Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH ALELOPATI TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL

TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiate L.)

LAPORAN

OLEH :

SABAT CRISTIAN MORA PANGGABEAN


210301181
AGROTEKNOLOGI 4

PRAKTIKUM EKOLOGI TANAMAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
PENGARUH ALELOPATI TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL
TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiate L.)

LAPORAN

OLEH :
SABAT CRISTIAN MORA PANGGABEAN
210301181
AGROTEKNOLOGI 4

Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di


Laboratorium Ekologi Tanaman Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diperiksa oleh :
Asisten Koordinator

(Reza Syahputra )
NIM : 190301261

LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Pengaruh Alelopati Terhadap

Pertumbuhan Awal Tanaman” yang merupakan salah satu syarat untuk

memenuhi komponen penilaian di Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman Program

Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga berterimakasih kepada Ir. Razali MP, Selaku dosen mata

kuliah Ekologi Tanaman yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat

diharapkan demi perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
Latar Belakang..................................................................................................... 1
Tujuan Praktikum................................................................................................ 2
Kegunaan Penulisan............................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................. 3
BAHAN DAN METODE............................................................................................ 5
Tempat dan Waktu Praktikum........................................................................... 5
Alat dan Bahan.................................................................................................... 5
Prosedur Praktikum........................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................... 6
Hasil.................................................................................................................... 6
Pembahasan...................................................................................................... 10
KESIMPULAN........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
LAMPIRAN................................................................................................................. 14
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gulma merupakan salah satu tumbuhan yang menimbulkan kerugian

karena mengadakan persaingan atau kompetisi dengan tanaman pokok di dalam

menyerap unsurunsur hara dan air dari dalam tanah, dan penerimaan cahaya

matahari untuk proses fotosintesis. Dalam pertanian, mekanisme alelopati

diterapkan terutama untuk mengendalikan gulma dengan mengisolasi alelokimia

yang digunakan sebagai bahan aktif bioherbisida (Sastroutomo, 2018).

Tumbuhan juga dapat bersaing antara sesamanya dengan secara interaksi

biokimia, yaitu salah satu tumbuhan mengeluarkan senyawa beracun ke

sekitarnya dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan tumbuhan lainnya.

Interaksi biokimia antara gulma dan pertanaman antara lain menyebabkan

gangguan perkecambahan biji, kecambah jadi abnormal, pertumbuhan

memanjang akar terhambat, perubahan susunan sel-sel akar dan lain sebagainya.

Persaingan yang timbul akibat dikeluarkannya zat yang meracuni tumbuhan lain

disebut allelopathy (Barkosky, 2015).

Alelopati adalah suatu peristiwa di mana individu tumbuhan

menghasilkan zat kimia yang menghambat pertumbuhan jenis lain yang bersaing

dengan tumbuhan tersebut dan juga merupakan suatu bentuk interaksi antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia.

Senyawa kimia bersifat alelopati bisa berasal dari bagian tumbuhan seperti daun,

batang, cabang, atau bagian dibawah tanah seperti akar. Alelopati juga diartikan

sebagai pengaruh negatif dari suatu tumbuhan tingkat tinggi terhadap

perkecambahan (Hera, 2015).

1
Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitarnya dan senyawa yang bersifat

alelopati disebut senyawa alelokimia. Definisi lain, alelopati adalah pengaruh

langsung maupun tidak langsung dari suatu tumbuah terhadap tumbuhan lainnya,

baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif melalui pelepasan senyawa

kimia ke lingkungannya (Izah, 2019).

Beberapa senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar,

menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel,

menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas

enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan. Efek

penghambatan bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsun.akan tetapi

proses penghambatan yang terjadi di alam belum bisa diketahui (Junaedi. 2018).

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari tentang

pengaruh alelopati terhadap pertumbuhan awal tanaman.

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Ekologi Tanaman

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan

sebagai sebaran informasi bagi pihak yang membutuhkan.

2
TINJAUAN PUSTAKA

Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitarnya dan senyawa yang bersifat

alelopati disebut senyawa alelokimia. Definisi lain, alelopati adalah pengaruh

langsung maupun tidak langsung dari suatu tumbuah terhadap tumbuhan lainnya,

baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif melalui pelepasan senyawa

kimia ke lingkungannya (Djazuli, 2016).

