ayam Ras, 122-127.
Kasmiati, S. I. (2018). uji kualitas telur ayam ras di kota manokwari. jurnal ilmu
peternakan, 1-18.
BAB III
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui sifat fisik buah dan sayur
berdasarkan berat dan ukuran, warna dan aroma, permukaan, kadar kotoran,
bentuk, kerusakan, kekerasan secara subjektif, menghitung BDD, dan
mengetahui komposisi zat gizinya.
2. Hasil Praktikum
Bahan :
1. Sayur sawi
2. Sayur kangkung
3. Jeruk
4. Apel
2.2 Hasil
Pada hasil praktikum diketahui bahwa sayur sawi ukuran panjang
memiliki berat 11 gr, panjang batang 33,5 cm, diameter daun 12 cm, diameter
batang 0,8 cm, sayur kangkung ukuran panjang memiliki berat 4 gr, panjang
batang 24,5 cm, diameter daun 2 cm, dan diameter batang 0,4 cm.
Sayur sawi ukuran sedang memiliki berat 2 gr, panjang batang 23 cm,
diameter daun 6,4 cm, dan diameter batang 0,3 cm, sayur kangkung ukuran
sedang memiliki berat 2 gr, panjang batang 20,5 cm, diameter daun 1,2 cm,
dan diameter batang 0,3 cm.
Pengukuran sawi ukuran pendek memiliki berat 1 gr, panjang batang
16 cm, diameter daun 5,2 cm,diameter batang 0,3 cm, sayur kangkung ukuran
pendek, memiliki berat 1 gr, dengan panjang batang 15 cm, serta diameter
daun 1,2 cm, dan diameter batang 0,2 cm.
Pengamatan karateristik fisik sayur sawi dan kangkung yaitu sawi
memiliki warna daun, hijau kekuningan serta sedikit coklat di pinggir daun,
sedangkan daun kangkung berwarna hijau sedikit kecoklatan disekitar daun.
Warna batang sawi dan kangkung hijau , dengan penampilan daun sawi dan
kangkung mulai layu namun terdapat gigitan hama pada daun sawi,
permukaan sawi dan kangkung halus. Bentuk tangkai sawi memanjang serta
daun berbentu lonjong bulat, sedangkan bentuk tangkai kangkung memanjang
dengan daun lonjong meruncing.
Kadar kotoran sawi dan kangkung terdapat sedikit pasir pada batang.
Pada uji kekerasan secara subjektif sawi terasa tidak terlalu keras namun tidak
lunak pula, namun pada kangkung terasa lunak. BDD sayur sawi dan
kangkung 100%.
DKBM sayur sawi/100 gr memiliki kalori 28 kkl, protein 2,3 gr,
karbohidrat 4,0 gr, lemak 0,3 gr, vit. A 1,940,0 mg, vit. C 2 mg, kalium 436,5
gr, natrium 22 gr, dan serat 2,5 gr. DKBM sayur kangkung/100 gr memiliki
kalori 28 kkl, protein 3,4 gr, karbohidrat 3,9 gr, lemak 0,7 gr, vit. A 6300 IU,
vit. C 17 mg, kalium 250 gr, natrium 65 gr, dan serat : 2,5 gr.
4. Penelitian Sejenis
Batang tanaman sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir
tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan
penopang daun (Rukmana, 2002). Sawi berdaun lonjong, halus, tidak
berbulu dan tidak berkrop. Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya
berserak (roset) hingga sukar membentuk krop (Sunarjono, 2004).
Pada timun dan sawi, warna hijau disebabkan adanya kandungan
klorofil.
Hal ini sejalan dengan praktikum yang telah kami lakukan karena sifat
fisik dari batang sawi yang diamati juga mempunyai batang pendek,
beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan dan sawi yang diamati
pun mempunyai warna hijau segar dari kandungan klorofil sedangkan
dari daunnya juga berbentuk lonjong, halus, serta tidak berbulu.
Pada jeruk, warna kulit dan buahnya berwarna orange. Warna tersebut
dihasilkan oleh pigmen karoten yang berasal dari golongan karotenoid.
Buahnya berbentuk bola tertekan berwarna orange kehijauan dengan
panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm dan daging buahnya
berwarna oranye (Anonymous, 2014).
Hal ini sejalan dengan praktikum yang telah dilakukan dengan jeruk
yang diamati juga memiliki warna orange yang berasal dari pigmen
karoten golongan karotenoid dengan sedikit hijau pada beberapa
bagian, namun juga terdapat perbedaan di pengukuran panjang jeruk
hal ini dapat disebabkan karena perbedaan besar ukuran jeruk yang
diamati.
5. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum kali ini yaitu :
1. Sayur sawi ukuran panjang, dengan berat 11 gr, panjang batang 33,5 cm,
diameter daun 12 cm, dan memiliki diameter batang 0,8 cm. Adapun sayur
sawi ukuran sedang, memiliki berat 2 gr, dengan panjang batang 23 cm,
diameter daun 6,4 cm, dan memiliki diameter batang 0,3 cm. Dan pengukuran
sawi ukuran pendek, memiliki berat 1 gr, dengan panjang batang 16 cm, serta
diameter daun 5,2 cm, dan diameter batang 0,3 cm.
2. Sayur sawi dan kangkung memiliki pengukuran yang berbeda-beda baik
dari segi berat, panjang, diameter daun, diameter batang dan sebagainya
sesuai dengan ukuran sayur tersebut. Serta sayur sawi dan kangkung juga
memiliki karakteristik yang berbeda seperti bentuk daun sawi lonjong bulat
sedangkan daun kangkung mempunyai bentuk lonjong meruncing.
DAFTAR PUSTAKA
Husaini, O. (2017). Karakterisasi Bahan Anti Browning dari Ekstrak Air Buah Jambu
Batu ( Psidium guajava Linn) pada Buah Apel Malang (Malus Sylvestris (L.)
Mill) . Jurnal Penelitian Pertanuan Terapan , 85-92.
Gambar 1.1 menimbang 100 butir beras Gambar 1.2 100ml beras
Gambar 1.3 Menimbang 100 butir jagung Gambar 1.4 100ml jagung
Gambar 1.5 100ml kacang hijau Gambar 1.6 menimbang 100 butir kacang hijau
Gambar 1.7 Pengukuran daya serap air dan rasio pengembangan
LAMPIRAN II
TELUR
Gambar 1.6 Mengukur tinggi albumin Gambar 1.7 Mengukur diameter yolk
Gambar 1.8 Mengukur tinggi yolk Gambar 1.9 Mengukur kerabang telur
LAMPIRAN III
SAYUR DAN BUAH
Gambar 1.3 Menimbang sayur sawi Gambar 1.4 Mengukur tinggi batang
kangkung
Gambar 1.5 Diameter batang kangkung Gambar 1.6 Menimbang sayur
kangkung