Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Diversifikasi Pangan Untuk Mengurangi Import Tepung di Indonesia


2. Bidang Kegiatan : PKM-Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Nanda Eka Kurniawan
b. NIM : 17031067
c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No. HP : 081228447363
Email : nandakurniawan17@gmail.com
4. Anggota pelaksana kegiatan :
a. Nama Lengkap : Faiz Rozikin
b. NIM : 18031065
c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Hp : 083146240869
Email : faizrozikin98@gmail.com

a. Nama Lengkap : Rita Nur Kirlawati


b. NIM : 18031048
c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Hp : 085601909896
Email : Kirlawati@gmail.com
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : ………………………………………………
b. NIDN : ……………………………………………… c. Alamat rumah dan No. Telp :
……………………………………………… 6. Biaya Kegiatan Total : ……………………………………………… a.
Kemenrsitekdikti : Rp. …………………………………………. b. Sumber lain (sebutkan) : Rp.
…………………………………………. 7. Jangka waktu pelaksanaan : ………………………………………..Bulan
Yogyakarta, …………………...2019 Menyetujui, Ketua Program Studi…………… Ketua Pelaksana
(…………………………………) (………………………………………….) NIK…………………………….
NIM……………………………………… (wajib tandatangan) (wajib tandatangan) Wakil Rektor I Dosen
Pendamping (Dr. Bayu Kanetro, M.P) (…………………………………………) (tidak perlu
ditandatangani) (Wajib tandatangan)
6. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gandum sesungguhnya bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, namun selama
beberapa tahun terakhir perannya semakin penting. Peralihan pola konsumsi kelompok
berpendapatan bawah dan menengah yang begitu cepat ke makanan yang berasal dari
gandum terutama mi instan dan roti, telah mendorong peningkatan impor gandum atau terigu,
serta berkurangnya permintaan pangan yang berasal dari sumberdaya dalam negeri seperti
ketela dan umbi-umbian lainnya. Pada saat ini diperkirakan konsumsi tepung terigu sekitar
15kg/kapita/tahun atau sekitar 12% konsumsi per kapita beras, meningkat dari
13kg/kapita/tahun pada tahun 1969 yang hanya 5% dari konsumsi beras per kapita. Tingkat
konsumsi tepung gandum (terigu) meningkat sekitar 500%selama 30 tahun terakhir. Pada
saat ini, empat buah pabrik tepung terigu menguasai hampir 90% pangsa pasar terigu di
Indonesia, dan yang terbesar adalah Bogasari yang menguasai sekitar 65%. Industri
penggilingan gandum dan pasar tepung terigu di Indonesia lebih mencirikan pasar oligopoly
daripada pasar persaingan (Sawit, 2003).
Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas, peneliti berusaha melakukan penelitian
tentang subtusi tepung jagung pada pembuatan flakes dengan tujuan untuk mengurangi
import gandum.
1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan
1.3.1 Membuktikan tepung jagung dapat menjadikan pengganti tepung gandum dalam
pembuatan flakes.
1.3.2 Menemukan konsentrasi penambahan tepung jagung yang ditambahkan untuk
membuat flakes yang paling optimal.
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.4.1 Dapat membuktikan secara tepung jagung sebagai pengganti tepung terigu
dalam pembuatan flakes.
1.4.2 Publikasi ilmiah mengenai tepung jagung dapat digunakan sebagai pengganti
tepung terigu dalam pembuatan flakes.
1.4.3 Apabila terbukti tepung jagung dapat digunakan sebagai pengganti tepung
terigu dalam pembuatan flakes.

1.5 Kegunaan
1.5.1 Meningkatkan nilai guna tanaman jagung yang murah dan memiliki ketersediaan
tinggi di Indonesia sebagai pengganti tepung terigu untuk mengurangi import di
Indonesia.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung kering yang
dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih dianjurkan dibanding produk
setengah jadi lainnya, karena tepung lebih tahan disimpan, mudah dicampur, dapat diperkaya
dengan zat gizi (fortifikasi), dan lebih praktis serta mudah digunakan untuk proses pengolahan
lanjutan. Jagung kuning maupun putih dapat diolah menjadi tepung jagung. Perbedaan produk
hanya terletak pada warna tepung yang dihasilkan.

Selama proses pengolahan tepung jagung, cara-cara penanganan yang diterapkan oleh
pekerja akan berdampak terhadap mutu jagung. Cara-cara yang kasar, tidak bersih dan higienis
akan menyebabkan penurunan mutu dan tercemarnya jagung hasil olahan. Untuk dapat
menjangkau pasaran secara luas, maka ketentuan persyaratan kualitas tepung jagung harus
terpenuhi sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Syarat mutu jagung meliputi keadaan
bau, rasa, warna, cemaran benda asing, kehalusan, kadar air, abu, serat kasar, derajat asam,
kandungan logam, dan mikroba. Syarat mutu tepung jagung menurut SNI 01-3727-1995.

