Menyetujui,
Asisten
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
A. Tanaman Padi (Oryza sativa L.)...................................................................3
B. Cekaman Kekeringan terhadap Tanaman Padi.............................................5
C. Rhizobacteri..................................................................................................6
D. Asosiasi Rhizobacteri pada Tanaman............................................................7
E. Hipotesis........................................................................................................8
III. TATA CARA PENELITIAN.........................................................................9
A. Waktu dan tempat penelitian.........................................................................9
B. Bahan dan Alat Penelitian.............................................................................9
C. Metode Penelitian.........................................................................................9
D. Cara Penelitian..............................................................................................9
E. Parameter Pengamatan................................................................................13
F. Analisis Data...............................................................................................15
G. Jadwal Kegiatan..........................................................................................16
IV. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
LAMPIRAN
1. Layout Penelitian....................................................................................19
2. Perhitungan Pupuk.................................................................................20
3. Perhitungan Pembuatan Media..............................................................21
4. Kebutuhan Benih Padi ...........................................................................22
5. Daftar Alat dan Bahan ...........................................................................23
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi beras penduduk Indonesia yang mencapai 136 kg/kapita/tahun
dimana jauh melebihi rata-rata tingkat konsumsi dunia 60 kg/kapita/tahun
mengharuskan Indonesia untuk dapat meningkatkan produksi pangan setiap
tahunnya. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik telah mengeluarkan data
terbaru produksi beras sepanjang tahun 2018 sebesar 32,4 juta ton. Angka ini
masih 31% dibawah target produksi Kementrian Pertanian sebesar 48 juta ton
hingga akhir tahun. Pada tahun 2000-2010, peningkatan jumah penduduk yang
mencapai 1,49% menyebabkan peningkatan kebutuhan area pemukiman (BPS,
2012). Menurut dirjen pengelolaan lahan dan air (2005) setiap tahunnya sekitar
187.720 hektar sawah beralih fungsi ke penggunaan lain terutama di Pulau Jawa.
Hal ini merupakan salah satu ancaman serius bagi kelanjutan ketahanan pangan
nasional. Disamping itu, perubahan iklim global berdampak terhadap perubahan
pola hujan dan iklim ekstrim (banjir dan kekeringan).
Meningkatkan produksi beras merupakan cara untuk menjaga ketahanan
pangan nasional dalam menghadapi peningkatan populasi penduduk dan
perubahan iklim yang tidak menentu. Perubahan iklim mempunyai pengaruh
signifikan pada budidaya tanaman padi, karena budidaya tanaman padi
mempunyai ketergantungan yang kuat terhadap unsur iklim terutama curah hujan
dan temperatur. Dalam beberapa tahun terakhir ini pergeseran musim hujan
menyebabkan bergesernya musim tanam dan panen komoditi pangan termasuk
padi. Pada kondisi cuaca seperti banjir dan kekeringan dapat menyebabkan gagal
tanam dan gagal panen.
Salah satu masalah yang timbul dalam sektor pertanian adalah kekeringan
pada lahan marjinal. Kekeringan mengakibatkan unsur hara tidak dapat terserap
dengan baik oleh tanaman, sehingga tanaman mengalami stres dan lama kelamaan
akan mati. Tanaman padi sangat sensitif terhadap suhu tinggi selama tahap kritis
seperti berbunga dan perkembangan benih. Perubahan suhu dan kelembaban udara
juga mempengaruhi produksi pertanian. Para ahli iklim berpendapat bahwa variasi
iklim tidak beraturan itu sangat berkaitan dengan kejadian iklim ekstrim yakni
ENSO (El Nino Southern Oscillation).
