id
BAB II
LANDASAN TEORI
aliran sesuai dengan gambar 2.1 yang menampilkan distribusi tekanan pada
airfol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
2.5. SolidWorks
SolidWorks merupakan salah satu opsi diantara design software
lainnya sebut saja catia, inventor, Autocad, dll. Bagi yang berkecimpung
dalam dunia teknik khususnya teknik mesin dan teknik industri, file ini
wajib dipelajari karena sangat sesuai dan prosesnya lebih cepat daripada
harus menggunakan autocad. File software solidWorks bisa di eksport ke
software analisis semisal Ansys, FLOVENT, dll.
1. Part
Part adalah sebuah Object 3D yang terbentuk dari Feature. Part bisa
menjadi sebuah komponen pada suatu Assembly, dan juga bisa
digambarkan dalam bentukan 2D pada sebuah Drawing.
Extension file untuk part SolidWorks adalah .SLDPRT.
2. Assembly
Assembly adalah sebuah document dimana Parts, Feature dan
Assembly lain (Sub Assembly) dipasangkan/ disatukan bersama.
Extension File untuk SolidWorks Assembly adalah .SLDASM.
3. Drawing
Drawing adalah Tempates yang digunakan untuk membuat gambar
kerja 2D/2D engineering Drawing dari Part mapun Assembly.
Extension File Untuk SolidWorks Drawing adalah .SLDDR.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
Gambar 2.7 Pola garis arus (streamline) pada model mobil Artega GT
(sumber: http://www.contoh aliran udara pada mobil.com)
Gambar 2.7 adalah pola garis arus pada bagian permukaan atas
model mobil Artega GT. Model mobil dilengkapi dengan roda dan kaca
spion. Bentuk body mobil didesain sebaik mungkin agar terjadi penundaan
separasi pada titik tertentu sehingga area wake yang terjadi menjadi lebih
kecil sehingga gaya hambat yang terjadi menjadi semakin kecil .
Gambar 2.8 Pola garis arus (streamline) pada mobil jenis sports car Porsche
(sumber: http://www.contoh aliran udara pada mobil.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Ganbar 2.8 adalah pola garis arus pada mobil Porsche dengan
penambahan front bumper dan spoiler. Penambahan front bumper dan
spoiler pada bagian depan body mobil bertujuan agar meningkatkan traksi
(traction) dan dapat berpengaruh pada karakteristik-karakteristik
pengemudian (handling characteristics).
Gambar 2.9 dan Gambar 2.10 adalah contoh pola garis arus
(streamline) pada dua jenis mobil dengan menggunakan metode analisa
numerik yaitu dengan memanfaatkan program untuk analisa aliran fluida
yang sering disebut dengan CFD atau Computational Fluid Dynamic
Gambar 2.9 Pola garis arus (streamline) pada model truk trailer
(sumber: http://www.contoh simulasi CFD aliran udara pada mobil.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
Gambar 2.10 Pola garis arus (streamline) pada model mobil sedan
(sumber: http://www.contoh simulasi CFD aliran udara pada mobil.com)
Gambar 2.10 adalah pola garis arus pada model mobil sedan dari
hasil simulasi dengan CFD (Computational Fluid Dynamic). Dari gambar
tersebut tampak area olakan yang disebabkan separasi aliran pada bagian
belakng mobil. Area olakan tersebut dapat dikurangi agar coefficient
tahananya menjadi semakin kecil dengan merubah bentuk bagian belakang
model mobil tersebut.
Analisa aliran fluida yang melewati sebuah mobil sampai saat ini
masih terus di lakukan untuk mendapatkan coefficient tahanan yang
semakin kecil. Tabel 2.1 menunjukan nilai coefficient tahanan dari
beberapa jenis mobil dengan coefficient tahanan besar sampai mobil
concept yang didwsain sebaik mungkin agar menghasilkan coefficient
tahanan yang lebih kecil.
Tabel 2.1 Nilai coefficient tahanan beberapa jenis mobil
No. Jenis Mobil Tahun Produksi Cd
1. Hummer H2 2003 0.57
2. Ford Escape Hybrid 2005 0.40
3. Volkswagen Tiguan 2008 0.37
4. Mazda RX-8 2004 0.31
5. Honda Civic Hybrid 2003-2005 0.28
6. Toyota Prius 2010 0.25
7. BMW Vision Efficient 2009 0.22
Dynamics Concept
8. Volkswagen 1-litre car 2002-2013 (planned 0.159
Concept commit to userproduction)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
2.7. Komposit
Komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih
komponen yang berlainan digabung atau bahan hibrida yang terbuat dari
resin polimer diperkuat dengan serat, menggabungkan sifat-sifat mekanik
dan fisik.
Ilustrasi ikatan dan sifat fisik polimer dapat dilihat pada gambar 2.11.
Material komposit terdiri dari dua buah penyusun yaitu filler dan
matrik. Adapun definisi dari keduanya adalah sebagai berikut:
1. Filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan komposit
berupa serat atau serbuk. Serat yang sering digunakan dalam pembuatan
komposit antara lain serat E-Glass, Boron, Carbon dan lain sebagainya.
Bisa juga dari serat alam antara lain serat kenaf, jute, rami, cantula dan
lain sebagainya
2. Matriks. Gibson R.F. (1994) mengatakan bahwa matriks dalam struktur
komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik.
Matriks secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu
struktur komposit. Matriks memiliki fungsi:
a. Mengikat serat menjadi satu kesatuan struktur
b. Melindungi serat dari kerusakan akibat kondisi lingkungan
c. Mentransfer dan mendistribusikan beban ke serat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
e. Filament Winding
Proses fiber tipe roving adalah spesimen dilewatkan melalui wadah
yang berisi resin, kemudian fiber tersebut akan diputar sekeliling
mandrel yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan arah tangensial.
Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat
dan fiber sesuai dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa
digunakan pada proses ini adalah poliester, vinil ester, epoxies, dan
fenolat.
Volume matrik
Vmatrik = × 100% (2.7)
Volume Komposit
m ⁄m
Vmatrik = m /ρ m+m m/ρ × 100% (2.8)
f f m m
Dimana :
mf = Massa serat (gr)
mm = Massa matrik (gr)
ρ f = Massa jenis serat (gr/mm3)
ρ m = Massa jenis matrik (gr/mm3)
commit to user