Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PEMASARAN PADA UMKM

PRODUKSI TEMPE

Disusun Oleh:
Nama: Ahmad Kafabi
Nim: 213331118
Dosen Pengampu : Nur saudah al-Arifah S.T.P.,M.Sc

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS INDUSTRI HALAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA
2023
PENDAHULUAN

Tempe adalah salah satu produk fermentasi yang umumnya berbahan baku kedelai yang
difermentasi dan mempunyai nilai gizi yang baik. Fermentasi pada pembuatan tempe terjadi
karena aktivitas kapang Rhizopus oligosporus. Fermentasi pada tempe dapat menghilangkan bau
langu dari kedelai yang disebabkan oleh aktivitas dari enzim lipoksigenase. Fermentasi kedelai
menjadi tempe akan meningkatkan kandungan fosfor. Hal ini disebabkan oleh hasil kerja enzim
fitase yang dihasilkan kapang Rhizopus oligosporus yang mampu menghidrolisis asam fitat
menjadi inositol dan fosfat yang bebas. Jenis kapang yang terlibat dalam fermentasi tempe tidak
memproduksi toksin, bahkan mampu melindungi tempe dari aflatoksin.( Handoyo & Morita,
2006).

Tempe banyak mengandung zat gizi, energi yang terdapat pada tempe yaitu sebesar 199 kkal,
Protein yang terdapat pada Setiap 100 g tempe mengandung 18-20 mg zat protein, dan lemak
10,80 μg per 100 g tempe. Karbohidrat pada tempe termasuk zat gizi yang jumlahnya rendah
yaitu 7,64 μg Vitamin yang terkandung pada tempe yaitu Vitamin B1 0,078 μg, Vitamin B2
0,358 μg, Vitamin B3 2,640 μg, Vitamin B5 0,278 μg, Vitamin B6 0,215, Vitamin B12 0,08 μg.
Mineral yang terkandung dalam tempe yaitu Kalsium (Ca) 111 μg, Besi (Fe) 2,70 μg,
Magnesium (Mg) 81 μg Fosfor (P) 266 μg, Kalium (K) 412 μg, Natrium (Na) 9 μg, Seng (Zn)
1,14, Tembaga (Cu) 0,56 μg, Mangan (Mn) 1,3 μg. (Tarwotjo, 1998).

Industri Kecil Menengah merupakan kelompok usaha yang mampu menyerap banyak tenaga
kerja dan menjadi sumber pendapatan masyarakat. Diduga pengembangan usaha industri kecil
tempe belum optimal disebabkan keterbatasan permodalan, keterampilan usaha, sarana produksi,
manajemen dan pemasaran karena terus meningkatnya konsumen.

Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia diduga sekitar 8,50 kg, tempe
merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia terutama di
pedesaan sebagai makanan sehari-hari untuk lauk. Tempe banyak dikonsumsi sebagai pangan
sumber protein nabati yang memiliki cita rasa mirip daging sehingga disebut juga meat analogue
(daging tiruan).
PEMBAHASAN

A. PROFIL

Nama Industri : Usaha Tempe Sumarni


Pemilik : Ibu Sumarni
Awal didirikan : 2002
Kode ISIC : 4630, 4659, 7020
No.Telp : (0274) 418478.
Lokasi Usaha : Jl. Sidikan No.67, Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55162, Indonesia.
B. KEGIATAN PRODUKSI

