Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

PENELITIAN BUAH SRIKAYA

Guru pembimbing mata pelajaran bahasa Indonesia :

Ibu Nuraini, S.Pd

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Panca Wibisono
2. Sari Atuzzuhria
3. Tri Amanda Ramadani
4. Zura Aulia Rosita

2022/2023
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Tanaman srikaya atau masyarakat biasa menyebut sirkaya maupun nona merupakan
tanaman buah tropis yang berasal dari Amerika Serikat. Tanaman buah ini telah
menyebar ke seluruh penjuru Indonesia tetapi hanya dibudidayakan dalam skala
rumah tangga dengan populasi tanaman yang sedikit. Tanaman buah tropis ini
merupakan tanaman tahunan dan sebagai tanaman tingkat tinggi memiliki
bagian-bagian tanaman yang lengkap. Tanaman srikaya berbentuk perdu dengan
batang berkayu dan memiliki percabangan yang cukup banyak dengan daun
berwarna hijau muda serta bunga berwarna kuning keputihan yang muncul dari ketiak
daun pada ujung cabang ataupun ranting. Buah tanaman ini memiliki sisik halus
berwarna hijau dan setiap sisik tersebut merupakan karpel yang pada tiap karpelnya
terdapat satu butir biji. Biji srikaya berbentuk oval berwarna coklat kehitaman,halus
dan keras (Radi, 1997). Tanaman ini selain buahnya yang dapat dikonsumsi sebagai
buah segar, dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan selai, sirup
dan makanan olahan lain. Manfaat-manfaat lainnya dari tanaman ini adalah sebagai
tanaman pelindung di depan rumah, tanaman pagar, buahnya dijadikan pembuatan
minuman asam, sirop, sari buah, dan sejak lama juga telah digunakan sebagai obat
tradisional. Bijinya yang digiling halus dapat digunakan untuk membunuh kutu kepala,
bagian akar digunakan untuk mengobati penyakit kulit, ekstrak daun serta tumbukan
biji yang halus digunakan untuk memandikan anjing agar tehindar dari kutu atau
binatang kecil lain yang merugikan. Hasil penelitian Pristi et al.(2013), sari daun
srikaya dapat menghambat pertumbuhan Escherchia coli. Selain itu buah srikaya
mengandung antioksidan seperti vitamin C. Kandungan anti oksidan ini dapat
membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Buah ini juga mengandung kalium
tinggi yang bisa membantu melawan kelemahan otot dan mengandung magnesium
yang bermanfaat dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung,
menyeimbangkan air dalam tubuh, mengurangi gejala rematik serta radang sendi,
dan membantu menghilangkan asam dari sendi. Buah ini pun mengandung vitamin A
yang dapat bermanfaat untuk menjaga kulit, kesehatan rambut, serta meningkatkan
fungsi mata. Kemudian dapat juga mengontrol tekanan darah, membantu
menormalkan fungsi pencernaan, menyembuhkan sembelit, serta mengobati diare,
dan disentri (Radi, 1997). Srikaya memiliki banyak kandungan gizi yang menurut
Direktorat Gizi departemen Kesehatan Republik Indonesia, pada setiap 100 g daging
buah srikaya segar mengandung komposisi gizi. Jenis tanaman srikaya ini adalah
srikaya lokal atau lebih dikenal dengan srikaya gading yang memiliki kulit buah
berwarna hijau memiliki bentuk pohon dengan percabangan besar dan melebar,
daging buah putih, rasa buah manis dengan kristal seperti pasir, bijinya besar dan
penuh.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah perlakuan fisik pada kulit benih dengan pelukaan kulit maupun
perendaman air 60oC dapat meningkatkan kinerja perkecambahan benih dan
vigor bibit tanaman srikaya?
2. Apakah penggunaan larutan KNO3 dapat meningkatkan kinerja perkecambahan
benih dan vigor bibit tanaman srikaya?
3. Apakah penggabungan atas perlakuan fisik maupun konsentrasi KNO3 yang
berbeda dapat meningkatkan kinerja perkecambahan benih dan vigor bibit
tanaman srikaya?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perlakuan fisik pada benih yang dapat meningkatkan kinerja


perkecambahan benih dan vigor bibit tanaman srikaya.
2. Mengetahui konsentrasi KNO3 yang dapat meningkatkan kinerja
perkecambahan benih dan vigor bibit tanaman srikaya.
3. Mengetahui kombinasi perlakuan fisik dan kimia (KNO3) yang dapat
meningkatkan kinerja perkecambahan benih dan vigor bibit tanaman srikaya.

1.4 Hipotesis

1. Perlakuan fisik akan menghasilkan kinerja perkecambahan benih dan vigor


bibit tanaman srikaya.
2. Perlakuan konsentrasi KNO3 yang berbeda akan menghasilkan kinerja
perkecambahan benih dan vigor bibit tanaman srikaya.
3. Pengaruh perlakuan fisik pada kinerja perkecambahan benih dan vigor bibit
juga dipengaruhi oleh konsentrasi KNO3
2. Kajian Pustaka

2.1 Buah Srikaya


2.1.1 Deskripsi Buah Srikaya
Menurut Singh (2010), klasifikasi tanaman srikaya adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Annonales
Family : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L.
Srikaya (Annona squamosa L.) berasal dari Amerika Selatan, di Indonesia
perkembangan tanaman ini belum begitu semarak seperti buah durian, rambutan
atau mangga. Namun demikian, buah srikaya sebenarnya menyimpan potensi yang
cukup baik. Untuk dapat tumbuh secara optimal, srikaya memerlukan sinar matahari
penuh dan curah hujan sekitar 1500 mm - 2000 mm per tahun. Kelembapan udara
yang cocok untuk tanaman srikaya adalah 50%-60%, temperatur udara 200C-350C
pada siang hari, dan temperature 180C-270 C pada malam hari (Aziz, 2010). Menurut
Tjitrosoepomo (1988) buah ini mempunyai sifat lapisan luar yang sedikit kaku seperti
kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair,seringkali dapat dimakan.
Deskripsi buah srikaya (Annona squamossa L) dapat dilihat pada Gambar berikut.
3. Metodologi