Senyawa alelopati dapat ditemukan di semua jaringan tumbuhan, antara

lain pada daun, batang, akar, rizome, bunga, buah dan biji serta dapat dihasilkan

oleh tumbuh-tumbuhan yang masih hidup atau telah mati. Beberapa senyawa

alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat pertumbuhan yaitu

dengan mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat

sintesis protein, menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya membran

pada sel tumbuhan. Efek penghambatan bisa terjadi secara langsung maupun

tidak langsun.akan tetapi proses penghambatan yang terjadi di alam belum bisa

diketahui secara pasti (Umiyati, 2012).

Beberapa gulma yang telah terbukti bersifat alelopati adalah Agropyron

repens L.,teki (Cyperus rotundus L., Cyperus esculentus L., dan Cynodon

dactylon L.), dan alang-alang (Imperata cylindrica L.). Gulma-gulma tersebut

diketahui sangat kompetitif dengan tanaman dan menyebabkan penurunan

produksi tumbuhan lain. Alelopati yang dihasilkan oleh Cyperus rotundus dapat

mereduksi berat kering bagian atas dan bagian bawah tanaman, panjang tanaman,

dan jumlah daun tanaman pada kacang tanah. Pengaruh rimpang dan akar teki

(Cyperus rotundus L.) terhadap pertumbuhan jagung dan kedelai juga telah

3
dipelajari dengan metode secara tidak langsung, ekstrak umbi dari rumput teki

(Cyperus rotundus L.) menunjukkan penghambatan pertumbuhan akar tanaman

yang terjadi (Widaryanto, 2013).

Senyawa Alelopati pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan mencapai

organisme sasaran, alelokimia pada umumnya terjadi pada stadium

perkembangan tertentu, dan kadarnya dipengaruhi oleh stres biotik maupun

abiotik. Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopathy dilepaskan

oleh tumbuhan penghasilnya ke lingkungan tumbuhan lain melalui beberapa cara

antara lain melalui serasah yang telah jatuh kemudian membusuk, melalui

pencucian daun atau batang oleh air hujan, melalui penguapan dari permukaan

organ-organ tumbuhan, dan eksudasi melalui akar (root exudation) ke dalam

tanah (Setyawati, 2013).

Alelopati pada tumbuhan dibentuk di berbagai organ, mungkin di akar,

batang, daun, bunga dan atau biji. Organ pembentuk dan jenis alelokimia bersifat

spesifik pada setiap spesies. Alelopati pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan

mencapai organisme sasaran melalui penguapan, eksudasi akar, pelindian, dan

atau dekomposisi. Setiap jenis alelokimia dilepas dengan mekanisme tertentu

tergantung pada organ pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya. Mekanisme

pengaruh alelokimia terhadap tanaman sasaran berjalan melalui proses yang

sangat kompleks. Proses diawali di membrane plasma dengan terjadi kekacauan

struktur, modifikasi saluran membrane, atau hilangnya fungsi enzim ATR dan

pada akhirnya mengganggu pembelahan dan pembesaran sel (Indriyanto. 2016).

4
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum ini dilakukan di Laboratorium Ekologi Tanaman

Fakultas Pertanian, Universitas SumateraUtara dengan ketinggian 32 mdpl. Dan

dilaksanakan pada hari rabu pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, penggaris untuk

mengukur tinggi tanaman, spidol untuk menandai jumlah daun, timbangan untuk

menimbang, alat tulis untuk menulis data, buku untuk mencatat data, kamera

untuk dokumentasi.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini Bahan yang

digunakan dalam percobaan ini adalah rhizome alang-alang (Imperata

cylindrica), umbi teki (Cyperus rotundus), bandotan (Ageratum conyzoides),

benih tanaman, 4 buah cup plastik, pasir sebagai media tanam, dan label untuk

menandai polybag.

Prosedur Praktikum

1. Sediakan 50 gram rhizome alang-alang, atau teki, dan bandotan yang telah

dicuci bersih. Kemudian potong-potong untuk memudahkan penghancuran.

2. Blender (ditumbuk jika tidak ada blender) rhizome alang-alang, atau teki,

atau bandotan tersebut dengan terlebih dahulu, lalu ditambahkan 100 ml air.