1
2
B. Rumusan Masalah
A. Tujuan
Mengetahui pengaruh pemberian inokulum Rhizobakteri dari rumput teki agar
tanaman padi tahan terhadap cekaman kekeringan di tanah regosol.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Padi (Oryza sativa)
Tanaman Padi adalah termasuk jenis tanaman rumput-rumputan. Menurut
Purwono dan Purnamawati (2007), klasifikasi tanaman padi adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Famili : Graminaceae Genus Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Tanaman padi dapat tumbuh di daerah beriklim panas yang lembab,
memerlukan curah hujan rata-rata 200 mm/bulan dengan distribusi selama 4
bulan, sedangkan pertahun sekitar 1.500-2.000 mm. Suhu yang panas berpengaruh
terhadap kehampaan pada biji, dan temperature yang sesuai bagi tanaman padi
yaitu pada suhu 230 C. tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh
tanpa naungan (Bappenas.2000).
Pertumbuhan padi dibagi ke dalam tiga fase yaitu vegetatif, generatif dan
pematangan (Hanum, 2008). Fase vegetatif ditandai dengan pertumbuhan jumlah
anakan, tinggi tanaman, berat, dan luas daun. Sistem perakaran terdiri dari akar
primer dan beberapa akar sekunder, termasuk akar lateral dan akar adventitious.
Munculnya daun yang menembus keluar melalui kleoptil terjadi pada hai ke-2 dan
ke-3 setelah benih di sebar di persemaian. Benih terus berkecambah menjadi bibit
hingga hampir keluar anakan pertama. Selama pertumbuhan tanaman muda akan
terbentuk akar seminal dan lima daun dan tunas akan terus tumbuh hingga dua
daun akan terbentuk, kemudian akan tumbuh akar sekunder membentuk perakaan
serabut permanen yang menggantikan radikula dan akar seminal sementara.
Pembentukan anakan berlangsung sejak munculnya anakan pertama hingga
pembentukan anakan maksimum pada hari ke-30 setelah tanaman dipindah dari
persemaian. Tanaman akan memanjang dan aktif membentuk anakan hingga
memasuki pemanjangan batang (Makarin dan Suhartatik, 2009).
3
4
pada masa pembungaan dan pengisian biji akan mempengaruhi banyak gabah
yang hampa akibat kekurangan air.
C. Rhizobacteri
Rhizobacteri Pemacu Tumbuh Tanaman (RPTT) atau populer disebut
Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) adalah kelompok bakteri
menguntungkan yang agresif ‘menduduki’ (mengkolonisasi) rizosfir (lapisan
tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). Aktivitas RPTT memberi
keuntungan bagi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Pengaruh langsung RPTT didasarkan atas kemampuannya
menyediakan dan memobilisasi atau memfasilitasi penyerapan berbagai unsur
hara dalam tanah serta mensintesis dan mengubah konsentrasi berbagai
fitohormon pemacu tumbuh. Sedangkan pengaruh tidak langsung berkaitkan
dengan kemampuan RPTT menekan aktivitas patogen dengan cara menghasilkan
berbagai senyawa atau metabolit seperti antibiotik dan siderophore (Kloepper et
al, 1991).
Berbagai jenis bakteri telah diidentifikasi sebagai RPTT. Sebagian besar
berasal dari kelompok gram-negatif dengan jumlah strain paling banyak dari
genus Pseudomonas dan beberapa dari genus Serratia (Kloepper, 1993). Selain
kedua genus tersebut, dilaporkan antara lain dari genus Azotobacter, Azospirillum,
Acetobacter, Burkholderia dan Bacillus (Glick, 1995). Meskipun sebagian besar
Bacillus (gram-positif) tidak tergolong pengkoloni akar, beberapa strain tertentu
dari genus ini ada yang mampu melakukannya, sehingga bisa digolongkan sebagai
RPTT.
Secara umum, fungsi RPTT dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman
dibagi dalam tiga kategori, yaitu: sebagai pemacu/perangsang pertumbuhan
(biostimulants) dengan mensintesis dan mengatur konsentrasi berbagai zat
pengatur tumbuh (fitohormon) seperti Asam Indol Asetat (AIA), Giberellin,
Sitokinin, dan Etilen dalam lingkungan akar. Sebagai penyedia hara
(biofertilizers) dengan menambat N2 dari udara secara asimbiosis dan melarutkan
hara P yang terikat di dalam tanah. Sebagai pengendali patogen berasal dari tanah
(bioprotectants) dengan cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti
7
E. Hipotesis
Diduga pemberian inokulum cair Rhizobacteri rhizosfer akar rumput teki
dengan aplikasi penyiraman 6 hari sekali memberikan pengaruh yang lebih baik
terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman padi pada kondisi cekaman kekeringan.
