LAPORAN
OLEH:
FAKULTAS PERTANIAN
2023
GEOTROPISME
LAPORAN
OLEH:
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Mengetahui:
Dosen Penanggung Jawab
FAKULTAS PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
Ir. Meiriani, MP; Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, MSi., M.Sc., Ph.D;
Ir. Lisa Mawarni, MP; Ir. Haryati, MP; dan Ir. Ratna Rosanti Lahay, MP selaku
dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dan kepada abang dan kakak asisten
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
PENDAHULUAN
Latar Belakang......................................................................................1
Kegunaan Penulisan..............................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Syarat Tumbuh
Iklim............................................................................................6
Tanah...........................................................................................7
Geotropisme..........................................................................................8
Prosedur Praktikum...............................................................................11
Hasil .....................................................................................................13
Pembahasan...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
organisme, akan tetapi berbeda dengan organisme pada kingdom animalia yang
dalam menyerap nutrisi dan energi dari lingkungan. Gerak yang ditunjukkan oleh
tumbuhan ini cukup lambat untuk dapat diamati secara langsung. Meskipun
demikian pada beberapa spesies terdapat juga gerak yang dapat diamati dengan
yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Rumanta, 2019).
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
yang bersel satu). Gerakan tumbuhan dapat diamati dengan adanya pertumbuhan
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu
rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian
dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar
Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju
atau menjauhi sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan.
tiga bagian yaitu higroskopik dipengaruhi oleh kadar air, gerak elsionom
oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri (Ferdinand,
2013).
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan dari laporan ini adalah sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak
terjadi selama 80 – 150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian (serelia)
Perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama,
akar cabang, akar lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran tersebut berfungsi
sebagai alat untuk mengisap air serta garam-garam mineral yang terdapat dalam
tanah, mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan alat
pernapasan. Akar jagung termasuk dalam akar serabut yang dapat mencapai
yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
atas beberapa jumlah ruas dan buku ruas. Dua tunas yang berkembang menjadi
tongkol terdapat pada buku ruas. Dalam dua tunas teratas akan berkembang
menjadi tongkol produktif yang memiliki tiga komponen jaringan paling utama,
yaitu kulit (epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler), dan pusat batang
(pith). Genotip jagung semakin kuatnya batang maka semakin banyak lapisan
5
bundles vaskuler. Batang tanaman jagung bulat silindris dan beruas-ruas, dan pada
bagian pangkal batang beruas cukup pendek dengan jumlah sekitar 8 – 20 ruas.
Dan rata-rata tinggi tanaman jagung antara satu sampai tiga meter di atas
helai. Proses munculnya daun sempurna berada pada hari ke 3 – 4 setiap daun.
Besar sudut suatu daun mempengaruhi tipe daun. Jagung mempunyai daun yang
beragam, mulai dari sangat kecil hingga sangat besar. Bentuk ujung daun juga
berbeda yaitu, ada yang runcing, runcing agak bulat, bulat, bulat agak tumpul, dan
tumpul. Sedangkan berdasarkan tipe daun digolongkan menjadi dua, yaitu tegak
dan menggantung. Untuk pola daun bisa berbentuk bengkok atau lurus. Daun
yang mempunyai tipe tegak memiliki kanopi kecil dan bisa ditaman pada kondisi
populasi tinggi. Kepadatan tanaman yang tinggi dapat memberikan hasil yang
Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya terpisah.
Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga
betina terdapat pada tongkol jagung. Bunga betina dan tongkol dapat muncul dari
Tanaman jagung adalah protandri, yang mana sebagian besar varietas, bunga
jantannya akan muncul pada hari ke 1-3 sebelum muncul rambut bunga betina.
Serbuk sari (pollen) mulai terlepas dari spikelet yang berada pada spike di tengah
berukuran 2-3 cm dari ujung malai (tassel), Selanjutnya polen akan turun ke
6
bawah dan pada satu bulir anther akan melepas 15-30 juta serbuk sari (Cair dan
Oktavia, 2019).