Produksi dilakukan setiap hari, kegiatan ini rutin dilaksanakan mulai jam 08.00 – 13.00 oleh
oleh dua orang karyawan sebagai pekerja produksi dari penimbangan kacang, perebusan,
perendaman kacang, dan ditiriskan dan siap untuk proses peragian, proses peragian kacang
kedelei dan pencetakan tempe, Adapun proses tahapan pembuatan tempe :
a. Kacang kedelai dibersihkan dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga
bersih.
b. Perendaman kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 3 jam dengan air panas yang
sudah mendidih untuk proses hidrasi agar kacang kedelai dapat menyerap air sebanyak
mungkin.
c. Biji kacang kedelai kemudian dilakukan penggilingan untuk memecah dan pemisahan
kulit ari.
d. Kacang kedelai kemudian, cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
e. Kacang Kedelai kemudian di kukus / rebus sampai empuk.
f. Setelah kacang kedelai terasa empuk, tuangkan kacang kedelai tersebut pada tampah atau
tempat penirisan yang telah dibersihkan, lalu diangin angin sambil di aduk hingga kedelai
tersebut terasa hangat.
g. Penaburan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diadukduk supaya
merata takaran (0,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai) jadi dalam proses peragian
kacang kedelei dalam satu hari 100 kilogam kedelei memerlukan ragi sebanyak 50 gram.
Persiapan papan cetak atau daun pisang untuk membungkus, kalau bungkus tempe yang
digunakan daun pisang maka sebelum digunakan daun tersebut diberi lubang-lubang
kecil dengan menggunakan lidi atau garpu.
h. Tahapan pencetakan kedelai yang telah diberi ragi tempe kedalam cetakan.
i. Proses fermentasi kacang kedelai disimpan atau diperam selama selama beberapa hari
yaitu 1-2 hari hingga diperoleh tempe.

C. TENAGA KERJA

Jumlah tenaga kerja dalam usaha pembuatan tempe ini adalah sebanyak 3 orang terdiri dari
satu orang yang merupakan pemilik atau tenaga kerja tidak tetap (TKDK), sebagai teknisi dan
pengawas dalam usaha pembuatan tempe, dua orang tenaga kerja (TKLK) tenaga kerja tetap
yang melaksanakan proses pembuatan dari penyortiran kacang kedelai, perebusan sampai dengan
siap proses peragian dan sebagai distributor kepada pelanggang pengicer di pasar. Waktu kerja
pembuatan tempe pada usaha tempe sumarni setiap hari mulai pukul 08.00 s/d 14.00 Wib,
sedangkan pemasaran hasil produk tempe kepasar didistribusikan pada pagi hari yaitu pada pukul
05.00 Wib. Dalam sebulan perusahaan beroperasi hanya 24–25 hari kerja, sedangkan waktu
istirahat diberikan secara bergantian tiap harinya yaitu pada saat jam makan pagi dan makan
siang. Sistem Upah ditetapkan oleh pemilik pabrik yaitu sistem harian. Pemberian upah
berdasarkan jam kerja mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 14.00 Wib di usaha pembuatan
tempe sebesar Rp 50.000,00 per hari.

D. FAKTOR PENDUKUNG PRODUKSI USAHA TEMPE

Faktor pendukung usaha pembuatan tempe adalah sebagai berikut:

1. Tempat adalah suatu wadah atau bagunan dimana kegiatan usaha pembuatan tempe
dilaksanakan sehingga terlindung dari panas atau hujan, sekaligus sebagai tempat
penyimpanan hasil produksi dan semua peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan usaha
berjalan.

2. Prasarana Penunjang Produksi Prasarana penunjang produksi usaha pembuatan tempe


berupa: -a. Mesin digunakan sebagai alat pemecah dan pemisah kulit ari kacang kedelai.
b. Baskom besar, alat ini digunakan sebagai temat perendaman kacang kedelai
c. Ember, alat ini digunakan untuk timba air.
d. Tong penampungan air kapasitas 1200 liter untuk cadangan air bersih.
e. Drum, alat ini digunakan sebagai tempat perebusan kacang kedelai.
f. Tungku tempat perebusan kacang kedelai
g. Mesin Pompa Air sebagai alat penghisap air dari sumur gali ke Tong penampungan air
bersih. h. Papan cetakan, papan cetakan ini digunakan sebagai tempat pencetak tempe
dengan lebar 25 cm, panjang 100 cm dan tebal 3 cm.
i. Daun pisang sebagai bahan alas dan pembungkus kacang kedelai yang sudah diberi
ragi.
3. Bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan tempe yaitu kacang kedelai
USA Soybean No. 1.
E. PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha pembuatan tempe sumarni adalah harga
bahan baku yang naik membuat produsen kesulitan dalam memproduksi tempe, sedangkan harga
yang tidak mungkin untuk dinaikan. Hal itu menyebabkan keuntungan lebih kecil diterima
dibandingkan pada saat harga normal.

F. DAFTAR PUSTAKA

T Handoyo, N Morita - International Journal of Food Properties, 2006 - Taylor & Francis

Tarwotjo C. S. 1998. Dasar-dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai