Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PROSES PENGOLAHAN TAHU SUPER DI INDUSTRI KECAMATAN


NANGGALO, KOTA PADANG

DOSEN PENGAMPU
Musfi Yendra, S.IP, M.Si

Di susun Oleh:
Diki Ardiansyah 2210003829009
Setiawan Gea 2210003829004

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS FISIPOL
UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Tahu merupakan salah satu produk dari komoditas usaha kecil menengah
berbahan baku kedelai yang banyak dijumpai diberbagai daerah. Mulai dari erkotaan
sampai diperdesaan industri pembuatan tahu mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan
proses produksi tahu yang sederhana, ditambah pemerintah juga memberikan ruang bagi
masyarakat untuk membuka dan mengembangkan usaha produksi tahu skala kecil dan
menengah.
Salah satunya usaha kecil menengah pada pabrik tahu. Banyaknya pengusaha tahu
yang berkembang memberikan dampak positif, yaitu mampu mencukupi permintaan
pasar yang terus naik dari waktu ke waktu, membuka lapangan kerja sekitar lingkungan
pabrik tahu memperkecil angka pengangguran.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas berikut pokok permasalah yang berkaitan dengan usaha pabrik tahu :
1. Sejak kapan usaha kecil mengengah (UKM) ini berdiri?
2. Bagaimana cara mempertahankankualitas bahan mentah?
3. Apa motivasi sang pengusaha membangun UKM ini?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui bagaimana menjalankan usaha kecil menengah dengan baik dan benar
2. Mengetahui proses pembuatan tahu itu sendiri
3. Mengetahui berapa banyak keinginan konsumen pada produk tahu

D. MANFAAT
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Bermanfaat sebagai proses pembelajaran kewirausahaan
2. Bermanfaat sebagai pembelajaraan mewawancara dengan pelaku wirausaha
3. Menambah wawasan dan menginspirasi dari pelaku wirausaha
BAB II

ISI (PEMBAHASAN)

2.1 Gambaran Umum Pabrik Tahu Super


Pabrik tahu super merupakan salah satu industri yang bergerak pada pengolahan kedelai
menjadi tahu. Pabrik terletak di Jl.Kampung Koto No.03. Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo,
Kota Padang, Sumatera Barat. Pabrik ini mulai berdiri pada bulan Februari tahun 2001. Pada
awalnya, pabrik tahu super ini beranggota 30 orang tenaga kerja. Namun seiring berjalannya
waktu setelah munculnya Covid-19 tahun 2020 jumlah tenaga kerja berkurang menjadi 17 orang.
Kedelai yang digunakan untuk diolah menjadi tahu adalah kedelai impor dari Amerika.Sejak
awal berdiri, pemilik sudah menggunakan kedelai impor Amerika ini. Pabrik menggunakan
kedelai impor karena ketersediaan kedelai dalam negeri tidak mencukupi harga kebutuhan
industri pangan, sedangkan diluar negeri ketersediaan kedelai melimpah. Kedelai termasuk
komoditi tanaman pangan impor dalam jumlah yang besar.
Lokasi ini sangat dekat dengan pemukiman warga dan tempat produksi merupakan hak
milik. Lokasi yang sangat strategis di dalam kota sangat memungkinkan untuk memasarkan lebih
luas hasil produksinya, di antaranya adalah Pasar Raya, Pasar Pagi, Pasar Siteba, Pasar Lubuk
Buaya. Namun, selain memiliki pelanggan tetap di pasar, para pelanggan yang berlokasi
disekitar pabrik juga kerap mendatangi pabrik untuk melakukan pembelian secara langsung.
Harga tahu per batang adalah Rp.1,000/batang. Penetapan harga tahu per batang untuk
pedagang pengecer dengan pelanggan yang melakukan pembelian langsung ke pabrik tidak
memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan pedagang mengecer membeli dalam jumlah yang
banyak sementara pelanggan yang melakukan pembelian langsung ke pabrik tidak menyebabkan
pihak pabrik mengeluarkan biaya transpotasi dalam melakukan distribusi tahu. Berikut
ditampilkan Gambar 1 pabrik tahu super.
Gambar 1. Pabrik tahu super
.
2.2 Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan di pabrik tahu super:
1. Pengamatan proses produksi dari awal sampai akhir.
2. Waktu produksi pukul 22.00-10.00 Wib
3. Jam kerja masing-masing per shift yakni 6 jam
Perusahaan pabrik tahu super merupakan usaha industri kecil mikro yang dimiliki
oleh satu orang, terdiri dari sekian rang karwayan ada beberapa bagian struktur organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHANNYA


1. Pemilik pabrik
Pemilik pabrik adalah pemegang saham atau pemilik modal sepenuhnya yang mempunyai
kewenangan terbesar dalam pengambil keputusan serta memiliki hak penuh untuk
mengendalikan industrinya pemilik pabrik adalah Pak Zul Indra.
2. Pengelola
Bertugas sebagai pengawas dalam segala urusan serta dapat pula menggantikan pemilik apa
bila sedang berhalangan, Bagian ini juga bertanggung jawab atas semua jalannya proses
produksi. Bagian ini dipegang oleh Pak Toni.
3. Bagian Penggilingan
Bagian penggilingan bertugas untuk menggiling kedelai sampai halus dengan
menggunakan mesin penggiling agar dapat diolah atau dicetak menjadi tahu. Bagian ini
dipegang oleh Ipan, Marjon, Angga, Egi, Putra.
4. Bagian Penyaringan
Bagian ini betugas untuk merebus kedelai yang telah digiling hingga matang dan kemudian
dilakukan penyaringan untuk memisahkan sari kedelai dari ampasnya. Bagian ini dipegang
oleh Angelo, Can, Revo, Arif.
5. Bagian Pencetakan
Bagian ini bertugas untuk mencetak sari kedelai menjadi tahu dan kemudian didiamkan
selama beberapa menit hingga menjadi tahu. Bagian ini dipegang oleh Jopy, Rivan, yanto,
Igun.
6. Bagian Pemotongan
Bagian ini adalah bagian dari tahap akhir pembuatan tahu dimana tahu yang telah jadi
dalam cetakan dipotong sesuai ukuran tahu yang telah ditetapkan, lalu diletakkan kedalam
tong tahu untuk dijual kepada konsumen. Bagian ini dipegang oleh Ipo, Agus, Simon, Jefri.
BAB III
PROSES PEMBUATAN TAHU SUPER

3.1. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Mesin penggiling/penghalus kedelai
2. Mesin press/pemisah sari dan ampas
3. Tong
4. Ember
5. Saringan besar
6. Kayu pengaduk
7. Cetakan kayu
8. Tungku
b. Bahan
1. Kedelai
2. Air
3. Tepung tapioca
4. Kayu bakar
3.2. Proses Pembuatan Tahu Super
Tahapan proses pembuatan tahu super adalah sebagai berikut:
1. Perendaman
Kedelai yang ada dalam karung dimasukkan kedalam bak perendaman dan
direndam selama 4 jam. Kacang direndam sampai terpisah dengan kulit. Pada saat perendaman
hindarkan terkena oleh bahan kimia seperti sabun, air yang mengandung kaporit, garam atau
minyak. Gambar 3 menampilkan proses perendaman kacang kedelai dalam bak perendam.
Gambar 3. Proses perendaman kacang kedelai

2. Penggilingan
Kedelai yang sudah direndam kemudian digiling dengan menggunakan mesin penggiling
dan sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga dihasilkan bubur kedelai yang berwarna
putih. Gambar 4 menampilkan proses penggilingan kacang kedelai.

Gambar 4 Proses penggilingan kacang kedelai

3. Pressing (Pemisahan Sari Dedelai dengan Ampas)


Bubur kedelai yang sudah digiling kemudian siap untuk di press dengan menggunakan
mesin press, maka antara sari dan ampas tahu akan terpisah. Ampas tahu dimasukkan ke dalam
karung dan dapat digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan sari tahu akan diolah lagi yaitu
dimasak dengan menggunakan uap.
Gambar 5 menampilkan proses pemisahan sari kedelai dengan ampasnya.