Tepung Jagung Kuning adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia.  Tepung Jagung Kuning mengandung energi sebesar 355 kilokalori, protein 9,2 gram,
karbohidrat 73,7 gram, lemak 3,9 gram, kalsium 10 miligram, fosfor 256 miligram, dan zat besi
2 miligram.  Selain itu di dalam Tepung Jagung Kuning juga terkandung vitamin A sebanyak
510 IU, vitamin B1 0,38 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Tepung Jagung Kuning, dengan jumlah yang
dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tepung Jagung Kuning :


Banyaknya Tepung Jagung Kuning yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Jagung Kuning yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Jagung Kuning = 355 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Jagung Kuning = 9,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Jagung Kuning = 3,9 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung Jagung Kuning = 73,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Jagung Kuning = 10 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Jagung Kuning = 256 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Jagung Kuning = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung Jagung Kuning = 510 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung Jagung Kuning = 0,38 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung Jagung Kuning = 0 mg
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini Rancangan percobaan yang dipakai dalam penelitin ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan perbandingan tepung gandum dan tepung kelapa yang terdiri dari 11
perlakuan, yaitu TG (100:0), TK (100:0) TG11 (70:60), TG12 (70:70), TG13 (50:60), TG14 (50:70), TG15
(30:60), TG16 (30:70).

3.2 Subjek dan Objek Penelitian


Subyek pada penelitian eksperimen ini adalah tepung jagung. Jumlah 35 ekor dengan berat
badan 150-200 gram, diperoleh dari Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Objek pada penelitian
eksperimen ini adalah kadar gula darah pada hewan coba yang tanpa induksi streptozotocin,
diinduksi streptozotocin dan diberi air seduhan daun jeruju (Acanthus ilicifolius Linn).
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel bebas : Air rebusan daun jeruju (Acanthus ilicifolius Linn).
3.3.2 Variabel Terikat : Kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus).
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan di Laboratorium Kampus Universitas Mercu Buana
Yogyakarta untuk pembuatan dan pengujian flakes tepung pisang.

3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat yang dipakai

Pisau, loyang, pengaduk, baskom, keranjang, pengupas kentang, talenan, sarung tangan,
serbetdan ayakan tissu, masker, sarung tangan, gelas ukur, desikator, neraca analitik, krus
porselin, erlenmeyer, kabinet dryer, oven dan tanur.

3.4.2 Bahan yang dipakai

Tepung kelapa, tepung gandum, tepung maizena, gula halus, air galon, telur margarine.
Bahan kimia yang digunakan yaitu aquades, CuSO4, NaOH, H2C2O4.2H2O3, n-hexana,
H2SO4, HCL, larutan indikator bromkesol hijau 0,1%, larutan indikator metil merah 0,1%
3.5 PROSEDUR PENELITIAN

3.5.1 Pembutaan tepung jagung

Perendaman Jagung dengan air selama 24 jam

Penirisan

Penjemuran

Penggilingan

Penyaringan dengan saringan ukuran 60 mesh

Penjemuran
3.5.2 Pembuatan flakes

Pembutaan tepung jagung

Tepung Terigu dan tepung jagung

Pengayakan

Garam, Susu Bubuk, Coklat


bubuk, Baking soda, Vanilli, Pencampuran Air santan
Margarin

Adonan bentuk selongsong lontong Panjang dan dibungkus almunium foil

Pengukusan ( t=20 menit, T=80-90OC)

Pendinginan (t=10menit, T=suhu ruang)

Pemotongan (1,5mm)

Pemanggangan (t=45 menit, T=150OC)

Pendinginan dan pengemasan

Flakes
Formula flakes

PERLAKUAN
Komposisi Bahan TG TK TG TG TG TG TG TG
11 12 13 14 15 16
Tepung Gandum 100 0 70 70 50 50 30 30
Tepung Jagung 0 100 60 70 60 70 60 70
Mentega 20 20 20 20 20 20 20 20
Gula Halus 20 20 20 20 20 20 20 20
Tepung Meizena 20 20 20 20 20 20 20 20

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


1.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1
2
3
4
5
Total

1.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan kebutuhan
2 Pengadaan kebutuhan
bahan
3 Persiapan
4 Pelaksanaan penelitian
5 Evaluasi penelitian
6 Penyusunan laporan

Anda mungkin juga menyukai