Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PROSES PEMBUATAN TEMPE DAN MESIN INDUSTRI DI


KOTA PALU

Oleh :

1. MUH ABDI PRAYOGA TENRI_F33120090

2. RIAN SAIFULLAH_F33120090

3. MUH.ICANG_F33120033

4. INSHAN P. GALUGU F33118096

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Analisa situasi

Industri kecil mempunyai manfaat, kedudukan, potensi dan


peranan yang sangat straregis dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional. Mengingat peranan dalam pembangunan, industry kecil harus
terus di kembangkan dengan semangat kekeluargaan, saling isi mengisi,
saling memperkuat antara usaha kecil dan besar dalam rangka
pemerataan serta mewujudkan kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi
seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah
dan masyarakat harus bekerjasama. Pentingnya peranan industri kecil
dalam mengembangkan perekonomian nasional ditunjukkan dengan
ditetapkannya Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. Selanjutnya diikuti dengan Peraturan
Pemerintah RI nomor 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan
pengembangan usaha kecil. Inti dari peraturan ini adalah adanya
pengakuan dan upaya untuk memberdayakan mereka.

Kota palu merupakan salah satu wilayah yang yang bisa di katakan
memiliki banyak perindustrian kecil muala dari industri tahu, tempe, rotan,
batu batu, batako, Roti dll. Hal ini di karenakan sebagai kota tentunya
menjadi tempat strategis dalam membangun industri sebagai penopang
ekonomi kebutuhan sehari-hari salah satunya Industri tempe yang ada di
jl. sukun kota palu yang di miliki oleh bapak yasrin, berdiri sejak tahun
2016 yang dikelola oleh 6 orang kariawannya termasuk dalam industry
kecil yang hingga saat ini terus berproduksi sebagai penopang ekonomi
jangka panjang dalam mensejatrakan kehidupan berkeluarga dan
masyarakat sekitarnya. Sehinga menurut pak yasrin industri tempe yang
di milikinya akan terus diusahakan untuk berproduksi dan merencanakan
ekspansi atau membuka cabang lain di sekitaran kota palu.

1.2. Tujuan

1. untuk mengetahui proses pembuatan tempe

2. untuk mengetahui alat apa saja yang dipergunakan serta mesin


apa saja yang di operasikan di pabrik tempe tersebut
BAB II

METODOLOGI PEMBUATAN
2.1 Alat dan Bahan

A. Alat

Adapun alat yang dipergunakan dalam proses pembuatan tempe :

1. Mesin pengupas/ pemecah kedelai


Digunakan untuk memisahkan kulit kedelai serta memecah biji
kedelai.

Gambar 2.1 mesin pengupas/ pemecah kedelai


2. Drum
Dipergunakan untuk tempat pencucian kedelai, perendaman
kedelai, serta tempat merebus kedelai.

Gambar 2.2 drum


3. Tungku
Depergunakan untuk proses perebusan kedelai

Gambar 2.3 tungku


4. Timbangan
Dipergunakan untuk menimbang kedelai yang siap untuk di
bungkus.

Gambar 2.4 timbangan

5. Cetakan
Dipergunakan untuk tempat pencetakan/ pengemasan kedelai yang
sudah siap di bungkus.

Gambar 2.5 cetakan

6. Solder
Dipergunakan untuk perekat plastic pengemas tempe

Gambar 2.6 solder


7. Plastik
Digunakan untuk mengemas / sebagai pembungkus tempe

Gambar 2.7 plastik

B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe
1. Kedelai
Kedelai adalah bahan utama dalam pembuatan tempe.

Gambar 2.8 kedelai

2. Ragi tempe
Ragi berfungsi sebagai perekat kedelai serta membantu dalam
proses fermentasi.

Gambar 2.9 ragi tempe


2.2 Proses pembuatan tempe
Adapun tahapan dalam pembuatan tempe, antara lain :
1. Pemilihan dan pencucian kedelai
Biji kedelai yang dipilih untuk dijadikan sebagai bahan dasar
tempe harus bagus, bernas, dan padat berisi. Pemilihan tersebut
digunakan agar dapat menghasilkan tempe yang baik dan
berkualitas nantinya.Cara mencuci kedelai dilakukan dengan air
bersih dan berulang-ulang agar pasir dan kotoran tidak
menempel pada kedelai yang siap untuk diolah.

2. Perendaman awal
Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, yang mana
dalam proses ini akan memudahkan pengupasan kulit biji
bekedelai. Pada saat kedelai direndam berlangsung proses
fermentasi oleh bakteri yang ada di air.
3. Pengupasan kulit
Pengupasan kulit dapat dilakukan dengan cara memasukkan
kedelai kedalam mesin pemisah kulit, jika produksi tersebut
dalam jumlah yang besar
4. Perendaman lanjutan
Perendaman lanjutan dilakukan agar kedelai mencapai
tingkat keasaman yang baik, yaitu sekitar 3,5 hingga 5,2 pH.
5. Pencucian kedelai yang telah direndam
Pencucian berfungsi untuk menghilangkan bakteri dan
mikroorganisme yang tumbuh selama perendaman, serta
membuang kelebihan asam dan lendir yang terproduksi.
6. Perebusan lanjutan
Proses perebusan lanjutan berfungsi sebagai proses
sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme yang tumbuh selama
perendaman.
Lama perebusan tergantung pada kondisi bahan. Pak yasrin pada
produksinya ia biasanaya memakan waktu 40-60 menit dengan
menggunakan boiler.

7. Penirisan dan pendinginan


Biji yang telah direbus ditiriskan dengan ditebarkan di atas
nampan yang lebar dan besar agar lebih mudah tiris dan dingin.
8. Penambahan ragi
Penambahan ragi pada kedelai dilakukan pada suhu sekitar
37°C. Setiap 1 kg biji kedelai, takaran ragi yang digunakan adalah
satu sendok makan. Kemudian di aduk dan dicampur rata yang
dilakukan di atas nampan.
9. Pembungkusan bahan
Bahan untuk membungkus bisa menggunakan bahan alami
seperti daun jati dan daun pisang, atau bahan buatan seperti
plastik yang dinilai lebih praktis dan efisien.
10. Fermentasi, pemecahan senyawa kompleks
Setelah dibungkus, calon tempe difermentasikan pada suhu
kamar 38-40°C. Suhu dijaga agar tidak lebih dan tidak kurang
dari suhu yang telah ditentukan, mengingat suhu memiliki
peranan penting apakah proses fermentasi itu berhasil atau tidak.
Proses fermentasi didiamkan selama 1 hingga 2 hari untuk dapat
menghasilkan tempe segar yang dapat dikonsumsi dan siap utnuk
di pasarkan di dalam kota palu dan sekitarnya.

2.3. Hasil Produksi Tempe

Hasil produksi tempeh yang telah di buat oleh pak yasrin mencapai
sekitar 1500-2000 bungkus perhari dengan 3 model kemasan yang
berbeda ukuran yang di jual dengan harga satuan 1000, 2500,dan 5000
Rupiah perbungkusnya. Dan akan di pasarkan ke beberapa pasar di kota
palu dan biasannya di kiriam juga ke wilayah pasangkayu, sigi, dan Parigi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai