Indonesia merupakan negara pertanian. Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim
karena berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil. Iklim erat
hubungannya dengan perubahan cuaca dan pemanasan global dapat menurunkan produksi
pertanian. Dampak perubahan iklim yang sangat dirasakan pada tanaman hortikultura yaitu
banjir, kekeringan, dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), karena dapat
mengakibatkan penurunan produksi (kuantitas dan kualitas) atau bahkan kegagalan panen.
Perubahan iklim merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia
yang mengakibatkan feno2mena cuaca yang tidak menentu. Perubahan iklim terjadi karena
adanya perubahan variabel iklim, seperti suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara terus
menerus dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun.
Meningkatnya kekhawatiran akan perubahan iklim yang terjadi
maka adanya strategi adaptasi dan mitigasi. Adaptasi adalah berbagai tindakan penyesuaian diri
terhadap kondisi perubahan iklim yang terjadi. Sedangkan Mitigasi merupakan tindakan aktif
untuk mencegah atau memperlambat terjadinya perubahan iklim atau pemanasan global dan
mengurangi dampak perubahan iklim melalui upaya penurunan emisi gas rumah kaca,
peningkatan penyerapan gas rumah kaca.
Studi kasus
Studi ini menggunakan metode survey dengan petani yang menggarap lahan rawan kekeringan
di wilayah Kabupaten Semarang.
Dampak
Strategi adaptasi