3. Ditanam 2 benih tanaman pada setiap cup plastik.

4. Setelah benih ditanam, ekstrak larutan alelopati disiramkan pada perlakuan

P0, P1, P2, dan P3.

5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pengamatan MST-1

A. Data Morfologi tanaman P0 (Kacang Hijau tanpa perlakuan) MST-1

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan
Diameter batang (mm).
Po : Kacang Hijau (Alelopati tanpa perlakuan)
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 1/2 100% = 50%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
Po (1) 18,7 0 2
Po (2) 0 0 0

B. Data Morfologi tanaman P1 (Kacang Hijau dengan alelopati alang-alang)

MST-1

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan Diameter
batang (mm).
P1 : Kacang Hijau (Alelopati dengan alelopati alang alang )
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
P1 (1) 18 0 2,05
P1 (2) 19,5 0 2,4

6
C. Data Morfologi tanaman P2 (Kacang Hijau dengan alelopati teki) MST-1

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan
Diameter batang (mm).
P2 : Kacang Hijau (Alelopati dengan alelopati teki
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
P2 (1) 18,7 0 2
P2 (2) 1,5 0 2,25

D. Data Morfologi tanaman P3 (Kacang Hijau dengan Bandotan) MST-1

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan
Diameter
batang (mm).
P3 : Kacang Hijau (Alelopati dengan alelopati Bandotan)
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
P3 (1) 18 0 2,15
P3 (2) 16,5 0 2,1

7
Pengamatan MST-2

A. Data Morfologi tanaman P0 (Kacang Hijau tanpa perlakuan) MST-2

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan Diameter
batang (mm).
Po : Kacang Hijau (Alelopati tanpa perlakuan)
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
Po (1) 28,3 0 2,9
Po (2) 25 0 2,5

B. Data Morfologi tanaman P1 (Kacang Hijau dengan Alelopati Alang-

Alang) MST-2

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan Diameter
batang (mm).
Po : Kacang Hijau (Alelopati tanpa perlakuan)
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
P1 (1) 26,3 0 2,2
P1 (2) 25,8 0 2

8
C. Data Morfologi tanaman P2 (Kacang Hijau dengan alelopati teki) MST-2

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan
Diameter
batang (mm).
P2 : Kacang Hijau (Alelopati dengan alelopati teki
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
P2 (1) 25,3 0 2,5
P2 (2) 27,1 0 2,8

D. Data Morfologi tanaman P3 (Kacang Hijau dengan Bandotan) MST-2

Tanggal Tanam : 10 November 2022


Komoditi : Kacang Hijau (Vigna Radiatas)
Parameter : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah daun (Helai) dan
Diameter
batang (mm).
P3 : Kacang Hijau (Alelopati dengan alelopati Bandotan)
PK : Jumlah benih yang berkecambah/Jumlah semua benih
100%
: 2/2 100% = 100%
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Diamater Batang
(cm) (helai) (mm)
P3(1) 26 0 2,4
P3(2) 24,6 0 2,3

9
Pembahasan

Alelopati merupakan pelepasan senyawa kimia oleh suatu jenis tumbuhan

terhadap jenis tumbuhan yang lainnya. Dalam hidup bersama pada suatu populasi

selain terjadi kompetisi, suatu jenis tumbuhan dapat pula melepaskan alelopati

untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat mengalahkan jenis tumbuhan

saingannya.Hal ini sesuai dengan literatur (Djazuli, 2016) yang menyatakan

bahwa Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitarnya dan senyawa yang bersifat

alelopati disebut senyawa alelokimia.

Alelopati merupakan senyawa kimia yang dilepas oleh suatu jenis

tumbuhan pengganggu (gulma). Senyawa tersebut dapat menghambat atau

memacu pertumbuhan tanaman yang tumbuh bersama pada suatu lahan. Hal ini

sesuai dengan literatur (Umiyati, 2012) yang menyatakan bahwa Beberapa

senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat

pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi

akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas enzim, serta

menurunkan daya membran pada sel tumbuhan.