9
C. Metode Percobaan
Pada penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode
dengan 3 perlakuan yang diberikan, yaitu sebagai berikut :
A. Penyiraman 3 hari sekali
B. Penyiraman 6 hari sekali
C. Penyiraman 9 hari sekali
D. Cara Penelitian
Tahap 1: Pembuatan Inokulum Cair Rhizobacteri
1. Sterilisasi Alat
Peralatan Glassware yang akan digunakan dicuci bersih kemudian
sterilkan dengan menggunakan autoklaf 121℃ dengan tekanan 1 atm selama 30
menit.
dan 2 tabung reaksi (10-7;10-8), sehingga didapat seri pengenceran hingga 10-8.
Setiap 0,1 ml pada seri 10-6, 10-7, 10-8 diinokulasikan dengan metode permukaan
atau surface platting method menggunakan alat driglasky, ke 6 buah media
petridish yang masing-masing berisi 10 ml Nutrient Agar (NA). Jumlah bakteri
per ml dapat ditentukan dengan menghitung koloni yang tumbuh dari masing-
masing pengenceran. Penentuan jumlah bakteri per ml (CFU/ml) dengan
menggunakan rumus :
DB (%) =
Keterangan :
DB = Daya Berkecambah
∑ KN 1 = Jumlah kecambah normal pada pengamatan hari pertama
∑ KN 2 = Jumlah kecambah normal pada pengamatan hari ke dua
12
E. Parameter Pengamatan
F. Analisis Data
Hasil penelitian dari berbagai perlakuan disajikan dalam bentuk berupa
grafik dan histogram. Hasil dari pengamatan kuantitatif di analisis dengan
menggunakan sidik ragam atau Analysisi Of Varience (ANOVA) pada taraf α 5%.
Apabila antar perlakuan yang diujikan terdapat perbedaan nyata maka akan
dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncan’s Range Test (DMRT).
16
G. Jadwal Kegiatan
Minggu ke-
NO Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 PJ
Persiapan Alat dan Fetty dan
1
Bahan Khoir
Fetty dan
2 Pembuatan Media
Khoir
3 Perbanyakan Inokulum Jefri dan Azmi
4 Pembuatan Starter Dedy dan Jefri
5 Formulasi Cair Dedy dan Jefri
Fetty dan
6 Uji Perkecambahan
Khoir
Azmi dan
7
Penyiapan Media Tanam Dedy
8 Aplikasi Inokulum Azmi dan Jefri
9 Penanaman Semua
Pemeliharaan dan Semua
10
Pengamatan
11 Panen Semua
Analisis dan Semua
12 Penyusunan Laporan
Projek
17
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, dkk. 2015. Kajian Metode Aplikasi Berbagai Formula Cair Inokulum
Rhizobacteri Osmotoleran Merapi Pada Padi Dalam Cekaman Kekeringan.
Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia. Hal 1-6.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 2000. Sistem informasi
manajemen pembangunan di perdesaan. http://www.ristek.go.id. Diakses
pada tanggal 11 Maret 2019.
BPS. 2012. Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi.
http://www.bps.go.id./tab_sub/view.php?
kat=1&daftar=1&id_subyek=12¬ab=2. Diakses pada tanggal 11 Maret
2019.
Dirjen PLA. 2005. Strategi dan Kebijakan Pengelolaan Lahan.
http://www.pertanian.go.id.Dalam Iqbal, M dan Sumaryanto.2007. Strategi
Pengendalian Alih Fungsi Lahan Bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat.
Analisis kebijakan Pertanian.5 (2): 167-182. Diakses pada tanggal 11
Maret 2019.