Buah jagung tersusun dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
tergantung jenisnya. Umumnya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat
Tongkol tanaman jagung terdiri dari 1 atau 2 tongkol dalam satu tanaman,
tergantung jenis varietas tanaman tersebut. Daun kelobot adalah daun yang
menyelimuti tongkol jagung. Letak tongkol jagung berada pada bagian atas dan
pada umumnya terbentuk lebih awal dan lebih besar dibandingkan dengan tongkol
jagung yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol jagung terdiri atas 10-16
baris biji. Biji tanaman jagung terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel,
endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan bagian yang terpenting dari
Syarat Tumbuh
Iklim
tertapi, untuk pertumbuhan yang baik bagi tanaman jagung khususnya jagung
hibrida, suhu optimum adalah 23℃ - 27℃ . Suhu yang terlalu tinggi dan
memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan, terutama saat berbunga dan
pengisian biji. Curah hujan normal untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah
matahari yang baik mencapai l00 % (tempat terbuka). Tanaman jagung yang
yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah (Iskandar, 2018).
memiliki ketinggian 1000 m atau lebih diatas permukaan laut. Umumnya jagung
yang d tanam di daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl akan
memberikan hasil yang tinggi. Jagung yang ditanam dengan ketinggian antara 800
– 1200 m dpl masih dapat juga berproduksi dengan baik (Pandia, 2015).
40° LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan
curah hujan ideal sekitar 85 – 200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan dan menjelang musim kemarau
(Hanum, 2018).
Tanah
kandungan hara yang cukup. Tersediaanya zat makanan di dalam tanah sangat
Tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus dapat memberi hasil yang baik.
Drainase dan aerasi yang baik serta pengelolaan yang bagus akan membantu
tanah yang khusus, hampir berbagai macam tanah dapat diusahakan untuk
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol, latosol, dan
Keasaman tanah antara 5,6 – 7,5 dengan aerasi dan ketersediaan air yang cukup
serta kemiringan optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. Dan ketinggian
tanah, hal ini berlaku untuk menunjang pertumbuhan jagung secara maksimal.
memudahkan perawatan jagung itu sendiri. Kedalaman air tanah yang cocok
dibutuhkan jagung dalam jumlah yang sangat besar, oleh karena itu semakin
banyak nitrogen yang terkandung di dalam tanah maka semakin baik tanah
Geotropisme
tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi,
arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh
akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan
oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia.
Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula
yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah
(plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang
pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi) dan geotropisme negatif (gerakan
pertumbuhan akar menjauhi gravitasi bumi). Namun pada umumnya akar bersifat
ke atas dan ke bawah. Bagian tanaman yang paling menunjukkan beberapa respon
geotropik ialah pada pertumbuhan batang seperti rimpang dan stolon pada sudut
tanaman yang disinari mengandung IAA lebih rendah daripada sisi gelap.
Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh lebih memanjang daripada sel-sel
yang disinari. Bila respon akar dan batang tumbuhan yang diletakkan horizontal
yang tinggi pada bagian bawah akar menghambat pemanjangan sel, sedangkan
pada ujung apikal akar dan bagian statolit tersebut. Statolit merupakan molekul-
molekul pati yang terdapat dalam sel statolit yang berada dalam plastida sehingga
disebut amiloplas. Sel-sel dimana terdapat amiloplas disebut sel kolumela. Sifat
statolit yang berat akan mendorong kolumela menuju arah datangnya gravitasi.
Hal ini menyebabkan arah tumbuh akar mengikuti arah datangnya gravitasi karena
pada hari Jumat, 19 Mei 2023 pada pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai pada
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lempeng kaca
pemotongan akar jagung, karet gelang agar kertas tisu tidak bergerak dari
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji jagung
biji, air untuk merendam jagung dan menyemprot tisu, dan kertas tisu sebagai
media perkecambahan.
Prosedur Praktikum
1. Diambil 3 buah lempeng kaca, lapisi dengan kertas tisu lalu basahi sampai
lembab.
3. Diikat kecambah jagung pada tiap titik pertemuan karet gelang dengan
5. Dipotong semua akar kecambah jagung pada salah satu lempeng sepanjang
3 mm.
6. Diputar ketiga lempeng kaca sebesar 90° searah jarum jam sehingga
Hasil
Pembahasan
Pada hasil percobaan terlihat bahwa biji jagung mulai berkecambah di plat
kaca yang dilapisi tisu. Biji jagung ini tidak ditanam di media yang semestinya,
yaitu tanah tetapi biji jagung ini masih tetap bisa berkecambah. Kejadian ini
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, gerak ini disebut dengan geotropisme.
Sebagian benih tumbuh mengikuti arah gravitasi bumi dan sebagian lagi tidak,
disebut sebagai geotropisme positif dan negatif. Hal ini sesuai dengan penelitian
bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh
geotropisme negatif. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya
tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari
geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi
(gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh
akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
jam yang kamar gelapnya tertutup merupakan perlakuan yang tepat pada kegiatan
batang menunjukkan geotropisme negatif, yaitu menjauhi gravitasi bumi. Hal ini
15
dibagi menjadi dua, yaitu geotropisme positif (gerakan pertumbuhan akar menuju
positif.
lempeng I dengan kamar gelap merupakan perlakuan yang tepat pada kegiatan
geotropisme, begitu juga pada lempeng II dan lempeng III terlihat bahwa akar
menjauhi gravitasi bumi. Hal ini sesuai dengan penelitian Putra (2020) yang
(gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi) dan geotropisme negatif
jagung. Ujung akar yang dipotong tersebut merupakan bagian tudung akar di
mana pada bagian tersebut terdapat statolit. Hal ini sesuai dengan penelitian dari
Durner (2013) yang menyatakan bahwa pemotongan ujung akar bertujuan untuk
menghilangkan hormon auksin pada ujung apikal akar dan bagian statolit tersebut.
Statolit merupakan molekul-molekul pati yang terdapat dalam sel statolit yang
amiloplas disebut sel kolumela. Sifat statolit yang berat akan mendorong
kolumela menuju arah datangnya gravitasi. Hal ini menyebabkan arah tumbuh
16
akar mengikuti arah datangnya gravitasi karena sel kolumela berada tepat di
Pada lempeng I, II, dan III terlihat jelas bahwa kegiatan geotropisme
terjadi pada tempat yang gelap. yaitu pada lempang I, begitu juga pada lempeng
II, tidak seluruhnya akar tanaman atau tunas berkembang dengan pertumbuhan ke
atas dan ke bawah. Sedang pada lempeng III, karena banyaknya distribusi cahaya,
Hal ini sesuai dengan penelitian Ting (2014) yang menyatakan bahwa akar
tanaman, tumbuh atau berkembang pada tunas dengan pertumbuhan ke atas dan
ialah pada pertumbuhan batang seperti rimpang dan stolon pada sudut kanan
perlakuan 48 jam diputar 90° seluruh lempengan terlihat bahwa pada posisi
seperti pada perlakuan seperti ini, dapat menyebabkan perangsangan yang berbeda
dari IAA. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Advinda (2018) yang menyatakan
bahwa, penyinaran sepihak merangsang penyebaran yang berbeda dari IAA. Sisi
tanaman yang disinari mengandung IAA lebih rendah daripada sisi gelap.
Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh lebih memanjang daripada sel-sel
yang disinari. Bila respon akar dan batang tumbuhan yang diletakkan horizontal
17
yang tinggi pada bagian bawah akar menghambat pemanjangan sel, sedangkan
mempengaruhi geotropisme adalah faktor dalam dan faktor luar. Kalau faktor
dalam gen dan hormon, sedangkan faktor luar adalah cahaya, kelembaban, air,
suhu, nutrisi, dan gravitasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Rinaldi (2020) yang
tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia.
Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula
yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah
(plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang
Kesimpulan
berikut.
tanaman.
5. Pada setiap lempeng, akar tanaman membengkok dan panjang, terutama pada
tempat gelap.
terlihat bahwa pada posisi horizontal akar tetap mengarah ke pusat bumi
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal terdiri dari hormon,
Saran
pertumbuhan akar dapat tumbuh secara maksimal dan arah akar dapat diamati
secara seksama.
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyah, K. 2013. Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol dan Suhu Penyimpanan
Terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Umur
Bilman, WS. 2013. Analisis Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays saccharata),
Budi, S dan Sasmita, S. 2015. Ilmu dan Implementasi Kesuburan Tanah. Malang:
Press.
Fabians J.D Hitijahubessy dan Addina Siregar. 2016. Peranan Bahan Organik dan
Tanaman Jagung (Zea mays saccharate L.) pada Tanah Inceptisol (Suatu
12(1) :1 – 9.
Nasional.
Herlina, N. 2020. Pengaruh Perubahan Iklim pada Musim Tanam dan
128
Utara. Medan.
Pandey, S. N. dan B. Sinha. 2021. Plant Physiology. Vikas Publishing House Pvt.
Pramesti, D. I., 2015. Analisis Materi Gerak pada Tumbuhan dalam Buku Teks
Bogor. 68 hal
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
(Zea mays L.) Terhadap Pemberian Limbah Kopi dan Tepung Darah Sapi.
California.
LAMPIRAN