Beberapa jenis senyawa alelopati yang cukup potensial antara lain berasal

dari ekstrak tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica), Akasia (Acacia

mangium), dan Ketapang (Terminalia catappa). Hal ini sesuai dengan literatur

(Widaryanto, 2013) yang menyatakan bahwa Beberapa gulma yang telah terbukti

bersifat alelopati adalah Agropyron repens L.,teki (Cyperus rotundus L., Cyperus

esculentus L., dan Cynodon dactylon L.), dan alang-alang (Imperata cylindrica

L.).

10
Alelopati merupakan mekanisme interaksi langsung atau tidak langsung

antara tumbuhan sebagai donor dengan tumbuhan atau mikroorganisme sebagai

target, melalui produksi dan pelepasan metabolit sekunder yang disebut

alelokimia. Hal ini sesuai dengan literatur (Setyawati, 2013) yang menyatakan

bahwa Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopathy dilepaskan oleh

tumbuhan penghasilnya ke lingkungan tumbuhan lain melalui beberapa cara

antara lain melalui serasah yang telah jatuh kemudian membusuk, melalui

pencucian daun atau batang oleh air hujan, melalui penguapan dari permukaan

organ-organ tumbuhan, dan eksudasi melalui akar (root exudation) ke dalam

tanah.

Pelepasan senyawa alelopat melalui akar dengan perantara melalui tanah

sehingga akan diserap oleh akar tanaman lainnya. Sejumlah senyawa kimia dapat

tercuci dari bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah oleh

air hujan atau tetesan embun. Hal ini sesuai dengan literatur (Indriyanto. 2016)

yang menyatakan bahwa Alelopati pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan

mencapai organisme sasaran melalui penguapan, eksudasi akar, pelindian, dan

atau dekomposisi. Setiap jenis alelokimia dilepas dengan mekanisme tertentu

tergantung pada organ pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya.

11
KESIMPULAN

1. Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitarnya dan senyawa yang bersifat

alelopati disebut senyawa alelokimia.

2. senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat

pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel, menghambat

respirasi akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas enzim.

3. bahwa Beberapa gulma yang telah terbukti bersifat alelopati adalah Agropyron

repens L.,teki (Cyperus rotundus L., Cyperus esculentus L., dan Cynodon

dactylon L.), dan alang-alang (Imperata cylindrica L.).

4. Senyawa Alelopati pada tumbuhan dilepas kelingkungan dan mencapai

sasaran, alelopati pada umumnya terjadi pada stadium perkembangan tertentu,

dan kadarnya dipengaruhi oleh stres biotik maupun abiotik.

5. Alelopati pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan mencapai organisme

sasaran melalui penguapan, eksudasi akar, pelindian, dan atau dekomposisi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Barkosky, 2015. Allelopathic interference of plant-water relationships by Parah


ydroxybenzoic acid‟, Botanical Bulletin of Academia Sinica, 44: 5358.

Djazuli, M. 2016. Alelopati pada beberapa tanaman perkebunan dan tekhnik


pengendalian serta prospek pemanfaatannya. Prospektif 10 (1): 44-50.

Hera, Novita. 2015. Pengaruh Allelopati beberapa genotip padi (Oryza sativa L.)
Lokal Sumatera Barat Terhadap Perkecambahab dan Pertumbuhan Awal
Gulma Echinochloa cruss-galli (L.) Beauv.Universitas Andalas Padang.

Indriyanto. 2016. Ekologi Hutan. Balai Pustaka : Jakarta.

Izah, Lailatul. 2019, Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma Terhadap


perkecmbahan Biji Jagung (Zea mays L.) UIN Maulana Malik Malang.

Junaedi. 2018. Perkembangan Terkini Kajian Alelopati (Current Research Status


of Allelopathy). Bogor : IPB.

Sastroutomo, S. 2018. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 141 hal.

Setyawati, N. dan Suprijono. 2013. Efikasi alelopati teki formulasi cairan


terhadap gulma. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 3(1): 16-24.

Umiyati, Uum. 2012. Alelopati : Potensi Dalam Manajemen Pengendalian Gulma.


Universitas Brawijaya. Rajawali Pers. Jakarta. 86 hal.

Widaryanto, 2013. Diktat Kuliah Teknik Pengendalian Gulma. Universitas


Gadjah Mada. Yogyakarta.

13
14

Anda mungkin juga menyukai