Anda di halaman 1dari 18

TANAMAN SEMANGKA(Citrullus Lanatus)

MAKALAH

Oleh :
DIMAS PRASETIA
2204290029
AGROTEKNOLOGI 1

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
TANAMAN SEMANGKA (Citrullus Lanatus)

MAKALAH

Oleh :
DIMAS PRASETIA
2204290029
AGROTEKNOLOGI 1

Tugas Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah
Dasar Agronomi di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Dikoreksi Oleh :

Assoc. Prof. Dr. Ir. Alridiwirsah, M.M


Dosen Pengampu

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah yang berjudul “ Tanaman Semangka ’ ini dapat tersusun sampai

dengan selesai demi memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi. Tidak lupa saya

mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan bantuan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai

penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Medan, February 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

Asal Tanaman 3

Sentra Produksi Tanaman 3

Budidaya Tanaman 3

Produksi Tanaman 3

Nilai Ekonomi dan Manfaat tanaman 8

BAB III PENUTUP 10

Kesimpulan 10

Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman semangka (Citrullus vulgaris) adalah tanaman dengan kandungan air

mencapai 92%, karbohidrat 7% dan sisanya adalah vitamin. Tanaman buah semangka

dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, baik sebagai buah meja atau bahan terolah.

Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat

Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang

banyak. Buah semangka memiliki kulit yang lunak, berwarna hijau pekat atau hijau

muda dengan larik-larik hijau tua, tergantung kultivarnya, daging buahnya yang

berair berwarna merah atau kuning. Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan

terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah

semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat

yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis

dan subtropics Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai Negara

seperti Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Semangka termasuk dalam

keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh

manusia atau binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air,

sehingga penyebarannya menjadi cepat.

Ada dua jenis semangka yang dikenal di Indonesia. Jenis yang sudah lama

masuk dan beradaptasi disebut semangka lokal. Semangka hibrida yang baru masuk

sering disebut semangka introduksi. Berdasarkan kandungan bijinya, dikenal dua

jenis semangka yaitu semangka berbiji dan semangka non biji. Adapun jenis-jenis
2

semangka lokal yaitu semangka sengkaling dan semangka bojonegoro. Jenis

semangka hibrida yang sudah masuk “?ke Indonesia adalah sweet beauty, golden

crown, new dragon, farmer giant, yellow baby, dan quality (Agromedia, 2007).

Rumuaan masalah

1. Budidaya Tanaman semangka

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Tanaman Semangka

3. Asal Tanaman Semangka

4. Nilai Ekonomi Dan Manfaat Tanaman Semangka

Tujuan

Untuk Mengetahui apa yang di maksud Tanaman Semangka, cara

membudidayakan tanaman semangka dan nilai ekonomi serta maanfaat buah

semangka
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asal Usul Nama Tanaman Semangka

Menurut asal usulnya, tanaman semangka berasal dari gurun Kalahari di

Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, terutama di daerah tropis dan

sub-tropis mulai dari Jepang, Cina, Taiwan, Thailand, India, Jerman, Belanda, bahkan

ke Amerika.

2.2 Sentra Produksi Tanaman semangka

Pulau Poteran merupakan salah satu sentra produksi semangka di Kabupaten

Sumenep. Luas panen semangka di pulau ini cenderung meningkat dari tahun ke

tahun dan pada tahun 2020 luas panen semangka mencapai 232 hektar dengan

produks 5302,2 ton (BPS Kabupaten Sumenep, 2021).Semangka produksi pulau

Poteran terkenal dengan rasa yang manis dan buah berukuran besar. Jenis semangka

yang ditanam sebagian besar semangka hibrida. Petani melakukan penanaman

semangka setelah musim penghujan.

2.3 Budidaya tanaman Semangka

Budidaya tanaman semangka memiliki syarat pertumbuhan yaitu memiliki

iklim dengan tingkat curah hujan ideal 40-50 mm/bulan. Curah hujan yang terlalu

tinggi dapat mengakibat pertumbuhan tanaman terganggu yaitu mudah terserang

hama penyakit, bakal buah gugur dan pertumbuhan vegetatif panjang .


4

Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari, jika kekurangan

sinar matahari dapat menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen buah

semangka. Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan

optimal pada suhu 250C (siang hari). Kelembaban udara cenderung rendah bila

sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap

air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka. Sebaliknya,

kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak

tanaman

Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang cukup

gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam (pH) antar 6-6,7 [8]. Sedangkan

Menurut Winiarti (2013) tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah

porous (sarang) sehingga mudah membuang kelebihan air, tetapi tanah yang terlalu

mudah membuang air kurang baik untuk ditanami semangka sedangkan

ketinggian tempat yang ideal untuk areal penanaman benih semangka adalah 100-

300 mdp.

Pengelolahan media tanam pada semangka membutuhkan bedengan, supaya

air yang terkandung di dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran

drainase yang dibuat. Lebar bedengan tergantung teknik budidaya yang digunakan

untuk penanaman sistem turus (air), lebar bedengan adalah 100 meter. Bedengan

perlu disiangi dan dilakukannya perawatan secara rutin, disiram dengan

menggunakan selang induk dan diberi cabang grip pada setiap mulsa plastik

dengan lebar plastik 8 meter agar menghambat penguapan air dan tumbuh liar.

Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12
5

bulan pada areal terbuka (2-3 kali periode penanaman). Plastik berwarna perak

akan memantulkan sinar matahari sehingga mengurangi serangan hama yang

bersembunyi di bawah daun tanaman

Pembibitan dapat dilakukan dengan tahapan yang terdiri dari pembenihan di

polibag kecil, yang diikuti dengan proses penyemaian. Polibag diberi disungkup

(kanopi) plastik transparan serupa rumah kaca mini dan salah satu sisi yang terbuka.

Sungkup ini juga dilengkapi dengan naungan paranet. Bibit yang masih muda diberi

sinar matahari pagi saja, maksimum hingga pukul 09.00. Tiga hari sebelum pindah

tanam, sungkup harus dibuka total agar bibit mendapatkan matahari penuh.

Penyiraman dilakukan rutin untuk mempertahankan kelembaban. Pemupukan

dilakukan dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk kandang dilakukan rutin 3

hari sekali. Setelah bibit berumur 3 hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke

areal penanaman atau gulutan yang telah diolah .

Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit

dipindah. Jarak antar lubang disesuaikan dengan jarak tanam. Jika lahan

menggunakan mulsa plastik, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat

ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang disesuaikan dengan kondisi tanah

bedengan yang diberi lubang dan pemberian pupuk. Kemudian dilakukan

pelubangan pada tanah lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Pembibitan semangka

dilakukan setelah bibit berumur 14 hari dan telah tumbuh daun 2-3 lembar dan

sebelum bibit ditanam, dilakukan perendaman dalam air yang berisi larutan pupuk

NPK 2 g/l [11]. Mulsa organik yang digunakan akan meningkatkan permeabilitas dan

agregasi dari struktur yang kurang baik dari permukaan tanah, selain sebagai
6

pelindung dari curah hujan yang dapat menimbulkan pemadatan, juga

memberikan suplai makanan kepada fauna tanah seperti cacing tanah, rayap dan

semut dengan begitu organisme tanah ini diharapkan dapat membuat lubang

udara, meningkatkan laju pergerakan air, dan cacing tanah dapat memperbaiki

agregat tanah. Mulsa organik seperti jerami padi mengandung 0,6% N, 0,1% P, 5%

S, 1,5% K, dan 40% C. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa organik

pada jangka panjang dapat menyebabkan bertambahnya kandungan C, N dan

meningkatkan ketersediaan P dan K .

Tanaman semangka yang berumur 3-5 hari perlu perhatian lebih, karena

apabila tanaman tumbuh terlalu lambat atau tanaman mati harus segera dilakukan

penyulaman dengan bibit baru yang telah disiapkan tetapi penyulaman tidak boleh

dilakukan lebih dari 10 hari setelah tanam. Pada kegiatan penyulaman, perlu

diperhatikan penyebab kematian bibit. Bila disebabkan oleh bakteri atau jamur, bibit

harus dibongkar bersama tanahnya, agar tidak menular ke bibit lain yang sehat. Gulma

atau hama yang tumbuh di sekeliling tanaman dapat menghambat pertumbuhan

tanaman, bahkan mengurangi produksi selain itu gulma juga dapat dijadikan inang

bagi hama dan penyakit sehingga perlu dilakukan penyiangan secara rutin

Penyerbukan buatan hanya dilakukan kalau semangka yang ditanam sebagian

besar merupakan jenis tidak berbiji. Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari

yaitu pukul 06.00-10.00, saat bunga betina dalam kondisi mekar. Umur tanaman yang

dapat dilakukan penyerbukan buatan sekitar 21-28 hari setelah tanam. Seleksi buah

bertujuan untuk memperoleh ukuran dan bentuk buah yang seragam dan besar. Seleksi

buah dilakukan setelah tanaman berumur 40 hari. Buah yang dipilih adalah buah yang
7

pertumbuhannya baik, sedangkan yang jelek dibuang dengan menggunakan

gunting.Pertumbuhan adalah kenaikan dalam bahan tanaman suatu proses total yang

mengubah bahan mentah secara kimia dan menambahkannya dalam tanaman.

Pertumbuhan tanaman terdiri atas 2 fase yaitu fase vegetatif menghendaki suhu sekitar

250C. Pada suhu tersebut tanaman semangka akan tumbuh cepat dan kuat sehingga

akan diperoleh tanaman semangka non biji yang berbatang kuat dan ukuran daun

besar. Pada fase generatif proses pemasakan buah, tanaman semangka menghendaki

suhu udara harian sekitar 300C untuk pembentukan gula pada daging buahnya. Jika

pada periode ini kondisi suhu terlalu rendah, kadar gula pada daging buah juga akan

rendah dan umur panen lebih lama. Buah semangka yang diproduksi pada kondisi

panas dan kering memiliki kadar gula sekitar 11%. Sebaliknya pada kondisi dingin

kadar gulanya hanya mencapai 8%.