Gambar 5. Proses pemisahan sari kedelai dengan ampasnya

4. Perebusan
Perebusan dilakukan dengan menggunakan bak yang terbuat dari semen yang didalamnya
dilapisi bahan stainless dengan diameter 1 meter dan tinggi kurang lebih 1,2 meter. Perebusan
menggunakan bahan bakar kayu.Penggunaan bahan bakar tersebut lebih efisien dan lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan gas.Perebusan dilakukan selama kurang lebih 1 jam.
gambar 6 menampilkan proses perebusan sari kedelai.
Gambar 6. Proses perebusan sari kedelai.

5. Penggumpalan Sari Kedelai


Setelah mendidih, larutan bubur kedelai tersebut dimasukkan kedalam tong yang bagian
dalamnya dilapisi bahan stainless, didiamkan selama 15 menit.Kemudian ditambahkan tepung
tapioka dan diaduk perlahan-lahan yang berfungsi membantu dalam penggumpalan.
Gambar 7. Menampilkan proses penggumpalan sari kedelai.

Gambar 7. Proses penggumpalan sari kedelai

6. Pencetakan
Setelah kedelai mengendap dan menggumpal, langkah selanjutnya dicetak. Pencetakan
dapat dilakukan dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kayu berukuran (40 x 40) cm
tingginya kurang lebih 10 cm. Pada tiap sisi cetakan dibuat lubang untuk pengeluaran air.
Siapkan papan cetakan kosong dan bagian atas dilapisi kain halus dan tipis. Kemudian sari
kedelai dituangkan ke cetakan yang sudah dilapisi kain tipis tersebut, susun cetakan 2-5 unit,
kemudian bagian atasnya ditutup dengan papan kayu, cetakan paling atas diberi pemberat yang
terbuat dari semem
Gambar 8. Menampilkan proses pencetakan tahu.

Gambar 8. Proses pencetakan tahu.


7. Pemotongan
Setelah sari kedelai di press kurang lebih 15 menit, sehigga airnya berkurang maka
dihasilkan tahu dalam bentuk tahu putih sesuai dengan ukuran cetakannya. Tahu yang masih
dalam bentuk tahu putih tersebut dipindahkan bersama papan cetakannya dan disusun dengan
rapi.Tahu yang berwarna putih tersebut dipotong-potong dengan menggunakan pisau stainless
yang tajam
Gambar 8. Proses pemotongan tahu.

8. Pengemasan
Tahu yang telah dipotong-potong kemudian dimasukkan kedalam kotak yang di alasi
plastik dan ditambahkan air panas, masing-masing kotak berisi 100 potong tahu.
3.3 Pemasaran
Tahu super dipasarkan di Pasar Raya, Pasar Pagi, Pasar Steba, Pasar Lubuk Buaya yang
berada di sekitar wilayah Kota Padang.
Model pasaran ada 3 jenis yaitu :
1. Penjual tahu dipasar membeli tahu ke pabrik lalu menjualnya lagi dipasar sehingga
langsung sampai ketangan konsumen.
2. Tahu di distribusikan ke agen-agen yang telah memesan tahu, lalu agen tersebut
menjualnya dipasar yang menjadi perantara bagi para konsumen
3. Konsumen langsung datang ke pabrik.
BAB V
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Industri tahu merupakan industri kecil menengah berproduksi dengan metode yang sudah
banyak tersebar di kota-kota besar dan kecil. Tahu merupakan makanan yang digemari
oleh banyak orang, telah lama dikenal masyarakat indonesia dan merupakan sumber
protein yang relatif murah serta proses pembuatannya mudah. Pada dasarnya tahu adalah
endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan penggumpal.
2. Di pabrik tahu super milik pak Zul Indra pada umumnya proses pembuatan tahu yang
berbahan baku kacang kedelai, dimulai dari proses perendaman, penggilingan hingga
pendistribusian.
4.2 Saran
1. Seharusnya lebih ditingkatkan adanya perbaikan serta pengawasan terhadap kebersihan
pabrik.
2. Pabrik lebih diperhatikan agar produk yang dihasilkan higienis dan tidak berkontaminan.
DAFTAR PUSTAKA

Karyasa, I.W. (2000). Bangga Makan Tahu dan Tempe.Forum Diskusi Indonesia.Berlin : Jakarta.

Sarwono, B. 2005. Membuat tempe oncong. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai