Oleh :
2. RIAN SAIFULLAH_F33120090
3. MUH.ICANG_F33120033
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Analisa situasi
Kota palu merupakan salah satu wilayah yang yang bisa di katakan
memiliki banyak perindustrian kecil muala dari industri tahu, tempe, rotan,
batu batu, batako, Roti dll. Hal ini di karenakan sebagai kota tentunya
menjadi tempat strategis dalam membangun industri sebagai penopang
ekonomi kebutuhan sehari-hari salah satunya Industri tempe yang ada di
jl. sukun kota palu yang di miliki oleh bapak yasrin, berdiri sejak tahun
2016 yang dikelola oleh 6 orang kariawannya termasuk dalam industry
kecil yang hingga saat ini terus berproduksi sebagai penopang ekonomi
jangka panjang dalam mensejatrakan kehidupan berkeluarga dan
masyarakat sekitarnya. Sehinga menurut pak yasrin industri tempe yang
di milikinya akan terus diusahakan untuk berproduksi dan merencanakan
ekspansi atau membuka cabang lain di sekitaran kota palu.
1.2. Tujuan
METODOLOGI PEMBUATAN
2.1 Alat dan Bahan
A. Alat
5. Cetakan
Dipergunakan untuk tempat pencetakan/ pengemasan kedelai yang
sudah siap di bungkus.
6. Solder
Dipergunakan untuk perekat plastic pengemas tempe
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe
1. Kedelai
Kedelai adalah bahan utama dalam pembuatan tempe.
2. Ragi tempe
Ragi berfungsi sebagai perekat kedelai serta membantu dalam
proses fermentasi.
2. Perendaman awal
Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, yang mana
dalam proses ini akan memudahkan pengupasan kulit biji
bekedelai. Pada saat kedelai direndam berlangsung proses
fermentasi oleh bakteri yang ada di air.
3. Pengupasan kulit
Pengupasan kulit dapat dilakukan dengan cara memasukkan
kedelai kedalam mesin pemisah kulit, jika produksi tersebut
dalam jumlah yang besar
4. Perendaman lanjutan
Perendaman lanjutan dilakukan agar kedelai mencapai
tingkat keasaman yang baik, yaitu sekitar 3,5 hingga 5,2 pH.
5. Pencucian kedelai yang telah direndam
Pencucian berfungsi untuk menghilangkan bakteri dan
mikroorganisme yang tumbuh selama perendaman, serta
membuang kelebihan asam dan lendir yang terproduksi.
6. Perebusan lanjutan
Proses perebusan lanjutan berfungsi sebagai proses
sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme yang tumbuh selama
perendaman.
Lama perebusan tergantung pada kondisi bahan. Pak yasrin pada
produksinya ia biasanaya memakan waktu 40-60 menit dengan
menggunakan boiler.
Hasil produksi tempeh yang telah di buat oleh pak yasrin mencapai
sekitar 1500-2000 bungkus perhari dengan 3 model kemasan yang
berbeda ukuran yang di jual dengan harga satuan 1000, 2500,dan 5000
Rupiah perbungkusnya. Dan akan di pasarkan ke beberapa pasar di kota
palu dan biasannya di kiriam juga ke wilayah pasangkayu, sigi, dan Parigi.
LAMPIRAN