2.4 Produka Tanaman Semangka

Perkembangan produksi tanaman semangka di Indonesiatahun 2009 mencapai

474.327 ton/ha, namun pada tahun 2010 produksi semangka mengalamipenurunan,

hasilnya hanya mencapai 348.631 ton/ha. Penurunan produksi semangka pada

tahun2010. Hal ini berarti bahwa budidaya tanaman semangka perlu dikembangkan

agar produksi terus meningkat.Parenkim merupakan istilah yang diberikan ke

jaringan tanaman yang mengandung ruang udara yang diperbesar melebihi yang biasa

ditemukan sebagairuang intraseluler. Perenkim terbentuk dipengaruhi oleh

penghapusan beberapasel-sel korteks, (Armstrong, 1979). Parenkim pertama kali

diidentifikasi olehSachs lebih dari 120 tahun yang lalu (Sachs, 1882) dan bernama

lisogenous danschizogenous (De Bary, 1884). Parenkim lisogenous terbentuk melalui


8

sel yangmelisis, sedangkan parenkim schizogenous terbentuk dengan cara pemisahan

sel selama pengembangan jaringan (Evans, 2003).

Produktivitas tanaman semangka ditentukan oleh lingkungan, tanah, keadaan

unsur hara, air dan struktur tanah.Tanaman semangka dapat tumbuh di daerah

ketinggian 100 sampai 300 meter dari permukaan laut,ditanam di tanah yang gembur

dengan unsur hara yang tinggi dengan pH 6,5 sampai 7,2 dan pada lahan yang

bersifat alkalis, tanaman semangka akan berkurang untuk memproduksi yang optimal,

sebaiknya pH 8 jika rendah maka perlu dilakukan pengemburan tanah sesuai dengan

tingkat keasaman tanah.Tanah yang digunakan secara terus menerus lama kelamaan

kemampuan tanah yang mendukung pertumbuhan suatu tanaman menjadi menurun,

disebabkan kurangnya unsur hara yang ada pada tanah sehingga diperlukan

penambahan unsur hara dengan cara pemupukan.

2.5 Nilai Ekonomi Dan Manfaat Semangka

nilai ekonomis tinggi damemiliki prospek pasar yang cukup besar.Salah satu

komoditas tersebut adalah buahsemangka yang memiliki nilai jual relati ftinggi. Di

Jawa Timur, rata-rata harga semangka di tingkat produsen mencapai Rp 3.668,- (BPS,

2020). Buah ini juga termasuk jenis buah yang disukai masyarakat dan menjadi

unggulan Indonesia (Sambodowati, 2018). Jika dibandingkan dengan komoditas

buah buahan lainnya, semangka memiliki prospek yang cerah untuk meningkatkan

pendapatan petani. Selain itu, buah semangka digemari oleh konsumen karena rasa
9

yang manis, menyegarkan, dan banyak mengandung gizi (Ismawati et al., 2014).

Membantu Hidrasi Tubuh

Manfaat Tanaman Semangka

Mengandung Banyak Nutrisi Bermanfaat

Menurunkan Risiko Kanker

Menjaga Kesehatan Jantung

Mencegah Degenerasi Makula pada Mata

Meringankan Nyeri Otot

Baik untuk Kulit dan Rambut


10

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Tanaman Semangka Merupakan Tanaman Yang Memiliki Nilai Jual Yang Tinggi

Dengan Budidaya Yang Mudah. Tanaman Semangka Memiliki Kandungan Air Yang

Tinggi Hingga Mencapai 70% Dan Memiki Banyak Vitamin. Salah Satu Manfaat

Tanaman Semangka Mengandung Banyak Manfaat nutrisi

SARAN

Dalam meningkatkan produksi tanaman semangka hendakla para petani menyikapi

dengan siap bagaimana mengelola produktifitas tanaman semangka, seperti

pemberian pupuk yang maksimal, lingkungan atau keaadan alam yang baik, dan

pemberian air yang banyak


DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rasyid dan G. Syahrantau (2018), Analisis Pendapatan Usaha Tani semangka
Di Desa Sangklar Kecamatan Reteh Kabupaten Indagiri Hilir, Jurnal
Agribisnis Unisu, 7(2), 36-46

D. Yusfarani dan Zeleha TW (2020), Budidaya Tanaman Semangka di Desa


Simpang Talis Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Panukal Abad Lematang
Ilir Provinsi Sumatra Utara, Jurnal Prosiding Seminar Nasional, 3(1), 432-
439

H. Sa”diyah Dkk (2021), Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usaha


Tani emangka di Lahan Kering Pulau Poteran, Jurnal Cemara, 18(1), 84- 93

N.Sunarlim Dkk (2011), Pelukaan Benih Dan Perendaman Dengan Atonik


Perkecambahan Benih Dan Pertumbuhan Tanaman Semangka Non Biji,
Jurnal Agroteknologi, 2(2) 29-32
12

LAMPIRAN
13
14

Anda mungkin juga menyukai