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini disusun dalam Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
rancangan percobaan faktorial dengan 2 faktor yaitu umur panen buah Srikaya dan
konsentrasi KMnO4.Faktor 1 memiliki 2 aras yaitu :
B1 :umur pemanenan 132 hari setelah muncul kuncup bunga
B2 :umur pemanenan 140 hari setelah muncul kuncup bunga
Faktor 2 memiliki 3 aras yaitu :
K1 : tanpa KMnO4
K2: larutan KMnO4 0,1 %
K3: larutan KMnO4 0,15 %
Kombinasi perlakuan campuran antara umur pemanenan dan konsentrasi KMnO4
dengan rincian perlakuan sebagai berikut :
B1K1 : Umur panen 132 hari (tanpa KMnO4)
B1K2 : Umur panen 132 hari + KMnO4 0,1%
B1K3 : Umur panen 132 hari + KMnO4 0,15 %
B2K1 : Umur panen 140 hari (tanpa KMnO4)
B2K2 : Umur panen 140 hari + KMnO4 0,1%
B2K3 : Umur panen 140 hari +KMnO4 0,15 %
Sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan yang masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 2 kali, sehingga terdapat 12 unit percobaan. Setiap unit perlakuan
memiliki 5 sampel korban dan 2 sampel perlakuan.

4. Pembahasan

Srikaya (Latin: Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus
Annona yang berasal dari daerah tropis.Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit
bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih. Termasuk semak
semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya
berselang, sederhana, lembing membujur, 7–12 cm panjangnya, dan berlebar 3–4 cm.
Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3—4, tiap bunga berlebar 2–3 cm, dengan
enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya
bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan
bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.
5. Manfaat

Selain sebagai konsumsi buah yang menyehatkan, Srikaya juga memiliki manfaat untuk
ibu hamil. biji buah Srikaya dapat digunakan sebagai pertisida nabati. Misalnya ekstrak biji
Srikaya digunakan untuk mengendalikan serangan hama ulat spodoptera litura, dan rayap
tanah. Ekstrak biji srikaya berfungsi sebagai racun perut pada serangga hama tersebut.
Menjaga kesehatan sistem pencernaan, mempertinggi daya tahan tubuh, mencegah
penyakit kardiovaskular, menjaga gula darah agar permanen stabil, membasmi kutu
rambut serta ketombe, mengurangi resiko kanker.

6. Kesimpulan

1. Buah srikaya (annona squamosa L.) segar mengandung senyawa metabolit


sekunder golongan alkaloid (+1), fenolik/tanin (+2), saponin (+1), steroid (+1), dan
terpenoid (+3).
2. Ekstrak metanol buah srikaya (annona squamosa L.) mengandung senyawa
metabolit sekunder golongan alkaloid (+1), fenolik/tanin (+3), flavonoid (+4), dan
terpenoid (+3).

7. Saran

1. Dilakukan uji fitokimia secara kuantitatif untuk mengetahui kadar pasti senyawa-
senyawa metabolit yang terkandung dalam buah srikaya.
2. Dilakukan penelitian untuk menguji secara spesifik aktivitas antidiabetes dan
antimikroba dari buah srikaya untuk mengetahui potensi buah srikaya sebagai obat
herbal.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S. A., 2007, Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-Tumbuhan Obat


Indonesia, 43, ITB Press, Bandung.
Alali, F., Liu, X., McLaughlin, J., 1999, Annonaceous Acetogenins: Recent
Progress, Journal Natural Product, 62, 504-540.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Anonim, 2005, T-47D, (online), (http://www.cicams.ac.cn, diakses tanggal 28 Juli
2011).
Au, T. S., Wiart, C., Hassan, H., Hanifah, Y. A., Kamaruddin, M. Y., 2003,
Antibacterial Activity of Annona squamosa Linnaeus (Annonaceae),
Bioscience and Biotechnology, 3, 7-9.
Christanto, A., 2012, Aktivitas Sitotoksik Fraksi Nonpolar Ekstrak Etanol Daun
Annona Squamosa Terhadap Sel T47D, Skripsi, Fakultas Farmasi UMS,
Surakarta.
Dalimarta S, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid III, Puspa Swara,
Jakarta.
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. C., and Posey, L.
M., 2005, Pharmacotherapy : a Pathophysiologic approach 6th Ed.,
Appleton & Lange Stamford.
Djajanegara, I., dan Wahyudi, P., 2009, Pemakaian Sel HeLa dalam Uji
Sitotoksisitas Fraksi Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona squamosa,
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 7 (1), 7-11.

Doyle, A., and Griffiths, J. B., 2000, Cell and Tissue Culture for Medical
Research, John Wiley and Sons Ltd, New York.
Erlinaningrum, M., 2012, Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Biji Annona
Squamosa Terhadap Sel T47D, Skripsi, Fakultas Farmasi UMS, Surakarta.

Evans, C. E., Trease and Evans Pharmacognosy, 15th Ed., W. B. Saunders,


Edinburg-London-New York-Philadelphia.
Kaleem, Medha, Ahmed, Asif, Bano, 2008, Beneficial Effects of Annona
squamosa Extract in Streptozocin-Induced Diabetic Rats, Singapore
Medicine, 49 (10) : 800.

Anda mungkin juga menyukai