Farooq, M. Kobayashi, N. Ito, O, Wahid, A and Serraj, R. 2010. Broader leaves
result in better performance of indica rice under drought stress.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20392520. Diaskses pada tanggal 11
Maret 2019.
Gatot S. 2002. Kajian Peranan Inokulasi Rhizobacteri Osmotoleran pada Tanaman
Padi di Tanah Pasir Pantai. Tesis UGM. Yogyakarta.
Glick, B.R. 1995. The enhancement of plant growth by free-living bacteria. Can.
J. Microbiol. 4: 109-117.
Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman jilid 2 untuk SMK. Direktorat
Jenderal Manajemen Dasar dan Menengah. Jakarta. 280 hal.
Kloepper, J.W., W. Mahaffee, J.A. Mcinroy, and P.A. Backman. 1991.
Comparative analysis of isolation methods for recovering root- colonizing
bacteria from roots. p. 252-255. In C. Keel, B. Koller, and G. Defago
(Eds.). Plant Growth-Promoting Rhizobacteria – Progress and Prospects.
The Second International Workshop on PGPR. Interlaken, Switzerland,
October 14-19, 1990.
Kloepper, J.W. 1993. Plant growth promoting rhizobacteria as biological control
agents. p. 255-274. In F.B. Meeting, Jr. ( Ed.). Soil Microbial Ecology,
Applications in Agricultural and Environmental Management. Marcel
Dekker, Inc. New York.
Lifshitz, R., J.W. Kloepper, M. Kozlowski, C. Simonson, J. Carlson, E.M.Tipping,
and I. Zaleska. 1987. Growth promotion of canola (rapeseed) seedlings by
a strain of Pseudomonas putida under gnotobiotic conditions. Can. J.
Microbiol. 33: 390-395.
Makarin, A. K dan Suhartatik, E. Morfologi dan Fisiologi Taaman Padi.
http://www.litbang.deptan.go.id/special/padi/bbpadi_2009_itkp_11.
Diakses pada tanggal 11 Maret 2019.
Purwono dan Heni Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Pangan Unggul.Penebar
Swadaya. Depok.
18
LAMPIRAN
A1 A2 A3
B1 B2 B3
C1 C2 C3
Keterangan :
A1, A2, A3 = penyiraman 3 hari sekali
B1, B2, B3 = penyiraman 6 hari sekali
C1, C2, C3 = penyiraman 9 hari sekali
20
=
21
259,614 gr
o Pepton =
o Beef Ekstrak =
o Aquadest = 60 ml
o Agar =
o pH = 7,2
o Kebutuhan total NA = 60 ml
o Beef Ekstrak =
o Aquadest = 16 ml
o pH = 7,2
o Kebutuhan total NC = 16 ml
3. Pepton NC
4. Beef Ekstrak NA 0,018 gram
5. Beef Ekstrak NC 0,0048 gram
6. Aquadest untuk semua media 600 ml
7. 1 ml sampel carrier untuk TPC
8. Tabung reaksi 3 buah
9. Botol Selai 250 ml 1 buah
10. Petridish 6 buah TPC+Uji Perkecambahan
11. Erlenmeyer 1 buah
12. Gelas Ukur 1 buah
13. Desinfektan 1 buah
14. Mikropipet 1 buah
15. Timbangan Analitik 1 buah
16. Jarum Ose 1 buah
17. Drigalsky 1 buah
18. Pinset 1 buah
19. Pipet Ukur 1 buah
20. Autoklaf 1 buah
21. Mikroskop 1 buah
22. Lampu Bunsen 1 buah
23. Ph Stik 1 buah
24. Label 1 lembar
25. Spidol 1 buah
26. Stopwatch 1 buah
B. Green House
1. Tanah Regosol 3kg/polybag
2. Bibit Padi 27 bibit
3. Urea 0,2884 gr/polybag
4. SP36 0,173 gr/polybag
5. KCL 0,173 gr/polybag
6. Pupuk Kandang 28,846 gr/polybag
7. Polybag 3kg 9 buah
8. Kompos 1,5 gram
9. Besek 1 buah